Dosen Pembimbing:
Sri Mulyani, S.TP, M.Si
.
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN GIZI
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan kurnia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan judul “Konsep Jaminan Mutu Pangan”. Makalah ini disusun
untuk melengkapi tugas mata kuliah Pengawasan Mutu Pangan yang diampu oleh
Ibu Sri Mulyani, S.TP, M.Si. Makalah ini berisi tentang pembahasan mengenai
Jaminan Mutu Pangan.
Hanya kepada Allah SWT penulis memohon segala jasa dan usaha semua
pihak seperti yang dijabarkan diatas semoga segala kebaikannya dibalas oleh
Allah SWT, dengan balasan yang berlipat ganda, Amin. Disamping itu penulis
menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini belum sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritikan dan saran demi kesempurnaan Makalah ini agar
bermanfaat bagi kita semua.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1Perkembangan Metode Jaminan Mutu .....................................................................3
2.2 Peranan Audit Untuk Mewujudkan Jaminan Mutu...................................................4
2.3 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Jaminan Mutu....................................................6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................9
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................9
3.2 Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
konsumen yaitu ISO-9000, QMP (Quality Management Program), HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point) dan lain-lain.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui konsep jaminan mutu, perkembangan metode jaminan mutu, peranan
audit untuk mewujudkan jaminan mutu, dan pihak-pihak yang terlibat dalam
jaminan mutu.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Pada era ini, selama perang dunia I, sistem pabrikasi semakin kompleks
sehingga menyebabkan skala produksi pabrik semakin besar yang mengakibatkan
mutu produk banyak mengalami gangguan. Akibatnya diperlukan full time
inspector yang dipisahkan dari bagian produksi.
Sebagai awal dari Total Quality Control yang akhirnya lebih tepat disebut dengan
Total Quality Management (TQM).
4
(bahaya) akan timbul pada berbagai titik atau tahap produksi, tetapi
pengendaliannya dapat dilakukan untuk mengontrol bahaya-bahaya tersebut.
Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk
mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan
guna memenuhi tututan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian
mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan
didistribusikan. Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan
mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada suatu produk pangan.
Selain itu, HACCP juga dapat berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar
global yang memiliki daya saing kompetitif.
5
2.3 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Jaminan Mutu
1. Tingkat Universitas
6
3. Tingkat Program Studi
7
Ada 12 (dua belas) tahapan pelaksanaan HACCP yang dapat dibagi dua
tahap, yaitu 5 (lima) tahapan pertama merupakan tahap persiapan dan 7 (tujuh)
tahap berikutnya adalah tahap analisis. Tahapan pelaksanaan tersebut adalah :
1. Menyusun Tim HACCP
2. Mendeskripsikan Produk
3. Mengidentifikasi Tujuan Penggunaan Produk
4. Menyusun Alur Proses
5. Mengkonfirmasi Alur Proses di Lapang
6.Menyusun Daftar yang Memuat semua Potensi Bahaya yang Berhubungan
pada masingmasing Tahapan, Melakukan Analisis Potensi Bahaya, dan
Mencari Cara untuk Mengendalikan Potensi Bahaya yang telah Diidentifikasi
7. Menentukan Titik-titik Pengendalian Kritis (CCP)
8. Menentukan Batas-batas Kritis untuk masing-masing CCP 9. Menentukan
suatu Sistem Pengawasan untuk masing-masing CCP 10. Menentukan
Upaya-upaya Perbaikan Pengawasan Mutu Pangan.
Ada dua pekerjaan yang harus dilakukan dalam menyusun Tim HACCP,
yaitu :
1) Mendefinisikan dan mendokumentasikan kebijakan keamanan pangan.
Tahap ini sangat disarankan sehingga pihak manajemen perusahaan dapat
menunjukkan komitmennya terhadap keamanan pangan dan pengembangan
sistem HACCP. Kebijakan yang dikatakan secara oral harus didefinisikan terlebih
dahulu dan didokumentasikan. Demikian pula dengan tujuan dan komitmen
manajemen perusahaan terhadap keamanan produk. Kebijakan tersebut harus
difokuskan pada keamanan dan hygiene bahan pangan dan harus disesuaikan
dengan harapan dan kebutuhan konsumen.
2) Mendefinisikan lingkup rencana HACCP. Lingkup kerja yang
direncanakan oleh Tim HACCP harus terdefinisi secara baik sebelum memulai
studi HACCP. Setiap Anggota Tim diberi kesempatan untuk mempelajari dan
memberikan masukannya terhadap lingkup kerja tersebut.
8
BAB III
3.1 Kesimpulan
Jaminan mutu adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematik yang
diterapkan dalam system mutu dan diperagakan sesuai dengan kebutuhan, untuk
memberikan keyakinan secara memadai bahwa barang atau jasa akan memenuhi
persyaratan mutu. Secara internal jaminan mutu memberikan keyakinan pada
manajemen, sedangkan secara eksternal memberikan keyakinan kepada pelanggan
atau pihak lain.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini ilmu tentang Jaminan Mutu Pangan
menambah wawasan untuk pembaca dan semoga bermanfaat dalam kehidupan
dengan meningkatkan kreativitas pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
10