Anda di halaman 1dari 26

Nama : Fatni Delfi

Kelas : 3A
INTROVERT

PENGERTIAN INTROVERT

Dalam segi bahasa introvert mempunyai arti tertutup, sedangkan istilah


adalah pribadi yang mengarah pada pengalaman subyektif, memusatkan diri
dalam dunia dalam dan privat, dimana realita hadir dalam bentuk hasil amatan,
cenderung menyendiri, pendiam, dan tidak ramah dan anti sosial. Umumnya
orang introvert itu senang intropekstif dan sibuk dengan kehidupan internal
mereka sendiri. Tentu saja mereka juga mengamati dunia luar, tetapi mereka
melakukannya secara selektif, dan memakai pandangan subyektif mereka sendiri.
Istilah Introvert ini dipopulerkan oleh seorang tokoh Ilmu Psikologi yang bernama
Carl Gustav Jung. Ia mengelompokan Introvert sebagai kaum minoritas. Walau
kaum minor tetapi peranan mereka dalam kehidupan sosial sangat menonjol. Jung
mengatakan (dalam Hall dan Lindzey, 1978 : 125) bahwa introvert adalah
kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia subjektif, orientasinya tertuju ke
dalam.

Menurut Eysenck, introvert adalah satu ujung dari dimensi kepribadian


introversi dengan karakteristik watak yang tenang, pendiam, suka menyendiri,
suka termenung, dan menghindari resiko (Pervin, 1993 : 302). Peneliti
menyimpulkan bahwa introvert adalah suatu tipe kepribadian berdasar sikap jiwa
terhadap dunianya, yang merupakan satu ujung dari dimensi kepribadian
introversi, yang dipengaruhi oleh dunia subjektif, orientasinya terutama tertuju ke
dalam. Menurut Carl Gustav Jung, orang-orang introvert adalah mereka yang
terampil dalam melakukan perjalanan ke “dunia dalam”, yaitu diri mereka sendiri.
Mereka selalu mencoba memahami diri mereka sendiri dengan melakukan banyak
perenungan dan berkontemplasi. Pada akhirnya, mereka menjadi orang yang
memahami dirinya, berpendirian keras, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain,
dan mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya.
Seorang ahli psikologi berpendapat bahwa pribadi introvert adalah sifat
bawaan dasar dari seorang yang tertutup lebih senang menstimulasi atau berdialog
dengan dirinya sendiri. Seorang introvert dapat dilihat dari kebiasaan dia sejak
kecil, bila anak yang lain lebih aktif, senang baraktivitas, senang menceritakan
semua kegiatannya, berbeda dengan anak introvert, dia lebih senang menyendiri
di kamar .atau ruangan tertutup. Maka tidak heran kalau anak inrovert sangat
menyukai kamarnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Introvert adalah
sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri. Mereka adalah pribadi yang
tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak. Namun,
seorang Introvert tak sepenuhnya senang menyendiri, hanya saja mereka lebih
memilih untuk memiliki segelintir teman dekat namun padat seperti buku.
Maksudnya adalah, teman yang memiliki cerminan pengetahuan dan pengalaman
yang ada di hidup ini. Seorang Introvert pun tidak pernah menceritakan tentang
hal yang bersifat pribadi kepada sembarang orang. Mereka memilih orang yang
tertentu yang ia percaya.

Selain Mahatma Ghandi, ada pula tokoh dunia yang lainnya, yaitu Albert
Einstein, Bill Gates, Michael Jordan, Julia Roberts, Nicole Kidman, dan J.K
Rowling. Mereka mampu membuktikan bahwa, dunia pun membutuhkan mereka.
Jika kau senang dengan kartun dan tokoh pahlawannya, maka hampir dari semua
pahlawan itu bersifat Introvert. Saat tak dibutuhkan mereka menjadi orang biasa,
namun saat keadaan genting mereka berubah menjadi sosok yang luar biasa. Dan
ini adalah sepenggal kutipan dari Nicole Kidman, ia pernah berkata, “……
Sementara introvert adalah kelompok minoritas dalam masyarakat, mereka
membentuk sebuah mayoritas bagi orang-orang yang berbakat.”

Menurut Satria Gumilang Introvert memang pendiam namun memiliki


sosok yang luar biasa di dalam tubuhnya. Kepribadian yang khas dari introvert
adalah pendiam, pemalu, mawas diri, gemar membaca, suka menyendiri dan
menjaga jarak kecuali dengan teman yang sudah akrab, cenderung merencanakan
lebih dahulu – melihat dahulu – sebelum melangkah, dan curiga, tidak suka
kegembiraan, menjalani kehidupan sehari-hari dengan keseriusan, dan menyukai
gaya hidup yang teratur dengan baik, menjaga perasaannya secara tertutup, jarang
berperilaku agresif, tidak menghilangkan kemarahannya, dapat dipercaya, dalam
beberapa hal pesimis, dan mempunyai nilai standar etika yang tinggi (Aiken, 1993
: 87).

Menurut Jung (dalam Lefrancus, 1979 : 421) seorang introvert ditandai


dengan sukar bergaul, tertutup, dan sukar mengadakan hubungan dengan orang
lain Kepribadian Introvert merupakan kepribadian manusia yang tertutup,
sehingga mereka cenderung memilih untuk sendirian atau bertemu dengan sedikit
orang. Orang dengan tipologi kepribadian introvert adalah orang yang
mengarahkan orang ke dunia dalam. Orang Introvert lebih berpikir ke arah
subjektif atau dirinya sendiri. Oleh karena itu rata-rata orang yang berkepribadian
introvert kurang menikmati keramaian. Wajar jika orang yang interovert biasanya
memilih berkarir dalam bidang yang tidak banyak bertemu dengan banyak orang
seperti sekretaris, peneliti, akuntan. Biasanya para introvert hanya berbicara
seperlunya, kalau memang ada informasi yang ingin dia sampaikan. dan mereka
hanya berbicara mengenai apa yang memang ingin mereka bicarakan. Pada kadar
yang tinggi orang introvert jika ditanya akan diam terlebih dahulu memikirkan
apa yang akan mereka ucapkan, setelah itu baru mereka berbicara.

Orang yang naturally introvert : sumber semangatnya/ energinya berasal


dari dalam diri sendiri. Orang introvert, tidak selalu orang yang pasif, pemurung,
atau tidak bisa bergaul. Orang yang introvert bisa saja orang yang aktif, periang
dan suka bersosialisasi, namun biasanya setelah sekian waktu bersosialisasi, orang
introvert perlu privacy, butuh ketenangan, Bagi seorang Introvert keramaian
membuat tenaga mereka cepat terkuras. Oleh karena itu biasanya mereka hanya
sekali-kali berinteraksi, kemudian diam. Seorang introvert cenderung untuk lebih
menikmati kondisi mental pribadi, yang semangatnya akan meningkat saat
berefleksi, dan berkurang saat harus berinteraksi; kurang banyak berbicara saat
dalam kelompok dan menikmati kegiatan yang dapat dilakukan sendirian atau
bersama teman dekat; lebih memilih untuk berkonsentrasi pada satu kegiatan pada
satu waktu; lebih memilih untuk mengamati sebelum berpartisipasi; mudah
tertekan oleh banyaknya stimulasi dan masukan yang terjadi pada pertemuan
sosial; lebih pemilih dalam bergaul.
Individu-idividu yang mempunyai kepribadian introvert penyesuaiannya
dengan dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar
berhubungan dengan individu lain, kurang dapat menarik individu lain, individu
tersebut menyesuaikan diri dengan batinnya sendiri dengan baik. Bahaya tipe
introvert ialah jika jarak dengan dunia obyektif terlalu jauh, maka individu dengan
tipe kepribadian seperti ini dapat lepas dari dunia obyektifnya. Ketika sedang
stress, introvert lebih senang menyendiri atau hanya mau berbagi kepada satu atau
dua orang yang mereka percaya. Bagi introvert suasana sepi adalah suasana yang
nyaman. Dalam hal hubungan pria dan wanita, orang Introvert cenderung lebih
sulit melakukan approach (pendekatan), tetapi dalam hal berkencan mereka lebih
unggul karena mereka biasanya bisa membuat suatu hubungan personal yang
lebih dalam. Di sinilah keunggulan seorang introvert. Ketika berinteraksi dengan
seorang introvert arah pembicaraan akan lebih dalam.(Alwisal,2009)
Nama : Fitra Ayu Lestari

NIM : P031813411013

Jurusan : D-III Gizi Tk 3A

A. Ciri – ciri Kepribadian Extrovert

Menurut Wijono ( 2011 ), setiap individu memiliki ciri – ciri kepribadian


yang berbeda satu dengan yang lainnya. Secara umum kepribadian individu di
golongkan ke dalam dua sifat yaitu intorvert dan extrovert. Individu yang
mempunyai sifat introvert akan cenderung mengalami stress bila di hadapkan
pada persoalan – persoalan yang membuat dirinya terancam atau tertekan dalam
kaitannya dengan hubungan antar manusia di banding dengan ciri – ciri individu
yang memiliki extrovert.

Seseorang dikatakan memiliki ciri extrovert ketika individu tersebut


memiliki orientasi keluar dirinya lebih dari kedalam dirinya. Orang ekstrovert
terutama dipengaruhi oleh dunia objektif, yaitu dunia luar dirinya, orientasinya
terutama tertuju keluar, fikiran perasaan tindakannya terutama dipengaruhi oleh
lingkungannya baik lingkungan sosial maupun lingkuangan non sosialnya,
bersikap positif terhadap masyarakatnya, hatinya terbuka mudah bergaul,
hubungan dengan orang lain lancar, kemantapan pola kepribadian pada setiap
individu memiliki hubungan yang positif dengan stabilitas pemilihan jabatan
( Dewa, 2004 : 53 ).

Kemudian Eysenck ( dalam Jess feist, 2013 , hal : 124 ), juga menjelaskan
bahwa beberapa hal yang menjadi karakterisitik extrovert adalah sebagai berikut :

 Memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik


 Senang bercanda
 Cepat dalam berpikir
 Optimis
 Peramah
 Mudah bergaul
 Lebih senang menjadi pembicara daripada pendnegar
 Membutuhkan teman untuk di ajak bicara

Eysenck juga beranggapan bahwa tipe kepribadian ektrovert dapat dibagi


kedalam sub aspek atau faktor. Berikut ini penjelasan sub aspek yang termasuk
dalam indikator ciri - ciri kepribadian extrovert adalah sebagai berikut :

1. Aktifitas ( Activity )
Yaitu menyukai segala bentuk aktivitas fisik termasuk bekerja
keras, bekerja cepat dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya, serta memiliki
minat yang luas.
2. Aktifitas Sosial ( Sociability )
Yaitu membutuhkan kehadiran orang lain, merasa nyaman dalam
situasisituasi sosial.
3. Risk taking
Yaitu menyukai hal-hal yang berbahaya, mencari tantangan tanpa
memikirkan akibat negativ yang mungkin akan diterimanya.
4. Impulsif ( Impulsiveness )
Yaitu dalam bertindak tergesa-gesa, kurang pertimbangan, kurang
berhati - hati dalam membuat keputusan dan sulit diduga tindakannya.
5. Ekspresi diri ( Expresiveness )
Yaitu memperlihatkan emosi secara terbuka, mudah simpati,
mudah berubah pendirian, lincah dan bebas.
6. Praktis ( Practicality )
Yaitu tertarik untuk mempraktekkan hal dari pada
menganalisisnya, cenderung kurang sabar terhadap hal-hal yang bersifat
teoritik.

Dapat di simpulkan bahwa orang dengan kepribadian extrovert adalah


orang yang mudah bergaul dan menyesuikan diri dengan lingkungan sekitarnya,
ramah dengan orang lain, memiliki banyak teman serta membutuhkan teman
untuk di ajak cerita, orang yang terbuka, dan termasuk kedalam individu yang
tidak terlalu memusingkan suatu masalah dan sellau bersikap optimis.
B. Kelebihan Dan Kekurangan Dari Kepribadian Extrovert
a) Kelebihan Kepribadian Extrovert
 Mudah untuk membuat pertemanan dan relasi. Karena sikapnya yang
ramah dan ceria sehingga mereka banyak memiliki teman dan kenalan
 Pekerja keras. Kebanyakan orang-orang extrovert memiliki sikap yang
bekerja keras tanpa memilih pekerjaan mana yang ingin dikerjakannya.
Sehingga tak heran jika banyak orang extrovert yang memiliki
kemampuan sosial yang tinggi.
 Orang extrovert senang membuat kelompok atau organisasi. Sehingga
mereka kuat dan kokoh untuk menghadapi segala masalah di dalam
hidunya.
 Mereka memiliki jiwa sosial dan pandai dalam bermasyarakat. Mereka
peduli kepada sesama, alam, dan lingkungan di sekitarnya.
 Pembicara yang baik, mereka senang sekali berbicara. Mereka akan
sangat berbakat untuk menjadi pemimpin, juru bicara, dan lainnya.
 Kelebihan lain yang dimiliki nya adalah multitasking. Mereka senang
melakukan banyak hal bersamaan.
b) Kekurangan Kepribadian Extrovert
 Senang sekali berbicara bahkan hingga tidak terkontrol
 Bisa menjadi pembohong yang ulung, karena mereka dapat
menambahkan dan melebihkan cerita yang ada.
 Mudah sekali terpengaruh dengan dunia luar. Karena mudah bergaul
dengan siapa saja di luar
 Tidak pandai menjaga rahasia. Karena sikapnya yang banyak bicara
akibatnya bisa jadi mereka seringkali tidak dapat mengontrol apa yang
dibicarakannya.
 Sikapnya cenderung cerobah. Hal ini karena mereka tidak berpikir
panjang terlebih dahulu sebelum bertindak maupun berbicara. Sehingga
menyebabkan banyak masalah yang terjadi
Inneke Sitompul

Gizi tk 3a

Pengertian Ambivert

ekstrovert dan introvert ibarat dua sisi sebuah koin. Jadi, setiap orang memiliki
kecenderungan untuk introvert maupun ekstrovert, hanya saja terkadang salah
satunya lebih dominan. Seseorang yang memiliki keseimbangan dalam dimensi
ekstrovert dan introvertnya disebut ambivert. Dalam wikipedia dijelaskan
“Ambiversion is a term used to describe people who fall more or less directly in
them idle and exhibit tendencies of both groups.” Jadi, Ambivert adalah
seseorang yang memiliki keseimbangan dalam dimensi introvert dan
ekstrovertnya. Untuk lebih memahami dimensi ekstrovert dan introvert, maka
kedua dimensi tersebut akan ditinjau melalui empat macam fungsi, yaitu thinking,
feeling, sensing, dan intuiting. Thinking membuat seseorang mengerti arti sesuatu,
feeling membuat seseorang mengerti nilai sesuatu, sensing membuat seseorang
dapat menjelaskan bahwa sesuatu itu benar-benar ada, dan intuiting dapat
membuat seseorang mengetahui sesuatu tanpa mengetahui bagaimana caranya.
(Aryanto & Christianna, 2018).

Ambivert adalah kepribadian yang istimewa, ia seorang introvert dan juga bisa
menjadi extrovert. Ada seseorang yang terlahir langsung dengan kepribadian
ambivert. Umumnya seorang ambivert lebih cenderung mendominasi dari
kelemahan introvert dan extrovert.Namun seiring bertambahnya usia, banyaknya
proses kehidupan yang seseorang lewati. Seorang ambivert akan bisa
mengendalikan potensi dan kelebihan yang ada pada diri mereka.Di dalam hal ini
setiap orang sebenarnya bisa seperti ini. Seseorang ambivert adalah mereka yang
telah melalui berbagai lika-liku hidup dan berbagai pengalaman. Kelebihan dari
keduanya bisa di optimalkan, tentu hal ini adalah hal yang sangat baik.
(Wijayanti,2015).
Ambivert mempunyai kualitas si ekstrovert. Tapi juga memiliki ciri-ciri si
introvert. Kadang menjadi si ekstrovert yang senang sosialisasi. Kadang menjadi
si introvert yang suka dengan privasi. Ambivert memiliki sisi kepribadian
introvert dan extrovert yang seimbang. Dengan demikian seseorang yang ambivert
cenderung merasa nyaman dengan kondisi yang penuh dengan interaksi social.
Mereka juga dapat menikmati kondisi saat mereka sendirian atau jauh dari
keramaian.Dengan adanya dua sisi kepribadian yang ada di dalam diri mereka,
kelebihan diantara keduanya dapat dioptimalkan. Seorang ambivert lebih berhasil
dalam menjalani kehidupan bersosial. (KUNG, 2017)

Ekstrovert adalah istilah dimana seseorang menyukai lingkungan luar, introvert


adalah istilah dimana seseorang yang lebih suka menyendiri. Nah, lalu apa
pengertian dari Kepribadian Ambivert. Ambivert merupakan gabungan dari
Introvert dan Ekstrovert. Salah satu ciri seorang yang ambivert yaitu kadang
bingung harus menikmati waktu bersama teman atau memilih sendiri di
rumah.Terkadang mereka menjadi introvert, namun terkadang juga menjadi
seorang yang ekstrovert.Mungkin kita biasanya mendengar istilah ekstrovert yang
cenderung menyukai lingkungan luar dan lebih bersosial. Atau istilah introvert
yang lebih menyukai menyendiri. (Sunarti, 2015). 
Khairun Nissa (P031813411015)
D3 Gizi 3A

CIRI-CIRI AMBIVERT

Menurut Alwisol (2018) ada beberapa ciri orang yang memiliki kepribadian
ambivert, yaitu:

1. Mudah berada dalam zona nyaman terutama di keramaian


Orang dengan kepribadian ambivert dan ekstrovert akan merasa
nyaman-nyaman saja ketika berada ditengah – tengah keramaian. Hanya saja
perbedaannya bagi seseorang dengan kepribadian ekstovert akan lebih aktif
memulai percakapan terlebih dahulu dengan orang baru sedangkan seseorang
ambivert lebih suka menikmati kondisi tersebut dengan cara hanya melihati
situasi disekelilingnya dan tidak berinisiatif untuk memulai percakapan
terlebih dahulu dengan seseorang.

2. Memiliki ruang waktu sendiri dalam bersosialisasi


Orang ekstrovert akan lebih suka atau bersemangat jika bertemu dan
berkomunikasi dengan orang lain, sedangkan orang introvert akan lebih
nyaman jika menyendiri dan bisa bergelut dengan dunianya sendiri. Tetapi
bagi orang ambivert berada ditengah – tengah situasi tersebut mereka akan
merasa gerah jika terlalu lama menyendiri karena mereka juga membutuhkan
bersosialisasi dengan orang lain, tetapi di satu sisi lain si ambivert akan
merasa mudah lelah jika terlalu banyak berinteraksi/bersosialisasi dengan
orang lain.

3. Kepribadian menyesuaikan lawan bicara


Seorang ambivert lebih fleksibel, lebih bisa memposisikan dirinya,
disaat lawan bicara mereka merupakan seorang dengan tipe introvert dia akan
lebih banyak berbicara. Tetapi jika lawan bicara si ambivert adalah seseorang
dengan tipe ekstrovert dia akan membiarkan lawan bicaranya bercerita dan si
ambivert akan lebih banyak mendengarkan.

4. Fokus terhadap pembicaraan yang spesifik


Seorang ambivert tidak pernah merasa malas untuk menanggapi
percakapan ringan meskipun hanyalah basi – basi. Tetapi seorang ambivert
akan lebih bersemangat jika percakapan tersebut merujuk pada topik yang
lebih spesifik atau mendalam sesuai minat. Seorang ambivert lebih tertarik
berbicara tentang filosofi sebuah kehidupan.

5. Mampu berbicara sesuai situasi dan kondisi


Seorang ambivert lebih intuitif, lebih tahu kapan harus bicara dan
kapan harus diam. Seorang ambivert bisa melakukan hal tersebut secara
bergantian pada waktu yang tepat.

6. Tidak mudah membuat suatu perencanaan


Jika seorang ambivert dihadapkan dengan dua rencana/ pilihan
biasanya mereka akan merasa sulit dalam menentukan pilihannya. Mereka
bisa menentukan pilihannya dengan berdasarkan mood mereka saat itu.

7. Mudah beradaptasi
Seorang ambivert bisa dengan mudah berbaur dengan seorang yang
mempunyai kepribadian introvert maupun ekstrovert. Maka dari itu , seorang
ambivert lebih bisa memahami orang lain.

8. Seorang individu yang multi-tasking


Seorang ambivert akan tetap bisa mengerjakan sebuah proyek dengan
cara berkelompok ataupun individu, karena mereka merupakan seseorang
yang fleksibel dan nyaman disituasi apapun.Tetapi untuk seorang dengan
kepribadian introvert lebih suka mengerjakan sendiri dan seorang ekstrovert
tidak bisa mengerjakan suatu proyek sendiri.
Nama : Larasati Iman Syalsabillah

NIM : P031813411016

Pengertian profesi

Sejumlah pakar telah mendefinisikan mengenai profesi diantaranya adalah sebagai


berikut:

 Profesi adalah kelompok lapangan pekerjaan yang khusus melaksanakan


kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi
kebutuhan yang rumit dari manusia, yang hanya dapat dicapai melalui penguasaan
pengetahuan yang berhubungan dengan sifat manusia, kecenderungan sejarah dan
lingkungan hidupnya, serta diikat dengan suatu disiplin etika yang dikembangkan
dan diterapkan oleh para pelaku profesi tersebut (T.H. Sigit, 2012)
 Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Dengan
demikian, seorang professional adalah mereka yang melakukan profesinya secara
tetap dan mempraktekkan suatu keahlian tertentu
Dari berbagai pendefinisian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa profesi
merupakan suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada suatu kompetensi
khusus, berbasis intelektual, praktikal dan memiliki standar keprofesian tertentu
yang membedakannya dengan profesi lainnya.

Profesi merupakan pekerjaan penuh (full-time job) yang layanannya


dibutuhkan oleh masyarakat/konsumen/pengguna untuk menyelesaikan masalah-
masalah spesifik yang dihadapi seperti masalah hukum, medis, teknologi dan
sebagainya.

Orang yang melaksanakan profesinya dengan mengikuti norma dan standar


profesi disebut sebagai professional. Sedangkan istilah profesionalisme
menunjukkan ide atau aliran yang bertujuan mengembangkan profesi, agar profesi
dilaksanakan oleh professional dengan mengacu kepada norma-norma, standar
dan kode etik serta memberikan pelayanan terbaik kepada klien (Puspitasari, dkk,
2012:9).

Seseorang disebut profesional bila ia memenuhi 10 kriteria. Adapun


kreteria itu antara lain:

1. Profesi harus memiliki keahlian khusus.

Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain. Artinya, profesi itu
mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian yang khusus untuk profesi itu.
Keahlian itu diperoleh dengan mempelajarinya secara khusus; dan profesi
itu bukan diwarisi.

2. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu.

Profesi dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban; sepenuh waktu


maksudnya bukan part-time. Sebagai panggilan hidup, maksudnya profesi
itu dipilih karena dirasakan itulah panggilan hidupnya, artinya itulah
lapangan pengabdiannya.

3. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal.

Artinya, profesi ini dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal


umum, teorinya terbuka. Secara universal pegangannya diakui.

4. Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri.

Profesi merupakan alat dalam mengabdikan diri kepada


masyarakat bukan untuk kepentingan diri sendiri, seperti untuk
mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan. Jadi profesi merupakan
panggilan hidup.

5. Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif.

Kecakapan dan kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran


profesi itu terhadap kliennya.
6. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya.

Otonomi ini hanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan


seprofesinya. Tidak boleh semua orang bicara dalam semua bidang.

7. Profesi hendaknya mempunyai kode etik, ini disebut kode etik profesi.

Gunanya ialah untuk dijadikan sebagai pedoman dalam


melaksanakan tugas profesi. Kode etik ini tidak akan bermanfaat bila tidak
diakui oleh pemegang profesi dan juga masyarakat.

8. Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani.
9. Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas
profesi itu.
10. Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain.
Nama : Melinda Rahmasari Firdaus

NIM : P031813411017

Pengertian Profesionalisme

Sebelum membahas sikap profesional, ada baiknya diketahui terlebih


dahulu makna profesional dan profesionalisme, dan akhirnya baru akan tercapai
tindakan profesional. Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Jika seorang
manajer mengaku sebagai seorang yang profesional maka ia harus mampu
menunjukkan bahwa dia ahli dalam bidangnya. Harus mampu menunjukkan
kualitas yang tinggi dalam pekerjaanya.Berbicara mengenai profesionalisme
mencerminkan sikap seseorang terhadap profesinya. Secara sederhana,
profesionalisme yang diartikan perilaku, cara, dan kualitas yang menjadi ciri suatu
profesi. Seseorang dikatakan profesional apabila pekerjaannya memiliki ciri
standar teknis atau etika suatu profesi (Oerip dan Uetomo, 2000 : 264-265).

Istilah profesional itu berlaku untuk semua aparat mulai dari tingkat atas
sampai tingkat bahwa. Profesionalisme dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan
tingkatan masing-masing. Profesionalisme menyangkut kecocokan antara
kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas, terpenuhi
kecocokan antara kemampuan dengan kebutuhan tugas merupakan syarat
terbentuknya aparatur yang profesional. Artinya keahlian dan kemampuan aparat
merefleksikan arah dan tujuan yang ingin di capai oleh sebuah organisasi
(Kurniawan, 2005:74 ).

Profesionalisme menurut Sedarmayanti (2010:96) adalah pilar yang akan


menempatkan birokrasi sebagai mesin efektif bagi pemerintah dan sebagai
parameter kecakapan aparatur dalam bekerja secara baik. Ukuran profesionalisme
adalah kompetensi, efektivitas, dan efisiensi serta bertanggung jawab
Pandangan lain seperti Siagian (2000:163) menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan profesionalisme adalah keandalan dalam pelaksanaan tugas
sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat, dan dengan
prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan.

David H. Maister (1998:56) mengatakan bahwa orang-orang profesional


adalah orang-orang yang diandalkan dan dipercaya karena mereka ahli, terampil,
punya ilmu pengetahuan, bertanggung jawab, tekun, penuh disiplin, dan serius
dalam menjalankan tugas pekerjaannya.Semua itu membuat istilah
profesionalisme identik dengan kemampuan, ilmu atau pendidikan dan
kemandirian.
Nama : Melyani RizkY Ayundra Putri

NIM : P031813411018

Pengertian Organisasi Profesi

Sebelum membahas mengenai organisasi sebaiknya kita mengetahui


tentang apa itu organisasi dan profesi itu sendiri. W.J.S. Poerwadarminta (dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia) organisasi yaitu susunan dan aturan dari
berbagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur.

Selanjutnya menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap


perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Chester I. Bernard,
organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih. Dari berbagai pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa
organisasi merupakan suatu perserikatan manusia antara dua orang atau lebih
yang didalamnya terdapat susunan dan aturan serta sistem aktivitas kerja untuk
mencapai tujuan bersama.( Tjaronosari, Edith Herianandita. 2018)

Selanjutnya yaitu mengenai profesi dapat diartikan sebagai suatu


pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah
hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Adapun karakteristik dari profesi
antara lain adalah mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus,
dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu),
dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup dan dilaksanakan dengan
keterlibatan pribadi yang mendalam.

Dari berbagai uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa organisasi


profesi merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang
memiliki profesi yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Merton
mendefinisikan bahwa organisasi profesi adalah organisasi dari praktisi yang
menilai/mempertimbangkan seseorang atau yang lain mempunyai kompetensi
professional dan mempunyai ikatan bersama untuk menyelenggarakan fungsi
sosial yang mana tidak dapat dilaksanakan secara terpisah sebagai individu.

Organisasi profesi mempunyai 2 perhatian utama yaitu, kebutuhan hukum


untuk melindungi masyarakat dari anggota profesi yang tidak dipersiapkan
dengan baik dan kurangnya standar dalam bidang profesi yang dijalani. (Bachyar
Bakri dan Annasari Mustafa. 2010.)

Organisasi profesi menyediakan kendaraan untuk anggotanya dalam


menghadapi tantangan yang ada saat ini dan akan datang serta bekerja kearah
positif terhadap perubahan-perubahan profesi sesuai dengan perubahan sosial.
(Tjaronosari, Edith Herianandita. 2018)
Nama : Miftah Fathi El Ghina

NIM : P031813411019

 Pengertian Persagi
Tenaga ahli di bidang gizi sebagai warga yang setia dari Negara Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 menyadari
dan bertanggung jawab penuhakan kewajibannya terhadap negara dan bangsa
Indonesia. Berkeyakinan bahwa perbaikan gizimerupakan salah satu unsur penting
dalam mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia. Tekad yang bulat untuk
menyumbangkan tenaga dan pikiran demi tercapainya kehidupan rakyat yang
sehat,disatukan dalam satu wadah organisasi profesi Nutrisionis-Dietisien yang
disebut Persatuan AhliGizi Indonesia atau disingkat PERSAGI, dan tidak
berafiliasi kepada suatu organisasi politik.Organisasi profesi Persatuan Ahli Gizi
Indonesia mempunyai visi dan misi.

Visi organisasi profesi ini adalah mencapai status gizi masyarakat yang
optimal pada tahun 2010.Yang dimaksud dengan status gizi masyarakat optimal
adalah suatu keadaan gizi pada tingkatsetinggi mungkin yang dapat dicapai sesuai
dengan perkembangan iptek, sarana dan prasarana,dan kemampuan manajemen,
pada suatu kurun waktu tertentu. Misi yang dimiliki oleh organisasi profesi ini
adalah :

 Menjadikan gizi sebagai basis paradigma, basis pencerdasan bangsa dan


basis peningkatan produktivitas.
 Menjadikan penduduk Indonesia memahami, menyadari dan
melaksanakan polamakan sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS) yang di beberapa negara lain disebut “Nutritional Guidelines”.
 Menjadikan pelayanan gizi yang bermutu, merata dan terjangkau oleh
masyarakat banyak sebagai bagian integral dari pelayanan masyarakat.
 Memberikan kesempatan lebih luas kepada daerah untuk menyusun
kebijakan gizisesuai dengan masalah dan keadaan daerah masing-masing.
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, organisasi
profesi ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perbaikan gizi
dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Berdasarkan tujuan ini maka pada
logo PERSAGI tercantum motto “SVASTHA HARENA”, yang artinya perbaikan
kesehatan melalui makanan/gizi. Adapun tujuan lain dari PERSAGI adalah
sebagai berikut :
 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang gizi dan bidang
lainnya yangterkait.
 Membina dan mengembangkan kemampuan profesional anggota
 Meningkatkan kesejahteraan anggota.
 Meningkatkan gizi masyarakatProgram kerja dari PERSAGI :
 Perlindungan hukum profesi
 Peningkatan kapasitas anggota persagi (pembinaan internal).
 Penguatan upaya mediasi dan advokasi dari persagi kepada pemerintah
/stake holder .
 Membuat standar-standar dibidang gizi untuk diadvokasikan dan
dimediasikan dengan pemerintah:-PUGS-Standar Antropometri untuk
anak diatas 5 tahun
 Memperkuat profesi gizi dalam kelembagaan baik di rumah sakit maupun
di dinaskesehatan (termasuk pusat penelitian gizi di jajaran Kementerian
Kesehatan).
 Mengusulkan produk-produk legislasi (antara lain catering, industri
makanan, dll).
 Mengusulkan standar kebutuhan tenaga gizi berdasarkan kajian ilmiah
(baik untukinstitusi maupun masyarakat).
 Uji kompetensi harus ada dan dilakukan disetiap propinsi.
 Memantapkan konsep “pemutihan” / penyetaraan profesi (RD).
 Mendorong penerbitan karya-karya ilmiah.

Anggota PERSAGI adalah sebagai berikut :


a.Anggota Biasa adalah Ahli Gizi yang terdiri: Nutrisionis dan Dietisien.

b.Anggota Luar Biasa adalah profesi disiplin ilmu lain yang terkait gizi dan
berminatmenjadi anggota. Tenaga Profesi Gizi Asing yang bekerja di Indonesia
setelah memenuhi persyaratan yang berlaku di bidang tenaga kerja asing dapat
mengajukan sebagai anggotaluar biasa.

Anggota Biasa PERSAGI mempunyai hak-hak :

a.Mengemukakan pendapat

b.Bertanya dan mengusulkan sesuatu dengan lisan atau tertulis

c.Membela diri

d.Memilih dan dipilih dalam pemilihan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat,


DewanPimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang

e.Memiliki kartu anggota dengan format standar yang dikeluarkan oleh DPP

f.Mendapat perlindungan hukum dalam menjalankan tugas- tugas keprofesian

g.Mengikuti semua kegiatan organisasi.

Anggota Luar Biasa mempunyai hak-hak

a.Mengemukakan pendapat

b.Bertanya dan mengusulkan sesuatu dengan lisan atau tertulis

c.Membela diri

d.Memiliki kartu anggota dengan format standar yang dikeluarkan oleh DPP

e.Mengikuti semua kegiatan organisasi.


Nama : Muhammad Nanang

NIM : P031813411020
SEJARAH PERSATUAN AHLI GIZI (PERSAGI) DI INDONESIA

Tekad yang bulat untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran demi


tercapainya kehidupan rakyat yang sehat, disatukan dalam satu wadah organisasi
profesi Nutrisionis-Dietisien yang disebut Persatuan Ahli Gizi Indonesia atau
disingkat PERSAGI, dan tidak berafiliasi kepada suatu organisasi politik.

Organisasi profesi ini didirikan pada tanggal 13 Januari 1957 dengan nama
semula Persatuan Ahli Nutrisionis Indonesia yang disempurnakan pada tanggal 26
Mei 1960 dan kemudian pada tanggal 20 Juli 1965 dan terakhir tanggal 19
Nopember 1989 menjadi Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Dewan Pimpinan Pusat
organisasi profesi Persatuan Ahli Gizi Indonesia ini berkedudukan di Jakarta dan
terdaftar di Departemen Kesehatan Republik Indonesia sebagai organisasi profesi
dengan nomor daftar 00091007.
Nama : Muthia Trisdeaty

NIM : P031813411021

Bapak Gizi Indonesia

Prof. Poorwo Soedarmo lahir di Malang, Jawa Timur, 20 Februari 1904. Nama
resminya yang tercantum dalam buku biografinya menggunakan ‘oo’ pada nama
depannya. Banyak generasi penerusnya pada tahun 1990-an menulisnya dengan
‘oe’ atau ‘u’ menjadi ‘Poerwo/Purwo Soedarmo’. Oleh para sejawat dan murid-
muridnya dikenal dengan singkatan ‘PS’.

Kemudian Poorwo melakukan pelayaran ke Belanda selama 6 bulan, kemudian


menuju London pada tahun 1949. Di London-lah ketertarikan Poorwo Soedarmo
terhadap bidang nutrisi mulai muncul. Di London School of Hygiene and Tropical
Medicine, Poorwo melakukan studi tentang malaria dan peran DDT untuk
mengontrol malaria bersama Prof. McDonald.

Pada saat itu pula beliau menunjukan ketertarikannya dalam bidang nutrisi
bersama Profesor Platt. Kemudian ia belajar Ilmu Gizi di Post Graduate Institute,
London (1949) dan Institute of Nutrition, Manila (1950). Kemudian mendalami
ilmu itu di School of Public Health and Nutrition, Harvard University (1954-
1955).

Setelah kembali ke Indonesia, Poorwo mendirikan ‘Akademi Ahli Diit dan


Nutrisionis’ atau dikenal juga dengan APN (Akademi Pendidikan Nutrisionis),
yang kemudian diganti nama menjadi ‘Akademi Gizi’. Sebagai Direktur Lembaga
Makanan Rakyat Kementerian Kesesehatan (1952-1959), dia adalah orang
pertama yang memperkenalkan ilmu ‘Home Economics’ di Indonesia (1957).
Poorwo menjadi guru besar pertama Ilmu Gizi di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI) tahun1958. Tahun 1960 Poorwo lulus dari Institute of Nutrition
Sciences, Columbia University, New York

Sejarah Menjadi Bapak Gizi

Poorwo Soedarmo adalah orang yang pertama memperkenalkan, merintis dan


mengembangkan pengetahuan tentang gizi dan ketenagaan gizi di Indonesia.
Ribuan tenaga gizi dengan berbagai tingkatan Diploma sampai S3 dan guru besar,
bermula dari gagasan dan perjuangan Poorwo pada tahun 1950-an.

Karena jasanya itu, tahun 1969 dinobatkan sebagai ‘Bapak Gizi Indonesia’ oleh
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). Poorwo pun membuka Bagian Ilmu
Gizi Pertama di FKUI, dan mendapat Doctor Honoris Causa dalam Ilmu
Kedokteran, FKUI (1975).

Poorwo juga tercatat sebagai penerima Bintang Mahaputra Utama tahun 1992 dari
Pemerintah atas jasanya mengembangkan gizi. Juga mendapat piagam
penghargaan Ksatria Bakti Husada Kelas I pada tahun 1993. Ini bukti dari
pengabdiannya pada bangsa Indonesia dengan banyak menorehkan tinta emas.

Poorwo juga dikenal sebagai penggagas slogan ‘Empat Sehat Lima Sempurna’
pada tahun 1950-an yang sangat dikenal di berbagai lapisan masyarakat sampai
saat ini. Slogan itu sejak 2014 diganti dengan slogan ‘Gizi Seimbang’, oleh karena
ilmu gizi terus berkembang. Itu tidak berarti nama Poorwo dilupakan orang, tetapi
tetap tercatat dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahun gizi sebagai perintis
dan bapak ilmu gizi Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Aiken, 1993. Dinamika Kepribadian. Rineka Cipta. Jakarta.

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Drs. Dewa Ketut Sukardi. 2004. Psikologi Pemilihan Karir. Jakarta: Rineka
Cipta.

Jess feist.georgy J.Feist.2013. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.

Wijono, Sutarto. 2011. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Kencana.

Alwisol (2018). Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: Penerbit Universitas


Muhammadiyah Malang.

Agung, Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta. Penerbit


Pembaharuan.

Poerwopoespito, FX. Oerip dan Tatag Utomo. (2000). Mengatasi Krisis Manusia
di Perusahaan. Jakarta: Grasindo.

Sedarmayanti, 2010, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja , cetakan


kedua, penerbit: Mandar Maju. Bandung.

Siagian, Sondang. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta : Bumi


Aksara

Maister, David H, True Profesionalisme, Jakarta, PT Gramedia Pustaka


Utama,1998

Tjaronosari, Edith Herianandita. 2018. Ebook bahan ajar Etika Profesi


Bachyar Bakri dan Annasari Mustafa. 2010. Etika dan Profesi Gizi. Graha Ilmu.
Yogjakarta.

PERSAGI. 2015. Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (Ad/Art), Program


Kerja Dan Kode Etik Ahli Gizi. Jogjakarta: PERSAGI

Nawiyanto, N. (2017). The Politics of Food and Food Security during Indonesia’s
Old Order (1945-1965). Lembaran Sejarah, 10(1), 65-73.
KUNG, M. H. H. (2017). Komparasi Hasil Belajar Siswa Pada Berbagai Tipe
Kepribadian Yang Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Pada Materi Ikatan Kimia Siswa Kelas X MIA Semester Ganjil SMA
Negeri 1 Taebenu Tahun Ajaran 2017/2018 (Doctoral dissertation, Unika
Widya Mandira).

Wijayanti, N. F. (2015). Perbedaan Self Directed Learning Readiness Tipe


Kepribadian Introvert Dengan Ekstrovert Pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran.

Aryanto, H., & Christianna, A. (2018). Perancangan Buku Interaktif Untuk


Remaja Introvert. Jurnal DKV Adiwarna, 1(12), 8.

Anda mungkin juga menyukai