Oleh :
Sintya Kusmelisa
1103000084
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTI KERJA LAPANGAN (PKL)
Oleh :
Sintya Kusmelisa
1103000084
Unjiati, SKM.
NIP.1972023 199603 2 003
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya merupakan salah
satu penunjang yang menyelenggarakan makanan bagi pasien rawat inap.
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit ini dilaksanakan untuk menyediakan
makanan yang kualitasnya baik dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan
pasien. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan penampilan,
rasa, tekstur, aroma dan sanitasi dari makanan tersebut. Salah satu cara
pengawasan mutu makanan yaitu dengan menerapkan Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP), sehingga makanan yang disajikan terjaga
keamanannya untuk dikonsumsi.
HACCP adalah suatu evaluasi sistematis terhadap prosedur pengolahan
atau penyiapan makanan yang spesifik untuk mengidentifikasi hazard yang
berkaitan dengan bahan-bahan atau dengan prosedur pengolahan itu sendiri,
dan untuk mengetahui cara mengendalikan hazard tersebut. Tujuan HACCP
adalah untuk menjamin bahwa produk makanan memang aman untuk di
konsumsi. Penerapan HACCP tersebut meliputi semua kegiatan yang dimulai
dari penanganan bahan mentah, pemilihan bahan mentah, persiapan,
pengolahan, penyimpanan dan penyajian makanan matang.
Sistem HACCP dikenal secara luas oleh industri pangan sebagai suatu
tindakan pengendalian terhadap risiko bahaya yang dapat memberikan efek
merugikan terhadap keamanan pangan (Asian Productivity Organization
2005). Pada sistem HACCP ditekankan tindakan pencegahan pada setiap
tahapan produksi terhadap terjadinya risiko bahaya yang akan mengakibatkan
ketidakamanan bagi produk (Mayes 2001).
Saya melakukan pengamatan terhadap beberapa jenis masakan yaitu
jenis makanan biasa berupa sayur untuk pasien kelas yaitu sayur asem dan
tahu bacem. Pada masakan-masakan tersebut perlu dilakukan tindakan
HACCP mengingat semua bahan baku rentan terhadap bahaya mikrobiologi,
fisik, dan kimia. Selain bahaya yang berasal dari bahan baku, bahaya juga
dapat timbul pada saat penerimaan maupun persiapan bahan baku. Bahaya
tersebut timbul bila kualitas bahan tidak sesuai standar, ada kontaminasi
dengan bahan makanan yang lain dan kebersihan alat pada waktu digunakan.
Oleh karena untuk menerapkan HACCP kami mencoba melakukan
pengamatan penelitian tentang penerapan HACCP pada masakan yaitu jenis
makanan biasa berupa sayur asem dan tahu bacem untuk pasien kelas.
1.2 Tujuan
1.1.1
Tujuan Umum
Membuat rancangan HACCP untuk masakan yaitu jenis makanan biasa
berupa sayur asem untuk menu sayur dan lauk nabati kelas 1/2/3 di
1.1.2
1.3 Manfaat
a. Bagi Instalasi Gizi RSUP Sanglah Denpasar
Bahan evaluasi terhadap hasil olahan yang disajikan dan dapat mengatasi
atau mengurangi penyimpangan - penyimpangan kualitas dan keamanan
makanan yang ada
b. Bagi Mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan
suatu
system
yang
dilakukan
untuk
untuk
menghilangkan
bahaya
atau
mengurangi
produk yang aman dan tidak aman sehingga proses produksi dapat
dikelola dalam tingkat yang aman.
9. Menetapkan monitoring
Monitoring atau pengendalian dalam konsep HACCP adalah
tindakan dari pengujian atau observasi yang dicatat oleh unit usaha
untuk melaporkan keadaan CCP. Kegiatan ini untuk menjamin bahwa
batas kriis tidak terlampaui.
10. Menetapkan tindakan koreksi
Tindakan
koreksi
adalah
prosedur-prosedur
yang
harus
Prosedur harus
d. Manfaat HACCP
atau
keamanan
pangan,
karena
menyewa
seseorang).
Dukungan administratif dan biaya validasi.
Sumber daya tambahan sementara.
Waktu yang dihabiskan untuk peninjauan/audit.
Perlengkapan (jika diidentifikasi sebagai suatu kebutuhan).
7. Kegiatan verifikasi.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan
3.1.1
Bahan Pengamatan
a. Gula
b. Skim
c. Tepung
d. Susu FC
e. Minyak
3.1.2 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pengamatan dan perancangan HACCP untuk formula
enteral RS Rendah Protein yang diberikan kepada pasien kelas
3.1.3 Prosedur Kerja
1. Mahasiswa dibagi menjadi satu tim HACCP (kelompok kecil, 2
orang).
2. Sebelum memasuki ruangan dapur, mahasiswa diwajibkan untuk
menyiapkan alat pelindung diri (APD) lengkap yang terdiri dari :
a. Jas lab
b. Masker
c. Penutup kepala
d. Serbet
3. Melakukan pengamatan proses pembuatan formula enteral Rumah
Sakit Rendah Protein. Dimulai dari tahap penerimaan bahan formula
sampai formula didistribusikan.
a. Penerimaan : mengamati kesesuian bahan formula enteral
Rumah Sakit Rendah Protein dengan spesifikasi, bon
pemesanan dan waktu penerimaan.
b. Persiapan : mengamati persiapan bahan utama formula
enteral Rumah Sakit Rendah Protein (gula, skim, tepung,
susu FC, minyak).
c. Pengolahan : mengamati proses pengolahan formula enteral
Rumah Sakit Rendah Protein
d. Penungguan : mengamati waktu tunggu formula enteral
Rumah Sakit Rendah Protein setelah pengolahan hingga
didistribusikan di dapur umum
e. Distribusi : mengamati proses pendistribusian formula enteral
Rumah Sakit Rendah Protein
4. Membuat rancangan HACCP pada proses pengolahan formula
enteral Rumah Sakit Rendah Protein.
BAB IV
URAIAN TIM HACCP
Sintya Kusmelisa
1103000084
1103000101
BAB V
DESKRIPSI PRODUK
5.1 Deskripsi Produk yang Ditangani
Deskripsi Produk
1. Nama Produk
2. Komposisi
Bahan Utama
3. Pengolahan Utama
4. Cara Penyajian
5. Sasaran Konsumen
6. Daya Simpan
7. Jumlah Porsi
8. Sistem Distribusi &
Penyajiannya
9. Sasaran
porsi
yang
telah
ditentukan.
Penyajian
BAB VI
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN CARA PENCEGAHAN
6.1 Tahapan Pelaksanaan HACCP
6.1.1
Identifikasi Bahaya
F : kerikil
K : Pemutih
Gula
B : semut
Tepung Beras
F:K : Pemutih
B : Kutu
Analisis
Resiko
Severity Signifikan
Penerimaan Bahan dan Persiapan Bumbu
Penanganan BM
R
R
TS
supplier
Penanganan BM
R
R
TS
yang kurang tepat
Penggunaaan
S
S
S
bahan kimia oleh
supplier
Proses penanganan
R
R
TS
Sumber
Tindakan Pencegahan
bahan makanan
yang kurang tepat
F:K : Melamin
Susu FC
Penggunaan bahan
kimia oleh supplier
Penanganan BM
yang kurang tepat
TS
Penggunaan bahan
kimia oleh supplier
-
Penyimpanan
R
R
B:-
Minyak
Susu Skim
F : Bau tengik,
Minyak sudah
mengendap
K:B:F:K : Melamin
B:-
Gula
F : menggumpal,
mencair
K:B : Semut
Tepung Beras
Tempat, suhu
penyimpanan dan
kelembaban yang
kurang sesuai
TS
Tempat
penyimpanan yang
kurang tepat
TS
R
R
R
R
TS
TS
F : Menggumpal
Susu FC
K:B : Semut
F : Mengendap
Minyak
K:B:F : Menggumpal
Susu Skim
Penimbangan
bahan :
- Gula
- Tepung
beras
K:B : Semut
F : Debu, Staples
K:
TS
Tempat, suhu
penyimpanan dan
kelembaban yang
kurang sesuai
Tempat
penyimpanan yang
kurang tepat
Suhu ruangan
tempat menyimpan
minyak kurang
tepat
TS
TS
Tempat, suhu
penyimpanan dan
kelembaban yang
kurang sesuai
TS
Tempat
penyimpanan yang
kurang tepat
Alat yang
digunakan untuk
menimbang dan
mengemas susu
-
Persiapan
R
TS
TS
Susu FC
Minyak
Susu Skim
Pencampuran
bahan :
- Gula
- Tepung
beras
- Susu FC
- Minyak
- Susu Skim
B:
S. aureus
F : Menggumpal
K: B : E. colli
S. aureus
Cemaran dari
tangan petugas
penimbangan
bahan
Teknik
pencampuran yang
kurang tepat, yaitu
pencampuran
minyak
secara
langsung, dengan
pengadukan yang
tidak
konsisten,
suhu
air
yang
terlalu rendah.
- Cemaran berasal
dari suhu air yang
digunakan untuk
pencampuran
kurang tepat
- Cemaran dari alat
pengadukan, pada
saat pencucian alat
kurang bersih
- Cemaran dari
tenaga penjamah
Pengolahan
R
TS
Penyaringan
bahan :
- Gula
- Tepung
beras
- Susu FC
- Minyak
- Susu Skim
F : Kotoran
Pemorsian
bahan :
- Gula
- Tepung
beras
- Susu FC
- Minyak
- Susu Skim
F:K:B : S.aureus
Pendistribusian
bahan :
- Gula
- Tepung
beras
- Susu FC
- Minyak
- Susu Skim
F:K:B : E.colli
S. aureus
K:B : S.aureus
makanan
Alat penyaring
yang tidak bersih
TS
Cemaran dari
penjamah makanan
Cemaran dari
penjamah makanan
Distribusi
- Kontaminasi
silang dari trolly
distribusi
- Suhu zonde yang
kurang sesuai
(<60C) sehingga
menyebabkan
perkembangbiakan
bakteri
BAB VII
BAGAN ALUR PROSES
Penerimaan Bahan
Kacang Panjang
Daun So,
Krai
Jagung Manis
Sortasi
Sortasi
Pengupasan dan
Pemotongan
Sortasi
Sortasi
Pengupasan dan
pemotongan menjadi
5 bagian tiap 1 biji
Pengupasan dan
pemotongan
Pengupasan dan
pemotongan
Tomat
Sortasi
Pengupasan dan
Pemotongan
Pencucian
Pencucian
Direbus
hingga
matang
Pencampuran
Penyajian / Pemorsian
Pendistribusian
Daun So,
Krai
Kacang Panjang
Jagung Manis
Sortasi
Sortasi
Sortasi
Pengupasan dan
Pemotongan
Pengupasan dan
pemotongan
Pengupasan dan
pemotongan
Pencucian
ccp
ccp
t = C
t = C
t = C
Tahapan Proses
Tahapan Aliran
Penyajian / Pemorsian
t = C
Pencampuran
ccp
t = C
Keterangan Simbol :
CCP
S
Pengupasan dan
Pemotongan
Pencucian
Direbus
hingga
matang
Sortasi
Sortasi
Pengupasan dan
pemotongan menjadi
5 bagian tiap 1 biji
Tomat
Pendistribusian
ccp
t = C
ccp
ccp
BAB VIII
PENETAPAN CCP
Perebusan
Pengolahan
dengan bahan
bumbu
Pemorsian 1
Distribusi
Bahaya Potensial
F : Busuk,
K: Pestisidah, Pemutih
M : Bacillus cereus
F : Terlalu lembek / over
cooking
K:M:F : Rambut, debu, kotoran
K:M:F : rambut, debu, kotoran
K: M:F: Debu, kotoran , lalat
K: M:-
Q1*
Q2**
Q3***
Q4****
CCP/Not CCP
Y
Y
Y
Y
N
N
Y
Y
CCP
Not CCP
Not CCP
Y
Y
Y
-
Y
Y
Y
-
CCP
CCP
CCP
CCP
-
Keterangan:
*
**
: Apakah tahapan ini dirancang spesifik untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya yang mungkin terjadi sampai tingkatan yang tidak
dapat diterima ?
Y : CCP
T : di lanjutkan ke pertanyaan berikutnya
***
: Dapatkah bahaya yang sedang diuji terjadi melebihi batas yang tidak dapat diterima ?
Y : di lanjutkan ke pertanyaan berikutnya
T : not CCP
****
: Akankah tahapan berikutnya dalam proses produksi dapat menghilangkan / mengurangi bahaya yang timbul ?
Y: not CCP
T : CCP
Perebusan
Pengolahan
dengan bahan
bumbu
Pemorsian 1
Distribusi
Bahaya Potensial
F : Hancur
K: Pestisidah, Pemutih
M : E. colli
F : Terlalu lembek / over
cooking
K:M:F : Rambut, debu, kotoran
K:M:F : rambut, debu, kotoran
K: M:F: Debu, kotoran , lalat
K: M:-
Keterangan:
*
Q1*
Q2**
Q3***
Q4****
CCP/Not CCP
Y
Y
Y
Y
N
N
Y
Y
CCP
Not CCP
Not CCP
Y
Y
Y
-
Y
Y
Y
-
CCP
CCP
CCP
CCP
-
T : Not CCP
**
: Apakah tahapan ini dirancang spesifik untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya yang mungkin terjadi sampai tingkatan yang tidak
dapat diterima ?
Y : CCP
T : di lanjutkan ke pertanyaan berikutnya
***
: Dapatkah bahaya yang sedang diuji terjadi melebihi batas yang tidak dapat diterima ?
Y : di lanjutkan ke pertanyaan berikutnya
T : not CCP
****
: Akankah tahapan berikutnya dalam proses produksi dapat menghilangkan / mengurangi bahaya yang timbul ?
Y: not CCP
T : CCP
BAB IX
MATRIKS PENGENDALIAN HACCP
9.1 Penetapan Batas Kritis, Monitoring, dan Tindakan Koreksi dari CCP
Nama Institusi
: Instalasi Gizi
Deskripsi Produk
: Zonde Formula Rumah Sakit RP
Metode Penyajian/distribusi dan penyimpanan : Tray Service/ Sentralisasi
Sasaran Penggunaan
: Pasien dengan diet RP kelas I/II/III
Tabel. 5. Penetapan Batas Kritis, Monitoring, dan Tindakan Koreksi dari CCP
Titik Kritis
Penerimaaan
Krai
Penerimaan
kacang
panjang
Kimia
Batas Kritis
Tiap
Tindakan
Pencegahan
Pestisida
Pestisida
Setiap 1 bulan
sekali
Laboratorium
Petugas
laboratorium
Melihat hasil
laboratorium
Biologi
Ulat
Ulat
Setiap
penerimaan
bahan
Ruang
penerimaan
sayur
Pengawas
Melihat secara
visual
Kimia
Pestisida
Pestisida
Setiap 1 bulan
sekali
Laboratorium
Petugas
laboratorium
Melihat hasil
laboratorium
Bahaya
Signifikan
Tindakan
Koreksi
Monitoring
Apa
Kapan
Dimana
Siapa
Bagaimana
Tolak jika
tidak sesuai
atau
melampaui
batas kritis
Tolak jika
tidak sesuai
atau
melampaui
batas kritis
Tolak jika
tidak sesuai
atau
melampaui
Biologi
Ulat
Ulat
Setiap
penerimaan
bahan
Ruang
penerimaan
sayur
Pengawas
Melihat secara
visual
Kimia
Pestisida
Pestisida
Setiap 1 bulan
sekali
Laboratorium
Petugas
laboratorium
Melihat hasil
laboratorium
Biologi
Ulat
Ulat
Setiap
penerimaan
bahan
Ruang
penerimaan
sayur
Pengawas
Melihat secara
visual
Kimia
Pestisida
Pestisida
Setiap 1 bulan
sekali
Laboratorium
Petugas
laboratorium
Melihat hasil
laboratorium
Biologi
Ulat
Ulat
Setiap
penerimaan
bahan
Ruang
penerimaan
sayur
Pengawas
Melihat secara
visual
Penerimaan
Bawang Putih
Kimia
Pestisida
Pestisida
Setiap 1 bulan
sekali
Laboratorium
Petugas
laboratorium
Melihat hasil
laboratorium
Penerimaan
Bawang
Kimia
Pestisida
Pestisida
Setiap 1 bulan
sekali
Laboratorium
Petugas
laboratorium
Melihat hasil
laboratorium
Penerimaan
Daun SO
Penerimaan
Jagung Manis
batas kritis
Tolak jika
tidak sesuai
atau
melampaui
batas kritis
Tolak jika
tidak sesuai
atau
melampaui
batas kritis
Tolak jika
tidak sesuai
atau
melampaui
batas kritis
Tolak jika
tidak sesuai
atau
melampaui
batas kritis
Tolak jika
tidak sesuai
atau
melampaui
batas kritis
Tolak jika
tidak sesuai
atau
melampaui
batas kritis
Tolak jika
tidak sesuai
Merah
Pengolahan
dengan bumbu
Fisik
Rambut, debu,
kotoran,
Pemorsian dan
penyajian
Fisik
Rambut, debu,
kotoran,
Distribusi
Fisik
Debu, kotoran
Benda asing
berupa
rambut,
debu, dan
kotoran
Benda asing
berupa
rambut,
kebersihan
petugas,
debu, dan
kotoran
Debu,
kotoran
Setiap
pengolahan
Ruang
pengolahan
Pengawas
pengolahan
Setiap
pengolahan
Ruang
pemorsian dan
penyajian
Pengawas
penyajian
Setiap
pendistribusian
Ruang
Distribusi
Pengawas
distribusi
Verifikasi
Pelaksana Pengolahan
Pengawas Pengolahan
Pengawas Penyajian
Pengawas Distribusi
Mengontrol suhu
pengolahan
makanan dan
waktupengolaha
n
Memeriksa
kebersihan
petugas
Mengontrol
pendistribusian
atau
melampaui
batas kritis
perebusan
ulang
Proses
pemorsian
Di tutup
dengan
plastic wrap
Tanggal
Produksi
09 Mei 2014
Suhu &
Waktu
340 C dan
06.25
Corektiv Action
Ditimbang dan dilihat
sesuai spesifikasinya
Penanggung
jawab
Sintya Kusmelisa
Erinta Yustiara Y
Tanggal
Produksi
09 Mei 2014
Corektiv Action
Ditimbang dan
dilihat sesuai
spesifikasinya
Penanggung
jawab
Sintya Kusmelisa
Erinta Yustiara Y
Tanggal
Produksi
09 Mei 2014
Corektiv Action
Ditimbang dan
dilihat sesuai
spesifikasinya
Penanggung
jawab
Sintya Kusmelisa
Erinta Yustiara Y
Tanggal
Produksi
09 Mei 2014
Corektiv Action
Ditimbang dan
dilihat sesuai
spesifikasinya
Penanggung
jawab
Sintya Kusmelisa
Erinta Yustiara Y
Tanggal
Produksi
09 Mei 2014
Corektiv Action
Ditimbang dan
dilihat sesuai
spesifikasinya
Penanggung
jawab
Sintya Kusmelisa
Erinta Yustiara Y
Tanggal
Produksi
09 Mei 2014
Corektiv Action
6
Mengecek dan
mengingatkan
karyawan yang
tidak
menggunakan
APD dengan
Penanggung
jawab
Sintya Kusmelisa
Erinta Yustiara Y
benar.
Memberikan
teguran jika ada
yang tidak
mencuci tangan
sebelum dan
sesudah
mengolah
makanan.
Memantau
penggunaan alat
secara benar
Tanggal
Produksi
09 Mei 2014
Corektiv Action
80 0 C-60 0C dan
10.30-11.00
1. Mengecek dan
mengingatkan
karyawan yang
tidak
menggunakan
APD dengan
benar.
2. Memberikan
teguran jika ada
yang tidak
mencuci tangan
sebelum dan
sesudah
menjamah
makanan.
3. Memberikan
teguran jika
penjamah
makanan
meletakkan
makanan di
tempat terbuka.
Penanggung
jawab
Sintya Kusmelisa
Erinta Yustiara Y
BAB X
KESIMPULAN DAN SARAN
LAMPIRAN