Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya Laporan Kelompok yang berjudul “Perencanaan Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP)” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas Praktek Kerja
Lapangan mengenai Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi di Rumah Sakit
Dr. Soetomo Surabaya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini banyak mendapat
bantuan motivasi, masukan-masukan di samping fasilitas lainnya dari berbagai
pihak. Sehubungan dengan itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang telah melahirkan, membesarkan, serta mendidik
penulis sampai saat ini. Serta yang telah mencurahkan semua kasih
sayangnya kepada penulis.
2. drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
3. Bapak Taufiqurrahman, SKM, MPH selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya
4. Ibu Adhiyanti Asikin, DCN, M.Kes. selaku Kepala Instalasi Gizi Rumah
Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya
5. Ibu Ani Intiyati, SKM, M.Kes selaku pembimbing praktek Sistem
Penyelenggaraan Makanan Institusi (SPMI) yang telah memberikan banyak
masukan, waktu, dan arahan kepada penulis selama penyusunan laporan
kelompok ini
6. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempurnaan
Laporan ini.
Surabaya, Febuari 2019
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Critical control point CCP atau titik kendali kritis adalah langkah dimana
pengendalian dapat di terapkan dan di perlukan untuk mencegah atau
menghilangkan bahaya atau menguranginya sampai titik aman (Thaher, 1995). Titik
kendali kritis (CCP) dapat berupa bahan mentah, lokasi praktek, prosedur atau
pengolahan dimana pengendaliannya dapat diterapkan untuk mencegah atau
mengurangi bahaya. Berdasarkan pada tujuh prinsip dasar yaitu (Suklan, 1998) :
1. Melakukan analisis bahaya
2. Menentukan titik kendali kritis (TKK)
3. Menetapkan batas-batas kritis
4. Menetapkan prosedur pemantauan
5. Menetapkan tindakan koreksi
6. Menetapkan prosedur verifikasi
7. Menetapkan prosedur penyimpanan catatan dan prosedur dokumentasi.
HACCP adalah suatu sistem manajemen yang memfokuskan perhatian pada
keamanan pangan melalui analisis dan pengendalian bahaya biologis, kimia dan fisik
mulai tahap produksi bahan baku sampai akhir. Untuk keberhasilan penerapan
HACCP, manajemen harus mempunyai komitmen yang kuat terhadap konsep
HACCP. Suatu konsep manajemen puncak yang kuat terhadap HACCP akan
menumbuhkan pengertian karyawan perusahaan tentang pentingnya memproduksi
makanan yang aman (Wahono, 2006).
2.2 Identifikasi Bahaya dan Penetapan Kategori Resiko Bahaya
Menurut Thaheer (2005), analisis bahaya merupakan suatu tindakan evaluasi
secara sistematik pada makanan spesifik dan bahan baku atau ingredient untuk
menentukan resiko dan merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk
mengidentifikasi bahaya-bahaya yang ada pada produk dan bahan-bahan yang
digunakan. Untuk pembuatannya, analisa bahaya dilakukan dengan membuat diagram
proses untuk menggambarkan urutan produksi, distribusi, kontaminasi pertumbuhan
dan ketahanan mikroorganisme yang dapat menyebabkan keracunan pangan.
Dalam melakukan analisa bahaya, hal penting yang perlu dipertimbangkan yaitu
mengenai semua kemungkinan bahaya yang ada pada bahan baku, bahan pembantu,
setiap tahapan proses, penyimpanan produk dan distribusi, penyiapan akhir dan
penggunaan oleh konsumen. Identifikasi harus memasukkan semua aspek operasi
dalam lingkup sistem HACCP (Wahono, 2006). Saat melakukan analisa bahaya, hal-
hal yang menyangkut keamanan pangan harus dibedakan dengan hal-hal yang
menyangkut mutu. sehingga kata hazard yang digunakan ini hanya dibatasi untuk hal-
hal yang menyangkut keamanan pangan.
Terdapat tiga bahaya hazard yang dapat menyebabkan makanan menjadi tidak
aman untuk dikonsumsi, yaitu hazard fisik, kimia, dan biologi. Bahaya fisik termasuk
benda-benda seperti pecahan logam, gelas, batu yang dapat menimbulkan luka di
mulut, gigi patah, tercekik ataupun luka pada saluran pencernaan. Bahaya kimia antara
lain pastisida, zat pembersih, antibiotik, logam berat, dan bahan tambahan makanan.
Bahaya biologi antara lain mikroba pathogen (parasit, bakteri), tanaman dan hewan
beracun. Menurut Wahono (2006), proses pelaksanaan analisa bahaya meliputi dua
tahap yaitu :
1. Tahap identifikasi bahaya
Pada tahap ini dilakukan pengkajian ulang terhadap bahan-bahan yang
digunakan dalam produk, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap
tahap dalam proses dan peralatan yang digunakan, produk akhir, metode
penyimpanan dan pendistribusiannya.
2. Penetapan kategori risiko bahaya
Pada tahap ini, setiap potensi bahaya dievaluasi berdasarkan kriteria keparahan
(severity) dari potensi bahaya dan kemungkinan atau peluang terjadinya (risk).
Tabel 2.3. Daftar Bakteri Patogen Yang Dapat Menimbulkan Keracunan Atau
Wabah Penyakit Berdasarkan Tingkat Severity
1. Melatih tenaga yang terlibat dalam pengembangan HACCP pada bahan baku
dan proses produksi agar dalam pelaksanaan penyelenggaraan makanan dapat
terkontrol.
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin dengan cara mengecek
kesehatan seluruh tenaga kerja yang terlibat.
3. Mengendalikan bahan-bahan kimia yang ada untuk menjamin pemisahan dan
penggunaan yang sesuai dari bahan-bahan kimia yang bukan bahan pangan
(non-food chemical) dalam pabrik.
4. Perbaikan sarana dan fasilitas hygiene.
5. Mampu telusur dan penarikan, semua bahan baku dan produk seharusnya diberi
kode berdasarkan lot hal ini dilakukan agar dalam melakukan penarikan suatu
produk dapat dilacak dengan cepat dan tuntas.
2.8 Sayuran
Lauk nabati merupakan komoditas yang sangat penting dalam pola makan
sehat. Salah satu contoh sayuran yang disajikan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
yaitu sayur capjay.
2.8.1 Sayur CapJay
Beberapa jenis sayuran yang biasanya dijadikan cap cai adalah sawi
putih, sawi hijau, wortel, jagung muda, jamur merang, jamur
kuping, kol, kapri, buncis, bunga kol, brokoli, daun bawang, tomat,
dan bawang bombay. Walaupun demikian, unsur hewani juga biasa
ditambahkan kedalam makanan ini, misalnya daging sapi, ayam, telur, hati
dan ampela ayam, udang, bakso, dan cumi-cumi. Cap cai dapat dimasak
dengan dua cara, direbus (kuah) atau digoreng.
METODE
Deskripsi produk
Penetapan CCP
Keterangan :
0 (tidak ada
0 TIDAK mengandung bahaya A s.d. F
bahaya)
I (+) Mengandung SATU bahaya B s.d. F
II (++) Mengandung DUA bahaya B s.d. F
III (+++) Mengandung TIGA bahaya B s.d. F
IV (++++) Mengandung EMPAT bahaya B s.d. F
V (+++++) Mengandung LIMA bahaya B s.d. F
A+ Kategori resiko paling tinggi (semua
VI (kategori makanan yang mengandung BAHAYA A,
khusus) baik DENGAN/TANPA bahaya B – F
BAB 5
PENETAPAN CCP
5.1 Bahan
1. Wortel
Tidak Ya Ya Bukan
Penerimaan
CCP
Pemotongan Ya - - CCP
Pencucian Ya - - CCP
Penirisan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Perebusan Ya - - CCP
Penempatan Tidak Ya Tidak CCP
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
2. Sawi Hijau
Tidak Ya Ya Bukan
Penerimaan
CCP
Pemotongan Ya - - CCP
Pencucian Ya - - CCP
Penirisan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Perebusan Ya - - CCP
Penempatan Tidak Ya Tidak CCP
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
3. Kol
Tidak Ya Ya Bukan
Penerimaan
CCP
Pemotongan Ya - - CCP
Pencucian Ya - - CCP
Penirisan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Perebusan Ya - - CCP
Penirisan Tidak Ya Tidak CCP
Penempatan Tidak Ya Tidak CCP
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
4. Daging Sapi
Penerimaan Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Pencucian Ya - - CCP
Penggilingan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Penumisan Ya - - CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
Minyak
5
Goreng
Tidak Tidak - Bukan
Penerimaan
CCP
Tidak Tidak - Bukan
Persiapan
CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Penumisan Ya - - CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
Bawang
6.
Putih
Penerimaan Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Pencucian Ya - - CCP
Penghalusan Tidak Ya Tidak CCP
Penempatan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Penumisan Ya - - CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
7. Merica
Tidak Ya Ya Bukan
Penerimaan
CCP
Penyangraian Ya - - CCP
Penghalusan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Penakaran
CCP
Penempatan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Penumisan Ya - - CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
8. Bawang Prei
Tidak Ya Ya Bukan
Penerimaan
CCP
Pencucian Ya - - CCP
Pemotongan Ya - - CCP
Penempatan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Penumisan Ya - - CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
9. Jahe
Tidak Ya Ya Bukan
Penerimaan
CCP
Pencucian Ya - - CCP
Penggepreka Tidak Ya Tidak
CCP
n
Penempatan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Penumisan Ya - - CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
Tepung
10.
Tapioka
Penerimaan Tidak Ya Tidak CCP
Penyimpanan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Tidak Tidak - Bukan
Pelarutan
CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
11. Saus Tomat
Penerimaan Tidak Ya Tidak CCP
Penyimpanan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Tidak Tidak - Bukan
Pelarutan
CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
12. Saus Rajarasa
Penerimaan Tidak Ya Tidak CCP
Penyimpanan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
13. Sesame Oil
Penerimaan Tidak Ya Tidak CCP
Penyimpanan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
14. Garam
Penerimaan Tidak Ya Tidak CCP
Penyimpanan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
15. Royco
Penerimaan Tidak Ya Tidak CCP
Penyimpanan Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Ya Ya Bukan
Penyaluran
CCP
Pemasakan Ya - -
CCP
Kuah
Pencampuran Tidak Ya Tidak CCP
Tidak Tidak - Bukan
Uji Cita Rasa
CCP
Pemorsian Tidak Ya Tidak CCP
Distribusi Tidak Ya Tidak CCP
BAB 6
MATRIK PENERAPAN HACCP
CCP
Jenis
No Bahan/Pro Bahaya Pencegahan Pemantauan 1 H, 4 W Tindakan Koreksi
Bahaya
ses
- Mencuci bersih - APA : Alat pemotong sayur - Sebelum dan sesudah
alat pemotong - KAPAN : Pada saat menggunakan pisau,
seperti pisau, pemotongan wortel, sawi hijau, dan talenan serta
talenan dan tempat dan kol tempat meletakkan
meletakkan bahan - DIMANA : Tempat sub unit bumbu tersebut
Bakteri
1. Biologis yan telah dipotong perbekalan basah sebaiknya
(Salmonela)
- Menggunakan - SIAPA : Petugas pemotong dibersihkan terlebih
talenan khusus wortel, sawi hijau, dan kol dahulu sehingga tidak
pemotongan sayur - BAGAIMANA : Alat yang memungkinkan
yaitu warna hijau digunakan untuk memotong terjadinya
Pemotongan - Menggunakan wortel, sawi hijau, dan kol kontaminasi silang.
wortel, sawi pisau warna hijau dalam keadaan bersih - Mengunakan talenan
hijau, dan dan pisau khusus
kol pemotong sayur,
yaitu berwarna hijau
- APA : APD
- KAPAN : Pada saat
pemotongan wortel, sawi hijau,
dan kol
- Petugas pemotongan
- Mengunakan APD - DIMANA : Tempat sub unit
wortel, sawi ijo , dan
Kotoran lengkap (celemek, perbekalan basah.
Fisik kol menggunakan
(rambut) penutup kepala, - SIAPA : Petugas pemotong
APD lengkap zona
dan masker) wortel, sawi hijau, dan kol.
kuning
- BAGAIMANA : Petugas
pemotong wortel, sawi hijau,
dan kol harus menggunakan
APD lengkap zona kuning
Pemotongan Kotoran Mengunakan APD - APA : APD - Petugas pemotongan
2. Fisik
bawang prei (rambut) lengkap (celemek, - KAPAN : Pada saat bawang prei
penutup kepala, dan pemotongan bawang prei menggunakan APD
masker) - DIMANA : Tempat sub unit lengkap zona kuning
perbekalan basah.
- SIAPA : Petugas pemotong
bawang prei
- BAGAIMANA : Petugas
pemotong bawang prei harus
menggunakan APD lengkap
zona kuning
- APA : Air untuk mencuci
Pencucian Kotoran
Fisik wortel, sawi ijo, kol, bawang
wortel, sawi (tanah)
putih, bawang prei, dan jahe - Wortel, sawi ijo, kol,
ijo, kol,
Mencuci - KAPAN : Pada saat pencucian bawang putih,
bawang
3. menggunkaan air wortel, sawi ijo, kol, bawang bawang prei, dan jahe
putih,
mengalir putih, bawang prei, dan jahe dicuci dengan air
bawang Kimia Pestisida
- DIMANA : Tempat sub unit mengalir ± 5 menit
prei, dan
perbekalan basah.
jahe
- SIAPA : Petugas pencuci
wortel, sawi ijo, kol, bawang
putih, bawang prei, dan jahe
- BAGAIMANA : wortel, sawi
ijo, kol, bawang putih, bawang
prei, dan jahe dicuci dengan air
mengalir selama ± 5 menit.
- APA : Air untuk mencuci
daging sapi
- KAPAN : Pada saat pencucian
daging sapi
Proses thawing dan - DIMANA : Tempat sub unit
- Proses thawing dan
Pencucian Bakteri mencuci daging perbekalan basah.
4. Biologi mencuci daging
daging sapi (E.coli) menggunakan air - SIAPA : Petugas pemotong
denan air mengalir
mengalir daging
- BAGAIMANA : daging sapi di
thawing dengan air yang
mengalir dan dicuci bersih
dengan air mengalir
- APA : APD
- KAPAN : Pada saat penirisan
wortel, sawi hijau, dan kol
- Petugas yang
- DIMANA : Tempat sub unit
mencuci dan
Penirisan Mengunakan APD perbekalan basah.
meniriskan wortel,
wortel, sawi Kotoran lengkap (celemek, - SIAPA : Petugas penirisan
5. Fisik sawi ijo , dan kol
hijau, dan (rambut) penutup kepala, dan wortel, sawi hijau, dan kol.
menggunakan APD
kol masker) - BAGAIMANA : Petugas yang
lengkap zona kuning
mencuci dan meniriskan
wortel, sawi hijau, dan kol
harus menggunakan APD
lengkap zona kuning
- APA : APD
- Petugas pengolah
Mengunakan APD - KAPAN : Pada saat perebusan
capcay menggunakan
Kotoran lengkap (celemek, wortel, sawi hijau, dan kol
Fisik APD lengkap zona
(rambut) penutup kepala, dan - DIMANA : Tempat sub unit
kuning
masker) pengolahan umum
- SIAPA : Petugas pengolah
Perebusan capcay
sayur kol, - BAGAIMANA : Petugas
6. wortel, dan prengolah capcay harus
sawi hijau menggunakan APD lengkap
zona kuning
- APA : Suhu perebusan sayur
- KAPAN : Pada saat perebusan
wortel, sawi hijau, dan kol
- DIMANA : Tempat sub unit - Wortel, sawi hijau,
Merebus sayur kol, pengolahan umum dan kol direbus
Bakteri
Biologi wortel, dan sawi hijau - SIAPA : Petugas pengolah dengan suhu air
Salmonella
pada suhu mendidih capcay mendidih supaya
- BAGAIMANA : Wortel, sawi bakteri mati
hijau, dan kol direbus hingga
masak atau pada suhu air
mendidih.
Penggilinga Bakteri Membersihkan - APA : Alat penggiling daging - Penggilingan daging
7. Biologi
n daging (E.coli) penggilingan daging - KAPAN : Pada saat menggiling harus dibersihkan
sebelum digunakan daging sebelum dan sesudah
untuk mengiling - DIMANA : Tempat sub unit digunakan
perbekalan basah
- SIAPA : Petugas perbekalan
basah yang menangani daging.
- BAGAIMANA : Penggilingan
daging harus dibersihkan
sebelum dan sesudah
digunakan.
- APA : APD
- KAPAN : Pada saat menggiling
daging
- Petugas penggiling
- DIMANA : Tempat sub unit
Kotoran Menggunakan APD daging menggunakan
Fisik perbekalan basah.
(rambut) lengkap dan benar pakaian APD lengkap
- SIAPA : Petugas perbekalan
dan benar
basah yang menangani daging.
- BAGAIMANA : Petugas
penggiling daging harus
menggunakan APD lengkap
zona kuning.
- APA : food prosecor
- KAPAN : Pada saat menggiling
bumbu
Membersihkan - DIMANA : Tempat sub unit - Penggilingan bumbu
Bakteri penggilingan bumbu perbekalan basah harus dibersihkan
Biologi
(E.coli) sebelum digunakan - SIAPA : Petugas perbekalan sebelum dan sesudah
untuk mengiling basah yang menangani bumbu. digunakan
Penggilinga - BAGAIMANA : Penggilingan
8.
n bumbu bumbu harus dicuci sebelum
dan sesudah digunakan.
- APA : APD
- Petugas penggiling
- KAPAN : Pada saat menggiling
bumbu menggunakan
Kotoran Menggunakan APD bumbu
Fisik pakaian APD lengkap
(rambut) lengkap dan benar - DIMANA : Tempat sub unit
dan benar sesuai zona
perbekalan basah.
kuning.
- SIAPA : Petugas perbekalan
basah yang menangani bumbu.
- BAGAIMANA : Petugas
penggiling bumbu harus
menggunakan APD lengkap
zona kuning.
- APA : Alat pengolah capcay
- KAPAN : Pada saat menumis
bumbu
Menumis bumbu - DIMANA : Tempat unit - Alat pengolah capcay
Bakteri
Biologi dengan alat yang pengolahan umum harus dicuci bersih
(E.coli)
Penumisan bersih - SIAPA : Petugas pengolah sebelum digunakan
9. bumbu capcay
- BAGAIMANA : alat untuk
menumis bumbu harus bersih.
- APA : APD - Petugas pengolah
Kotoran Menggunakan APD - KAPAN : Pada saat menumis capcay menggunakan
Fisik
(rambut) lengkap dan benar bumbu pakaian APD lengkap
- DIMANA : Tempat unit dan benar sesuai zona
pengolahan umum kuning.
- SIAPA : Petugas pengolah cap
cay
- BAGAIMANA : Petugas
penumis bumbu harus
menggunakan APD lengkap
zona kuning.
- APA : Alat pemasak kuah
- KAPAN : Pada saat pemasakan - Sebelum dan sesudah
kuah menggunakan alat
Mencuci bersih - DIMANA : Tempat unit pemasak kuah
alat pemasak pengolahan umum sebaiknya dicuci
Bakteri
Biologi sebelum - SIAPA : Petugas pemasakan bersih terlebih dahulu
(E.coli)
digunakan untuk kuah sehingga tidak
10. Pemasakan
memasak kuah - BAGAIMANA : proses memungkinkan
kuah
pemasakan kuah dalam keadaan terjadinya
terbuka/tidak menggunakan alat kontaminasi silang.
penutup. Wadah yang
digunakan untuk memasak kuah
dalam keadaan bersih
- APA : APD
- KAPAN : Pada saat pemasakan
kuah
- DIMANA : Tempat unit - Petugas pemasakan
Kotoran Menggunakan APD pengolahan umum kuah menggunakan
Fisik
(rambut) lengkap dan benar - SIAPA : Petugas pemasakan pakaian APD lengkap
kuah BAGAIMANA : Petugas dan benar
yang memasak kuah
menggunakan celemek dan
penutup kepala
- APA : Wadah tempat - Wadah yang
Mencuci bersih
pencampur sayur serta kuah digunakan tempay
wadah sebelum
Bakteri - KAPAN : Pada saat wadah pencampuran
Biologi digunakan untuk
11. (E.coli) pencampuran sayur dan kuah kuah dan sayur dicuci
mencampur sayur
Pencampura - DIMANA : Tempat unit bersih sebelum
dan kuah
n bahan pengolahan umum diginakan
- SIAPA : Petugas pengolahan
umum
- BAGAIMANA : Wadah yang
digunakan tempay wadah
pencampuran kuah dan sayur
dicuci bersih sebelum diginakan
- APA : APD
- KAPAN : Pada saat
pencampuran sayur dan kuah
- DIMANA : Tempat unit - Petugas pengolahan
Kotoran Menggunakan APD pengolahan umum umum menggunakan
Fisik
(rambut) lengkap dan benar - SIAPA : Petugas pengolahan pakaian APD lengkap
umum dan benar
- BAGAIMANA : Petugas
pengolaha umum menggunakan
celemek dan penutup kepala
Bakteri - Mensterilkan - APA : Alat makan Alat makan disterilkan
12. Pemorsian Biologi
(E.coli) alat makan - KAPAN : Pada saat pemorsian setelah datang dari
sebelum - DIMANA : Tempat unit ruangan.
digunakan distribusi
- SIAPA : Petugas pemorsian
- BAGAIMANA : Alat makan
disterilkan setelah datang dari
ruangan.
- APA : Petugas dan APD
- KAPAN : Pada saat pemorsian
Petugas pemorsian harus
- DIMANA : Tempat unit
mengunakan sarung
distribusi
- Menggunakan tangan sehingga kuman
- SIAPA : Petugas pemorsian
APD lengkap di tangan tidak masuk
- BAGAIMANA : Petugas
dan tidak dalam makanan dan
pemorsian harus mengunakan
dalam keadaan petugas tidak sakit
sarung tangan sehingga kuman
sakit supaya tidak menularkan
di tangan tidak masuk dalam
penyakit baru pada
makanan dan petugas tidak
pasien.
sakit supaya tidak menularkan
penyakit baru pada pasien.
- APA : APD
- KAPAN : Pada saat pemorsian
- DIMANA : Tempat unit - Petugas pemorsian
Kotoran Menggunakan APD distribusi menggunakan
Fisik
(rambut) lengkap dan benar - SIAPA : Petugas pemorsian pakaian APD lengkap
- BAGAIMANA : Petugas dan benar
pemorsian menggunakan
celemek dan penutup kepala