Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fauziah Alam

Kelas : 4G
NIM : 1805025232

RESUME PENYELENGGARAAN MAKANAN


DI RUMAH SAKIT DR. SARDJITO
- Penyelenggaraan makanan merupakan rangkaian kegiatan proses yang diawali dengan proses
perencanaan menu, proses pengolahan sampai akhirnya makanan sampai kepada konsumen.
- Tujuan dari penyelenggaraan makanan adalah untuk menyelenggarakan makanan yang
bergizi seimbang dengan memperhatikan kebutuhan konsumen baik itu jenis, kualitas,
maupun mutunya.
- Contoh penyelenggaraan makanan adalah rumah sakit dengan instalasi gizi sebagai unit
penyelenggara makanan.

Proses pengolahan diet makanan di Rumah Sakit Dr. Sardjito


1. Prosedur kerja di instalasi gizi:
a. Karyawan datang dengan pakaian yang sudah dikenakan dari rumah.
b. Karyawan memasuki ruang locker pakaian untuk mengganti dengan pakaian kerja.
c. Pakaian kerja di instalasi gizi berupa kaos lengan panjang dengan ketentuan setiap
harinya menggunakan jenis seragam yang berganti/berbeda.
d. Jika karyawan tersebut berkerudung, maka karyawan tersebut tidak boleh
mengenakan kerudung yang di pakai dari rumah tetapi harus diganti menggunakan
kerudung yang sudah ditentukan khusus untuk kerja.
e. Setelah dari ruang locker pakaian, karyawan menuju ruang wastafel untuk
mencuci tangan sesuai dengan 6 langkah cuci tangan.
f. Karyawan menuju lemari APD untuk mengenakan APD kerja.
g. APD yang digunakan adalah celemek, masker dan topi bagi karyawan yang tidak
berkerudung serta mengganti alas kaki menggunakan alas kaki (yang tertutup)
khusus kerja.
h. Karyawan memasuki ruang steril sebelum memasuki unit kerja masing-masing
karyawan.
2. Bahan makanan di persiapkan di dapur/unit persiapan.
3. Petugas pengolahan mengambil bahan makanan yang akan di olah ke ruang
pengolahan makanan.
4. Ada 2 jenis ruang pengolahan makanan yaitu untuk pasien bangsal dan pasien VIP.
Makanan untuk pasien VIP, di olah di unit dapur VIP.
5. Dapur pasien terdiri dari unit untuk memasak sayur dan bagian unit memasak lauk.
6. Sebelum memasuki unit kerja, karyawan harus melihat jadwal menu apa yang akan
dibuat untuk pasien dan menu tersebut tidak boleh di hafal.
7. Selain dapur pengolahan makanan, juga terdapat dapur snack untuk mengolah
makanan selingan/snack dan dapur cair.
8. Di dapur snack, petugas menyiapkan nasi, nasi tim, bubur, dan snack khusus pasien
diabetes mellitus (DM).
9. Dapur cair khusus untuk melayani makanan cair untuk pasien (yang tidak dalam
bentuk nasi, nasi tim, dan bubur). Makanan cair diberikan ke pasien per oral atau
makanan lewat pipa. Dapur cair merupakan area tertutup (ber-ac) karna area yang
steril, hal itu dikarenakan pasien dengan makanan cair biasanya pasien yang sangat
rentan terkena kontaminasi.
10. Proses pengolahan makanan dilakukan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan
rumah sakit.
11. Setelah makanan telah selesai dibuat, makanan tersebut dilakukan uji cita rasa. Uji
tersebut dilakukan dengan cara mencicipi rasa masakan, makanan akan diperbaiki saat
itu juga jika ada cita rasa yang kurang sesuai sebelum makanan tersebut dibawa ke
ruang distribusi makanan.
12. Setelah makanan sudah dilakukan uji cita rasa, makanan menuju ruang
pendistribusian untuk dilakukan cek suhu makanan dan pemorsian.
13. Cek suhu makanan dilakukan pada saat memulai pemorsian sampai dengan makanan
sampai di bangsal. Hal itu dilakukan untuk mengecek penurunan suhu makanan
selama perjalanan makanan sampai di pasien.
14. Pemorsian dilakukan untuk makanan pokok, sayur, dan lauk.
15. Setelah pemorsian makanan dilakukan wrapping dan melakukan setting letak
makanan di kereta makanan. Setelah itu makanan siap diberikan ke bangsal pasien.
16. Pendistribusian makanan dilakukan sesuai dengan jadwal pendistribusian makanan
yang sudah ditetapkan.

- Instalasi gizi memiliki peranan penting sebagai unit penunjang yang mendukung pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
- Penyelenggaraan yang berkualitas merupakan bentuk terapi gizi paripurna yang mempercepat
kesembuhan pasien.
- Penyelenggaraan makanan diawali dengan perencanaan makanan yang sudah ditetapkan
rumah sakit.
- Perencanaan dibuat oleh ahli gizi sesuai dengan jumlah pasien yang mengonsumsi makanan,
menu makanan, dan frekuensi menu makanan. Setelah itu, perencanaan makanan dibuat
sebagi usulan yang akan diberikan kepada unit pelayanan pengadaan makanan dan jasa.
- Unit pengadaan makanan akan memproses usulan tersebut baik melalui lelang atau
penunjukan langsung sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Lalu dilakukan koordinasi
dengan rekanan kerja.

- Tahapan pemesanan makanan di RS Dr. Sardjito :


a. Melakukan perencanaan makanan setiap 3 bulan sekali.
b. Untuk sayur, buah, lauk, bumbu basah dilakukan pengadaan makanan setiap hari.
c. Bahan makanan kering dilakukan pengadaan makanan per 10 hari.
d. Makaan enteral dilakukan pengadaan makanan 4-6 kali dalam setahun.
e. Bahan habis pakai dilakukan setiap semester dan dilakukan per termin.
f. Menerapkan system First In First out.

Anda mungkin juga menyukai