Anda di halaman 1dari 42

Standar Pemberian Diet

/ Makanan Rumah Sakit


Retno A. Hapsari, S.Gz, MNutrDiet
Prodi DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Pengertian Pelayanan
Pemberian Makanan
▰ Pelayanan pemberian makan
di Rumah Sakit adalah suatu
upaya pelayan pemberian
makan yang diberikan
YOUR
LOGO
kepada seluruh pasien Rawat
Inap sesuai dengan kelas
perawatan dan terapi diitnya,
kecuali pasien yang sedang
menjalani puasa berkaitan
dengan terapi diitnya
Pengertian Standar
Makanan Rumah Sakit
▰ Standar makanan rumah
sakit merupakan pedoman
pemberian makanan bagi
pasien di rumah sakit
▰ Ada 2 golongan, yaitu
▰ makanan biasa (normal
diet, regular diet)
▰ makanan khusus
(therapeutic diet)
Syarat Umum Makanan Rumah Sakit
Makanan yang disajikan
Makanan disajikan mudah cerna dan tidak
mempunyai kandungan merangsang, dan tidak
zat gizi yang seimbang mengandung gas, sehingga
sesuai dengan kemungkinan intoleransi
keadaan penyakit dan terhadap makanan dapat
status gizi. diperkecil.

Makanan diusahakan bebas


Makanan yang unsur aditif berbahaya
disajikan mempunyai (pengawet, pewarna, dll).
tekstur dan konsistensi
Makanan diupayakan mempunyai
yang sesuai menurut
citarasa enak dan penampilan
kondisi gastroinetstinal
menarik untuk menggugah selera
dan penyakit yang makan yg umumnya terganggu
diderita oleh masing- oleh penyakit.
masing pasien/pasien.
Standar Umum Makanan di Rumah Sakit

Standar Umum Standar Khusus Standar Makanan untuk


Makanan Rumah Sakit Makanan Rumah Sakit Pemeriksaan
▰ Berdasarkan konsistensi, yaitu: ▰ Berdasarkan keadaan peyakit, ▰ Digunakan untuk memeriksa
▰ Makanan biasa yaitu: kelainan kelainan organ seperti
▰ Makanan lunak ▰ Standar yang terkait saluran cerna, ginjal,kandung
▰ Makanan saring langsung dengan modifikasi empedu, kolon dan lain-lain.
▰ Makanan cair (jernih, penuh, zat gizi ▰ Fungsi ➝ untuk memperjelas
kental/semi solid) ▰ Standar yang langsung hasil sehingga penegakan
untuk penyakitnya diagnosa dapat dilakukan
dengan baik.
▰ Makanan biasa sama dengan makan
Makanan Biasa sehari-hari yang beraneka ragam,
bervariasi dengan bentuk, tekstur dan
aroma yang normal.
▰ Susunan makanan mengacu pada pola
Menu Seimbang dan Angka Kecukupan
Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang
dewasa sehat.
▰ Diberikan kepada pasien yang
berdasarkan penyakitnya tidak
memerlukan makanan khusus (diet)
▰ Makanan sebaiknya diberikan dalam
bentuk mudah di cerna dan tidak
merangsang saluran cerna.
Makanan Biasa
▰ Tujuan diet : 

memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
▰ Syarat diet :
▰ Energi sesuai kebutuhan
▰ Protein 10-15%
▰ Lemak 10-25%
▰ KH 60-75%
▰ Cukup mineral, vitamin dan kaya serat
▰ Makanan tidak merangsang saluran cerna
▰ Makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi
▰ Makanan yang memiliki tekstur yang
Makanan Lunak mudah dikunyah, ditelan dan dicerna
dibandingkan makanan biasa
▰ Susunan zat gizi seimbang
▰ Makanan mudah cerna dan tidak
merangsang saluran cerna (kembung,
diare)
▰ Bentuk : nasi lunak/tim atau bubur nasi
▰ Indikasi: untuk pasien sesudah operasi
tertentu, pasien dengan kenaikan suhu
tubuh tidak terlalu tinggi (demam ringan),
gangguan saluran cerna ringan (mekanis/
pasien dengan kesulitan mengunyah dan
menelan).
Makanan Lunak
▰ Tujuan diet : 

memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna
sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
▰ Syarat diet :
▰ E, P dan zat lain cukup
▰ Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan
keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien
▰ Makanan diberikan dalam porsi sedang, 3 x makanan lengkap dan 2 x
selingan
▰ Makanan mudah cerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang
tajam
▰ Makanan semipadat yang mempunyai
Makanan Saring tekstur lebih halus daripada makanan lunak
➝ lebih mudah ditelan dan dicerna
▰ Kandungan vitamin C rendah dan serat
rendah ➝ pemberian jangka pendek
▰ Bentuk makanan lumat/halus
▰ Berdasarkan keparahan penyakit ➝
perpindahan dari makanan cair kental ke
makanan lunak
▰ Indikasi: untuk pasien sesudah operasi
tertentu, pada infeksi akut termasuk infeksi
saluran cerna (suhu tubuh tinggi), atau
kepada pasien gangguan saluran cerna
sedang (mekanis / kesulitan mengunyah
dan menelan)
Makanan Saring
▰ Tujuan diet : 

memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang
mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek
sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
▰ Syarat diet :
▰ Hanya untuk jangka waktu singkat (1-3 hari)
▰ Kurang memenuhi gizi (energi, serat, vit C, & thiamin)
▰ Rendah serat ➝ bentuk saring/ diblender
▰ Porsi kecil & sering ➝ 6-8x/ hari
▰ Dibedakan menjadi:
Makanan Cair ▰ Cair jernih (Clear liquid diet)
▰ Cair penuh (Full liquid diet)
▰ Cair kental
▰ Berupa cairan dapat diberikan melalui oral
maupun melalui pipa pada umumnya NGT
(Naso Gastric Tube)
▰ Pemberian ➝ enteral dan parenteral
▰ Pasien yang mengalami kesulitan
mengunyah, menelan dan mencerna
makanan karena menurunnya kesadaran,
suhu tinggi, rasa mual, muntah, pasca
pendarahan saluran cerna, serta pra dan
Pasca-bedah
1. Makanan Cair Jernih
Makanan cair jernih adalah makanan yang dalam bentuk Kandungan zat gizi
cair pada suhu ruang,tanpa/sedikit mungkin residu dapat sangat rendah, residu
tembus pandang jika diletakkan dalam wadah bening
Indikasi: untuk pasien pre & minimal disarankan
postoperasi tertentu, keadaan untuk pemberian
mual dan muntah, dan jangka waktu pendek
makanan awal pasca
perdarahan saluran cerna

Diberikan pd pasien pre & post Contoh: teh manis,


operasi dlm waktu cepat, tujuan: sirup, juice buah, kaldu
▰ Mengurangi rasa haus ayam dan serta cairan
▰ Mempertahankan yang mengandung
keseimbangan cairan maltodekstrin.
▰ Membersihkan kolon dari
feces
2. Makanan Cair Penuh

Jenis:
▰ Formula Rumah
Indikasi: untuk pasien yang Sakit (FRS)
tidak dapat makan melalui ▰ Formula
mulut karena disfagia, Komersial (FK)
postoperasi mulut, gangguan
kesadaran, tidak mau makan,
demam tinggi, infeksi akut,
gangguan mulut, menelan & Contoh: cereal,
pencernaan, mual, muntah, supplement, susu
masa stabilisasi & transisi pada manis,   kopi, teh
KKP berat & post Op
3. Makanan Cair Kental

Memberikan makanan yang tidak Konsistensi kental /


membutuhkan proses semi padat
mengunyah, mudah menelan dan
mencegah terjadinya aspirasi,
Perpindahan dari cair
yang memenuhi kebutuhan gizi
penuh ke makanan
saring
Makanan jenis ini sering diberikan
pada pasien dengan peradangan Contoh : sup krim
kerongkongan, ulkus peptikum, jagung, jus, puding
atau gangguan struktural atau maizena, milk shake
motorik pada rongga mulut.
Syarat Makanan Cair
▰ Tidak merangsang saluran cerna
▰ Bila diberikan >3 hr, harus dapat memenuhi kebutuhan energi &
protein
▰ Bila diberikan melalui pipa sebaiknya osmolaritas < 400 Mosml
▰ Kandungan energi minimal 1 kkal/ml
▰ Berdasarkan masalah pasien dapat diberikan formula rendah
atau bebas laktosa, formula dg AL rantai cabang, dll
▰ Untuk memenuhi kebutuhan vitamin & mineral dapat diberikan
tambahan ferosulfat, vit. B komp & vit. C
Makanan Formula Rumah Sakit (FRS)
Jenis FRS Indikasi Pemberian Bahan Makanan

Dengan Susu Lambung, usus halus dan Susu penuh, maizena telur ayam,
(whole/skim) kolon bekerja normal margarin, minyak, gula, sari buah

Nasi tim, telur ayam, daging giling,


Memerlukan tambahan
Makanan blender ikan, tahu, tempe, wortel, labu
makanan berserat
kuning, sari buah

Tidak tahan terhadap Sama dengan no 1, tetapi susu


Rendah laktosa
laktosa (lactose intolerance) diganti dengan susu rendah laktosa

Kac hijau, tahu, tempe, wortel, sari


Tanpa susu Tidak tahan protein susu
buah, telur, tepung serealia
Makanan Formula Komersial (FK)
Jenis Formula Indikasi Pemberian Contoh Merk
Rendah/bebas laktosa Tidak tahan terhadap laktosa LLM, Bebelac FL, Bimbi, Lola
Dengan MCT Malabsorbsi lemak Lipisorp, Portagen, Pregestimil
Dengan BCAA Sirosis hati Hepatosol
Protein Tinggi Katabolisme meningkat Ensure, Nutren, Sustacal,
Peptisol
Protein Rendah Gagal ginjal Nephro, Nephrisol
Protein Terhidrolisa Alergi protein Peptamen
Tanpa Susu Tidak tahan protein susu
Dengan Serat Perlu suplemen serat
Rendah Sisa Reseksi usus
Indeks Glikemik Rendah Diabetes melitus Glucerna, Nutren Diabet
Enteral Feeding ▰ Makanan dlm bentuk cair yg
diberikan lewat oral atau pipa
selama saluran cerna masih
berfungsi
▰ Makanan diberikan untuk memenuhi
kebutuhan gizi secara keseluruhan
maupun sbg suplemen
▰ Pemberian nutrisi via saluran cerna
(GIT) secara oral atau menggunakan
selang/ kateter khusus (enteric tube)
yang ditujukan untuk memelihara
PRINSIP : if the gut works, use it struktur dan fungsi intestinal
Tube Feedings

Melalui operasi
pemasangan pipa
Berdasarkan
tempat masuk dan
posisi ujung pipa
tanpa melalui
operasi
Syarat Pemberian NE
▰ Kandungan nutrisi seimbang dg komposisi KH 60-70%, P 15-20%, L 20-25%
▰ Osmolaritas ideal 350-400 mOsm = cairan ekstraseluler
▰ Standar pemberian 1 cc = 1 - 1,5 kal

Nutrient Dense Formula 1.5-2.0 kcal/ml digunakan pada pasien dengan
pembatasan cairan (cardiopulmonary disease, renal disease, hepatic failure)
▰ Mudah diabsorbsi
▰ Tanpa atau mengandung serat
▰ Bebas atau rendah laktosa
▰ Bebas purin & kolesterol
▰ Jenis polimerik cukup vitamin & minineral
▰ Tinggi glutamin
Komplikasi dari NE
▰ Gastrointestinal complication (Distension,
Nausea and vomiting, Diarrhea, constipation,
Intestinal ischemia)
▰ Mechanical complication (mal-position of
feeding tube, sinusitus, ulcerations/erosions,
blockage of tubes)
▰ Metabolic complication (re-feeding syndrome,
hypo-hyperglycemia, glucose intolerance,
drug-nutrition interaction, de-over hydration,
micronutrient deficiency)
▰ Infectious complications (aspiration
pneumonia, bacterial contamination)
Enteral Formula Categories
Jenis Formula Indikasi Pemberian Keterangan
General Purpose Pasien dg normal/sdkt gangg- Intact protein, low viscosity,
(Polymeric) cerna, absorbsi normal 300-500 mOsm/kg, 1-1.2kcal/l,
Home/hospital made 30-40 g protein/l, free lactose,
meal replacement, inexpensive
Defined/ hydrolized Pasien dg gangg GIT Peptide based, Osm tgt
(monomeric) “chemical (kompromi), nutrisi digunakan hidrolisis GIT, 1-1,2 kcal/l, 30-45
defined/ elemental untuk memperbaiki fungsi g protein/l, lactose free, more
formula cerna expensive
Semi-elemental (free AA Pasien dg gangg fungsi GIT Free Amino Acids, minimal fat,
formula) minimal residu, hyperOsm, low
viscosity, 1 kal/l, 40 g protein/l,
expensive
Enteral Formula
Jenis Formula Indikasi Pemberian Keterangan
Disease-specific Formula khusus untuk Expensive, evaluasi data
disfungsi organ (hepar, renal, komposisi
pulmonary, trauma (BCAA),
glucosa intolerance,
gangg.imun
Re-hydration Rehidrasi Ratio KH murni dan elektrolit
tepat
Modular Single nutrient for each formula,
contribute electrolytes, increase
osmotic
Disease Specific Formula
▰ Immunomodulating

High Glutamine, Arginine, RNA atau Marine Oils
▰ Glucose Intolerance

High Fat, Low Carbohydrate, Fiber
▰ Pulmonary Disease

High Fat, Low Carbohydrate
▰ Hepatic Disease

High BCAA, Low AAA
▰ Renal Disease

Low Protein, Low Fluid, Few Non-EAA
Metode Pemberian NE
▰ Bolus Feeding

Memasukkan nutrisi enteral 250-500 cc ke dalam
lambung di atas 5-20 menit dengan menggunakan pipa
besar dg frekuensi 3-4x/hari.
▰ Intermittent Drip Feeding

Memasukkan nutrisi enteral dalam beberapa kali
pemberian/hari, volume kecil dan berlahan dengan
menggunakan pipa kecil dalam waktu ½ - 2 jam dg
frekuensi 3-4x/hari.
▰ Continuous Drip Infusion

Memasukkan nutrisi enteral ke GIT dengan
menggunakan pipa selama 8-24 jam.
Salah Satu Contoh Cara Pembuatan FRS
Cara Membuat :
▰ Zonde FCM
 1. Campur gula pasir dan minyak hingga rata, sisihkan.
Bahan :
 2. Kocok telur ayam dan saring, kemudian timbang sesuai
Susu FCM  60 g
 kebutuhan.
Susu skim bubuk 40 g
 3. Cairkan tepung maizena dengan 1-2 sdm air (berasal air 1000
Tepung maizena  20 g
 ml), sisihkan.
Gula pasir 100 g
 4. Didihkan air 500 ml di atas api sedang, masukkan susu FCM dan
Minyak jagung  5 g
 susu skim kemudian aduk rata.
Telur ayam  10 g
 5. Campurkan tepung maizena yang telah diencerkan ke dalamnya.
Air 1000 ml 6. Tambahkan air higga 1000 ml, masak hingga mendidih selam 5 -
▰ Keterangan: 
 7 menit.
Energi 902,7 kcal
 7. Masukkan campuran gula pasir dan minyak yang telah
Protein 28,6 gram
 dicampurkan dengan telur sebelumnya ke dalam adonan.
Lemak 17,9 gram
 8. Aduk rata hingga mendidih, kemudian angkat, saring dan sajikan
Karbohidrat 159,1 gram selagi hangat.
Source: http://yankes.kemkes.go.id/read-makanan-enteral-penatalaksanaan-makanan-dengan-zonde-atau-pipa-7240.html
Nutrisi Parenteral
▰ Definisi:

Pemberian cairan steril yg mengandung
beberapa atau semua bahan gizi yang
diperlukan untuk mendukung kehidupan
yang diberikan melalui pembuluh darah
vena untuk perawatan sementara atau
jangka panjang.
▰ Bila nutrisi oral / enteral : kontra indikasi
▰ Pada kasus-kasus tertentu nutrisi
parenteral dapat dikombinasi dengan
nutrisi enteral
Jenis Nutrisi Parenteral
Parenteral Sentral:
Parenteral Perifer: ▰ Pasien yg butuh E
▰ Nutrisi parenteral tidak penuh tinggi & waktu lama
dg jangka pendek
▰ Vena extremitas/kepala
▰ Vena jugularis
(lemak isotonik) eksterna & interna
▰ Sumber utama energi dr (glukosa hipertonik)
emulsi lemak ▰ Komposisi 50% KH,
▰ Energi brp dextrose 10%,
protein 1-2 g/kgBB,
30-40% L, 10-20% P
▰ Emulsi lemak 1-3 gr/kgBB ▰ Konsentrasi dextrose
▰ Densitas energi 0,5-0,7 kal/ml 10-30%
▰ Akses optimal pd vena ▰ Komplikasi 20%
tangan & kaki scr perkutan
▰ Komplikasi 10%
Indikasi Pemberian Parenteral
▰ Pra bedah dan pasca bedah
▰ Malnutrisi dg penurunan BB > 10-15%
▰ Penyakit Gastrointestinal
▰ Masukan per oral kurang
▰ Pasca trauma
▰ Koma/tidak sadar
▰ Depresi respon imunitas tubuh krn
keganasan
▰ Kegagalan organ ginjal/hepar
▰ Pediatri
Pelaksanaan Pemberian Parenteral

▰ Dilakukan pendekatan 4 T – 1 W ➝ tepat pasien, tepat indikasi,


tepat bahan, tepat dosis & waspada efek samping
▰ Teknik pelaksanaan
▰ Start slow : 400 – 800 kal
▰ Go slow : 1000 – 1200 kal
▰ Stop slow  : 400 – 800 kal
Kebutuhan Gizi Parenteral

1. Kalori : Basal 20-30 kal/kgBB/hr



➝ Harris Benedict EEA dg sumber utama KH & L
2. Karbohidrat
▰ Glukosa  : 6 gr/kg BB/hr
▰ Fruktosa/Sorbitol  : 3 gr/kg BB/hr
▰ Maltosa/xylitol  : 1,5 gr/kg BB/hr
3. Lemak
▰ Intralipid 10% dalam 500 ml = 500 kal
▰ Intralipid 20% dalam 500 ml = 1000 kal
Kebutuhan Gizi Parenteral
4. Asam amino

Rasio N dlm kal/hr ➝  sehat 1 : 350

sakit  1 : 150

pasca Op 1 : 100
5. Cairan
▰ Kebutuhan 20-50ml/kgBB/hr dg syarat jumlah urine 25 ml/
kgBB/hr
6. Elektrolit
▰ Kebutuhan Na 2-4 mEq/kg BB (100-200 mEq/hr)
▰ Kebutuhan K 1-2 mEq/kg BB (50 – 100 mEq/hr)
▰ Bila odema, Na max 20-40 mEq/hr
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

1. Osmolaritas cairan pada vena perifer < 750-1000 mOsm/infus


cabang
2. Kebutuhan cairan 20-50 ml/kgBB/hr atau 1-1,2 ml/kal. Setiap
kenaikan suhu 1⁰C diatas 37⁰C ➝ cairan + 12%
3. GD > 250 mg/dl ➝ tidak diperkenankan diberi parenteral berkalori
4. AA parenteral yg diberi sebelum kalori terpenuhi dr KH, mulai 25
gr/hr = 4 gr N
Contoh Nutrisi Parenteral
Larutan Karbohidrat
Jenis Formula KH/gr/L Kalori Tek. Osmolaritas
Dekstrosa 5% 50 200 278
Dekstrosa10% 100 400 555
Dekstrosa 20% 200 800 1110
Matros 10% 100 400 278
Potacol R 50 200 412
Ringer D 5% 50 200 588
Contoh Nutrisi Parenteral
Larutan Asam Amino
Jenis Formula Asam Amino Kalori Tek. Osmolaritas
Panamin G 27 200 507
Aminovel 600 50 400 1320
Amiparen 100 - 900
Plas Amin 26,2 400 772
Aminovel 1000 50 1000 2406
Intrafusin 10% 100 400 810
Contoh Nutrisi Parenteral
Larutan Emulsi Lemak
Jenis Formula Emulsi Lemak Kalori Tek. Osmolaritas
Intralipid 10% 50 1100 300
Intralipid 20% 100 2000 300
Contoh Nutrisi Parenteral
Larutan Elektrolit
Jenis Formula Na Cl K Ca Tek Osmolaritas
NaCl 3% 513 513 - - 1026
NaCl 0,9% 150 150 - - 300
Darrow 122 104 35 - 314
Ringer 147 155 4 4,5 310
Ringer laktat 130 5 4 3 273
Sodium 167 109 - - 334
Laktat 100 - 18 4 500
Tutofusin 70 90 - - -
Intralyte 70
Macam-macam Cairan Infus

▰ Ringer Laktat 5% : Dehidrasi


▰ Dekstrosa 5% : Nutrisi untuk orang dewasa
▰ Nacl 0,9%    : untuk pasien sebelum transfusi darah
▰ Martos : Komplikasi
▰ Asering : Panas
▰ Glukosa 5%, 10 % : DM
Cara Menghitung Infus
▰ Rumus:

1 cc = 20 tetes makro = 60 tetes mikro

a. Dewasa : makro dengan 20 tetes/ml

b. Anak : mikro dengan 60 tetes/ml
▰ Contoh soal:

Seorang pasien dewasa diberikan infus RL 20 tts/mnt. Berapa jumlah
cairan yang berasal dari infus?
▰ Jawab:

1 cc = 20 tetes makro 

Cairan infus RL = 20 x 60 x 24 jam = 28.800 tetes ➔
= 28.800/20

= 1.440 cc

THANKS!
Good Luck!
Tugas Individu (Kumpul Tgl 1 Feb 2021)
1. Kasus:

Seorang An. Bd masuk rumah sakit dengan keluhan muntah >3x dalam 1 hari dan demam tinggi
hingga 40oC. Oleh dokter An. Bd didiagnosa Vomitus Dehidrasi. Saat ini An. Bd berusia 8 tahun
dengan TB 130,5 cm dan BB 26 kg. Selama perawatan An. Bd mendapat Inf. RL 20 tpm dan
Inf. KAEN3B 12 tpm. Hitung berapa jumlah cairan yang berasal dari infus!
2. Zat gizi apa saja kah yang terdapat dalam cairan infus An. Bd? Hitung berapa zat gizi yang berasal
dari infus tersebut!
3. Selama sakit An. Bd mengalami penurunan asupan dengan hasil audit gizi recall energi 19%, protein
19%, lemak 21% dan karbohidrat 18%. Menurut Anda apakah perlu penambahan enteral feeding bagi
An. Bd? Jika TIDAK, jelaskan mengapa. Jika YA, jelaskan mengapa dan sebutkan salah satu contoh
produk nutrisi enteralnya.
4. Analisa perbedaan antara FRS dan FK minimal ditinjau dari 5 aspek.
5. Cari 3 contoh formula komersial dan jelaskan indikasi pemberian dari formula komersial tersebut.

Anda mungkin juga menyukai