NI-1.1 Peningkatan kebutuhan energi berkaitan dengan penyakit TB paru ditandai dengan
penurunan BB drastis dalam 1 bulan terakhir
NI-2.1 makanan/minuman melalui oral tidak adekuat berkaitan dengan kurangnya nafsu makan
selama sakit ditandai dengan asupan makan pasien < 80% dari kebutuhan
NI 2.2 asupan makanan oral berlebih berkaitan dengan pola makan yang kurang baik dan kurang
aktivitas fisik ditandai dengan pasien mengalami obesitas
NI-2.3 makanan enteral tidak adekuat berkaitan dengan daya terima pasien ditandai dengan adanya
residu > 10 cc
NI-5.2 Malnutrisi berkaitan dengan kondisi pasien dan penurunan asupan makan ditandai dengan
status gizi kurang IMT < 18,5 kg/m2
NI-5.4 penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan riwayat penyakit hipertensi selama 10
tahun, ditandai dengan TD 140/90 mmHg, edema pada kaki dan kebiasaan menambahkan
penyedap pada masakan
NI-5-6.2 Asupan lemak berlebih berkaitan dengan riwayat penyakit kolestrol selama 5 tahun
ditandai dengan hasil laboratorium trigliserida > 150 mg/dl
NI-5-8.2 asupan karbohidrat berlebih berkaitan dengan riwayat penyakit Diabetes Melitus ditandai
dengan pemeriksaan gula darah sewaktu > 200 mg/dl
NC-1.1 kesulitan menelan berkaitan dengan gangguan otot menelan ditandai dengan pasien
mengalami stroke
NC-1.2 kesulitan mengunyah berkaitan dengan kurangnya kecukupan energi pasien ditandai
dengan pasien mengalami cidera radang/sariawan yang banyak di area mulut/ tidak memiliki gigi
NC-1.3 kesulitan menyusu/mendapatkan ASI berkaitan dengan kecukupan kebutuhan energi bayi di
tandai dengan cara menyusui yang salah/ibu mengalami penyakit menular sehingga dilarang
memberikan ASI/alegi susu sapi/bayi mengalami tongue-tie
NC-2.2 perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan penyakit gagal ginjal kronis
ditandai dengan nilai laboratorium ureum 142,80 mg/dl (↑), kreatinin 2.27 mg/dl dan hemoglobin
9,2 mg/dl (↓)
NC-3.3 berat badan berlebih pada usia dewasa/anak (obesitas I/II) berkaitan dengan kelebihan
asupan makan dan kurangnya aktivitas fisik ditandai dengan IMT >40 kg/m2
NB-1.1 kurang pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan kurangnya informasi
terkait gizi ditandai dengan tingginya konsumsi bahan makanan sumber natrium (ikan asin dan susu
kental manis) dan tinggi lemak (pengolahan yang lebih sering di goreng dan bersantan), serta
pasien pasien belum pernah konsultasi atau mendapatkan edukasi gizi sebelumnya.
NB-3.2 akses makanan terutama lauk hewani yang terbatas berkaitan Dengan faktor ekonomi
ditandai dengan lebih sering mengkonsumsi tahu dan tempe dengan frekuensi 3-4x/minggu
dibandingkan konsumsi lauk hewani 1x/minggu
Monitoring
- Asupan makanan, perubahan hasil laboratorium, tekanan darah
Evaluasi
Referensi
Handayani,dian, dkk (2015). Nutrition Care Process (NCP). Yogyakarta : graha ilmu. P 1-146 (ISBN : 978-
602-262-427-1)