OLEH
NYIMAS AMANIYAH AFIFAH 1805025097
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................i
DAFTAR TABEL..................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................3
1.4 Manfaat....................................................................................................4
1.5 Waktu dan Tempat...................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................5
2.1 Definisi Menu..........................................................................................5
2.2 Fungsi Menu............................................................................................5
2.3 Modifikasi Menu......................................................................................6
2.4 Modifikasi Cita Rasa Makanan................................................................7
2.5 Tahu.........................................................................................................8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................10
3.1. Menu Asal..............................................................................................10
3.2. Menu Modifikasi....................................................................................11
3.3. Perbandingan Menu Modifikasi dengan Menu Awal............................14
3.4. Uji Organoleptik pada Menu Modifikasi...............................................15
BAB IV PENUTUP..............................................................................................19
4.1. Kesimpulan............................................................................................19
4.2. Saran......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................v
LAMPIRAN..........................................................................................................vi
i
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan Zat Gizi pada Tahu per 100 gram.........................................9
Tabel 3.1 Kandungan Gizi pada Tahu Bacem Goreng..........................................11
Tabel 3.2 Analisis Biaya Bahan Makanan Tahu Bacem Goreng...........................11
Tabel 3.3 Kandungan Gizi pada Tahu Panggang Saus Teriyaki...........................13
Tabel 3.4 Anggaran Biaya Bahan Makanan Tahu Panggang Saus Teriyaki.........13
Tabel 3.5 Perbandingan Menu Modifikasi dengan Menu Awal............................14
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
sakit membentuk sebuah unit yang bernama instalasi gizi untuk mengelola
penyelenggaraan makanan (Depkes, 2013).
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan rangkaian kegiatan
yang dimulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan
makanan, penerimaan bahan makanan dan penyimpanan bahan makanan,
pemasakan bahan makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan dan
evaluasi. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit bertujuan untuk
menyediakan makanan yang berkualitas dan layak bagi pasien. Makanan
harus memenuhi kebutuhan gizi, selera, atau cita rasa dan untuk
mempertahankan status gizi pasien yang optimal untuk mempercepat proses
penyembuhan (Kementerian Kesehatan RI, 2013).
Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang serta habis
termakan merupakan salah satu cara untuk mempercepat penyembuhan dan
memperpendek hari rawat inap (Depkes, 2013). Tolak ukur keberhasilan
penyelenggaraan makanan adalah makanan yang disajikan dapat diterima
dan makanan tersebut habis termakan tanpa meninggalkan sisa makanan.
Sisa makanan pasien dapat menggambarkan efektivitas, efisiensi pelayanan
instalasi gizi rumah sakit dan daya terima dari pasien (Kementerian
Kesehatan RI, 2013).
Menu yang disajikan dalam satu kali penyajian terdiri dari makanan
pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah. Rumah Sakit Pusat
Pertamina (RSPP) merupakan salah satu rumah sakit yang menjalankan
sistem penyelenggaraan makanan dengan sistem swakelola, dengan adanya
siklus menu 15 hari. Peneliti bermaksud memodifikasi menu, dengan
memperhatikan waktu, biaya, nilai gizi, dan daya terima pasien. Hidangan
yang disajikan di rumah sakit diharapkan dapat lebih variatif, inovatif, agar
tidak menimbulkan kebosanan pada pasien, rasa mual pada pasien dan tidak
terjadi malnutrisi. Modifikasi menu dari menu sebelumnya yang
dikembangkan menjadi lebih menarik dari segi warna, rasa, dan aroma
namun tetap memperhatikan nilai gizi dan tekstur yang sudah ditetapkan.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin memberikan
gambaran bagaimana inovasi atau pengembangan menu dengan menu
sebelumnya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengembangkan menu dengan meningkatkan tingkat
konsumsi dan daya terima pasien agar dapat dijadikan sebagai
hidangan untuk makanan biasa di Unit Instalasi Gizi Rumah Sakit
Pusat Pertamina
3
j. Menganalisis kandungan zat gizi dalam menu yang telah
dimodifikasi.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan
pengetahuan mengenai modifikasi menu di Rumah Sakit Pusat
Pertamina (RSPP).
1.4.2 Bagi Instalasi Gizi RS
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan data
dan usulan untuk memperbaiki kualitas pelayanan gizi di Instalasi
Gizi Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dalam memberikan
pelayanan gizi khususnya penyediaan makanan pasien.
1.4.3 Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bacaan pada
perpustakaan sehingga dapat memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa yang membutuhkan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
h. Sebagai faktor yang menentukan dalam memilih perlengkapan, tata
letak dapur dan perencanaan fasilitas produksi.
i. Sebagai alat untuk menarik konsumen membeli/mengkonsumsi
makanan/hidangan yang disajikan.
j. Dengan disusunnya menu dapat diatur variasi penggunaan bahan
makanan/hidangan dan kombinasinya sehingga dapat dihindari
kebosanan.
6
2.4 Modifikasi Cita Rasa Makanan
Kegiatan memodifikasi citarasa makanan meliputi perubahan
penampilan dan rasa makanan (Wayansari et al., 2018). Modifikasi citarasa
makanan intinya adalah merubah citarasa makanan agar rasa makanan
menjadi lebih bervariasi dan penampilan makanan lebih menarik.
Diharapkan nilai gizi tetap dapat dipertahankan atau ditingkatkan, daya
terima makanan meningkat dan sekaligus mengurangi sisa makanan
(Wayansari et al., 2018). Penampilan makanan dapat dimodifikasi dengan
(Wayansari et al., 2018):
a. Merubah bentuk atau potongan bahan makanan. Sebagai contoh apabila
dalam resep asli disebutkan bentuk potongan bulat, dalam resep
modifikasi dapat diganti menjadi potongan memanjang atau diparut
sesuai tujuan modifikasi.
b. Menggunakan bahan makanan dengan berbagai variasi warna agar lebih
menarik. Contohnya membuat sayur bening bayam dengan bahan
bakudaun bayam, wortel, jagung putren, labu siem akan lebih menarik
dan lebih enak dibanding hanya menggunakan bayam dan jagung.
c. Merubah teknik memasak. Ada bebagai teknik memasak yang akan
merubah penampilan dan rasa makanan. Misalnya membuat ayam
goreng dan ayam bakar dengan teknik memasak berbeda dan bumbu
yang sama, akan merubah bentuk dan penampilan makanan.
d. Merubah alat saji. Penggunaan alat saji dapat memodifikasi
penampilan. Makanan yang disajikan dalam piring makan, akan
berbeda penampilannya apabila disajikan dalam mangkuk.
Selain merubah bentuk penyajian atau tampilan, juga dapat dilakukan
modifikasi rasa makanan dengan cara sebagai berikut (Wayansari et al.,
2018):
a. Penambahan bumbu. Penambahan bumbu dengan rasa yang khas akan
merubah rasa makanan. Misalnya resep asli tidak menggunakan cabai,
dalam resep modifikasi ditambahkan cabe rawit. Sehingga rasa
makanan menjadi pedas.
7
b. Pengurangan bumbu. Untuk tujuan diet ataupun untuk mengendalikan
biaya, dapat dilakukan pengurangan bumbu baik jumlah maupun
jenisnya.
c. Mengganti, atau menambah penggunaan variasi bahan makanan. Makin
banyak variasi bahan makanan yang di gunakan untuk memasak suatu
hidangan, rasa makanan akan menjadi lebih lezat.
d. Merubah teknik memasak. Makanan yang digoreng tentu berbeda rasa
dan penampilannya dengan makanan yang dikukus atau direbus.
Macam-macam teknik memasak dapat digunakan seperti merebus,
mengukus, menggoreng, menumis, memanggang, membakar,
menyembam, mengunyai.
e. Melakukan proses fermentasi sehingga merubah citarasa makanan.
Fermentasi adalah proses perubahan komposisi bahan yang disebabkan
oleh aktivitas sejumlah koloni mikroba. Perubahan-perubahan ini dapat
memperbaiki gizi produk dan juga bisa menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang tidak diinginkan.
2.5 Tahu
2.2.1 Definisi Tahu
Tahu merupakan salah satu sumber protein nabati yang
berasal dari kacang-kacangan. Tahu sangat diminati oleh
masyarakat Indonesia karena memiliki kandungan gizi yang cukup
tinggi yakni kaya akan protein nabati dan asam amino serta
merupakan sumber zat pembangun tubuh. Protein adalah zat yang
berperan penting dalam proses pembentukan jaringan otot. Protein
juga berfungsi sebagai zat pengatur hormon-hormon yang ada di
dalam organ pencernaan manusia serta sebagai cadangan makanan
dan energi dalam tubuh.
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji
kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok
seperti halnya kecap, tauco, bakpau dan bakso. Nama “Tahu”
merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) yang secara
8
harfiah berarti “kedelai terfermentasi”. Tahu memiliki kandungan
protein tinggi dan zat penting lainnya.
9
Abu 1,4 gram
Kalium 50,6 mg
Besi 3,4 mg
Natrium 2 mg
Kalsium 223 mg
Niasin 0,1 mg
Sumber : (Kementerian Kesehatan RI, 2018)
10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
6) Kandungan Gizi
Tabel 3.2 Kandungan Gizi pada Tahu Bacem Goreng
Zat Gizi Jumlah Kandungan Gizi
Energi 130,81 kkal
Protein 11,39 gram
Lemak 5,07 gram
Karbohidrat 12,2 gram
Serat 0,58 gram
Kalsium 73.8 mcg
Natrium 7,07 mcg
Besi 4,2 mcg
Zinc -
Kolesterol 0 mg
Purin 0 mg
11
1) Bahan :
a) Tahu Kuning 150 gram
b) Telur 5 gram
c) Bawang putih 2 gram
d) Bawang Bombay 5 gram
e) Kecap manis 10 gram
f) Minyak wijen 3 gram
g) Jahe 1 gram
h) Gula 2 gram
i) Garam 1 gram
j) Tepung maizena 5 gram
k) Minyak goreng 5 gram
l) Air 100 ml
2) Alat :
a) Panci kukusan
b) Oven
c) Spatula
d) Chinnese Wok
e) Container
f) Sendok Makan
g) Pisau
h) Talenan
i) Masher
j) Piring saji
k) Cetakan
l) Loyang
3) Waktu Persiapan : 20 Menit
4) Waktu Pembuatan : 35 Menit
5) Cara Pembuatan :
a) Hancurkan tahu menggunakan masher, lalu masukkan telur dan
garam kemudian aduk hingga merata.
12
b) Cetak adonan menggunakan cetakan lalu letakan di atas loyang
kemudian kukus hingga setengah matang.
c) Angkat lalu setelah sudah mendingin panggang di oven.
d) Cuci bersih jahe, geprek lalu dibakar.
e) Tumis bawang putih halus, jahe dan bawang bombay hingga
layu.
f) Tuangkan kecap manis, lalu tuang air dan tunggu hingga
mendidih
g) Kemudian tuang minyak wijen, lalu koreksi rasa.
h) Kemudian tuangkan larutan maizena lalu aduk hingga rata.
i) Siap disajikan.
6) Kandungan Gizi
Tabel 3.4 Kandungan Gizi pada Tahu Panggang Saus Teriyaki
Zat Gizi Jumlah Kandungan Gizi
Energi 270,83 kkal
Protein 17,2 gram
Lemak 15,63 gram
Karbohidrat 9,93 gram
Serat 0,73 gram
Kalsium 342,85 mcg
Natrium 13,2 mcg
Besi 5,39 mcg
Zinc 1,36 mg
Kolesterol 18,6 mg
Purin 0 mg
13
Gula 2 100 2 Rp 17.500 Rp 35
Garam 1 100 1 Rp 11.000 Rp 11
Tepung Maizena 5 100 5 Rp 21.500 Rp 108
TOTAL Rp 2.815
Food Cost (40%) Rp 2.815
Labor Cost (30%) Rp 845
Overhead (30%) Rp 845
Total 1 Porsi Rp 4.505
14
awal dimana harga biaya menu awal sebesar Rp 3.345 per porsi sedangkan
harga biaya makan menu modifikasi sebesar Rp 4.505 per porsi.
Warna
Gambar 3.1 Hasil Uji Organoleptik Berdasarkan Aspek Warna
15
Hasil Uji Organoleptik Berdasarkan Aspek Rasa
120
100
80
60
40
20
0
Sangat Suka Suka Agak Suka Kurang Suka Tidak Suka
Rasa
Gambar 3.2 Hasil Uji Organoleptik Berdasarkan Aspek Rasa
Berdasarkan hasil dari uji organoleptik pada 7 panelis
menunjukkan bahwa sebanyak 100% (7 orang) suka dari rasa menu
yang sudah dimodifikasi yaitu Tahu Panggang Saus Teriyaki. Hal ini
menunjukkan bahwa rasa dari menu modifikasi yang disajikan dapat
disukai dan diterima oleh panelis karena rasa tahu panggang saus
teriyaki yang cukup lezat serta tingkat kematangannya sesuai dengan
penilaian panelis.
Aroma
Gambar 3.3 Hasil Uji Organoleptik Berdasarkan Aspek Aroma
16
dan 57,15% (4 orang) menyatakan agak suka dari aroma menu yang
sudah dimodifikasi yaitu Tahu Panggang Saus Teriyaki. Hal ini
menunjukkan bahwa aroma dari menu modifikasi yang disajikan dapat
disukai dan diterima oleh panelis karena aroma dari tahu panggang
saus teriyaki sedikit sedap dan cukup menarik perhatian untuk
mencoba menu makanan tersebut.
Tekstur
Gambar 3.4 Hasil Uji Organoleptik Berdasarkan Aspek Tekstur
17
3.4.5 Hasil Uji Organoleptik pada Menu Modifikasi Berdasarkan Aspek
Penampilan
Penampilan
Gambar 3.5 Hasil Uji Organoleptik Berdasarkan Aspek Penampilan
18
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. Berdasarkan tingkat kesukaan konsumen terhadap warna bahwa
sebanyak 57,15% (4 orang) menyatakan suka dan 42,85% (3 orang)
menyatakan agak suka dari warna menu yang sudah dimodifikasi yaitu
Tahu Panggang Saus Teriyaki.
b. Berdasarkan tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa dari menu yang
telah dimodifikasi bahwa sebanyak 100% (7 orang) suka dari rasa menu
yang sudah dimodifikasi yaitu Tahu Panggang Saus Teriyaki
c. Berdasarkan tingkat kesukaan konsumen terhadap aroma dari menu yang
telah dimodifikasi bahwa sebanyak 42,85% (3 orang) menyatakan suka
dan 57,15% (4 orang) menyatakan agak suka dari aroma menu yang
sudah dimodifikasi yaitu Tahu Panggang Saus Teriyaki.
d. Berdasarkan tingkat kesukaan konsumen terhadap tekstur dari menu yang
telah dimodifikasi bahwa sebanyak 28,57% (2 orang) menyatakan sangat
suka dan 71,43% (5 orang) dari tekstur menu yang sudah dimodifikasi
yaitu Tahu Panggang Saus Teriyaki.
e. Berdasarkan tingkat kesukaan konsumen terhadap penampilan dari menu
yang telah dimodifikasi bahwa sebanyak 71,43% (5 orang) menyatakan
suka dan 28,57% (2 orang) menyatakan agak suka dari penampilan menu
yang sudah dimodifikasi yaitu Tahu Panggang Saus Teriyaki.
f. Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan menu yang telah dimodifikasi
yaitu Tahu Panggang Saus Teriyaki yaitu panci kukusan, oven, spatula,
chinnese wok, container, sendok makan, pisau, talenan, masher, piring
saji, cetakan dan loyang.
g. Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan menu yang telah dimodifikasi
yaitu Tahu Panggang Saus Teriyaki adalah tahu kuning 150 gram, telur 5
gram, bawang putih 2 gram, bawang bombay 5 gram, kecap manis 10
19
gram, minyak wijen 3 gram, jahe 1 gram, gula 2 gram, garam 1 gram,
tepung maizena 5 gram, minyak goreng 5 gram dan air 100 ml.
h. Waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan menu yang telah dimodifikasi
yaitu Tahu Panggang Saus Teriyaki adalah waktu persiapannya selama
20 menit dan waktu pembuatannya selama 35 menit.
i. Besar biaya yang dibutuhan dalam pembuatan menu yang telah
dimodifikasi yaitu Tahu Panggang Saus Teriyaki adalah sebesar Rp
4.505 per porsi.
j. Kandungan zat gizi dalam menu yang telah dimodifikasi yaitu Tahu
Panggang Saus Teriyaki adalah Energi 270, 83 kkal, Protein 17,2 gram,
Lemak 15,63 gram, Karbohidrat 9,93 gram, Serat 0,73 gram, Kalsium
342,85 mcg, Natrium 13,2 mcg, Besi 5,39 mcg, Zinc 1,36 mg dan
Kolesterol 18,6 mg
4.2. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. Bagi Instalasi Gizi Rumah Sakit Pertamina
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi lauk nabati pada
siklus menu yang digunakan untuk meningkatkan tingkat konsumsi dan
daya terima pasien di Rumah Sakit.
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah pengetahuan terkait
modifikasi menu.
20
DAFTAR PUSTAKA
v
LAMPIRAN
vi
Lampiran 2. Menu Modifikasi Tahu Panggang Saus Teriyaki
vii
Lampiran 3. Formulir Uji Organoleptik Tahu Panggang Saus Teriyaki
FORM UJI ORGANOLEPTIK
UJI HEDONIK
“TAHU PANGGANG SAUS
TERIYAKI”
Nama :
Tanggal :
Petunjuk Penilaian :
1. Di hadapan Anda telah disajikan menu olahan yang akan diuji.
2. Ujilah sampel di bawah ini dengan sebaik-baiknya.
3. Berikan penilaian pada menu yang Anda rasakan dengan rincian nilai sebagai
berikut :
a. Sangat Suka : 5
b. Suka :4
c. Agak Suka :3
d. Kurang Suka : 2
e. Tidak Suka :1
UJI SKOR
Warna
Rasa
Aroma
Tekstur
Penampilan
viii