NIM. P07131215002
DENPASAR
2018
i
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
Penelitian sederhana dengan judul “Analisis sisa makanan lunak pasien rawat inap
ruang Cendrawasih RSUD Wangaya”. Penelitian ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk Memenuhi Praktik Kerja Lapangan (PKL) MSPM RS Jurusan Gizi
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan penelitian ini tidak akan selesai
tanpa bantuarn dari berbagai pihak karena itu pada kesempatan ini penulis
1. Ibu Ni Nyoman Juniasti, SST selaku Ka. Instalasi Gizi RSUD Wangaya
dan pembimbing utama yang telah memberikan banyak koreksi, saran dan
2. Seluruh staf instalasi gizi yang telah membantu saya sehingga laporan
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 9
A. Hasil .......................................................................................................... 25
iii
B. Pembahasan ............................................................................................... 27
A. Kesimpulan................................................................................................ 30
B. Saran .......................................................................................................... 30
LAMPIRAN .......................................................................................................... 31
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Pasien Rawat Inap mendapat makanan Lunak di
Tabel 4.2 Data Sisa Makanan Pagi Lunak Pasien Ruang Cendrawasih di RSUD
Wangaya .................................................................................................... 34
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melalui pemberian diet yang tepat dibutuhkan pelayanan gizi yang bermutu
yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan gizi, aman, dan dapat diterima oleh
konsumen guna mencapai status gizi yang optimal. Salah satu makanan yang
dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi serta pasien dengan penyakit
kesulitan mengunyah dan menelan. Makanan ini cukup mengandung zat– zat
gizi jika pasien mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup
Makanan lunak diberikan kepada pasien yang secara fisik dan psikis tidak
kadar air yang tinggi sehingga volumenya besar dan bumbu yang digunakan
7
akhirnya terdapat sisa makanan di piring. Ada dua faktor utama penyebab
terjadinya sisa makanan pasien dirumah sakit, yaitu faktor internal dan
(Kemenkes,2013).
adanya sisa makanan. Sisa makanan adalah banyaknya hidangan yang tidak
dimakan yaitu terjadi karena sisa makanan yang disajikan tidak habis
tidak terpenuhi dikarenakan terdapat zat gizi yang terbuang terutama energi
dan protein yang seharusnya dapat dikonsumsi oleh pasien serta biaya
Hasil laporan sisa makanan RSUD Wangaya bulan Juli 2018 pada makan
pagi rata-rata diperoleh yaitu 10,37% dan pada bulan Agustus 2018 yaitu
8
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik melakukan
B. Rumusan Masalah
adalah bagaimanakah analisis sisa makanan lunak pasien rawat inap ruang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
Mengetahui analisis sisa makanan lunak pagi hari pasien rawat inap ruang
2. Tujuan Khusus :
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
lunak pada pasien rawat inap sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
rumah sakit.
9
2. Manfaat Teoritis
khususnya makanan lunak di ruang rawat inap dalam pelayanan gizi rumah
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Makanan Lunak
dari makanan saring ke makanan biasa. Tujuan diet makanan lunak adalah
memberika makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna
gizi lain cukup, makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak,
kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah
biasa.
B. Sisa Makanan
Sisa makanan adalah jumlah makanan yang tidak habis dikonsumsi setelah
makanan disajikan. Analisa sisa makanan merupakan salah satu cara untuk
11
melakukan evaluasi pelayanan gizi yang diberikan, terutama pelayanan
indikator standar pelayanan gizi tentang standar sisa makanan yang termasuk
kategori yang menyisakan makanan dalam kategori banyak yaitu > 20%, dan
a. Penyajian Makanan
tinggi tetapi dalam penyajiannya tidak dilakukan dengan baik, maka nilai
makanan tersebut tidak akan berarti, karena makanan yang ditampilkan waktu
1) Warna Makanan
12
makanan yang penuh warna mempunyai daya tarik untuk dilihat, karena
2) Bentuk Makanan
daya tarik tersendiri bagi setiap makanan yang disajikan (Moehyi, 1992).
disajikan akan menjadi lebih menarik jika dilakukan dan diberikan bentuk-
a) Bentuk makanan yang sesuai dengan asli makanan seperti ikan yang
tertentu
setiap individu berbeda sesuai kebutuhan makan. Porsi yang terlalu besar
13
memiliki besar porsi makanan yang berbeda dalam setiap aktivitas
terlalu besar atau terlalu kecil penampilan makanan jadi tidak terlalu
menarik.
4) Tempat Penyajian
diperhatikan beberapa hak pokok yaitu, pemilihan alat yang tepat untuk
Makanan yang disajikan harus memenuhi 2 syarat utama yaitu cita rasa
harus aman dalam arti makanan tidak mengandung zat atau mikroorganisme
14
yang memiliki cita rasa yang tinggi adalah makanan yang disajikan dengan
menarik, menyebarkan bau yang sedap dan memberikan rasa yang lezat. Cita
(2013) bahwa cita rasa makanan menjadi salah satu faktor yang
1) Aroma makanan
mempunyai daya tarik yang sangat kuat dan mampu merangsang indera
merupakan daya tarik yang sangat kuat dan mampu merangsang indera
Untuk mendapatkan bau yang cukup baik untuk sel sensori, beberapa
kuat ke bagian atas hidung. Karena respon terhadap bau ini terekam
melakukan penilaian.
15
2) Tekstur Makanan
tekstur padat atau kenyal akan memberikan rangsang yang lebih lambat
terhadap indera kita (Moehyi, 1992). Tekstur makanan akan menjadi hal
digambarkan dari tekstur makanan antara lain renyah, lembut, kasar, halus,
dalam suatu hidangan lebih menyenangkan dari pada satu macam tekstur
3) Bumbu
memberikan rasa makanan yang khas. Rasa yang diberikan oleh tiap jenis
bumbu itu akan berinteraksi dengan komponen rasa primer yang diberikan
rasa baru yang lebih nikmat. Setiap resep masakan sudah ditentukan jenis
16
4) Tingkat Kematangan
pada setiap jenis bahan makanan yang dimasak dan makanan akan
suatu makanan itu tentu saja akan mempengaruhi cita rasa makanan. Pada
tingkat kematangan. Ada steak yang dimasak setengah matang, dan ada
matangnya hasil pemasakan pada setiap jenis bahan makanan yan dimasak
5) Temperatur Makanan
dalam penentuan cita rasa makanan. Namun makanan yang terlalu panas
peranan dalam penentuan cita rasa makanan. Namun makanan yang terlalu
17
Untuk menjaga suhu makanan tetap hangat, tentunya harus difasilitasi
dengan kereta makanan yang dilengkapi alat pemanas, sementara alat ini
responden selama satu hari. Pada proses food weighing, semua makanan
yang akan dikonsumsi pada waktu makan pagi, siang, dan malam serta
mentah (AP), juga ditimbang dan dicatat makanan segar yang siap santap
Perhitungan :
yang sederhana dan sangat penting untuk dievaluasi. Salah satu cara yang
18
mudah dilakukan, tidak mahal dan tidak membutuhkan banyak waktu
(Utuh)
(25%habis)
(50%habis)
(75%habis)
(PGRS,2013).
Hitung skor:
19
dari penelitian tersebut juga menunjukkan adanya korelasi yang kuat
Kelebihan dari metode taksiran visual antara lain waktu yang diperlukan
relatif cepat dan singkat, tidak memerlukan alat yang banyak dan rumit,
20
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
21
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
cross-sectional yaitu variabel sebab dan akibat yang terjadi pada objek
penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu yang
makanan lunak pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
Tahun 2018.
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah pasien rawat inap di ruang Cendrawasih
2. Sampel
Sampel yang gunakan pada penelitian ini adalah seluruh populasi dengan
22
c. Mendapatkan makanan lunak pada pagi hari.
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
2. Cara Pengukuran
a. Sisa Makanan
(Utuh)
(25%habis)
(50%habis)
(75%habis)
23
j) Skala 4 = makanan yang disajikan dikonsumsi pasien. (100 %habis)
(PGRS,2013)
Data yang telah dikumpulkan akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel
24
BAB V
A. Hasil
1. Karakteristik Responden
karakteristik sampel yaitu usia, jenis kelamin, dan lama rawat inap.
usia 18-25 tahun yaitu sebanyak 2 orang (10 %), responden yang memiliki
usia 26-45 tahun sebanyak 5 orang (25 %) dan responden yang memiliki
usia 46-70 tahun sebanyak 13 orang (65 %). Untuk jenis kelamin
Wangaya.
Jenis kelamin
Perempuan 7 35
Laki-laki 13 65
Jumlah 20 100
Umur Jumlah
25
18-25 tahun 2 10
26-45 tahun 5 25
46-80 tahun 13 65
Jumlah 20 100
Tabel 5.2 Data Sisa Makanan Pagi Lunak Pasien Ruang Cendrawasih di RSUD Wangaya
TOTAL
Menu Pagi 07/09 14 15 16 17 18 19 20
NILAI
Bubur Bubur 50% 2 25% 3 50% 2 0% 4 0% 4 25% 3 25% 3
Sayur Sayur Gerang Asem 25% 3 0% 4 25% 3 25% 3 25% 3 25% 3 0% 4
Lauk Hewani Ayam 25% 3 0% 4 25% 3 25% 3 25% 3 25% 3 0% 4
Lauk Nabati Tahu Asam Manis 0% 4 0% 4 0% 4 0% 4 100% 0 0% 4 0% 4
NILAI SKALA 12 15 12 14 10 13 15 243
26
Tabel 5.3 Hasil Pengolahan Data
Judul/Indikator Numerator (N) & Hasil Capaian Standar
Denominator (D)
B. Pembahasan
RSUD Wangaya merupakan Rumah Sakit yang berdiri sejak tahun 1921.
1964 sampai dengan tahun 1984 tidak mengalami perkembangan berarti dan
27
makanan di rumah sakit yaitu salah satunya dengan melihat sisa makanan
pada tanggal 6 dan tanggal 7 September 2018 pada waktu makan pagi hari
dengan 20 orang pasien rawat inap ruang Cendrawasih. Dari 20 sampel pasien
75% bubur, terdapat 4 orang yang tidak menghabiskan 50% bubur, terdapat 8
orang pasien yang tidak mengkonsumsi lauk nabati, 1 orang pasien yang tidak
lauk nabati, 1 orang pasien tidak menghabiskan 25 % lauk nabati, dan 9 orang
sampel yang menghabiskan 100 % lauk nabati yang yang disediakan oleh
pihak rumah sakit. Rata-rata sisa lauk nabati pasien yaitu 24%.
lauk hewani yang yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Rata-rata sisa lauk
28
menghabiskan hanya 25 % sayur, 5 orang pasien menghabiskan 100 % sayur
yang yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Rata-rata sisa sayur pasien
yaitu 25%.
laporan sisa makanan bulan agustus 2018 sebanyak 11,6 %. Dilihat dari
internal dan faktor eksternal. Faktor internal pasien meliputi keadaan klinis
di rumah sakit..
29
BAB VI
A. Kesimpulan
adalah ≤20%.. Jika dibandingkan dengan laporan sisa makanan bulan agustus
rumah sakit disebabkan oleh faktor internal. Faktor internal pasien meliputi
keadaan klinis pasien, keadaan fisik dan kebiasaan makan yang dapat
B. Saran
1. Bagi petugas ahli gizi yang ada di RSUD Wangaya untuk memodifikasi
menu agar lebih menarik dan dapat diterima sesuai keadaan pasien RSUD
Wangaya.
2. Bagi instalasi gizi diharapkan tetap meningkatkan mutu dan cita rasa
30
LAMPIRAN
31
DAFTAR PUSTAKA
Williams PG, W. K. (2011). Plate waste in hospital and strategies for change. J of
Clinical Nutrition and Metabolism.
32
Lampiran
33
Tabel 5.4 Data Sisa Makanan Pagi Lunak Pasien Ruang Cendrawasih di RSUD Wangaya
Tgl
Nama Skala % Sisa
Kode px Ruang Wawanc
Masakan Comstock Makanan
ara
1 C1 6-9-2018 Bubur 3 25 %
Soup Sosis 4 0%
Dadar Telur 4 0%
Tahu Oseng 2 50 %
2 C1 6-9-2018 Bubur 3 25 %
Soup Sosis 2 50 %
Dadar Telur 4 0%
Tahu Oseng 2 50 %
3 C2 6-9-2018 Bubur 4 0%
Soup Sosis 1 75 %
Dadar Telur 1 75 %
Tahu Oseng 4 0%
4 C2 6-9-2018 Bubur 3 25 %
Soup Sosis 4 0%
Dadar Telur 4 0%
Tahu Oseng 4 0%
5 C3 6-9-2018 Bubur 2 50 %
Soup Sosis 3 25 %
Dadar Telur 3 25 %
Tahu Oseng 2 50 %
34
6 C3 6-9-2018 Bubur 3 25 %
Soup Sosis 1 75 %
Dadar Telur 1 75 %
Tahu Oseng 1 75 %
7 C1 7-9-2018 Bubur 3 25 %
Sayur G.Asem 4 0%
Ayam 4 0%
8 C1 7-9-2018 Bubur 3 25 %
Sayur G.Asem 3 25 %
Ayan 3 25 %
9 C1 7-9-2018 Bubur 4 0%
Sayur G.Asem 4 0%
Ayan 4 0%
10 C2 7-9-2018 Bubur 4 0%
Sayur G.Asem 3 25 %
Ayan 3 25 %
11 C3 7-9-2018 Bubur 4 0%
Sayur G.Asem 3 25 %
Ayan 3 25 %
35
12 C3 7-9-2018 Bubur 1 75 %
Sayur G.Asem 2 50 %
Ayan 2 50 %
13 C4 7-9-2018 Bubur 2 50 %
Sayur G.Asem 3 25 %
Ayan 3 25 %
14 C4 7-9-2018 Bubur 2 50 %
Sayur G.Asem 3 25 %
Ayan 3 25 %
15 C4 7-9-2018 Bubur 3 25 %
Sayur G.Asem 4 0%
Ayan 4 0%
16 C4 7-9-2018 Bubur 2 50 %
Sayur G.Asem 3 25 %
Ayan 3 25 %
17 C4 7-9-2018 Bubur 4 0%
Sayur G.Asem 3 25 %
Ayan 3 25 %
36
18 C5 7-9-2018 Bubur 4 0%
Sayur G.Asem 3 25 %
Ayan 3 25 %
19 C6 7-9-2018 Bubur 3 25 %
Sayur G.Asem 3 25 %
Ayan 3 25 %
20 C6 7-9-2018 Bubur 3 25 %
Sayur G.Asem 4 0%
Ayan 4 0%
37