OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
Laporan Hazard Analysis Critical Control Point (Haccp) pada Tum Ikan
Pengolahan Diet Makanan Biasa RSUD Wangaya Denpasar. Dalam menyusun
Laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bu Ni Nyoman Juniasti, SST selaku kepala Instalasi dan sekaligus
pembimbing Gizi RSUD Wangaya Kota Denpasar yang telah banyak
membantu dan membimbing serta mngoreksi dan memberikan saran-saran
laporan sehingga dapat terselesaikan.
2. Bu A.A Nanak Antarini, SST., MP selaku Koordinator PKL MSPM RS
yang telah memberikan kesempatan untuk dapat mengikuti Praktek Kerja
Lapangan di RSUD Wangaya
3. Ahli Gizi di RSUD Wangaya Kota Denpasar yang telah memberikan
arahan dan masukan yang berguna bagi mahasiswa.
4. Petugas juru masak dan Pramusaji yang telah memberi dukungan selama
praktek dilaksanakan di RSUD Wangaya Kota Denpasar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih kurang
sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan ini. Kami berharap
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 5
A. Definisi HACCP ..................................................................................................... 5
B. Prinsip HACCP ....................................................................................................... 5
C. Penetapan CCP (Critical Control Point) ................................................................ 8
D. Kegunaan HACCP ................................................................................................ 10
E. Standar Operating Procedure (SOP) ..................................................................... 10
BAB III ............................................................................................................................. 12
HASIL PENGAMATAN .................................................................................................. 12
A. Hasil ...................................................................................................................... 12
1. Deskripsi Produk ............................................................................................... 12
2. Cara Penerimaan ............................................................................................... 13
3. Cara Persiapan Bahan ....................................................................................... 13
4. Cara pengolahan................................................................................................ 14
5. Cara Penyajian dan Distribusi ........................................................................... 14
6. Komposisi (Ingredients) ................................................................................... 15
7. Analisis bahaya dan katagori risiko .................................................................. 15
B. Pembahasan........................................................................................................... 34
BAB IV ............................................................................................................................. 37
PENUTUP ........................................................................................................................ 37
A. Simpulan ............................................................................................................... 37
B. Saran ..................................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 38
iv
LAMPIRAN...................................................................................................................... 39
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seseorang dan memenuhi kebutuhan hidup, tetapi makanan juga dapat menjadi
makanan bagi pasien rawat inap. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit ini
maka perlu diperhatikan penampilan, rasa, tekstur, aroma dan sanitasi dari
makanan tersebut.
makanan institusi rumah sakit, karena pasien yang dirawat di rumah sakit
1
Hygiene sanitasi makanan di dalam Peraturan Menteri Kesehatan disebut
rumah sakit adalah tersedianya makanan yang bermutu baik dan aman untuk
pasien dan konsumen, serta terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan
Dalam produksi makanan yang aman telah diakui WHO sebagai metode
tidak hanya terbatas pada industri pangan modern tetapi juga dapat diterapkan
dalam pengelolaan makanan untuk pasien di rumah sakit, katering atau jasa
boga, makanan untuk hotel dan restoran, bahkan dalam pembuatan makanan
pangan yang disebut Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard
2
Penerapan HACCP sangat penting karena pengawasan pangan yang
keamanan pangan. Unit gizi rumah sakit memiliki aturan tertentu dalam
pengelolaan makanan yang aman dengan jumlah besar yang berbeda dengan
kontaminasi silang jauh lebih besar karena banyaknya hidangan yang dimasak
untuk banyak orang, sejumlah besar makanan telah dipersiapkan berjam – jam
yang diproduksi, Olahan menu tum ikan merupakan salah satu menu yang
produksi makanan khusus dalam siklus menu 10 hari yaitu tum ikan.
B. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui diagram alir dari proses pengolahan produk tum ikan
3
b. Untuk mengetahui analisis bahaya produk ikan tum ikan
C. Manfaat
Untuk Rumah Sakit khususnya di bagian instalasi gizi agar pelayanan gizi
terhadap pasien dalam hal keamanan serta kualitas makanan menjadi lebih
baik dan mengetahui dimana kekurangan yang bisa dijadikan bahan evaluasi
untuk kedepannya.
2. Bagi Mahasiswa
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi HACCP
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu sistem control
titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi dalam hal ini
adalah memproduksi produk makanan hewani yaitu tim ayam (Thaheer, 2005).
aman bagi konsumen, jika di dalam lingkungan rumah sakit tentunya diharapkan
B. Prinsip HACCP
bahan mentah serta bahan tambahan untuk menentukan risiko terhadap adanya
2. Jenis Bahaya
Jenis bahaya yang mungkin terdapat didalam makanan dibedakan atas tiga
5
1) Bahaya biologis disebabkan oleh bakteri patogen, virus, parasit yang dapat
2) Bahaya kimia disebabkan karena tertelannya toksin alami atau bahan kimia
yang beracun baik yang ditambahkan secara sengaja maupun tidak sengaja.
seharusnya tidak boleh terdapt pada makanan. Bahaya fisik dapat timbul
3. Identifikasi Bahaya
mengendalikannya(Thaheer, 2005).
Tabel 1.
6
Bahaya C Didalam proses produksi tidak terdapat tahap yang dapat
4. Penetapan Resiko
2005).
Tabel 2.
Resiko
7
II (++) Mengandung dua bahaya A sampai F
A sampai F
CCP (Critical Control Point) atau titik kendali kritis atau titik kontrol
adalah titik prosedur atau tahap operasional yang dapat dikendalikan untuk
2013).
Batas/limit kritis adalah suatu nilai yang merupakan batas antara keadaan
dapat diterima dan tidak dapat diterima. Batas kritis ditetapkan pada setiap
CCP yang telah ditentukan dan batas kritis tersebut harus dipenuhi untuk
menjamin bahwa CCP dapat dikendalikan dengan baik. CCP yang melampaui
8
yaitu ditemukannya kerikil atau rambut pada makanan kemungkinan bahaya
dapat meningkat/berkembang.
2. Pemantauan CCP
CCP dan batas kritisnya untuk memperoleh data dengan tujuan menjamin
Jika hasil pemantauan telah terjadi penyimpangan terhadap CCP dan batas
beda tergantung tingkat resiko produk. Semakin tinggi resiko produk semakin
4. Verifikasi
5. Dokumentasi
9
D. Kegunaan HACCP
bagi konsumen.
1. Pengertian
SOP adalah suatu set instruksi (perintah kerja) terperinci dan tertulis yang
SOP menjadi pedoman bagi para pelaksanaan pekerjaan. Ini bisa berarti para
pramusaji, tukang masak, pengolahan dan ahli gizi. SOP akan berbeda untuk
pekerjaan yang dilakukan secara tim dan untuk pengawasan pekerjaan tersebut.
2. Tujuan
a. Agar petugas dan pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja agar
b. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam
organisasi
pegawai terkait
10
d. Melindungi organisasi/ unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau
11
BAB III
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil
1. Deskripsi Produk
12
2. Cara Penerimaan
13
Proses persiapan Ikan dalam kadaan segar, kemudian
dipotong kotak – kotak dan blender
4. Cara pengolahan
Tempat Dapur
14
6. Komposisi (Ingredients)
a. Bahan
1) 50 Ikan Tuna
2) 2 butir telur
4) Garam biasa
9) Terasi
a. Analisis bahaya
Tujuan dilakukan analisis bahaya adalah untuk mengenali bahaya apa saja yang
mungkin terjadi dalam suatu proses pengolahan sejak awal hingga ke tangan
15
FORMULIR 1
K
Histamin
Formalin
16
dan kerikil) busuk, tidak ada bekas gigitan
Bawang lembab serangga, sesuai dengan
Busuk spesifikasi.
Lebam (terkena Penyimpanan bahan pada suhu
benturan) sesuai yaitu 26 – 29 oC
17
Laos B Adanya bakteri Menyesuaikan atau mencocokan
patogen bahan pangan dengan
penyebab spesifikasi bahan yang sudahh
pembusukan terstandar
dan keracunan
F Adanya benda Pencucian bahan dengan bersih
asing seperti sebelum penyimpanan
ulat, rambut
atau kotoran
18
serangga dan
kemasan rusak
Jinten F Adanya benda Menyesuaikan bahan pangan
asing seperti dengan spesifikasi bahan yang
debu, rambut, sudah terstandar
serangga dan
kemasan rusak
Merica F Adanya benda Menyesuaikan bahan pangan
asing seperti dengan spesifikasi bahan yang
debu, rambut, sudah terstandar
serangga dan
kemasan rusak
Sere F Adanya benda Menyesuaikan bahan pangan
asing seperti dengan spesifikasi bahan yang
debu, rambut, sudah terstandar
serangga dan
kemasan rusak
Daun salam F Adanya benda Menyesuaikan bahan pangan
asing seperti dengan spesifikasi bahan yang
debu, rambut, sudah terstandar
serangga dan
kemasan rusak
Pala F Adanya benda Menyesuaikan bahan pangan
asing seperti dengan spesifikasi bahan yang
debu, rambut, sudah terstandar
serangga dan
kemasan rusak
Daun jeruk F Adanya benda Menyesuaikan bahan pangan
asing seperti dengan spesifikasi bahan yang
debu, rambut, sudah terstandar
serangga dan
kemasan rusak
Terasi B Bakteri patogen Simpan terasi pada suhu ruang
penyebab dan tertutup
keracunan
Adanya benda Meyesuaikan atau mencocokan
asing seperti bahan pangan dengan
F debu, rambut, spesifikasi bahan yang sudah
serangga dan terstandar
kemasan rusak
19
kandungan tawas atau kaporit
pada bak penambungan air
Daun pisang F Adanya benda Menyesuaikan bahan pangan
asing seperti dengan spesifikasi bahan yang
debu, rambut, sudah terstandar
serangga dan
kemasan rusak
FORMULIR 2
20
staphylococc pencucian alat dan
us aureus bahan makanan yang
akan diolah, selalu
menggunakan alat
pelindung diri
(APD).
Lama proses
pengukusan kisaran
25-35 menit
4 Penyajian Mikrobiologi M Salmonella Pembersihan/
Fisik F staphylococc pencucian alat dan
us aureus bahan makanan yang
akan diolah, selalu
menggunakan alat
pelindung diri
(APD).
FORMULIR 3
Analisis Risiko Bahaya
Nama Makanan : Tum Ikan
No Bahan/ Kel. Bahaya (√) Katagori
Ingriden A B C D E F risiko
1 Ikan Tuna √ √ √ +++
Mengandung
tiga bahaya
A-F
2 Telur √ √ ++
Mengandung
dua bahaya
A-F
21
3 Bawang √ +
putih Mengandung
satu bahaya
A-F
4 Bawang √ +
merah Mengandung
satu bahaya
A-F
5 Cabai √ +
besar Mengandung
satu bahaya
A-F
6 Kencur √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
7 Jahe √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
8 Laos √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
9 Kunyit √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
10 Kemiri √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
11 Garam √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
12 ketumbar √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
13 Jinten √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
14 Merica √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
22
15 Sere √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
16 Daun √ +
salam Mengandung
satu bahaya
A-F
17 Pala √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
18 Daun jeruk √ +
Mengandung
satu bahaya
A-F
19 Daun √ +
pisang Mengandung
satu bahaya
A-F
Keterangan
dan konsumsi
23
1 Tum Ikan + + - + + + VI Produk ini termasuk
sasarnnya untuk
dan pengolahan.
Adapun kemungkinan
mengalami
kontaminasi setelah
proses pengolahan
distribusi.
Katagori Risiko
Keterangan :
A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol. Resti)
24
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
b. Diagram Alir
Distribusi
Disajikan
25
c. Penerapan critical control point (CCP)
YA
YA
BUKAN
26
CCP DESSIONTREE
TIDAK
BUKAN
27
CCP DESSIONTREE
Tahapan Persiapan
TIDAK
TIDAK Bukan
28
CCP DESSIONTREE
Tahap Pengolahan
YA
Ya CCP
29
CCP Decision Tree Tahap Penyajian Tum Ikan
Ya
Ya
Tidak
Ya
30
CCP
31
PENETAPAN CCP DILAKUKAN BERDASARKAN
POHON PENETAPAN CCP
BAHAN MENTAH
PENERIMAAN
PERSIAPAN
DISTRIBUSI Penyajian
32
Ccp Baha Cara Parame Batas Nilai Pemanta Tindak
(Bahan/Pr ya Pengenda ter Ccp Kritis Targer uan an
oses) lian Koreksi
Waktu M Mengolah Waktu Waktu Penguku Proses Apa
kukusan bahan dan pengola san pemantau bila
makanan Pengola han tum dimasak an pengola
CCP1 han ikan 30 menit dilakukan han
dimasak selama mencap
selama proses ai batas
30 pengolah kritis
menit an hingga maka
makanan suhu
matang harus
diatur
untuk
mencap
ai batas
maksim
al
33
B. Pembahasan
persiapan, pengolahan dan distribusi ke pasien. Pada proses penerimaan ikan tuna
diterima dengan keadaan segar oleh 3 orang yaitu 1 petugas dan 2 mahasiswa
praktek dengan menggunakan APD yaitu celemek dan masker, serta alat yang
digunakan timbangan, lembar spesifikasi bahan makanan, kartu stok, lama waktu
persiapan selanjutnya ikan di potong kotak – kotak dan diblender halus sebelum
dibawa ketempat pengolahan, lama waktu persiapan yaitu 30 menit mulai dari jam
07.30 – 08.00 Wita oleh satu orang petugas dan 2 orang mahasiswa dengan
menggunakan APD celemek dan tutup kepala. Alat yang digunakan pada proses
dihaluskan, ikan diaduk. Adonan ikan dibungkus di atas dau pisang yang
sebelumnya direbus air panas. Ikan dimasak ± 30 menit, hingga tum ikan benar –
benar matang, yang melakukan pengolahan mulai dari memasak bumbu hingga
ikan matang yaitu satu orang, APD yang digunakan yaitu penutup kepala dan
celemek. Alat yang digunakan untuk mengolah tum ikan yaitu pisau, talenan,
stainless steel dan di wrap. Pada tahap ini tidak dilakukan uji lab, sedangkan
34
untuk mengetahui makanan sudah teruji aman adalah dengan melakukan uji lab
mikribiologi diletakkan pada piring khusus lauk lalu di wrap, dan langsung diantar
ke pasien.
yang tepat dilakukan dengan benar sehingga pada prosesnya tidak ditemukan
bahaya yang dapat menurunkan kualitas pelayanan kesehatan dibidang gizi dan
unit instalasi gizi RSUD Wangaya Denpasar sudah baik dan sudah dilaksanakan
bahwa kondisi kesehatan pekerja diketahui apakah bebas dari penyakit menular,
selain itu setiap pekerja selalu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun cuci
kerja dan dalam kondisi bersih, memakai celemek dan sarung tangan, masker dan
pakaian kerja. terkadang ada beberapa pekerja yang tidak memakai sarung tangan
ataupun masker, hal ini akan menjadi sumber potensi bahaya, seharusnya ada
tum ikan yang meliputi kontaminasi serta timbulnya bakteri pathogen yang
disebabkan oleh petugas sehingga setiap 6 bulan sekali diadakan analisa bakteri
terhadap seluruh karyawan atau petugas dapur mulai dari petugas penerimaan,
35
persiapan serta pengolahan. dengan demikian tidak ada yang perlu dikhawatirkan
lagi dalam proses hygiene sanitasi pada makanan pasien atau pegawai.
36
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
sakit. Selain itu waktu pengolahan khususnya pengukusan tum ikan termasuk
baik terlihat saat proses pengolahan tum ikan sehingga tum ikan aman
unutk dikunsumsi.
B. Saran
didistribusi ke pasien.
37
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia.
Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus: KUD DAU Malang). Malang: Skripsi.
Universitas Brawijaya.
38
LAMPIRAN
pertam
Pengolahan Proses
pertama pembungkusan
Proses Proses
pengukusan penyajian
39