Peneliti
menyadaribahwamasihterdapatbanyakkekurangandalampembuatanlaporanini.Oleh
karenaitu, diharapkankritikdan saran yang bersifatmembangundaripembaca demi
perbaikanselanjutnyamenujuarah yang lebihbaik.Peneliti berharap laporan ini
bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi peneliti sendiri.
Peneliti
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Tujuan...........................................................................................................6
C. Manfaat Penulisan.........................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
A. HACCP.........................................................................................................8
B. Daging Teriyaki...........................................................................................16
BAB III METODOLOGI.......................................................................................19
A. Waktu dan Tempat.......................................................................................19
B. Teknik dan Pengumpulan Data...................................................................19
BAB IVLEMBAR KERJA HACCP......................................................................20
A. Definisi HACCP dan CCP..........................................................................20
B. Tim HACCP................................................................................................20
C. Deskripsi Produk.........................................................................................22
D. Tujuan Penggunaan Produk........................................................................24
E. Diagram Alir Proses....................................................................................24
F. Verifikasi Diagram Alir...............................................................................25
G. Identifikasi Bahaya Dari Produk.................................................................26
H. Penetapan CCP............................................................................................33
I. HACCP Plan Matriks..................................................................................38
J. Standar Operating Prosedur........................................................................40
K. Hasil Pemantauan........................................................................................43
BAB V PEMBAHASAN PENGAMATAN...........................................................48
A. Penerimaan Bahan Makanan.......................................................................48
B. Persiapan Bahan Makanan..........................................................................48
C. Pengolahan Bahan Makanan.......................................................................49
2
D. Distribusi Makanan.....................................................................................49
E. Penyajian Makanan.....................................................................................50
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang berfungsi untuk menetapkan dan memenuhi kebutuhan gizi pasien baik
rawat inap maupun rawat jalan.Tujuan dari pelayanan kesehatan tersebut adalah
penyakitnya.Salah satu kegiatan yang ada dipelayanan gizi rumah sakit adalah
kegiatan yang penting dilakukan karena terkait dengan kondisi kesehatan pasien
cemaran biologis, kimia dan berbagai benda lain yang dapat mengganggu,
terpenting dari seluruh parameter mutu pangan yang ada.Betapapun tinggi nilai
gizi suatu bahan pangan atau makanan, penampilannya baik, juga lezat rasanya,
tetapi bila tidak aman, maka makanan tersebut tidak ada nilainya lagi.
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan berbagai benda
4
sampai saat ini masih tinggi, walaupun prinsip-prinsip pengendalian untuk
yang mengandalkan pada uji produk akhir tidak dapat mengimbangi kemajuan
yang pesat dalam industri pangan, dan tidak dapat menjamin keamanan makanan
yang disebut Hazard Analysis Critical Control Point / HACCP yang merupakan
suatu tindakan preventif yang efektif untuk menjamin keamanan pangan. Sistem
suatu keadaan pada saat pembuatan, pengolahan atau penyiapan makanan, menilai
Salah satu makanan yang akan dianalisis adalah daging teriyaki. Daging
teriyaki adalah salah satu kreasi makanan dari daging. Daging teriyaki terbuat
dari campuran daging, bawang bombay, bawang putih, gula pasir, gula merah,
yang rentan terkena bahaya keamanan pangan. Oleh karena itu, sistem HACCP ini
berhubungan dengan jenis makanan yang dikonsumsi dan makanan yang diolah
dan disiapkan.
5
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Teriyaki
6
C. Manfaat Penulisan
2. Bagi mahasiswa
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. HACCP
sistem jaminan keamanan yang digunakan untuk menilai bahaya dan menetapkan
pada seluruh rantai pengan dari produk primer sampai pada konsumsi akhir (mulai
perlu adanya pendekatan tim yang terdiri dari tenaga ahli yang tepat (Koswara
2009).
Sistem HCCP telah diadopsi secara luas keseluruhan dunia oleh organisasi
seperti Codex Alimentarius (Komisi PBB) dan Negara Eropa (European Union)
dan oleh beberapa negara termasuk Kanada, Amerika, Australia, New Zealand dan
Jepang. Pada Daging n 2005, ISO menerbitkan standar ISO 22000 yang berisi
2009).
sistematis dalam 12 langkah, yang terdiri dari lima langangkah awal persiapan dan
diikuti dengan tujuh langkah berikutnya yang merupakan tujuh prinsip HCCP
8
kedua belas langkah tersebut digambarkan sebagai suatu alur tahap penerapan
masing-masing CCP
kritis
rekaman.
terdiri dari beberapa anggota dengan latar belakang pendidikan atau pengalaman
kerja yang beragam (multi disiplin). Jumlah Tim HACCP terdiri dari 5-6 orang
dari berbagai bagian atau latar belakang keilmuan misalnya ahli mikrobiologi,
sanitasi, ahli kimia, ahli rekayasa, bagian pembelian, bagian QA/QC dst. Orang-
9
orang yang dilibatkan dalam timyang ideal adalah meliputi : (1) Staff Quality
Assurance atau Staff Quality Control; (2) Personil Bagian Produksi (mengerti
bahan baku dan proses produksi); dan (3) Personil dari bagian Teknis/
Engineering; dan (4) Ahli Mikrobiologi. Salah seorang anggota selanjutnya dipilih
sebagai ketua Tim. Ketua tim harus sudah ada yang menikuti pelatihan HACCP
dan/atau audit HACCP. Tim yang dibentuk bertugas menyusun suatu rencana
HACCP.
pengawetan yang diterapkan kepada produk tersebut (pH, aw, kadar air), metode
produk. Hal penting yang harus dikeDaging i dalam tahap ini adalah apakah
produk akan langsung dikonsumsi (ready to eat) atau akan dimasak terlebih
dahulu oleh konsumen serta dilihat konsumen yang berisiko tinggi seperti bayi,
10
lansia, dan kelompok immunocompromised (ibu hamil, orang sakit, orang yang
keseluruhan proses produk produksi. Diangram alir proses ini bermanfaat untuk
sebagai pedoman bagi orang atau lembaga lainnya yan ingin mengerti proses dan
verifikasinya.
Agar diagram alir proses yan dibuat lebih lengkap dan sesui dengan
tersebut. Bila ternyata diagram alir proses tersebut tidak tepat atau kurang
sempurna maka harus dilakukan modifikasi. Diagram alir proses yang telah dibuat
atau potensial yang mungkin diperkirakan layak terjadi pada setiap tahap proses.
11
Katagori atau signifikansi dapat ditetapkan berdasarkan matriks penentuan risiko
penetapan CCP
tindakan pencegahan dapat berupa tindakan yang bersifat kimia, fisik atau lainnya
Untuk setiap bahaya yang signifikan makan harus ditetapkan titik kendali
kritis atau bukan.Titik kendali kritis adalah suatu tahap atau prosedur dimana
dihilangkan atau dikurangi sampai tingkat yang tidak dapat dikendalikan maka
dignifikasi bahaya dari analisa bahaya serta tindakan pencegahan yang ditetapka.
12
Langkah 8. Penetapan Batas Kritis
kritis.Bingatas kritis menunjukan perbedaan antara produk yang aman dan tidak
aman sehingga prongses produksi dapat dikelola dalam tingkat yang aman.Batas
kritis ini tidak boleh dilewati untuk menjamin bahwa CCP secara efektif
digunakan untuk menentukan batas kritis adalah kriteria fisik seperti suhu, waktu,
pH, residu klorin bebas, kadar asam tertitrasi, konsentrasi pengawet, konsentrasi
pengukuran batas kritis secara terencana untuk menghasilkan rekaman yang tepat
pemantauan untuk tiap-tiap batas kritis yang ditatapkan yang mencakup apa,
13
Tindakan koreksi adalah semua tindakan yang diambil jika hasil
syarat.Tindakan koreksi terdiri dari dua jenis yaitu tindakan segera dan tindakan
pencegahan.
HACCP sudah valid dan bahwa rencana HACCP yang disusun sudah
rencana HACCP telah sesuai dengan kegiatan operasional sehari-hari dan akan
dikonsumsi.
Dokumen atau rekaman data adalah bukti tertulis bahwa suatu tindakan
harus ada dalam penyusunan rencana HACCP adalah rencana HACCP dan semua
14
materi pendukungnya, dokumen pemantauan, dokumen tindakan koreksi,
dokumen verivikasi.
Jenis Bahaya
Bahaya HACCP dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu bahaya biologi,
keracunan atau penyakit jika terjamah oleh manusia. Sumber cemaran biologis
dapat berasal dari udara, tanah, air dan tempat-tempat lainya yang kotor.
Umumnya cemaran mikroba dibawa oleh hama seperti lalat, kecoa, tikus, dan
residu pestisida, logam berbahaya, racun yang secara alami terdapat dalam bahan
berlebihan.Selain itu sayur-sayuran juga dapat tercemar oleh logam berat karena
selalu disiram dengan air sungai yang tercemar. Bebrapa jenis ikan laut
mengandung racun alami yang dapat membahayakan manusia juga termakan dan
lain sebagainya.
Bahaya fisik adalah bahaya karena adanya cemaran fisik seperti benda-
benda asing yang dapat membahayakan manusia jika termakan, seperti pecahan
gelas, pecahan lampu, pecahan logam, paku, potongan kawat, krikil, stapler, dan
15
disebabkan oleh mikroba seperti bakteri, virus dan mikroba lainnya.Efek yang
kematian.
B. Daging Teriyaki
Daging teriyaki adalah salah satu kreasi makanan berbahan dasar daging yang
berasal dari Korea.Daging teriyaki ini banyak disukai oleh semua kalangan selain
rasanya enak dan menggugah selera makan.Cara membuatnya pun tidak terlalu
a. Daging
terutama lemak dan protein, tetapi rendah karbohidrat bahkan sebagian daging
bersih/terang, lapisan luar kering, daging yang sudah ditiriskan tidak berdarah,
tidak berbau busuk dan asam, daging masih elastis dan tidak kaku, lebih baik
daging yang berasal dari rumah potong hewan, dan ada cap pemeriksaan
pemerintah setempat.
16
Kondisi penyimpanan bumbu penting untuk mempertahankan mutu
harus dapat melindungi mereka dari oksidasi agar flavor dan warna dapat
dan penyimpanannya, rempah kering utuh dan ekstrak bisa disimpan antara 2
sampai 4, rempah kering giling berkisar dari 6 bulan sampai dua, rempah daun
yang ditambahkan.
- Simpan di ruang yang gelap, kering dan sejuk (20oC, kelembaban 60%).
warna, dan mencegah ketengikan. Secara umum, makin rendah suhu maka
- Hindarkan dari panas (oven, kompor atau sumber panas lainnya), cahaya
uap air (uap yang terjadi karena pemasakan yang dilakukan di dekat wadah
hilangnya aroma, flavor dan warna bumbu dan rempah. Keberadaan uap
17
air berpotensi untuk memicu pertumbuhan mikroba pada rempah segar dan
- Simpan bumbu dan rempah di dalam wadah yang kedap udara. Jaga agar
hilangnya flavor. Selain itu, kemasan yang tidak tertutup rapat berpotensi
untuk diserang oleh serangga dan binatang pengerat yang akan merusak
flavor.
18
BAB III
METODOLOGI
pengolahan dan distribusi yaitu Dapur Pengolahan dan Penyaluran Makanan, Unit
pengolahan, dan pendistribusian. Selain itu, data standar resep menu yang akan
19
BAB IV
LEMBAR KERJA HACCP
B. Tim HACCP
Proses pengolahan dan pengawetan pada makanan dan minuman perlu
dilakukan secara tepat dan benar, disertai dengan sistem pengawasan yang ketat
20
karena bahan makanan dan minuman berkaitan langsung dengan kesehatan
konsumen. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi akibat buruk yang tidak diinginkan
yang efektif. Secara optimal, hal tersebut dapat dicapai dengan pembentukan
sebuah tim dari berbagai disiplin ilmu. Apabila beberapa keahlian tidak tersedia,
diperlukan konsultan dari pihak luar.Adapun lingkup dari program HACCP harus
dari rantai pangan tersebut yang terlibat dan penjenjangan secara umum bahaya-
bahaya yang dimaksudkan (yaitu meliputi semua jenjang bahaya atau hanya
jenjang tertentu).
HACCP.
21
- Mengadakan kaji ulang (pengkajian) terhadap semua
C. Deskripsi Produk
Daging teriyaki merupakan menu makanan biasa dalam siklus menu ke-9
untuk makan malam sebagai sumber protein hewani. Daging teriyaki dibuat
dengan beberapa bahan makanan yaitu daging yang dipotong, bumbu dihaluskan
seperti bawang putih, bombay yang diiris kemudian ditumis dan tambahkan
bumbu halus, masukkan daging dan air rebus hingga matang, tambahkan bumbu
teriyaki, garam, gula merah, dan merica kemudian masak hingga matang.
2. Komposisi :
- Daging
- Bawang putih
- Bawang bombay
- Kecap
- Merica
- Gula merah
- Bumbu teriyaki
- garam
- Air
22
3. Penggunaan Produk :Sebagai lauk hewani makan malam pada
menu ke-9
inap.
proses yang diamati, dicatat dari mulai urutan proses dengan standar
yang ada, personal hygiene penjamah atau petugas, sanitasi peralatan dan
23
cara distribusi, waktu yang diperlukan dari persiapan, pengolahan dan
pendistribusian.
mencegah terjadinya bahaya pada makanan, seperti bahaya fisik, bahaya kimia,
Dipotong maupun bahaya biologis, sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan
Dihaluskan Diiris
guna memenuhi tuntutan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian
mutu sejak bahan baku dipersiapkan, diproses atau diolah, sampai didistribusikan
Ditumis
sehingga kemungkinan bahaya dapat dicegah, dikurangi sampai batas yang dapat
24
F. Verifikasi Diagram Alir
Bumbu teriyaki Bawang putih Bawang bombay
Daging Kecap Gula merah Garam
Ditumis CCP1
CCP1
Campurkan Daging Teriyaki, Bumbu Teriyaki, Kecap , Gula Merah, Bumbu Yang Dihaluskan, Garam, dan Air
CCP2
25
G. Identifikasi Bahaya Dari Produk
Tabel 1Identifikasi bahaya dan cara pencegahannya
Daging Teriyaki
26
Biologis Bacillus cereus, Rekanan kurang Memastikan
aspergillus, niger, memperhatikan bahan baku
dan jamur/kapang, barang yang akan disimpan disuhu
pertumbuhan dikirim chiller (40C
kecambah, serta 100C) dan tidak
aflatoksin lebih dari 2 hari
Pencucian
dengan benar
dan perebusan
maupun proses
pemasakan
hingga matang
Kimia Peptisida Rekanan kurang Pemeriksaan kimia,
memperhatikan bahan ditolak
barang yang akan
dikirim
Bawang Bombay Fisik Benda asing dan Rekanan kurang Memastikan
bagian yang busuk memperhatikan saat penerimaan
barang yang akan bahan baku
dikirim sesuai dengan
spesifikasi
Pencucian
dengan air
mengalir dengan
bersih
27
kecambah, serta 300C)
aflatoksin Pencucian
dengan benar
dan perebusan
maupun proses
pemasakan
hingga matang
Kimia Peptisida Rekanan kurang Pemeriksaan
memperhatikan Laboratorium,
barang yang akan pencucian bawang
dikirim yang benar
kecap Fisik Benda asing Rekanan kurang Memastikan
memperhatikan penerimaan bahan
barang yang akan baku sesuai
dikirim spesifikasi
Biologis Aspergillus, Rekanan kurang Memastikan
penicillium, memperhatikan penerimaan bahan
eusarium barang yang akan baku sesuai
dikirim spesifikasi
Bumbu teriyaki Fisik Benda asing Rekanan kurang Memastikan
memperhatikan penerimaan bahan
barang yang akan baku sesuai
dikirim spesifikasi
Biologis Aspergillus, Rekanan kurang Memastikan
penicillium, memperhatikan penerimaan bahan
Eusarium barang yang akan baku sesuai
dikirim spesifikasi
Gula merah Fisik Benda asing, Rekanan kurang Memastikan
memperhatikan penerimaan bahan
barang yang akan baku sesuai
28
dikirim spesifikasi
Biologis Serangga Kontamina Memastikan
lingkungan penerimaan bahan
baku sesuai
spesifikasi
Kimia Sodium meta Rekanan kurang Pemeriksaan
bisulfit memperhatikan laboratorium
barang yang akan
dikirim
Garam Fisik Benda asing, basah, Kontaminasi Memastikan
berair lingkungan penerimaan bahan
baku sesuai
spesifikasi
Proses Memotong daging Fisik Kerikil, Rambut Tenaga penjamah Menggunakan APD
Biologis Bakteri patogen Alat tidak steril atau Menggunakan alat
berkarat pemotong yang
bersihdan mencuci
tangan
Menumis bawang Fisik Rambut,debu, Alat yang Menggunakan APD
putih kerikil digunakan tidak
steril
Biologis Bakteri patogen Alat tidak bersih Penumisan harus
benar-benar matang
dan mencapai suhu
yang tepat, mencuci
tangan
Pencampuran bahan Fisik Rambut, debu, Tenaga penjamah Menggunakan APD
makanan kerikil
Biologis Bakteri patogen Alat yang Memeriksa
digunakan tidak kebersihan alat-alat
29
bersih. yang digunakan.
Memasak daging fisik Rambut,debu, Alat yang Menggunakan APD
hingga matang kerikil digunakan tidak
steril
mikrobiologis Bakteri patogen Alat tidak bersih pemasakan harus
benar-benar matang
dan mencapai suhu
100C, mencuci
tangan
Distribusi mikrobiologis Bakteri pembusuk 1. suhu penyimpanan Memonitoring
(Clostridium tidak sesuai suhu
Perfringes) 2. Penjamah makanan penyimpanan
tidak panas
memperhatikan Tenaga
kebersihan tangan penjamah
3. Peralatan distribusi menggunakan
tidak terjaga APD dan
kebersihannya mencuci
4. Troli pembawa tanagan
makanan tidak Alat yang
tertutup rapat digunakan
dalam
distribusi
terjaga
kebersihannya
Memastikan
troli tertutup
rapat
30
Kategori Resiko
Kelompok
Keterangan
Bahaya
Kelompok khusus yang terdiri dari produk non steril yang
31
Resiko
0 (tidak ada bahaya) Tidak mengandung bahaya A
0
s.d. F
(+) Mengandung satu bahaya B s.d.
I
F
(++) Mengandung dua bahaya B s.d.
II
F
(+++) Mengandung tiga bahaya B s.d.
III
F
(++++) Mengandung empat bahaya B
IV
s.d. F
(+++++) Mengandung lima bahaya B
V
s.d. F
A+ (katergori khusus) Kategori resiko paling tinggi
dengan/tanpa bahaya B F
Kesimpulan :
bahaya ++++++ (positif enam) yaitu kategori resiko paling tinggi.Hal ini terlihat
dari penggunaan bahan berisiko tinggi yaitu adanya protein hewani seperti daging
H. Penetapan CCP
a) Untuk setiap bahan baku yang digunakan :
1. Daging
33
2. Saus Teryaki dan kecap
Apakah saus teriyaki mungkin mengandung/sensitif
bahan bahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)
YA (P1)
3. Bumbu (bawang putih, bawang bombay, merica, gula merah, dan garam)
YA (P1)
34
b) Untuk proses
1. Pemasakan (penumisan)
YA (P4)
YA (P4)
35
YA (P5) Bukan CCP
3. Distribusi
YA (P4)
a. Bahan mentah
b. Tahapan Proses
36
I. HACCP Plan Matriks
Persiapan Mikro- Penjamah Hygiene dan Hygiene dan Penggunaan Setiap kali Tenaga Peringatan Penggunaan Terlampir
bahan biologi sanitasi baik sanitasi APD karyawan persiapan persiapan kepada APD
bahan tenaga karyawan
penjamah
Pembuatan Mikro- Penjamah Tidak ada Pencucian Penggunaan Setiap hari Tenaga Memeriksa Perhatikan Terlampir
bumbu biologi kerusakan bahan APD karyawan persiapan kembali bahan yang
Fisik fisik , Hygene dengan bumbu bahan yang digunakan
dan sanitasi bersih , digunakan, dalam
baik Hygene dan Kondisi air pembuatan
sanitasi yang bumbu
digunakan
Pemasakan Mikro- Suhu Suhu Suhu Termometer Setiap kali Tenaga Proses Kalibrasi Terlampir
biologi 80-100 C masakan makanan pengolahan pengolah dihentikan thermometer
sampai setiap hari
Penjamah Hygine dan Hygine dan APD karyawan dilakukan
santasi santasi perbaikan
Pemorsian Mikro- Suhu Suhu > 600C Suhu Penggunaan Setiap kali Tenaga Suhuditing Perhatikan Terlampir
biologi Penjamah makanan APD karyawan pemorsian pengolah katkan suhu
Fisik Hygiene dan dengan
sanitasi Hygiene dan pemasakan
sanitasi kembali
37
Pemakaian
APD yang
sesuai
Pendistribusi Mikro- Suhu dan Suhu 60-800C Suhumakan Termometer, Setiap kali Tenaga Mempertah Perhatikan Terlampir
an biologi pramusaji an saat heater pada setelah pramu-saji ankan suhu suhu dan
didistribusi- troly makanan distribusi dengan hygiene
kan memperhati sanitasi saat
kan waktu distribusi
dan alat
distribusi
Sanitasi Mikro- Hygiene Setiap kondisi Kondisi Dilakukan Sebelum Seluruh Review Terlampir
biologi - Karyawan yang potensial karyawan pengecekan proses tenaga laporan
Fisik - Peralatan tidak terjamin (keleng- secara visual produksi setiap hari
(benda dan ruang kebersihannya kapan dimulai
asing produksi pakaian
yang sesuai
untuk ruang
produksi)
Kondisi
kebersihan
peralatan
dan ruang
masak
- Bumbu Fisik - Merica Hygiene dan Spesifikasi Pemeriksaan Pada saat Panitia Tidak Form Terlampir
- Garam sanitasi baik tepung secara visual penerimaan penerimaan memakai spesifikasi
- Bawang saat sesuai bahan yang bahan
putih penerimaan sudah layu
- Bawang baik
bombay
- Kecap
- Gula merah
- Bumbu
teriyaki
Persiapan bahan Mikrobiologi Tenaga Hygiene dan Hygiene Alat Pada saat Tenaga Mempering Penggunaan Terlampir
persiapan sanitasi tenaga dan sanitasi perlindungan persiapan persiapan atkan APD
bahan persiapan diri (masker, bahan tenaga
sudah baik celemek, persiapan
39
sarung
tangan)
Pembuatan Mikrobiologi Tenaga Hygene dan Hygene dan Alat Pada saat Tenaga Tidak ada Perhatikan Terlampir
bumbu persiapan sanitasi baik sanitasi perlindungan pembuatan persiapan tindakan bahan yang
bumbu diri (masker, bumbu sup bumbu koreksi digunakan
celemek, karena dalam
sarung sudah baik pembuatan
tangan) bumbu
Pemasakan Mikrobiologi Suhu Suhu Suhu Thermometer Setiap kali Tenaga Proses Kalibrasi Terlampir
80-1000C masakan makanan pengolahan pengolah dihentikan thermometer
sampai setiap hari
dilakukan
perbaikan
Pemorsian Mikrobiologi Suhu Suhu >600C Suhu Termometer Setiap kali Tenaga Suhu Perhatikan Terlampir
Fisik makanan pemorsian pengolah ditingkatka suhu
n dengan
pemasakan
Penjamah Hygiene dan Hygiene APD Setiap kali kembali
sanitasi dan sanitasi pemorsian Pemakaian
APD yang
sesuai
Pendistribusian Mikrobiologi Suhu Suhu 60-800C Suhu Termometer Setiap kali Tenaga Mempertah Perhatikan Terlampir
pramusaji makanan setelah pramusaji ankan suhu suhu dan
saat distribusi dengan hygiene
didistribusi memperhati sanitasi saat
kan kan waktu distribusi
dan alat
distribusi
Sanitasi Mikrobiologi Hygiene Setiap kondisi Kondisi Pengecekan Sebelum Seluruh Memperi- Review Terlampir
- Karyawan yang potensial karyawan secara visual proses tenaga ngatkan laporan
- Peralatan tidak terjamin (kelengkap produksi tenaga setiap hari
dan ruang kebersihannya an pakaian dimulai untuk
produksi yang sesuai memakai
untuk ruang APD sesuai
produksi) prosedur
40
Kondisi
kebersihan
peralatan
dan ruang
masak
K. Hasil Pemantauan
Institusi/Rumah Sakit : RSPAD Gatot Soebroto
Nama produk : Daging Teriyaki
Tanggal Produksi : 19 September 2017
Tim HACCP :
- Pamalia Taqwindi Esa Putri
- Sri Rahmi Putri M
- Yulia Wulandari
41
spesifikasi
3 Penyimpanan Bumbu Bumbu disimpan di Bumbu disimpan dalam Bumbu diambil dan Tidak ada risiko bahaya
70 C selanjutnya
4 Pemotongan daging Menggunakan pisau Pisau yang digunakan dalam perlu tindakan Akanmeminimalkan
yang telah dibersihkan keadaan tajam dan bersih. koreksi terhadap terjadinya risiko bahaya
lamanya selang
pengolahan
5 Pemasakan Daging Menggunakan wajan Wajan yang digunakan Perlu tindakan
Teriyak yang bersih, api tidak wajan yang bersih dan api koreksi terhadap Tidak ada resiko bahaya
Petugas menggunakan
42
APD tidak lengkap,
6 Pemorsian Daging Menggunakan Alat yang digunakan bersih. Tindakan koreksi Tidak ada risiko bahaya
kesadaran petugas
<600 C
Petugas menggunakan
lengkap
7 Pendistribusian Menggunakan trolly Trolly yang digunakan Tidak perlu tindakan Tidak ada risiko bahaya
makanan ke ruangan tertutup dan bersih dalam keadaan tertutup dan koreksi
pasien bersih
43
Makanan yang akan Daging Teriyak bersih, tidak
44
BAB V
PEMBAHASAN PENGAMATAN
dilakukan diruang penerimaan bahan makanan pada hari Selasa 19 September 2017.
Penerimaan bahan makanan dilakukan mulai dari jam 06.00 pagi s/d selesai.bahan
makanan yang diterima pada Pagi hari yaitu daging,bawang bombay dan bawang putih
sedangkan bahan bumbu teriyaki, kecap, gula merah, garam sudah ada digudang. Proses
penerimaan bahan makanan ini dilakukan oleh satu orang rekanan dan satu orang
panitia penerimaan bahan makanan dan diamati oleh peneliti. Semua bahan makanan
sudah diperiksa sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan dapat diterima oleh
Semua proses penerimaan bahan makanan sudah dilakukan sesuai dengan SOP
yang ditetapkan, yaitu dimulai dari pemeriksaan bahan makanan yang disesuaikan
bagian penyimpanan, persiapan dan pengolahan. Hygiene dan sanitasi pada penerimaan
bahan makanan juga sudah baik.Hal ini dapat dilihat dari kebersihan tempat penerimaan
bahan makanan yang dilakukan pada hari Senin yaitu persiapan bumbu.Persiapan bahan
makanan yang dilakukan pada hari Selasa adalah pemotongan dan pencucian
45
daging.Persiapan bahan makanan ini dilakukan di tempat berbeda sesuai dengan jenis
bahan makanannya yaitu dibagian bumbu dan hewani. Bahan makanan yang disiapkan
Bahan makanan yaitu daging dipersiapkan pada siang hari diruang persiapan
lauk hewani. Daging yang telah dipotong kemudian dicuci bersih. Selain persiapan
daging , juga dilakukan persiapan bahan lainnya yaitu persiapan bawang putih, bawang
Daging Teriyaki merupakan menu makanan biasa. Proses pengolahan Daging Teriyaki
ini merupakan tahap yang ditetapkan sebagai CCP. Proses pengolahan Daging
kecoklatan, setelah itu ditambahkan air, kemudian daging dimasukkan, beserta kecap,
garam, gula merah, merica, dan bawang bombay. Setelah daging teriyaki matang, salin
Berdasarkan hasil pengamatan, sanitasi ruangan dan peralatan sudah baik, dilihat
dari kebersihan ruangan, serta persiapan, pencucian dan perawatan alat sudah sesuai
yang ditetapkan dalam SOP. Penggunaan APD pada umumnya sudah sesuai dengan
yang ditetapkan seperti penggunaan masker, tutup kepala, dan sarung tangan,
D. Distribusi Makanan
Pendistribusian makanan dilakukan dengan cara sentralisasi. Pada proses ini
makanan disajikan didalam plato dan diberi label yang berisi nama, jenis diet dan
46
ruangan pasien. Proses penempatan Daging Teriyaki ke wadah pendistribusian yang
diamati dari sanitasi dan hygiene tidak ada kotoran atau cemaran sesuai dengan SOP.
Berdasarkan hasil pengamatan sanitasi ruangan dan peralatan sudah baik, dilihat
dari kebersihan ruangan serta alat yang digunakan untuk pendistribusian sudah sesuai
dengan yang ditetapkan dalam SOP. Penggunaan APD pada sudah sesuai dengan yang
ditetapkan seperti penggunaan masker, tutup kepala, dan sarung tangan, tapi masih ada
beberapa petugas yang tidak menggunakan APD lengkap. Secara keseluruhan, proses
yang ditentukan.
E. Penyajian Makanan
Proses penyajian yang dilakukan di dapur ruangan untuk didistribusikan ke
pasien juga sudah dilakukan sesui dengan SOP yang ditentukan. Hygiene dan sanitasi
pada penyajian makanan juga sudah baik, para pekerja di dapur sudah menggunakan
APD namun masih ada yang belum menggunakan APD lengkap. Makanan yang
47