OLEH :
Kelompok 7
Nike Rulanda
Nilam Sari
Nindya Erina Ramadhani
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang keragaman budaya transcultural
dan multicultular. Selain itu makalah ini juga ditulis sebagi tugas mata kuliah Ilmu
Sosial Budaya Dasar.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Parsudi Suparlan: Menurut Pasudi Suparlan, bahwa pengertian kebudayaan
adalah sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan
dan pengalamannya, serta menjadi landasan bagi tingkah lakunya.
6
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Ada juga yang berpendapat bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan
daya. Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani. Sedangkan daya adalah
perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani. Sehingga kebudayaan adalah hasil dari
akal dan perbuatan manusia.
Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya
mungkin diperoleh dengan cara belajar. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Tanpa masyarakat kemungkinannya sangat kecil untuk
membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia
(secara individual maupun kelompok) dapat mempertahankan kehidupannya. Jadi,
kebudayaan adalah hampir semua tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
7
2.3 Unsur-unsur Budaya
Ada 7 Unsur Kebudayaan, yang disebut sebagai Unsur-Unsur Kebudayaan
Universal yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat adalah:
1. Peralatan dan Perlengkapan Hidup
2. Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
3. Sistem Kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem Pengetahuan
7. Religi
Ketujuh Unsur Kebudayaan tersebut, dikatakan sebagai Unsur-Unsur Kebudayaan
Universal karena dapat dijumpai pada setiap kebudayaan manapun di seluruh dunia,
baik dalam masyarakat pedesaan maupun masyarakat kota besar.
8
2. Sistem Mata Pencaharian Hidup ( Sistem Ekonomi)
Sistem mata pencaharian hidup yang termasuk dalam unsure budaya universal
terfokus pada mata pencaharian masyarakat tradisional, diantaranya:
a. Berburu dan meramu
b. Beternak
c. Bercocok tanam di ladang
d. Menangkap ikan
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur
sosial. Sistem kekerabatan adalah system menghitung garis keturunan atas dasar
hubungan perkawinan dan hubungan darah. Dapat pula disebutkan bahwa
kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang mimiliki
hubungan darah dan hubungan perkawinan.
Ada beberapa system kekerabatan yang dimiliki/dijalani oleh masyarakat di
Indonesia, yaitu:
a. Sistem Kekerabatan Bilateral
Sistem Kekerabatan Bilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis
keturunan dari dua pihak, yaitu dari pihak ayah dan ibu secara seimbang/bersama-
sama
b. Sistem Kekerabatan Unilateral
Sistem kekerabatan Unilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis
keturunan dari satu pihak, yaitu dari pihak ibu saja yang disebut
system matrilineal atau dari pihak ayah saja yang disebut system patrilineal.
c. Sistem Kekerabatan Ambilineal
Sistem Kekerabatan Ambilineal, adalah system kekerabatan yang menghitung garis
keturunan dari pihak ayah dan pihak ibu secara bergantian, atau bisa dikatakan
menghitung garis keturunan sebagian dari pihak ayah sebagian dari pihak ibu.
9
Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk masyarakat baik
formal maupun non formal (berbadan hokum maupun tidak berbadan hukum).
Berdasarkan bidang kegiatannya, organisasi sosial di masyarakat dibedakan
menjadi:
a. Organisasi Sosial di bidang Pendidikan, misalnya sekolah, lembaga pelatihan,
LPK, dll.
b. Organisasi Sosial di bidang Kesejahteraan Sosial, misalnya Panti Asuhan, Panti
Jumpo, dan sebagainya.
c. Organisasi Sosial di bidang Kesehatan, misalnya Rumah Sakit, Balai
Pengobatan.
d. Organisasi Sosial di bidang Keadilan, misalnya LBH.
4. Bahasa
Bahasa merupakan wujud budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berinteraksi, baik secara lisan, tulisan maupun bahasa isyarat.
Secara umum bahasa berfungsi sebagai:
a. Alat berekspresi
b. Alat komunikasi
c. Alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
Secara khusus bahasa berfungsi untuk:
a. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari (fungsi praktis)
b. Mewujudkan seni (fungsi artistic)
c. Mempelajari naskah-naskah kuno ( fungsi filosofis)
d. Usaha mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi
hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga.
10
Kesenian secara umum dapat dibedakan menjadi:
a. Seni Rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati secara visual (melalui mata).
b. Seni Suara, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui telinga/didengar.
c. Seni Drama, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui mata dan telinga
(dilihat dan didengarkan). Seni drama mengandung unsure-unsur dari seni lukis, seni
musik, sastra, dan tari.
11
2.4 Sistem Budaya dan Sistem Sosial
Pada umumnya masyarakat mengartikan sistem adalah suatu cara atau
rangkaian kegiatan yang menyangkut teknis melakukan sesuatu. Namun sosiologis
melihat sistem merupakan suatu rangkaian berbagai unsur yang satu sama lain
berhubungan secara utuh tanpa dapat dipecah-pecahkan.
Sistem budaya merupakan wujud yang abstrak dari kebudayaan. Sistem
budaya atau cultural system merupakan ide-ide dan gagasan manusia yang hidup
bersama dalam suatu masyarakat. Gagasan tersebut tidak dalam keadaan lepas satu
dari yang lainnya, tetapi selalu berkaitan dan menjadi suatu sistem. Dengan demikian
sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan, yang diartikan pula adat-istiadat
mencangkup sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma menurut pranata-
pranata yang ada di dalam masyarakat yang bersangkutan, termasuk norma agama.
Sedangkan sistem sosial menurut Abdulsyani (1994), merupakan konsep yang
paling umum dipakai dalam menjelaskan dan mempelajari hubungan manusia di
dalam kelompok atau dalam organisasi sosial. Dalam hal ini manusia sebagai anggota
masyarakat merupakan individu-individu yang saling bergantungan. lnteraksi antar
individu yang berkembang menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama yaitu
berpedoman pada norma-norma sosial merupakan dasar dari terbentuknya sistem
sosial.
a. Kebudayaan Nasional
Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.11 tahun 1998 yakni :
"Kebudayaan nasional yang berdasarkan pancasila adalah perwujudan cipta,karya
12
dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia
Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat bangsa, serta diarahkan untuk
memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap
kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan nasional merupakan
pembangunan yang berbudaya. .
Disebut juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan nasional juga mencerminkan
nilai-nilai luhur bangsa. tampaklah bahwa kebudayaan nasional yang dirumuskan
oleh pemerintah berorientasi pada pembangunan nasional yang di landasi oleh
semangat pancasila .
Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu
Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti
oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk
menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang
berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya
dalam semboyan bhineka tunggal ika.
b. Kebudayaan Lokal
13
Dikenal dengan budaya yang sangat menjujung tinggi sopan santun. Pada umumnya
karakter masyarakat sunda, ramah tamah (someah), murah senyum, lemah lembut, dan sangat
menghormati orangtua. Itulah cermin budaya dan kultur masyarakat sunda. Di dalam bahasa
Sunda diajarkan bagaimana menggunakan bahasa halus untuk orang tua.
- Sisingaan
- Wayang golek
- Jaipongan
- Rampak
- Kendang
- Suling
- kecapi
- gong,calung
Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama
Hindu-Buddha.
- wayang.
-batik
- keris
- gamelan
14
Sebelum suku Batak Toba menganut agama Kristen Protestan, mereka mempunyai
sistem kepercayaan dan religi tentang Mulajadi Nabolon yang memiliki kekuasaan di atas
langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud dalam Debata Natolu. Menyangkut jiwa dan
roh, suku Batak Toba mengenal tiga konsep, yaitu:
o Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi
memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan.Bila
tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka
diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang menawannya.
o Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki
tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau
kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
o Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah
laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.
15
menghasilkan kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi ciri khas bagi
masyarakat tersebut.
16
Adapun ciri-ciri dari masyarakat multikultural adalah sebagai berikut :
1. Memiliki lebih dari subkebudayaan.
2. Membentuk sebuah struktur sosial.
3. Membagi masyarakat menjadi dua pihak, yaitu pihak yang mendominasi dan
yang terdominasi.
4. Rentan terhadap konflik sosial.
Dalam multikultural akan dijumpai perbedaan-perbedaan yang merupakan
bentuk keanegaragaman seperti budaya, ras suku, agama. Dalam masyarakat
multikultural tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok
minoritas dengan mayoritas baik secara hukum maupun sosial.
Pada dasarnya, keadaan alam atau geografis suatu wilayah tidak menentukan
kebudayaan suatu masyarakat, melainkan hanya pada corak kebudayaannya. Corak
kebudayaan tersebut muncul dari kepribadian orang-orang yang hidup di sekitarnya.
Misalnya, seorang nelayan memiliki corak kebudayaan yang ditandai dengan
kepribadian yang keras, karena kehidupannya selalu dekat dengan ombak yang
menderu, angin yang kencang, dan lain sebagainya.
17
2.PengaruhKebudayaanAsing
Letak negara kita secara geografis memang sangat strategis. Bagaimana tidak?
Kalau kita coba mengingat sejarah, Indonesia merupakan jalur perdagangan
internasional yang menghubungkan antara Eropa dengan Cina dan Jepang. Selain itu,
letak negara kita yang berada di antara dua samudra besar, yaitu samudra Hindia dan
Pasifik, serta dua benua besar, yaitu Benua
Asia dan Australia merupakan daya tarik tersendiri bagi bangsa asing untuk singgah,
bahkan menetap di sini. Posisi demikian ini sangat memengaruhi masuknya budaya
asing ke negara kita. Melalui para pedagang asing, pengaruh kebudayaan dan agama
masuk ke negarakita. Namun bukan hanya itu saja yang dapat mempermudah
masuknya budaya asing ke negara kita. Keterbukaan masyarakat kita dalam
menerima budaya asing juga dapat memengaruhi terjadinya masyarakat multikultural.
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih,
pengaruh kebudayaan asing dapat dengan mudah masuk ke negara lain. Saat ini,
budaya asing terutama teknologi yang bersifat praktis masuk dengan mudahnya ke
negara kita. Hal ini karena masyarakat kita begitu terbuka dan merasa terbuai dengan
kemudahan-kemudahan teknologi untuk membantu kehidupan mereka.
3.IklimyangBerbeda
Iklim yang berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain akan
menimbulkan kondisi alam yang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan ini, maka
secara langsung maupun tidak akan berpengaruh terhadap pola-pola perilaku manusia
dalam menyesuaikan diri dengan iklim tersebut. Hal ini terutama berhubungan
dengan pemanfaatan iklim untuk menentukan sistem mata pencaharian hidup mereka,
pakaian, makanan pokok dan lain-lain. Tahukah kamu apakah akibat? Tentunya akan
terbentuk masyarakat yang multikultural berdasarkan iklim dan cuaca yang ada di
wilayah tersebut.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
19
DAFTAR KEPUSTAKAAN
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
http://p2x9-47-arif.blogspot.co.id/2013/05/macam-macam-kebudayaan-yang-ada-
di.html
20