Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur dari organisasi dan mempunyai
peranan yang penting dalam kegiatan organisasi. Notoatmodjo (2003) mengemukakan
bahwa manusia sebagai salah satu komponen organisasi merupakan sumber daya penentu
tercapainya visi dan misi organisasi. Oleh sebab itu sumber daya manusia harus dikelola
sedemikian rupa sehingga berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai misi dan
tujuan organisasi. Organisasi merupakan suatu sistem, yaitu rangkaian dan hubungan
antar bagian komponen yang bekerja sama secara keseluruhan. Dimana setiap komponen
merupakan sub sistem yang memiliki kekayaan sistem bagi dirinya. Terdapat hubungan
yang erat antara kinerja perseorangan dengan kinerja organisasi. Dengan kata lain bila
kinerja karyawan baik maka kemungkinan besar kinerja organisasi juga baik. Oleh karena
itu organisasi harus benar-benar memperhatikan faktor sumber daya manusianya. Hal
yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia adalah mengenai kinerja pegawai.
Kinerja pegawai adalah sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dapat dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Agar kinerja karyawan selalu konsisten maka
setidaktidaknya organisasi selalu memperhatikan kedisiplinan kerja dan motivasi.
Motivasi kerja pegawai sangat dibutuhkan dalam peningkatan kinerjanya.
Motivasi kerja adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi
individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Motivasi
adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja, sehingga kuat atau
lemahnya motivasi kerja pegawai ikut menentukan kinerja karena kinerja seseorang
tergantung pada kekuatan motifnya.MotiF yang dimaksud disini adalah keinginan dan
dorongan atau gerak yang ada dalam diri setiap individu untuk mencapai suatu sasaran.
Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi, ia akan bekerja keras, mempertahankan
langkah kerja keras, dan memiliki perilaku yang dapat dikendalikan sendiri ke arah
sasaran- sasaran penting. Dengan demikian motivasi tinggi yang dimiliki seorang
pegawai dalam bekerja akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Sedangkan disiplin
kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan
dan norma-norma sosial yang berlaku.
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang
anggotanya terdiri dari orang perongan atau badan hukum dengan tujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Koperasi Peternakan Bandung Selatan Pangalengan atau
yang disingkat KPBS Pangalengan merupakan sebuah koperasi yang beranggotakan para
peternak sapi perah yang berada di Kecamatan Pangalengan, Bandung, Jawa Barat.

2. Rumusan Masalah
Bagaimana analisis kedisiplinan dan motivasi kerja di Koperasi Peternakan Bandung
Selatan Pangalengan

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menganalisis kedisiplinan dan motivasi pekerja di Koperasi
Peternakan Bandung Selatan Pangalengan.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk menganalisis kedisiplinan pekerja di Koperasi Peternakan Bandung
Selatan Pangalengan
2. Untuk menganalisis motivasi kerja di Koperasi Peternakan Bandung Selatan
Pangalengan
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Koperasi

Pengertian koperasi adalah dadan usaha yang memiliki anggota orang atau badan
hukum yang didirikan dengan berlandaskan asas kekeluargaan serta demokrasi
ekonomi. Koperasi merupakan produk ekonomi yang kegiatannya menjadi gerakan
ekonomi kerakyatan, dan berjalan dengan prinsip gotong-royong. Koperasi memiliki 2
asas, yaitu: Asas Kekeluargaan dan Asas Gotong Royong. Asas kekeluargaan artinya,
setiap anggota koperasi memiliki kesadaran untuk melakukan yang terbaik di setiap
kegiatan koperasi, dan hal-hal yang dianggap berguna untuk semua anggota dalam
koperasi tersebut. Asas gotong royong artinya, setiap anggota koperasi harus memiliki
toleransi, tidak egois atau individualis, serta mau bekerja sama dengan anggota lainnya.

2. Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi
dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai
suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Ada empat bentuk disiplin
kerja :

1. Disiplin Retributive, yaitu berusaha menghukum yang berbuat salah


2. Disiplin Korektif, yaitu berusaha membantu karyawan mengoreksi perilaku
yang tidak tepat.
3. Perspektif hak-hak individu, yaitu berusaha melindungi hak-hak asasi individu
selama tindakan-tindakan disipliner
4. Perspektif Ultilitarian, yaitu berfokus kepada penggunaan disiplin hanya pada
saat konsekuensi-konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak negatifnya.
3. Motivasi Kerja

Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dorongan yang
timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu, atau usahausaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok
orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendaki. Jenis-jenis motivasi kerja sebagai berikut:

1. Motivasi Kerja Positif (Insentif Positif) Motivasi kerja positif maksudnya


manajer memotivasi kerja (merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah
kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar.
2. Motivasi Kerja Negatif (Insentif Negatif) Motivasi kerja negatif maksudnya
manajer memotivasi kerja bawahan dengan standar mereka akan mendapat
hukuman. Dengan motivasi kerja negative ini semangat bekerja bawahan
dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum,
tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

a. Waktu dan Tempat


b. Metode Penelitian

Analisis kuantitatif adalah metode analisis dengan angka-angka yang dapat dihitung
maupun diukur, dan dalam prosesnya menggunakan alat bantu statistik. Statistik sendiri
merupakan cara-cara ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan
menginterpretasikan data berupa angka-angka, kemudian menarik kesimpulan atas data tersebut,
dimana data tersebut disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau gambar

Anda mungkin juga menyukai