Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MANDIRI SOSIAL BUDAYA

“PENGERTIAN KEBUDAYAAN”

DISUSUN OLEH :

NAMA : Laila bardah


NIM : 526080621018
TINGKAT/SEMESTER : I/II
DOSEN PENGAMPU : Dewi Safitri M.Pd

PRODI DIII KEBIDANAN


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul kebudayaan . Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas. Kami mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing Dewi Safitri M.Pd yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya tentang Teori kebudayaan . Saya
menyadari,makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat penting demi kesempurnaan makalah ini.

01 oktober 2021

Laila bardah ,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan

B. Proses terbentuknya kebudayaan


C. Fungsi dari Kebudayaan
D. Unsur – unsur kebudayaan
E. Masalah – masalah kebudayaan
F. Contoh-contoh kebudayaan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
"kebudayaan" seringkali kita dengar dalam berbagai kesempatan, salah satunya di
ruang akademik. Kendati demikian, masih banyak yang belum memahami betul
artinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, kebudayaan adalah
hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, dan adat istiadat. Selain itu, kebudayaan juga memiliki arti keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami
lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.
Di sisi lain, kebudayaan mencakup yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan seluruh sistem gagasan dan
rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku
normatif. Artinya, mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir,
merasakan,danbertindak.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
 Antropolog Melville J. Herskovits dan Bronisław Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
determinisme budaya (cultural-determinism).Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
kemudian disebut sebagai superorganik.
Sementara menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan ,serta keseluruhan struktur-
struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang
sebagai anggota masyarakat. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyatakan
bahwa kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
 Sementara itu, M. Selamet Riyadi, budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari
nenek moyang kita yang diwariskan kepada seluruh keturunannya, dan menurut
Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan dan tindakan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan
belajar.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian bahwa kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide
atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehingga dalam kehidupan sehari-
hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sementara itu, perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
Secara garis besar permasalahan yang ada dalam makalah ini adalah sebagai
berikut

1. Apa itu Kebudayaan


2. Bagaimana proses terbentuknya kebudayaan dan budaya
3. Apa fungsi dari terciptanya kebudayaan
4. Apa saja unsur unsur dari kebudayaan
5. Apa saja masalah masalah yang ada di dalam kebudayaan
6. Apa saja contoh contoh dari kebudayaan

C. TUJUAN
Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang pmbelajaran kebudayaan dan
mahasiswa juga dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang apa itu
kebudayaan
D. MANFAAT
Bagi pembaca diharapkan dapat menambah informasi,pengetahuan,dan
pemahaman dalam memahami apa itu kebudayaan dan bagi penulis di harapkan
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang lebih mendalam sebagai
upaya untuk memahami apa itu kelompok sosial.semoga apa yang di tulis dalam
makalah ini dapat mendambah ilmu dan wawasan bagipara pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Dalam bahasa Inggris, budaya dan kebudayaan disebut culture, yang secara etimologi
berasal dari kata Latin Colere, yang artinya mengolah atau mengerjakan.Kata 'culture' juga
kadang diterjemahkan sebagai 'kultur' dalam bahasa Indonesia, yang memiliki arti sama
dengan kebudayaan.Budaya merupakan cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama
oleh kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari
berbagai unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, perkakas, bahasa,
bangunan, pakaian, serta karya seni.Budaya memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan
manusia. Seiring berjalannya waktu, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas dalam
peradaban manusia.
Pengertian Budaya Menurut Para Ahli
Para ahli mendefinisikan kebudayaan dalam bahasa yang beragam. Mulai dari hasil karya,
rasa, dan cipta, hingga keseluruhan sistem gagasan manusia. Dikutip dari buku
Antropologi SMA/MA Kelas XI oleh Yuni Sare, berikut pengertian kebudayaan menurut
para ahli:

1. Edward Burnett Tylor (1832-19721)


Menurut Tylor, kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian , moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

2. Bronislaw Malinowski (1884-1942)


Malinowski mendefinisikan kebudayaan sebagai penyelesaian manusia terhadap
lingkungan hidupnya serta usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai
dengan tradisi yang terbaik. Dalam hal ini, Malinowski menekankan bahwa hubungan
manusia dengan alam semesta dapat digeneralisasikan secara lintas budaya.

3. Clifford Geertz (1926-2006)


Antropolog ternama dunia Clifford Geertz mengatakan kebudayaan merupakan sistem
keteraturan dari makna dan simbol-simbol. Simbol tersebut kemudian diterjemahkan dan
diinterpretasikan agar dapat mengontrol perilaku, sumber-sumber ekstrasomatik
informasi, memantapkan individu, pengembangkan pengetahuan, hingga cara bersikap.

4. Roger M. Keesing (1935-1993)


Roger mendefinisikan makna kebudayaan melalui dua pendekatan, adaptif dan ideasional.
Kebudayaan menurut pendekatan adaptif merupakan kontes pikiran dan perilaku.
Sedangkan, menurut pendekatan ideasional kebudayaan adalah semata-mata sebagai
konteks pikiran.

5. Koentjaraningrat (1923-1999)
Antropolog asal Indonesia ini mendefinisikan kebudayaan sebagai seluruh sistem gagasan
dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat
yang dijadikan miliknya dengan cara belajar.
Kebudayaan Menurut Pendiri Negara
Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia (RI), Moh Hatta mengatakan, kebudayaan
adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Dikutip dari buku Sejarah & Kebudayaan Islam
Periode Klasik (Abad VII-XII M) oleh Faisal Ismail, Moh Hatta yang dikenal sebagai
lulusan sarjana Muslim tersebut memasukkan agama sebagai unsur kebudayaan.

Menurutnya, dengan beragama manusia akan hidup dengan senang. Rasa senang yang
muncul akibat agama itulah yang membuat bapak proklamator kemerdekaan ini
memasukkan agama sebagai bagian dari kebudayaan.

Pendapat tersebut disampaikan Hatta dalam Kongres Kebudayaan Pertama tahun 1948 di
Magelang. Berikut cuplikan pidato Hatta:

"Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Kebudayaan banyak sekali
macamnya. Menjadi pertanyaan apakah agama itu suatu ciptaan manusia atau bukan.
Keduanya bagi saya bukan soal. Agama adalah juga suatu kebudayaan karena dengan
beragama manusia dapat hidup dengan senang. Karenanya saya katakan agama adalah
bagian daripada kebudayaan..."

B. PROSES TERBENTUKNYA KEBUDAYAAN DAN BUDAYA


Pembentukan budaya dapat dibagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut

1. Dorongan Naluri
Sejak dilahirkan, manusia telah menampakkan gejala-gejala sebagai pertanda bahwa dia
adalah makhluk berbudaya, antara lain terlihat pada saat lapar ataupun haus, ia mengeluarkan
suara tangisan dan pada saat disusui ibunya, ia mampu menghisap air susu ibu tersebut tanpa
ada yang mengajarinya.

2. Dorongan Indrawi
1) Fase Instinctive.

Fase di mana dorongan pembentukan budaya itu semata-mata timbul dari naluri.

2) Fase Inderawi.

Fase pembentukan budaya yang didorong oleh hasil penginderaan manusia pada alam sekitar.
3. Dorongan Akal
fase Akal.

Fase di mana manusia membentuk budayanya dengan jalan menggunakan kekuatan


pikirannya serta imajinasinya, sehingga mampu menciptakan budaya.

4. Dorongan Religi
Fase Religi.

Bimbingan wahyu, intuisi atau bisikan yang dirasakan datangnya dari Maha Pencipta,
sehingga memberikan dorongan-dorongan bagi manusia untuk melengkapi hasil budayanya
dengan nilai-nilai keagamaan.

Manusia diberi kemampuan menerima rangsangan dari luar seperti panas ataupun
dingin, bunyi- bunyian, pemandangan yang indah, bau-bauan, dan manis ataupun asin dengan
perantaraan panca inderanya.

Unsur pembentukan Kebudayaan


Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau
akal".Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan,
seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.Yaitu sebuah ilmu yang di
tinjau dari antropologi aspek penciptaan budaya oleh manusia.

Tinjauan ini dimaksudkan untuk mendapatkan keterangan sampai sejauh apakah


terlahirnya sebuah kebudayaan dari manusiawi.Dengan potensi berfikir daya khayalnya,
manusia mampu melakukan apreseasi, dan menyalurkan apresiasinya itu melalui cipta, rasa,
dan karsa.

Makin tinggi daya kreasi manusia, makin canggih pula bentuk-bentuk budaya
materialnya.Melalui daya ciptanya, manusia mampu melahirkan gambaran-gambaran bunyi
yang mengandung arti tertentu untuk berkomunikasi dengan sesamanya atau dengan makhluk
yang lain.

Daya pemikiran manusia tidak dapat menjangkau apa yang terdapat di balik alam maya
pada, maka perlu disambung dengan bimbingan sang Pencipta alam semesta.Dengan
bimbingan ini manusia dapat mengetahui apa yang semestinya dilakukan, sehingga budaya
yang diciptakan dapat berguna baik bagi dirinya, makhluk sesamanya, ataupun makhluk-
akhluk yang lain.
C. FUNGSI TERCIPTANYA KEBUDAYAAN

Budaya berfungsi untuk mengatur manusia, khususnya dalam bertingkah laku. Karena
salah satu produk kebudayaan ialah norma sosial dan bentuk norma lainnya. Norma inilah
yang dijadikan dasar bagi manusia dalam bertingkah laku.
Tidak hanya itu, produk lainnya dari kebudayaan ialah nilai atau persoalan baik dan buruk
mengenai suatu hal. Nilai ini saling berkaitan dengan norma yang berlaku di masyarakat, dan
produk kebudayaan lainnya. Salah satu budaya upacara seren taun adalah bukti bahwa fungsi
budaya dapat mempersatukan masyarakat.  Budaya tidak hanya berfungsi sebagai pengatur
tingkah laku masyarakat saja, melainkan juga memegang peranan penting dalam kehidupan
masyarakat, karena menghasilkan beberapa kebutuhan yang sangat dibutuhkan manusia.
Berikut penjelasannya:
Pakaian
Pakaian merupakan salah satu hasil budaya yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat. Pakaian menjadi hasil kebudayaan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Budaya
memunculkan beberapa tren berpakaian sesuai dengan perkembangan zaman, misalnya
kebaya modern, dan lain sebagainya.

Teknologi
Salah satu hasil budaya yang sangat penting pula adalah teknologi. Aadanya teknologi
jelas mempermudah manusia dalam melakukan berbagai kegiatan. Misalnya kemunculan
teknologi komunikasi memudahkan manusia dalam berkomunikasi, kendaraan bermotor
memudahkan manusia dalam berpindah tempat, dan lain sebagainya.
Makanan
Budaya juga melahirkan keberagaman pangan atau makanan, sehingga memunculkan
berbagai kuliner khas daerah. Contohnya gudeg makanan khas Jogja, lumpia khas Semarang,
dan lainnya. Makanan atau pangan, jelas menjadi kebutuhan pokok dan mendasar bagi
masyarakat. Tidak hanya itu, budaya juga menghasilkan cara pengelolaan makanan yang unik
dan berbeda di tiap daerah.
Rumah
Rumah merupakan kebutuhan pokok lainnya yang harus dimiliki masyarakat. Dalam
hal ini budaya berfungsi untuk menciptakan berbagai tren bentuk atau model bangunan
rumah. Budaya juga berperan dalam penciptaan gaya bangunan rumah yang khas di tiap
daerah. Contohnya rumah adat Joglo di Jawa Tengah, dan lainnya.
D. UNSUR UNSUR DARI KEBUDAYAAN
Kebudayaan dalam suatu masyarakat terdiri atas tujuh unsur yang saling berkaitan.
Ahli antropologi Clyde Kay Maben Kluckhohn menyimpulkan adanya unsur-unsur besar
dalam kebudayaan yang disebut unsur kultural universal (universal categories of cultures).
Unsur-unsur tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua
bangsa yang tersebar di dunia. Clyde Kay Maben Kluckhohn dalam Universal Categories of
Culture (1953) membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal atau
kultural universal
Ketujuh unsur budaya universal tersebut meliputi:
1. Sistem bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Sistem organisasi kemasyarakatan
4. Sistem teknologi Sistem ekonomi
5. Sistem religi
6. Sistem kesenian
Berikut penjelasan tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal:

Sistem Bahasa
Menurut Ensiklopedi Nasional Indoensia, bahasa adalah suatu sistem tanda bunyi
yang secara sukarela dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerjasama,
berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Dikutip dari Antropologi: Mengungkap
Keragaman Budaya, menurut ilmu antropologi, bahasa adalah sistem perlambangan manusia
baik lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi satu sama lain. Tanpa bahasa, baik lisan,
tertulis maupun bahasa isyarat, manusia akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Sistem pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat,
keadaan dan harapan-harapan. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam
sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama
manusia, hingga tubuh manusia.
Sistem organisasi kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan ada dengan tujuan memudahkan dan mencapai tujuan
masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu terdapat pembagian-pembagian tertentu pada
masyarakat tersebut. Sistem kemasyarakatan adalah sistem yang muncul atas kesadaran
manusia bahwa mereka memiliki kekurangan sehingga membutuhkan bantuan dair manusia
lainnya. Sistem ini dibutuhkan manusia karena manusia punya kecenderungan untuk
berkelompok. Sehingga manusia membentuk keluarga dan kelompok sosial lainnya yang
lebih besar.
Sistem teknologi
Sistem teknologi mencakup peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara
segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara mansuia
mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara manusia mengekspresikan keindahan atau
dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Teknologi peralatan dan perlengkapan hidup
manusia meliputi alat-alat produksi, senjata, wadah, pakaian dan perhiasan, makanan dan
minuman, tempat berlindung dan perumahan dan alat transportasi.

Sistem ekonomi Sistem


ekonomi disebut juga sistem mata pencaharian. Dalam sistem ini manusia memenuhi
kebutuhan mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi. Mata pencaharian adalah suatu
usaha yang dilakukan seseorang atau segolongan besar anggota masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Mata pencaharian suatu masyarkat belum tentu sama dengan mata
pencaharian masyarakat lainnya. Contoh sistem mata pencaharian adalah berburu dan
meramu, bertani, dan beternak.
Sistem religi
Sistem religi disebut juga kepercayaan adalah suatu sistem di mana manusia percaya
terhadap sesuatu yang lebih tinggi darinya atau Penciptanya. Religi dibutuhkan manusia
terutama untuk menjawab ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi berbagai masalah
kehidupan yang sulit diterima akal. Religi juga berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia
dalam hubungannya dengan Penciptanya. Contoh: agama, aliran kepercayaan.
Sistem kesenian
Kesenian adalah sarana manusia dalam mengekspresikan kebebasan dan kreativitasnya.
Kesenian merujuk pada unsur keindahan yang berasal dari hati manusia. Contoh: seni suara,
seni sastra, seni rupa dan lainnya.

D. MASALAH MASLAH YANG ADA DALAM KEBUDAYAAN


Kebudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah yang berbeda
menghasilkan keragaman kebudayaan. Setiap persekutuan hidup manusia (masyarakat,
suku, atau bangsa) memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda dengan kebudayaan
kelompok lain. Kebudayaan yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan
menjadi pembeda dengan kelompok lain. Dengan demikian, kebudayaan merupakan
identitas persekutuan hidup manusia.
Dalam rangka pemenuhan hidup, manusia akan berinteraksi dengan manusia lain,
masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain, demikian pula terjadi hubungan antar
persekutuan hidup manusia dari waktu ke waktu dan terus berlangsung sepanjang
kehidupan manusia. Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika
pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan. Berkaitan dengan hal tersebut
dikenal adanya penyebaran kebudayaan, perubahan kebudayaan dan pewarisan
kebudayaan. Adapun hal tersebut adalah fanatisme suku atau bangsa (ethnosentrisme),
goncangan kebudayaan (culture shock), dan konflik kebudayaan (culture conflict).
1. Penyebaran kebudayaan
Difusi atau penyebaran kebudayaan adalah proses penyebaran unsurunsur
kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lain, atau suatu masyarakat ke
masyarakat lain. Kebudayaan kelompok masyarakat di suatu wilayah biasanya
menyebar ke masyarakat wilayah lain. Misalnya, kebudayaan dari masyarakat Barat,
masuk dan mempengaruhi kebudayaan masyarakat Timur.
Dalam hal penyebaran kebudayaan, seorang sejarawan Arnold J. Tonybee
merumuskan beberapa dalil tentang sebaran budaya sebagai berikut.
A. Aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara keseluruhan, melainkan
individual. Kebudayaan Barat yang masuk ke Timur pada abad ke-19 tidak masuk
secara keseluruhan. Dunia Timur mengambil budaya Barat secara keseluruhan dalam
satu unsur tertentu, yaitu teknologi. Teknologi merupakan unsur yang paling mudah
diserap. Industrialisasi di negara-negara Timur merupakan pengaruh dari kebudayaan
Barat
B. Kekuatan menembus suatu budaya berbanding terbalik dengan nilainya. Semakin
tinggi dan dalam aspek budaya, semakin sulit untuk diterima. Contoh religi adalah
lapis dalam dari budaya. Religi orang Barat sulit diterima oleh orang Timur dibanding
teknologinya. Alasannya, religi merupakan lapisan budaya yang paling dalam dan
tinggi, sedangkan teknologi merupakan lapisan luar dari budaya.
C. Jika satu unsur budaya masuk, maka akan menarik unsur budaya lain. Unsur
teknologi asing yang diadopsi akan membawa masuk pula nilai budaya asing melalui
orang-orang asing yang bekerja di industri teknologi tersebut.
D. Aspek atau unsur budaya yang di tanah asalnya tidak berbahaya, bisa menjadi
berbahaya bagi masyarakat yang didatangi. Contohnya ialah nasionalisme, di mana
nasionalisme sebagai hasil evolusi sosial budaya dan menjadi sebab tumbuhnya
negara-negara nasional di Eropa abad ke19, namun justru memecah belah sistem
kenegaraan di dunia Timur, seperti kesultanan dan kekhalifahan di Timur Tengah.
Difusi tidak selamanya positif, namun bisa menimbulkan masalah. Masyarakat
penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal, yang diakibatkan oleh kuatnya
budaya asing yang masuk. Misalnya, globalisasi budaya yang bersumber dari
kebudayaan Barat, di mana pada era sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya
Barat yang memberi dampak negatif bagi perilaku sebagian masyarakat Indonesia.
Misalnya, pola hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan individualistik.
Akibatnya, nilai budaya bangsa seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan, lambat
laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia.
2. Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari
adanya ketidaksesuaian antara unsur-unsur budaya yang berbeda, sehingga terjadi
keadaan yang fungsinya tidak serasi bagi kehidupan. Perubahan kebudayaan
mencakup banyak aspek, baik bentuk, sifat perubahan, dampak perubahan,
maupun mekanisme yang dilaluinya. Perubahan kebudayaan mencakup
perkembangan kebudayaan.
Pembangunan dan modernisasi termasuk pula perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah, antara lain
perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress.
(kemunduran) bukan progress (kemajuan). Perubahan bisa berdampak buruk atau
menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan di luar
kendali manusia.
3. Pewarisan Kebudayaan
Pewarisan kebudayaan adalah proses pemindahan, penerusan, pemilikan, dan
pemakaian kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan.
Pewarisan budaya bersifat vertikal, artinya budaya diwariskan dari generasi
terdahulu kepada generasi berikutnya untuk digunakan, dan selanjutnya diteruskan
kepada generasi yang akan datang. Dalam enkulturasi budaya bisa muncul
beberapa masalah, antara lain sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut
dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima
terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi
sesuai dengan budaya warisan.
Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak
diwariskan oleh generasi pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai
dengan kepentingan hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang
dengan nilai-nilai budaya baru yang diterima sekarang ini.
Jadi, dalam hal ini pewarisan budaya dapat dilalukan melalui enkulturasi dan
sosialisasi. Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan
menyesuaikan pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan
peraturan hidup dalam kebudayaan. Proses enkulturasi dimulai sejak dini, yaitu
masa kanak-kanak, bermula dari lingkungan keluarga, teman-teman sepermainan,
dan masyarakat luas. Adapun sosialisasi atau proses pemasyarakatan adalah
individu menyesuaikan diri dengan individu lain dalam suatu masyarakat. D.
Perubahan Budaya Dalam Kehidupan
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah Kebudayaan merupakan seluruh sistem gagasan
dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku normatif.
Artinya, mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan,danbertindak.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Dalam bahasa Inggris, budaya dan kebudayaan disebut culture, yang secara etimologi
berasal dari kata Latin Colere, yang artinya mengolah atau mengerjakan.Kata 'culture' juga
kadang diterjemahkan sebagai 'kultur' dalam bahasa Indonesia, yang memiliki arti sama
dengan kebudayaan.Budaya merupakan cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama
oleh kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari
berbagai unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, perkakas, bahasa,
bangunan, pakaian, serta karya seni.Budaya memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan
manusia. Seiring berjalannya waktu, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas dalam
peradaban manusia.
Kebudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah yang berbeda
menghasilkan keragaman kebudayaan. Setiap persekutuan hidup manusia (masyarakat, suku, atau
bangsa) memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda dengan kebudayaan kelompok lain.
Kebudayaan yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan menjadi pembeda dengan
kelompok lain. Dengan demikian, kebudayaan merupakan identitas persekutuan hidup manusia.

B. PENUTUP

Demikian makalah tentang pengertian kebudayaan yang saya buat .semoga dengan
pembuatan makalah yang singkat padat dan jelas ini dapat memberikan tambahan ilmu dan
berguna bagi pembaca sekalian.

Saya ucapkan banyak terimakasih kepada ibu dosen yang telah memberikan saya
kesempatan untuk membuat tugas makalah berjudul kebudayaan ini .dan juga saya
berterimakasih kepada pihak penerbit yang telah membantu saya dalam membantu tugas
yang telah dosen berikan kepada saya.

baiklah demikian laporan makalah ini saya buat,jika ada kekurangan dan kesalahan
yang terdapat pada laporan makalah ini saya mohon maaf sebesar besarnya,akhir kata
Wassalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5725690/5-pengertian-kebudayaan-menurut-para-
ahli
https://www.bola.com/ragam/read/4529769/pengertian-budaya-ciri-fungsi-unsur-dan-
contohnya-yang-ada-di-indonesia
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/14/120000169/7-unsur-budaya
https://prezi.com/zm1zfdpfylko/unsur-terbentuknya-kebudayaan/
https://www.ruangguru.com/blog/kebudayaan-universal-dan-proses-pembentukannya-
sosiologi-kelas-8https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5725690/5-pengertian-kebudayaan-
menurut-para-ahli.

Anda mungkin juga menyukai