Anda di halaman 1dari 32

Critical Book Review

Ilmu SosiaL & Budaya Dasar

Dosen Pengampu : Irfan Dahnial, S.Pd., M.Pd

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Individu Yang Diwajibkan

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar

Oleh :

Windy Ardini Utami Harahap


(1802090036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2021
IDENTITAS BUKU
Judul buku : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Pengarang : Drs.Hrrimanti, M.Pd., M.Si
Penerbit : PT bumi Aksara
Tahun terbit : 2016
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 218
Halaman Materi : 21 cm
ISBN : 978-979-010-425-9
BAB 1

PENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD)

A.HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP ISBD

1. Hakikat ISB dan IBD

Secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam,yaitu :

a. Ilmu alamiah (natural sciences )


b. Ilmu social (social sciences)
c. Pengetahuan budaya (the humanities)

ISD termasuk dalam kelompok ilmu social. Namun ISD bersifat sebagai pengantar kea rah
suatu bidang disiplin ilmu social sebagaimana pengantar ilmu politik, pengantar antropologi,
pengantar sosiologi. ISD adalah upaya untuk memberikan pengetahuan dasar dan
pengetahuan umum konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala social.
Tujuan ISD adalah membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar
wawasan pemikiran yang lebih luas .sedangkan ISB adalah mengkaji masalah manusia dan
budaya . tujuan ISB adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara
memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikal terhadap masalah-masalah budaya.

2. RUANG LINGKUP ISD, IBD DAN ISBD

Ruang lingkup ISD :

a. Individu, keluarga, masyarakat


b. Masyarakat desa dan masyarakat kota
c. Masalah penduduk
d. Pelapisan Sosial
e. Pemuda dan Sosialisasi
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan kemiskinan

Ruang Lingku ISB :

a. manusia dan pandangan hidup


b. Manusia dan keindahan
c. Manusia dan keadilan
B. ISBD SEBAGAI MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (MBB)
DAN PENDIDIKAN UMUM

1. ISBD merupakan kelompok MBB diperguruan tinggi

a. Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK)


b. Kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK)
c. Kelompok mata kuliah keahalian berkarya (MKB)
d. ISBD Sebagai program pendidikan umum ( General Education )

Pendidikan tinggi sebagai kelanjutan dan pendidikan menengah di selenggarakan untuk


menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu
pengetahuan teknologi,dan kesenian .

Kemampuan personal adalah kemampuan Kepribadian yang mampu menunjukkan sikap,


tingkah laku dan tindakan nilai keagamaan . Kemampuan akademik adalah kemampuan
untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan. Kemampuan profesional
adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan.

C. ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SOSIAL BUDAYA

Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin khususnya ilmu-
ilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial . Pendekatan ISBD akan memperluas
pandangan bahwa masalah sosial, kemanusiaan dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut
pandang. ISBD Sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula
memberikan dasar pendekatan yang bersumber dari dasar dasar ilmu sosial yang berintegrasi.
ISBD sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari program ilmu alam atau eksakta .
Pendekatan sosial dan budaya senantiasa dipertimbangkan dan melandasi setiap upaya
mencari solusi atas pemecahan dan permasalahan alam yang mereka hadapi.
BAB 2

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

A. HAKIKAT MSNUSIA SEBAGAI MAKLUK BUDAYA

Manusia adalah salah satu makhluk tuhan didunia . Sifat-sifat yang dimilik makhluk
tuhan sebagai berikut :

1. Alam memiliki sifat wujud.


2. Tumbuhan memiliki sifat wujud dan hidup
3. Binatang memiliki sifat eujud, hidup fzn dibekali nafsu
4. Manusia memiliki sifat wujud,hidup, dan dibekali nafsu serta akal Budi.

Kebutuhan manusia dalam hidup dibagi menjadi 5 yaitu :

1. Kebutuhan biologis
2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan
3. Kebutuhan akan penghargaan
4. Kebutuhan social
5. Kebutuhan akan aktualisasi

Dengan akal Budi . Manusia tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi
juga mampu mempertahankan serta meningkatkan derajat nya sebagai makhluk yang tinggi
bila dibandingkan dengan makhluk yang lain .

B. APRESIASI TERHADAP KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN

1. Manusia dan kemanusiaan

Hakikat manusia terdiri atas :

1. Monodualis susunan kodrat manusia yang terdiri dari aspek keragam meliputi eujud
materi anoeganid benda mati, vegetatif dan animalks
2. Monodualis Sifa kodrat manusia terdiri atas segi individu dan segi social
3. Monodualis kedudukan kirrat meliputi segi keberadaan manusia sebagai makhluk
yang berkepribadian merdeka .

2. Manusia dan kebudayaan


Definisi kebudayaan telah banyak di kemukakan oleh para ahli contoh sebagai berikut:

a. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain disebut sebagai superorganic
b. Andreas eppink menyatakan bahwa kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian
nilai,norma,ilmu pengetahuan, seerta keseluruhan struktur-struktur sosial,religiud ,dan
lain lain ditambhakan lagi dengan segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat
c. Edward B. Taylor mengeumukakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang didalam terkandung pengetahuan, kepercayaan ,kesenian ,moral ,
hukum dan adat-istiadat. Yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Ada 3 wujud kebudayaan yaitu :

a. Gagasan ( Wujud ideal ) Adalah kebudayaan yang terbentuk kumpulan ide , gagasan,
nilai ,norma , dan peratyran sebagai sifat abstrak tidak dapat diraba atau disentuh .
b. Aktivitas ( tindakkan) Adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu.
c. Artefak ( karya ) Adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas
Perbutan dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda benda atau hal
hal yang dpt diraba dilihat dan dikomentasikan

C. ETIKA DAN ESTETIKA KEBUDAYAAN

1. Etika manusia dalam berbudaya

Etika adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum tentang sikap perbuatan
kewajiban. Etika bisa disamakan artinya dengan moral . Akhlak atau kesusilaan .

Bertens menyebutkan ada tiga jenis makna arti etika sebagai berikut :

a. Etika dalam arti nilai nilai norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
kelompok orang dalam mengatur tingkah laku
b. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral
c. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan buruk

2. Etika manusia dalam berbudaya


Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni . Estetika berkaitan
dengan nilai indah jelek :

a. Secara luas , Indah mengandung ide kenaikkan


b. Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi pengelihatan (bentuk
warna)
c. Secara estetik murni , menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya
dengan segala sesuatu yang di resapinya.

D. MEMANUSIAKAN MANUSIA

Memanusiakan manusia berarti perlikau manusiawi untuk senantiasa mengahrgau dan


menghormati harkat dan derajat manusia lainnya. Memanusiakan manusia adalah tindak
menindas sesama tidak mengherdikatjaj bersifat kasar tidak menyakiti dan berperilaku buruk
lainnya. Memanusiakan manusia memberikan untung bagi diri sendiri maupun orang lain.
Bagi diri sendiri akan menunjukkan harga diri dan nilai luhur pribadinya sebagai manusia .
Sedangkan bagi orang akan memberikan rasa percaya , rasa hormat . Kedamaian dan
kesejahteraan hidup.

E. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN

Kebudayaan yang diciptakan nabusia dalam kelompok dan wilayah yang bebeda beda
menghasilkan kergaman kebudayaan. Tiap persekutuan hidup manusia ( masyarakat, suku
,dan bangsa ) memilikinya kebudayaan sendiri yang berbeda dengan kebudayaan kelompok
lain. Kebudayaan yang dimiliki sekelompok lain dengan demikian kebudayaan merupakan
identitas dari persekutuan hidup manusia. Dalam rangka pemunuhan berhubungan dengan
masyarakat lain demikian pula terjadi hubungan antar persekutuan hidup manusia dari waktu
ke waktu dan terus berlagsung sepanjang kehidupan manusia .

1. Pewarisan kebudayaan Adalah proses pemindahan, penerusan,pemilik kan dan


pemakaian kebudayaan dari generasi ke generasi secara keseninambungaj . Bersifat
vertikal artinya budaya diwariskan dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya
.
2. Perubahan kebudayaan Adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya
ketidaksesuaian dia antara unsur unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi
keadaan yang fungsinya tidak serasi bagi kehidupan . Perubahan kebudayaan
mengcakup aspek ,baik bentuk sidat perubahan dan dampak perubahan dan
mekanisme yang dilaluinya
3. Penyebaran kebudayaan Atau difusi adalah menyebarkan unsur unsur kebudayaan
dari suatu kelompok kelompok lain atau sesuatu masyarakat ke masyarakat lain.
Kebudayaan masyarakat di suatu wilayah bisa menyebar ke masyarakat wilayah lain.
Penyebaran difusi Menimbulkan masalah masyarakat penerima akan kehilangan nilai
nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya asing yang masuk.
BAB 3
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN SOSIAL


Unsur-unsur hakikat manusia terdiri dari hal-hal berikut :
1. Susunan kodrat manusia terdiri atas raga dan jiwa
2. Sifat kodrat terdiri atas makhluk individu dan sosial
3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan

1. Manusia Sebagai Makhluk Individu


Individu berasal dari bahasa Latin individuum yang artinya tak terbagi. Kata individu
merupakan sebutan yang dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas.
Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi dan tidak
terpisahkan antara jiwa dan raga. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya
untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan.
Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna
kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak
kepribadiannya, termasuk kemampuan kecakapannya.
Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor. Mengenai hal
tersebut ada tiga pandangan yaitu
a. Pandangan nativistik
b. Pandangan empiristik
c. Pandangan konvergensi

2. Manusia Sebagai Makhluk Soaial


Menurut kodratnya, manusia dimana pun pada zaman apapun selalu hidup bersama,
hidup berkelompok. Dalam sejarah perkembangan manusia tidak terdapat seorang pun
yang hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya. Sejak dulu, dalam diri
manusia terdapat hasrat untuk berkumpul dengan sesamanya dalam satu kelompok, hasrat
untuk bermasyarakat.
Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat antara lain karena
adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya:
a. Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum
b. Hasrat untuk membela diri
c. Hasrat untuk mengadakan keturunan.

B. PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL


1. Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu berperan untuk mewujudkan hal-hal berikut.
Manusia sebagai individu akan berusaha :
a. Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya
b. Mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia
c. Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani
d. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya

2. Peranan Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi-implikasi sebagai berikut
a. Kesadaran akan “ketidakberdayaan” manusia bila seorang diri
b. Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain
c. Penghargaan akan hak-hak orang lain
d. Ketetapan terhadap norma-norma berlaku
Keberadaannya sebagai makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan peran-
peran sebagai berikut
a. Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
b. Membentuk kelompok-kelompok sosial
c. Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok

C. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL


Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial. Interaksi sosial
merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik antar
individu, antar kelompok manusia, maupun antar orang dengan kelompok manusia.
Ciri-ciri sebuah interaksi sosial adalah sebagai berikut:
1. Pelakunya lebih dari satu orang
2. Adanya komunikasi antar pelaku melalui kontak sosial
3. Mempunyai maksud dan tujuan, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut
dengan yang diperkirakan pelaku
4. Ada dimensi waktu yang menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung

D. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN


MASYARAKAT
Persoalan pengutamaan kepentingan apakah individu atau masyarakat ini
memunculkan dua pandangan yang saling bertolak belakang. Kedua pandangan ini justru
berkembang menjadi paham atau aliran bahkan ideologi yang dipegang oleh suatu
kelompok masyarakat.
BAB 4
MANUSIA DAN PERADABAN

A. HAKIKAT PERADABAN
Peradaban berasal dari kata adab yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur,
mulia, berakhlak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Huntington
(2001) mendefenisikan peradaban (civilization) sebagai the highestsocial grouping of
people and the broadest level of cultural identity people have short of that which
distinguish humans from other species. Peradaban tidak lain adalah perkembangan
kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh menusia pendukungnya.
Dari batasan pengertian diatas, maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil
kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat, sopan santun, serta
pergaulan.

B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT ADAB


Manusia yang beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara cipta, rasa,
dan karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusia yang beradab adalah manusia yang
mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia (monopluralis secara optimal).
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk beradab sebab dianugrahi harkat, martabat,
serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Dewasa ini masyarakat adab memiliki padanan
istilah yang dikenal sebagai masyarakat sipil. Konsep masyarakat adab berasal dari
konsep civil society, dari asal kata cociety civilis. Istilah masyarakat adab dikenal dengan
kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga atau masyarakat madani.
Masyarakat pada dasarnya merupakan keinginan yang tulus dari manusia sebagai
makhluk yang beradab.

C. EVOLUSI BUDAYA DAN WUJUD PERADABAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL


BUDAYA
Kebudayaan itu telah mengalami proses perkembangan secara bertahap dan
berkesinambungan yang kita konsepkan sebagai evolusi kebudayaan. Evolusi
kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal pikiran
manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu.
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah (masa
sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan masa sejarah
(masa manusia telah mengenal tulisan). Ada dua produk revolusioner hasil dari akal
manusia dalam zaman prasejarah, yaitu :
a. Penemuan roda untuk transportasi
b. Bahasa
Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di Indonesia, R. Soekmono (1973) membagi
menjadi empat masa, yaitu :
1. Zaman prasejarah
2. Zaman purba
3. Zaman madya
4. Zaman baru/modern

D. DINAMIKA PERADABAN GLOBAL


John Naisbitt dalam bukunya Megatrends (1982), menyatakan bahwa globalisasi
memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara didunia.
Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara, terutama
negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju. Perubahan-
perubahan tersebut ialah :
a. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
b. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih.
c. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
d. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
e. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
f. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
g. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
h. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
i. Perubahan dari utara ke selatan.
j. Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.

E. PROBLEMATIKA PERADABAN GLOBAL PADA KEHIDUPAN MANUSIA


1. Pengaruh Globalisasi
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan
politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam
perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai dengan menguatnya ide
kebebasan dan demokrasi.
Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme
dan pasar bebas. Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya adalah masuknya nilai-
nilai dari peradaban lain.
2. Efek Globalisasi bagi Indonesia
Adapun aspek positif globalisasi antara lain sebagai berikut.
a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam
berinteraksi.
b. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk
berhubungan dengan manusia lain.
c. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transfortasi meningkat efisien.
Aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut.
a. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa
dan identitas suatu bangsa.
b. Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang
makin besar.
c. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual
yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.
d. Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih
banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
3. Sikap Terhadap Globalisasi
Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa didunia memberi respons atau
tanggapan yang dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Sebagai bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan
keluar baru untuk perbaikan nasib umat manusia.
b. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi kaeran dianggap sebagai
bentuk baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat
tradisonal dibidang politik, ekonomi, dan budaya.
c. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat
perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap
akibat negatif globalisasi.
BAB 5
MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESETARAAN

A. HAKIKAT KERAGAMAN DAN KESETARAAN

1. Makna Keragaman Manusia


Keragaman berasal dari kata ragam. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Ragam berarti (1) sikap, tingkah laku, cara. (2) macam, jenis. (3) musik, lagu, langgam. (4)
warna, corak, (5) laras, (tata bahasa). Merujuk pada arti nomor 2 di atas, ragam berarti jenis,
macam. Keragaman menunjukkan adanya banyak macam, banyak jenis.
Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam atau berjenis-jenis
seperti halnya binatang dan tumbuhan. Manusia sebagai makhluk Tuhan tetaplah berjenis
satu keragaman manusi dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan. Perbedaan
itu ada karena manusia adalah makhluk induvidu yang setiap induvidu memiliki ciri-ciri khas
tersendiri.

2. Makna Kesetaraan Manusia


Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Jadi, kesetaraan juga dapat disebut
kesederajatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sederajat artinya sama
tingkatan (kedudukan, pangkat). Dengan demikian, kesetaraan atau kesederajatan
menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau
tidak lebih rendah antara satu sama lain.
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki tingkat
atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan yang sama itu bersumber dari
pandangan bahwa semua manusia tanpa dibedakan adalah diciptakan dengan kedudukan yang
sama, yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajat nya di banding makhluk lainnya.

B. KEMAJEMUKAN DALAM DINAMIKA SOSIAL BUDAYA


Keragaman yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat
majemuk. Majemuk berarti banyak ragam, beraneka, berjenis-jenis. Konsep masyarakat
majemuk (plural society) pertama diperkenalkan oleh furnivall tahun 1948 yang mengatakan
bahwa ciri utama masyarakat nya adalah berkehidupan secara berkelompok yang
berdampingan secara fisik, tetapi terpisah oleh kehidupan sosial dan tergabung dalam sebuah
satuan politik.
Adapun keragaman atau kemajemukan masyarakat terjadi karena unsur-unsur, seperti
rasa, etnik, agama, pekerjaan (profesi), penghasilan, pendidikan, dan sebagainya. Pada bagian
ini akan di ulas tentang kemajemukan masyarakat Indonesia karena unsur-unsur ras dan
etnik.
1. Ras

Kata Ras berasal dari bahasa Prancis dan Italia, yaitu razza.pertama kali istilah Ras
diperkenalkan Franqois Bernier, antropolog Prancis, untuk mengemukakan gagasan tentang
perbedaan manusia berdasarkan kategori atau karam triwarna kulit dan bentuk wajah. Setelah
itu orang lalu menetapkan hierarki manusia berdasarkan karakteristik fisik atau biologis.
2. Etnik atau Suku Bangsa
Koentjaraningrat (1990) menyatakan suku bangsa sebagai kelompok sosial atau kesatuan
hidup manusia yang memiliki sistem interaksi, yang ada karena kontinuitas dan Ras identitas
yang mempersatukan semua anggota nya serta memiliki sistem kepimpinan sendiri.
Secara etnik, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan jumlah etnik yang
besar. Berapa persis jumlah etnik di Indonesia sukar untuk ditentukan. Keanekaragaman
kelompok etnik ini dengan sendirinya memunculkan keanekaragaman kebudayaan di
Indonesia. Jadi, berdasarkan klasifikasi etnik secara nasional, bangsa Indonesia adalah
heterogen.

C. KEMAJEMUKAN DAN KESETARAAN SEBAGAI KEKAYAAN SOSIAL


BUDAYA BANGSA

1. Kemajemukan sebagai Kekayaan Bangsa Indonesia


Kemajemukan bangsa terutama karena adanya kemajemukan etnik, disebut juga suku
bangsa atau suku. Disamping itu, kemajemukan dalam hal Ras, agama, golongan, tingkat
ekonomi, dan gender. Keragaman etnik di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara
yang paling heterogen di dunia, selain India. Jumlah etnik atau suku bangsa di Indonesia
menyebar di banyak wilayah dengan memiliki ciri dan karakter tersendiri.
Kemajemukan adalah karakteristik sosial budaya Indonesia. Selain kemajemukan,
karakteristik Indonesia yang lain adalah sebagai berikut.
a) Jumlah penduduk yang besar
b) Wilayah yang luas
c) Posisi silang
d) Kekayaan alam dan daerah tropis
e) Jumlah pulau yang banyak
f) Persebaran pulau
2. Kesetaraan Serba Warga Bangsa Indonesia
Pengakuan akan prinsip kesetaraan dan kesederajatan itu secara yuridis diakui dan
dijamin oleh negara melalui UUD 1945.Warga negara tanpa di lihat perbedaan Ras, suku,
agama, dan budaya nya diperlakukan sama dan memiliki kedudukan yang sama dan hukum
dan pemerintahan negara Indonesia mengakui adanya prinsip persamaan kedudukan warga
negara. Dalam negara demokrasi diakui dan dijamin pelaksanaan nya atas persamaan
kedudukan warga negara baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Di
negara demokrasi, kedudukan dan perlakuan yang sama dari warga negara merupakan ciri
utama sebab demokrasi menganut prinsip kesamaan dan kebebasan.

D. PROBLEMATIKA KERAGAMAN DAN KESETARAAN SERTA


SOLUSINYA DALAM KEHIDUPAN

1. Problema Keragaman Serta Solusinya Dalam Kehidupan.


Keragaman masyarakat adalah suatu kenyataan sekaligus kekayaan dari bangsa.
Keragaman masyarakat Indonesia merupakan ciri khas yang membanggakan kita. Namun
demikian, keragaman tidak serta merta menciptakan keunikan, keindahan, kebanggaan, dan
hal-hal yang baik lainnya. Keragaman Masyarakat memiliki ciri khas yang suatu saat bisa
berpotensi negatif bagi kehidupan bangsa itu.
Keragaman adalah modal, tetapi sekaligus potensi konflik. Keragaman budaya daerah
memang memperkaya khazanah budaya dan menjadi modal yang berharga untuk membangun
Indonesia yang multikultural.
Konflik atau pertentangan sebenarnya terdiri atas dua fase, yaitu fase dis harmoni dan
fase disintegrasi. Dis harmoni menunjukan pada adanya perbedaan pandangan tentang tujuan,
nilai, norma, dan tindakan antar kelompok. Disintegrasi merupakan fase dimana sudah tidak
dapat lagi disatukannya pandangan,nilai, norma, dan tindakan kelompok yang menyebabkan
pertentangan antar kelompok.
Konflik horizontal yang terjadi di Masyarakat Indonesia sesungguhnya bukan disebabkan
oleh adanya perbedaan atau keragaman itu sendiri. Adanya Ras, etnik, dan agama tidak kah
harus menjadikan kita bertikai dengan pihak lainnya.

2. Problem Kesetaraan serta Solusinya dalam Kehidupan


Kesetaraan atau kesederajatan bermakna adanya persamaan kedudukan manusia,
kesederajatan adalah suatu sikap untuk mengakui adanya persaan derajat, hak, dan kewajiban
sebagai sesama manusia.
Problem yang terjadi dalam kehidupan, umum nya adalah munculnga sikap dan perilaku
untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, gak, dan kewajiban antara manusia atau
antara negara. Perilaku yang membedakan orang disebut diskriminasi.
Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-bedakan dan kurang bersahabat dari
kelompok dominan terhadap kelompok subordinasinha. Diskriminasi adalah setiap tindakan
yang melakukan perbedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan Ras,
agama, suku, kelompok, golongan, status sosial, kelas sosial, jenis kelamin, kondisi fisik
tubuh, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, batas negara, serta kebangsaan
seseorang.
Diskriminasi merupakan tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Diskriminasi juga
merupakan bentuk ketidak adilan. Perilaku diskriminasi tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar
kemanusiaan, karena itu perlu dihapuskan dalam kehidupan bermasyarakat, bangsa, dan
bernegara.
BAB 6
MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM

A. Hakikat, Fungsi, dan perwujudan Nilai Moral dan Hukum

1. Hakikat Nilai dan Moral


Pembahasan mengenai nilai dalam kawasan etika. Bertenang (2001) menyebutkan ada
tiga jenis makna etika, yaitu.
a) Etika berarti nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau kelompok dalam mengatur tingkat lakunya.
b) Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral. Etika yang dimaksud adalah kode
etik.
c) Etika berarti ilmu tentang baik buruk. Etika yang dimaksud sama dengan istilah
folsafat moral.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan nilai. Misalkan kita
mengatakan bahwa orang itu baik atau luisan itu indah. Berarti kita melakukan penilaian
terhadap suatu objek. Baik dan indah adalah contoh nilai. Manusia memberikan nilai pada
sesuatu. Sesuatu itu bisa dikatakan adil, baik, indah, cantik, anggun, dan sebagainya.
Nilai itu ada atau riil dalam kehidupan manusia. Misalkan, manusia mengakui ada
keindahan. Akan tetapi, keindahan sebagai nilai adalah abstrak (tidak dapat di indra). Yang
dapat di indra adalah objek yang memiliki nilai keindahan itu, misalkan klu kisan atau
pemandangan.
Nilai menjadikan manusia terdorong untuk melakukan tindakan agar harapan itu terwujud
dalam kehidupan nya. Nilai diharapkan manusia sehingga mendorong manusia berbuat.
Misalnya, siswa berharap akan kepandaian. Maka siswa melakukan berbagai kegiatan agar
pandai. Kegiatan manusia pada dasarnya digerakan atau di dorong kan oleh nilai.
Moral berasal dari kata bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Kata mores ini
mempunyai sinonim mos, moris,manner mores atau manners, morals.
Istilah moral dapat dipersamakan dengan istilah etika, etika, akhlak, kesusilaan, dan budi
pekerti. Dalam hubungan nya dengan nilai, moral adalah bagian dari nilai, yaitu nilai moral.
Tidak semua nilai adalah nilai moral. Nilai motal berkaitan dengan perilaku manusia (human)
tentang hal baik-buruk.

2. Norma sebagai Perwujudan dari Nilai


Nilai penting bagi kehidupan manusia, sebab nilai bersifat normatif dan menjadi
motivator tindakan manusia. Namun demikian, nilai belum dapat berfungsi secara praktis
sebagai panutan perilaku manusia itu sendiri. Nilai sendiri masih bersifat abstrak sehingga
butuh konkretisasi atas nilai tersebut. Jadi nilai belum dapat berfungsi praktis bagi manusia.
Nilai perlu di konkretisasi atau diwujudkan ke dalam norma. Nilai yang bersifat normatif dan
berfungsi sebagai motivator tindakan manusia itu harus diimplementasikan dalam bentuk
norma. Norma merupakan konkretisasi dari nilai. Norma adalah perwujudan dari nilai.
Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan paduan dalam
bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Norma juga selalu berpasangan dengan sanksi,
yaitu suatu keadaan yang dikenakan kepada si pelanggar norma. Adapun wujud, bentuk, atau
jenis sanksi itu harus sesuai atau selaras dengan wujud, bentuk, dan jenis norma nya.
Norma-norma yang berlaku di masyarakat ada empat macam, yaitu sebagai berikut:
a) Norma agama, yaitu peraturan hidup manusia yang berisi perintah dan larangan yang
berasal dari Tuhan.
b) Norma moral/kesusilaan, yaitu peraturan/kaidah hidup yang bersumber dari hati
nurani dan merupakan nilai-nilai moral yang mengikat manusia
c) Moral kesopanan, yaitu peraturan/kaidah yang bersumber dari pergaulan hidup antara
manusia
d) Norma hukum, yaitu peraturan/kaidah yang diciptakan oleh kekuasaan resmi atau
negara yang bersifat mengikat dan memaksa.

Macam norma di atas dapat diklasifikasikan pula sebagai berikut.


Norma yang berkaitan dengan aspek kehidupan pribadi, yaitu
a) Norma agama/religi
b) Norma moral/kesusilaan
c) Norma yang berkaitan dengan aspek kehidupan antara pribadi, yaitu
d) Norma adat/kesopanan
e) Norma hukum.

3. Hukum sebagai Norma


Hukum pada dasarnya adalah bagian dari norma, yaitu norma hukum. Hukum sebagai
norma berbeda dengan ketiga norma sebelum nya (agama,kesusilaan, dan kesopanan).
Perbedaan norma hukum dengan norma lainnya adalah sebagai berikut.
a) Norma hukum datangnya dari luar diri kita sendiri, yaitu dari kekuasaan/lembaga
yang resmi dan berwenang.
b) Norma hukum dilekati sanksi pidana atau pemaksa secara fisik. Norma lain tidak
dilekati sanksi pidana secara fisik.
c) Sanksi pidana atai sanksi pemaksa itu dilaksanakan oleh aparat negara.

Norma hukum berasal dari norma agama, kesusilaan, dan kesopanan. Isi ketiga norma
tersebut dapat diangkat sebagai norms hukum. Disamping itu, norma hukum dapat
menciptakan sendiri isi norma tersebut. Contohnya, norma hukum berlalu lintas yang
memang tidak ada ketiga norma sebelum nya.

B. KEADILAN, KETERTIBAN, DAN KESEJAHTERAAN

1. Makna Keadilan
Keadilan berasal dari bahasa Arab adil yang artinya tengah. Keadilan berarti
menempatkan sesuatu di tengah-tengah, tidak berat sebelah, atau dengan kata lain keadilan
berarti menempatkan sesuatu pada tempat nya. Menjadi tugas penyelenggaraan negara untuk
menciptakan keadilan. Tujuan bernegara Indonesia adalah terpenuhinya keadilan bagi negara,
yaitu keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan, kesejahteraan umum, dan kebebasan

2. Fungsi dan Tujuan Hukum dalam Masyarakat


Ada empat fungsi hukum dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut.
a) Sebagai Alat Pengatur Tertib Hubungan Masyarakat
b) Sebagai Sarana untuk Mewujudkan Keadilan Sosial
c) Sebagai Penggerak Pembangunan
d) Fungsi Kritis Hukum

C. PROBLEMATIKA NILAI, MORAL, DAN HUKUM DALAM MASYARAKAT


DAN NEGARA
Moral adalah salah satu bagian dari nilai, yaitu nilai moral. Moral berkaitan dengan
nilai baik-buruk perbuatan manusia. Pada dasarnya, manusia yang bermoral tindakannya
senantiasa didasari oleh nilai-nilai moral
Nilai moral diwujudkan dalam norma moral. Norma moral, norma kesusilaan, atau
disebut juga norma etik adalah peraturan/kaidah hidup yang bersumber dari hati nurani dan
merupakan perwujudan nilai-nilai moral yang mengikat manusia.
Perilaku arau perbuatan manusia, baik secara pribadi maupun hidup bernegara terkait
pada norma moral dan norma hukum. Secara ideal, seharusnya manusia taat pada norma
moral dan norma hukum yang tumbuh dan tercipta dalam hidup sebagai upaya mewujudkan
kehidupan yang dami, tertib, aman, dan sejahtera. Pelanggar norma morak merupakan suatu
pelanggaran etik, sedangkan pelanggaran terhadap norma hukum merupakan pelanggaran
hukum.
1. Pelanggaran Etik
Kebutuhan akan norma etik oleh manusia diwujudkan dengan membuat serangkaian
norma etik untuk suatu kegiatan atau profesi. Rangkaian norma moral yang terhimpun ini
biasa disebut kode etik. Kode etik merupakan bentuk aturan (code) tertulis yang secara
sitematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada. Masyarakat profesi
secara berkelompok membentuk kode etik profesi. Contohnya, kode etik, guru, kode etik
insinyur, kode etik wartawan, dan sebagainya.
Pelanggaran kode etik tidak akan mendapat sanksi lahiriah atau yang bersifat
memaksa. Pelanggaran etik biasanya mendapat sanksi etik, seperti menyesal, rasa bersalah,
dan malu. Bila seorang profesi melanggar kode etik profesinya makan ia akan mendapat
sanksi etik dari lembaga profesi, seperti teguran, dicabut keanggotaan nya, atau tidak
diperbolehkan lagi menjalani profesi tersebut.

2. Pelanggaran Hukum
Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa tekanan, paksaan atah perintah
dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku. Hukum berisi perintah dan larangan.
Hukum memberitahukan kepada kita mana perbuatan yang bertentangan dengan hukum yang
bila dilakukan akan mendapat ancaman berupa sanksi hukum.
Pelanggaran hukum berbeda dengan pelanggaran etik. Sanksi atas pelanggaran hukum
adalah sanksi pidana dari negara yang bersifat lahiriah dan memaksa. Negara tidak
berwenang menjatuhi Hukuman pada pelaku pelanggaran etik, kecuali pelanggaran itu sudah
merupakan pelanggaran hukum.
BAB 7
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI

A. HAKIKAT DAN MAKNA SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI BAGI MANUSIA


Selama perjalanan sejarah, umat manusia telah berhasil menciptakan berbagai ragam
kebudayan. Ada pun ketujuh unsur kebudayaan tersebut merupakan unsur-unsur pokok yang
selalu ada pada setiap kebudayaan masyarakat yang ada di belahan dunia ini. Menurut
Kluchkhon sebagaimana dikutip Koentjaraningrat (1996), bahwa ketujuh unsur pokok
kebudayaan tersebut meliputi peralatan hidup (teknologi), sistem mata pencaharian hidup
(ekonomi), sistem kemasyarakatan (organisasi sosial), sistem bahasa, kesenian(seni), sistem
pengetahuan (ilmu pengetahuan sains), sistem kepercayaan (religi).
Salah satu fungsi utama ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk sarana bagi
kehidupan manusia, yakni untuk membantu manusia agar aktivitas kehidupan nya menjadi
lebih muda, lancar, efesien, dan efektif, sehingga kehidupannya menjadi lebih bermakna dan
produktif.
Ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran, dimana pengetahuan tersebut selalu dapat di kontrol oleh
setiap orang yang ingin mengetahui nya. Berpijak dari pengertian ini, maka ilmu memiliki
kandungan unsur-unsur pokok sebagai berikut.
1. Berisi pengetahuan (kowledge)
2. Tersusun secara sistematis
3. Menggunakan penalaran
4. Dapat di kontrol secara kritis orang lain.
Ilmu pengetahuan bersifat fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dengan
pengetahuan, maka pemanfaatan benda, alat, senjata, dan hewan, menjadi lebih mudah serya
terarah guna mencapai hasil atau apa yang diinginkannya..
Dalam kajian filsafay ilmu, suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai suatu ilmu
apabila memenuhi tiga kriteria pokok sebagai berikut.
1. Adanya aspek ongologis
2. Adanya aspek epistemologi
3. Adanya aspek aksiologi.

B. DAMPAK PENYALAHGUNAAN IPTEKS PADA KEHIDUPAN


Manusia dengan potensi akalnya, telah diberi kebebasan untuk memilih dan
mengembangkan mana yang benar dan mana yang salah. Sedangkan dengan potensinya pula
manusia dapat menggali dan mengembangkan rahasia sains, teknologi dan seni (disingkat
ipteks).
Perkembangan ipteks yang demikian pesat mampu menciptakan Perubahan-
perubahan yang berpengaruh langsung pada kehidupan masyarakat, khususnya dalam
elemen-elemen sebagai berikut.
1. Perubahan di bidang intelektual tradisional, masyarakat meninggalkan kebiasaan lama atau
kepercayaan tradisional,
2. Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
3. Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungan nya
4. Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang
Ke empat persoalan diatas kini secara langsung telah menyentuh sendi-sendi
kehidupan manusia yang menuntut keterlibatan semua pihak, yang pada akhirnya ikut
menentukan pula kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi.
C. PROBLEMATIKA PEMANFAATAN IPTEKS DI INDONESIA
Ipteks dimanfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan pemenuhan
kebutuhan hidup. Contoh sederhana adalah dengan dikembangkan nya sarana transportasi,
manusia bisa bergerak dan melakukan mibilisasi dengan cepat. Kemajuan yang dicapai
manusia melalui ipteks telah diberikan dampak positif dalam kehidupannya.
Teknologi bahan adalah teknologi yang memanfaatkan material,terutama logam
seperti besi dan bahasa untuk pemenuhan kebutuhan manusia yang menggunakan bahan
material tersebut. Teknologi energi adalah teknologi dengan memanfaatkan sumber-sumber
energi. Sumber energi konvensional di dunia adalah minyak, gas, alam, batu bara, tenaga air,
geothermal, dan kayu. Teknologi mikro elektronik atau yang berkembang sekarang gini
sebagai teknologi informasi atau informatika. Teknologi hayati atau bioteknologi adalah
teknologi yang berusaha secara sistematis menggunakan serta mengarahkan sistem atau
komune biologis, terutama organisme kecil, untuk menghasilkan barang atau jasa secara
efesien.
Namun demikian, masalah yang dihadapin bangsa Indonesia terkait dengan
pemanfaatan dan kemampuan ipteks ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Rendah nya kemampuan iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global
2. Rendahnya kontribusi iptek nasional di sektor produksi.
3. Belum optimal nya mekanisme intermediasi.
4. Lemahnya sinergi kebijakan iptek, sehingga kegiatan iptek belum sanggup memberikan
hasil yang signifikan.
5. Masih terbatasnya sumber daya iptek, yang tercermin dari rendah nya kualitas SDM dan
kesenjangan pendidikan di bidang iptek.
6. Belum berkembang budaya iptek di kalangan masyarakat.
7. Belum optimalnya peran iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup.
8. Masih lemahnya peran iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam.
BAB 8
MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A. HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MANUSIA


Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Lebih dari
itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan
kesejahteraan.
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan
yang lebih kompleks dan riil. Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau
sistem ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas
makhluk hidup dengan berbagai benda mati yang membentuk suatu sistem.
Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan
faktor biotik (tumbuhan, hewan, dan manusia). Lingkungan bisa terdiri atas lingkungan alam
dan lingkungan buatan. Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan Tuhan untuk
manusia. Lingkungan buatan dibuat oleh manusia.
B. KUALITAS LINGKUNGAN DAN PENDUDUK TERHADAP KESEJAHTERAAN
1.Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraa
Lingkungan memberikan makna atay arti penting bagi manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar
manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan perjuangan hidup.
Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan,dan perkembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut.
a. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya.
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara kebijaksana.
c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan yang akan datang
e. Melindungi generasi sekarang dan yang akan datang

2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan


Penduduk yang besar memiliki potensi sebagai daerah pemasaran produk. Penduduk
besar juga memberi dukungan bagi suatu negara. Negara dianggap besar karena jumlah
penduduknya, misalnya cina dan India. Penduduk yang besar dan tersebar juga potensial bagi
pertahanan negara. Pertumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan
hidup. Penduduk dengan segala aktivitas nya akan memberikan dampak terhadap lingkungan.
C. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG MENGHADAPI
MASYARAKAT
Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsung nya berbagai kegiatan dan
interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranata nya dengan simbol dan nilai serta
terkait dengan ekosistem dan tata ruang peruntukan ruang.
Lingkungan sosial seorang manusia (individu) pada dasarnya adalah individu lain atau
kelompok individu dengan segala aktivitas dan pranata yang di bentuknya.
1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut
hubungan timbal balik antara perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara
perorangan dengan kelompok manusia dalam bentuk akomodasi kerja sama, persaingan, dan
pertikaian. Interaksi sosial berbentuk hubungan pengaruh yang tampak dalam kehidupan
bersama. Tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan masyarakat. Interaksi sosial
terjadi antara seseorang dengan orang lain, antara seseorang dengan kelompok sosial, antara
kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya.
2. Pranata dalam Lingkungan Sosial
Pranata sosial (dalam bahasa Inggris istilah institution) menunjuk pada sistem pola
pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi. Pranata adalah suatu
sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi
keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat. Kehidupan masyarakat memliki
beragam pranata. Makin besar dan komplek kehidupan masyarakat makin banyak jumlah
pranata yang ada, pergolongan pranata berdasarkan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia.
a. Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan.
b. Pranata-pranata ekonomi, antara lain pertanian, perternakan, barter, industri, dan
perbankan.
c. Pranata-pranata pendidikan
d. Pranata-pranata ilmiah
e. Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan dan seni
f. Pranata-pranata keagamaan sebagai kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan
atau alam gaib.
g. Pranata-pranata untuk menjaga dan mengatur kekuasaan di masyarakat
h. Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan hidup.

3. Problem dalam Kehidupan Sosial


Problem sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang abnorma,
amoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak. Problem sosial menyangkut nilai-
nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, ditelaah, diperbaiki, bahkan
mungkin untuk dihilangkan.
Problem-problem sosial timbul dari kekurangan dalam diri manusia atau kelompok
manusia yang bersumber dari faktor ekonomi, biologi, bio psikologis, dan kebudayaan.
Setiap masyarakat memiliki sejumlah norma-norma yang menyangkut kesejahteraan,
kebendaan, kesehatan, dan penyesuaian terhadap lingkungan sosial.

D. ISU-ISU PENTING PERSOALAN LINTAS BUDAYA DAN BANGSA


Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya
merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan isu
global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umay manusia dalam suatu negara atau
wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.
Berikut ini akan kita ketengahkan isu-isu global yang terjadi atas isu mengenai
lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan. Isu tentang lingkungan antara lain mencakup
kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi, dan perubahan iklan. Isu tentang
kemanusiaan antara lain mencakup kemiskinan, konflik atau pegang, dan wabah penyakit.
Kelebihan dan Kekurangan Buku
1. Kelebihan
Adapun kelebihan dari buku“Ilmu Sosial Budaya Dasar ” adalah buku tersebut
menjelaskan materinya dengan bagus dalam artian keterkaitan dari bab-bab yang terdapat
pada buku ini saling berkaitan yang membuat setiap bab dalam buku ini terpadu. Pada setiap
bab juga diberikan, standart kompetensi, kompetensi dasar, dan juga indikator, sehingga
memudahkan pembaca untuk mengetahui arah, tujuan, dan maksud yang akan disampaikan
oleh buku ini. Penggunaan bahasanya yang mudah dipahami juga menjadi salah satu
kelebihan buku ini, karena akan memudahkan masyarakat awam untuk memaknai setiap
kalimatnya.
2. Kekurangan
Adapun kekurangan yang saya jumpai dalam buku “Ilmu Sosial Budaya Dasar ”
adalah kualitas tinta percetakan yang kurang bagus dalam arti masih agak kabur-kabur yang
dapat membuat minat baca seseorang berkurang.

Anda mungkin juga menyukai