FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNGMANGKURAT BANJARBARU 2021 Pertemuan 1 (Kamis, 26 Agustus 2021) Dosen Pengajar : Dr. Drs. Zainal A. Anis, M. Hum
Pendahuluan Materi Seni dan Budaya pada Kesehatan Masyarakat
Lingkungan Lahan Basah
Ilmu merupakan cara mendalami pengetahuan melalui metode. Ilmu itu
berkembang karena ke subjekannya. Ilmu terbelah menjadi dua yaitu ilmu eksak dan ilmu sosial. Ilmu paradigma eksak pada awalnya dianggap saintis, sedangkan ilmu sosial tentang manusia yang pendekatannya berupa kualitatif. Ilmu social ini tidak bisa digeneralisasi (dipaksa-paksa) karena sesuai paradigma. Ilmu eksak memerlukan bantuan ilmu sosial karena ilmu untuk manusia bukan mesin. Manusia itu beragam, ilmu harus ada silaturahimnya. Ilmu sosial mampu memecahkan sesuatu yang sulit dipecahkan. Ilmu sosial juga mampu memahami orangnya tetapi satu sama lain berbeda. Bisa membantu kita untuk melihat tentang kebiasaan masyarakat. Ilmu itu selalu dimulai dari pertanyaan seperti manusia awalnya berfikir manusia itu asalnya dari mana. Pengetahuan adalah semua informasi yg kita peroleh baik melihat, mendengar, membaca dan merasakan. Pengetahuan yang lebih dalam harus melalui kuliah. Saka : produk orang banjar dalam menata air. Transportasi dalam mengangkut mereka kepehumaan, bagian dari mencegah air pasang surut. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar merupakan ilmu pengetahuan sosial dan konsep- konsep budaya dalam kehidupan masyarakat yang mempelajari masalah-masalah terkait sosial, kemanusiaan, dan budaya. Ada 3 kelompok dalam ilmu dan pengetahuan: Ilmu alamiah yaitu memahami hubungan keteraturan dalam alam semesta. Ilmu sosial yaitu memahami hubungan keteraturan dalam hubungan antarmanusia. Pengetahuan budaya yaitu memahami & mencari arti kenyataan- kenyataan yang bersifat manusiawi, untuk mengkajinya digunakan metode pengungkapan peristiwa dan pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Ada 2 unsur utama yaitu: a) Unsur sosial budaya b) Unsur kemanusiaan Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar a) Pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk budaya, b) Kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah sosial budaya dan masalah lingkungan sosial budaya c) Kemampuan menyelesaikan secara halus, arif dan manusiawi masalah- masalah tersebut, Tujuan Khusus a) Mempertajam kepekaan sosial dan lingkungan sosial budaya terutama untuk kepentingan profesi. b) Memperluas pandangan dan daya kritis terhadap masalah sosial budaya dan kemanusiaan. c) Menghasilkan calon pemimpin bangsa & negara yang tidak bersifat kedaerahan dan terkotak pada disiplin ilmu tertentu saja dalam menanggapi & menangani masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan sosial budaya. d) Meningkatkan kesadaran terhadap nilai manusia dan kehidupan manusiawi e) Membina kemampuan berfikir dan bertindak objektif untuk menangkal pengaruh negatif yang dapat merusak lingkungan sosial budaya Pertemuan 2 (Kamis, 2 September 2021) Dosen Pengajar : Dr. Drs. Zainal A. Anis, M. Hum
Manusia dan Kebudayaan
Manusia Makhluk Budaya
a) Hakikat Manusia b) Daya Indra dan Daya Rasa c) Teori Eksistensialisme Kebudayaan dimulai dari manusia belajar. Budaya muncul ketika manusia mensiasati lingkungan melalui proses belajar, lalu di transmisikan ke generasi selanjutnya sehingga jadilah budaya. Ada 3 wujud kebudayaan yaitu: a) Gagasan b) Aktifitas c) Artefak. Teori eksistensialisme Manusia adalah makhluk alamiah yang terkait dengan lingkungan, memiliki sifat alamiah yang tunduk pada hukum alam, keterkaitannya dengan lingkungan terlihat dalam kehidupan sosial dan tingkah laku etisnya, untuk memenuhi kebutuhannya manusia harus bekerja keras dan mencipta, hal ini merupakan proses penyempurnaan manusia, yang juga merupakan cermin kualitas dan martabat manusia. Soren Kierkegaard menyatakan manusia mempunyai 3 taraf: Estetis – mampu menangkap lingkungan sekitar dengan kekaguman, dan mengungkap kembali dengan karya seni. Etis – meningkatkan kebutuhan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Religius – menghayati pertemuan dengan Tuhan sehingga semakin dekat dengan kesempurnaan, dan semakin dibebaskan dari rasa khawatir. Semakin mendalam penhayatan terhadap manusia maka makin bermakna pula kehidupannya. Kebutuhan Manusia a) Kebutuhan jasmani – sandang, pangan, papan, olah raga, b) Kebutuhan rohani: 1) Pendidikan dan pelatihan – meningkatkan kemampuan berpikir serta kematangan jiwa, 2) Hiburan, 3) Kesenian, 4) Keagamaan c) Kebutuhan biologis Pertemuan 3 (Kamis, 9 September 2021) Dosen Pengajar : Dr. Drs. Zainal A. Anis, M. Hum
Manusia dan Kebudayaan (2)
Pengertian 3 wujud kebudayaan yaitu:
1. Gagasan (wujud ideal) Gagasan kebudayaan merupakan kebudayaan yang terbentuk kumpulan ide,gagasan,norma dan peraturan yang tidak dapat diraba atau disentuh. 2. Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu atau istilah lain system social. 3. Artefat (karya) Artefat adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas atau menurut adat dan perilaku. Koentjaranigrat membagi wujud kebudayaan membagi menjadi 3 yaitu: 1. Suatu kompleks ide,gagasan,nilai,norma,dan sebagainya 2. Suatu kompleks aktivitas atau tindakan berpola dari manusia dalam msyarakat 3. Suatu benda-benda hasil karya manusia Setiap benda selalu ada gagasan. Lihat gagasan dari benda bukan bendanya, itu lah aktivitas. Ada 7 unsur kebudayaan: 1. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup. 2. Sistem mata pencaharian hidup. Contoh: pekerjaan. 3. Kemasyarakatan. Contoh: bubuhan, keluarga, organisasi sosial yang maju. 4. Bahasa 5. Kesenian 6. Sistem pengetahuan. Bisa jadi pengetahuan tentang obat-obatan tradisional, teknogi tradisional. 7. Sistem religi atau agama termasuk dalam budaya. Kebutuhan agama itu penting. Etika dan Estetika. Pada etika ada baik dan buruknya. Etika misalnya adab kata orang banjar. Etika dan estetika, estetika menyangkut masalah seni. Bisa berkarya dengan beretika. Manusia tidak lebih kurang mesti punya sentuhan keindahan atau estetika. Sebuah masyarakat jadi hebat Ketika ada tantangan, maka masyarakat itu akan menjawabnya, yang menjawab itu hebat. Tantangan individu menurut pandangan aktivis atau pandangan biasa, dia menyatakan pribadinya sendiri. Misal seseorang dalam suasana perang. Karya karya seni ini banyak dalam mereka yang tidak berperang. Individu dipengaruhi oleh lingkungan misalnya orang yang tinggal didekat sungai misalnya jago berenang. Karya seni ada yang pengalaman pribadi, berdialog dengan alam.