Anda di halaman 1dari 27

KUMPULAN ARTIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR


2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA
3. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG INTERAKSI
SOSIAL
4. HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar (ISBD)

Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:
Nama :Ghea Amelia Putri
NIM :C1M020051
Prodi/Kelas : Agroekoteknologi/B

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainyatugas ini
dengan baik dan tepat waktu.
Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkankepada Rasulullah Muhammad SAW
atas bimbingannya yang telah mengajarkan ilmu kepadakita semua.Terima kasih saya
sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos. sebagai dosen
pengampuh mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya dasar yang telah dengan ikhlas dan sabar
membimbing dan menyampaikan ilmu yang sangat bermanfaat.Besar harapan saya tugas
ini akan memberi manfaat baik kepada diri saya sendiri ataupunkepada orang lain.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. Pengertian, konsep, serta tujuan ilmu sosial budaya dasar
II. Perubahan sosial dan budaya: pengertian serta faktor-faktor penyebabnya
III. Teori-teori kebudayaan dan teori-teori tentang interaksi social
IV.Hirarkhi kebutuhan manusia dan kaitannya dengan kemunculan budaya
V. Solidaritas sosial kota dan desa (mekanis-organis, gemeinschaft-gesselschaft,
paguyuban-patembayan)

3
BAB I
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Pengertian dan konsep ilmu sosial budaya dasar


Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan
integrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi
(sosio:sosial, logos: ilmu) dan ilmu budaya yang merupakan salah satu cabang dari ilmu
sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang
menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah sosial,
sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji
masalah kemanusiaan dan budaya.

Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya dasar merupakan pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-
konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan
kebudayaan. Istilah ISBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”.
Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang
akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan
mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi,
lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities
berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities
disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan
integrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi
(sosio:sosial, logos: ilmu) dan ilmu budaya yang merupakan salah satu cabang dari ilmu
sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang
menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah sosial,
sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji
masalah kemanusiaan dan budaya.

Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya dasar merupakan pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-
konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan
kebudayaan. Istilah ISBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”.
Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang
akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan

4
mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi,
lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities
berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities
disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Pengertian Ilmu Sosial Budaya Dasar Menurut Para Ahli


Definisi ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar) menurut para ahli, antara lain;
Kian Amboro, Definisi Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) yaitu ilmu pengetahuan yang
dinilai bisa berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan pengetahuan dasar yang
mampu melakukan kajian pada masalah-masalah sosial kemanusiaan dan kebudayaan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal mula ilmu sosial dan budaya dasar, perlu
diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan
bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :

Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui


keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini
digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi.
Ilmu-ilmu sosial ( social scince ). Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-
keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini
digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil
pengkajian ini lebih bersifat kualitatif, sebab hal ini menyangkut pola perilaku dan
tingkah laku manusia di masyarakat yang cenderung berubah-ubah.
Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik,
kemudian diberi arti.
Ilmu sosial dan budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar
dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris
disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai
manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu sosial dan budaya
dasar bukan hanya ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-
masalah sosial manusia dan kebudayaannya.

5
Manfaat Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar
Ilmu sosial budaya dasar (ISBD) merupakan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat
(MBB) dengan visi “Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis,
peka dan arif dalam memahami keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia yang
dilandasi nilai-nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat”. Adapun
misinya adalah “Memberikan landasan dan wawasan yang luas, serta menumbuhkan
sikap kritis, pekam dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman, kesetaraan,
dan kemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk
sosial yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya”.
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan suatu rangkaian
pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dan masalah-masalah yang terwujud
daripadanya. Selain itu, mata kuliah ini pada prinsipnya sebagai pengatur dasar menuju
pengenalan teori ilmu- ilmu social dan kebudayaan sehingga diharapkan
mahasiswa dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidisipliner tentang
keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.

Jadi ilmu budaya dasar tidak hanya mempelajari tentang budaya tetapi lebih dari itu kita
bisa mengkaji masalah-masalah budaya dengan manusia sehingga kita dapat mengetahui
hubungan manusia dengan budaya. Ada beberapa manfaat yang saya dapatkan dalam
mempelajari ilmu budaya dasar, seperti :
1) Menghargai budaya lain
Indonesia sangat kaya dengan budaya dan adat istiadat dengan belajar ilmu budaya dasar
kita dapat lebih menghargai dan mengapresiasi kebudayaan indonesia sehingga budaya
indonesia tidak punah ditelan zaman.
2) Memperluas wawasan
Ilmu budaya dasar dapat memperluas Wawasan kita tentang masalah manusia dan budaya
serta mengembangkan daya kritis kita terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
manusia dan budaya.
3) Lebih peka terhadap lingkungan
Dalam ilmu budaya dasar kita dididik untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar dengan budaya yang berbeda. Hal ini bertujuan agar kita mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang baru yang tentunya sangat berguna dimasa mendatang.
4) Mempererat persatuan
Dalam ilmu budaya dasar kita diajarkan untuk menghargai dan mengapresiasi budaya lain
sehingga tidak ada sifat- sifat kedaerahan dimana sifat tesebut akan membuat kita
terpecah belah. Dan ilmu budaya dasar memberikan solusi untuk permasalahan tesebut.

6
Ruang Lingkup Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ruang lingkup kajian yang terdapat dalam ilmu sosial budaya dasar antara lain sebagi
berikut;
1.Kegiatan Dasar Manusia
Kegiatan dasar setiap manusia dilakukan kajian penuh pada ISBD ini sendiri
mendapatkan perhatian pada faktor hakakat manusia hidup yang tidak bisa secara sendiri,
sehingga diperlukan kontribusi orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
2.Ilmu Sosial
Ruang lingkup lainnya, yang terdapat dalam ilmu sosial budaya dasar adalah tentang
beragam ilmu sosial yang mempengaruhinya, seperti ilmu psikologi, sosiologi, ilmu
sejarah, yang kesemuanya dianggap mampu untuk memberikan peran nyata dalam kajian
kebudayaan yang ada.
3.Humaniora
Arti humaniora adalah ilmu pengetahuan yang dianggap mampu menausiakan manusia
dengan pada posinya. Dengan kenyataan ini tentusaja tujuan ISBD dianggap dapat
memberikan kontrbusi pengetahuan yang luas pada perkembangan kembudayaan yang
ada.

Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar


Tujuan umum dari pengembangan Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai ilmu pengetahuan
ialah proses pembentukan dan pengembangan kepribadian serta bentuk kontribusi yang
nyata dalam perluasan wawasan yang diberikan oleh setiap insan.

Tujuan ISBD
1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan
makhluk social dalam kehidupan bermasyarakat
2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman,
kesederajatan, dan kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika,
dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Ilmu Sosial Budaya Dasar
3. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan
kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan
mahkluk social yang beradabdalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan
keahliannya dan mampu memecahkan masalah social budaya secara arif.

7
BAB II
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA

Pengertan perubahan sosial


Perubahan sosial budaya adalah perubahan tata kehidupan masyarakat yang meliputi
perubahan sosial dan sekaligus perubahan budaya. Salah satu contoh perubahan sosial
budaya yaitu penggunaan media digital dalam kehidupan sosial. Perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur sosial disebut perubahan sosial. Hal ini meliputi struktur sosial dan
fungsi sosial itu sendiri. Cakupannya berupa perubahan perilaku, pola pikir, dan
penemuan. Sedangkan perubahan budaya merupakan perubahan yang otomatis terjadi
saat adanya perubahan sosial. Perubahan ini meliputi budaya materi dan nonmateri.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan tata
kehidupan masyarakat yang meliputi perubahan sosial dan sekaligus perubahan budaya.
Perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial disebut perubahan sosial. Hal ini meliputi
struktur sosial dan fungsi sosial itu sendiri. Cakupannya berupa perubahan perilaku, pola
pikir, dan penemua. Sedangkan perubahan budaya merupakan perubahan yang otomatis
terjadi saat adanya perubahan sosial. Perubahan ini meliputi budaya materi dan
nonmateri.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan tata
kehidupan masyarakat yang meliputi perubahan sosial dan sekaligus perubahan budaya.

contoh dan penyebab perubahan sosial


Adapun ada beberapa penyebab Perubahan Sosial Budaya di antaranya yaitu:
• Kesadaran Perubahan lingkungan
• Konflik
• Perubahan jumlah penduduk
• Munculnya penemuan baru di masyarakat
Di dalam masyarakat, akan terjadi perubahan-perubahan yang nantinya akan
memengaruhi kehidupan sosial. Perubahan sosial ini tidak hanya memberikan dampak
negatif, tapi juga sisi positif.
Di balik perubahan negatif dan positif dalam masyarakat tersebut, ada faktor penyebab
perubahan sosial yang akan terjadi sebelumnya. Faktor penyebab perubahan sosial ini
muncul, akibat dari rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu hal. Namun, perubahan
juga bisa terjadi karena adanya anggapan dari masyarakat jika faktor-faktor baru yang
muncul bisa memberikan manfaat yang lebih besar.

Namun, adanya perubahan dalam masyarakat tidak terjadi secara instan. Dalam
masyarakat, penyebab perubahan sosial ini seringkali mengubah lingkungan sosial dalam
jangka waktu yang cukup lama.

8
Penyebab perubahan sosial sendiri dibagi menjadi dua, yaitu yang berasal dari dalam
masyarakat dan dari luar masyarakat. Dilansir dari liputan6.com, berikut adalah faktor
penyebab perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
1. Penyebab Perubahan Sosial Intern
Penyebab perubahan sosial intern adalah perubahan sosial yang berasal dari dalam
masyarakat itu sendiri.
Ada beberapa faktor penyebab perubahan sosial secara internal dalam masyarakat, antara
lain:
a) Perubahan Penduduk
Dalam kehidupan masyarakat, pasti akan mengalami proses interaksi sosial dan
sosialisasi. Dua kondisi inilah yang berpotensi untuk mengubah pola pikir dan tingkat
pengetahuan masyarakat yang akan berujung pada proses perubahan sosial.
Perubahan penduduk yang ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk
pada suatu daerah akan mengakibatkan keramahtamahan semakin menurun, kelompok
sekunder akan bertambah banyak, struktur kelembagaan menjadi lebih rumit, dan bentuk-
bentuk perubahan yang lainnya.

b) Penemuan Baru
Adanya penemuan baru juga dapat memengaruhi terjadinya perubahan sosial. Penemuan
baru ini bisa berupa alat, gagasan, atau rangkaian ciptaan. Penemuan yang benar-benar
baru disebut discovery. Sedangkan penemuan baru apabila telah diterima dan diakui
masyarakat disebut invention.
Namun, proses yang terjadi dalam discovery menjadi invention, membutuhkan waktu
yang lama. Munculnya penemuan baru ini juga didorong oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
1) Kesadaran individu atau masyarakat berkaitan dengan keterbatasan fungsi nilai
kebudayaan.
2) Kualitas sumber daya manusia atau ahli untuk mengolah sumber daya alam dan
teknologi.
3) Muncul rangsangan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam
masyarakat.
4) Konflik dalam Masyarakat
Adanya perbedaan dalam masyarakat, seperti perbedaan ciri-ciri fisik, kepentingan
pendapat, status sosial ekonomi, suku bangsa, ras, agama, dan lain-lain, seringkali dapat
memicu munculnya konflik.

Konflik yang terjadi di dalam masyarakat dapat terjadi antarindividu, antarkelompok,


antar individu dengan kelompok, dan antargenerasi. Sebagai proses sosial, konflik
memang merupakan proses disosiatif, namun munculnya konflik ini tidak selalu berakibat
negatif. Suatu konflik yang kemudian disadari akan memecahkan ikatan sosial biasanya
akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial. Jika

9
demikian, biasanya akan terbentuk suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum
terjadi konflik

2. Penyebab Perubahan Sosial Ekstern


Penyebab perubahan sosial ekstern merupakan perubahan yang berasal dari luar
masyarakat. Faktor penyebab perubahan sosial tersebut dapat berupa perubahan alam
yang ada di sekitar masyarakat, adanya peperangan, atau pun pengaruh kebudayaan yang
muncul dari masyarakat lain.
a. Perubahan Alam
Alam memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seperti yang kita
tahu, alam merupakan penyedia kebutuhan bagi manusia, mulai dari makanan, pakaian,
hingga perkembangan teknologi. Sayangnya, keberadaan alam ini berisiko mengalami
kerusakan akibat pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi.
Jika jumlah penduduk semakin tinggi, maka akan semakin tinggi juga tekanan terhadap
alam, sehingga dapat menimbulkan kerusakan alam. Contoh dari penyebab perubahan
sosial yang disebabkan oleh alam yaitu ketika mengeringkan lahan pertanian untuk
membangun rumah. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian, serta para
petani pun juga kehilangan lahan untuk bertani. Hingga akhirnya terpaksa harus bekerja
sebagai buruh pabrik atau pekerjaan yang lainnya.

b. Peperangan
Adanya peperangan di suatu wilayah juga menjadi penyebab perubahan sosial. Sudah
banyak contoh dari kasus ini dari berbagai belahan dunia. Peperangan yang terjadi akan
mengakibatkan perubahan pada kepribadian individu sebagai anggota masyarakat yang
tinggal di wilayah tersebut. Perubahan sosial karena peperangan ini bisa terjadi karena
melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan membawa perubahan dalam
masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil.
Selain itu, perang juga akan membawa dampak bagi masyarakat setempat, khususnya
pada masyarakat yang kalah perang. Ini karena adanya pemaksaan masuknya budaya dari
negara yang menang perang.
c. Pengaruh Kebudayaan
Adanya hubungan sosial selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat membuat
kebudayaan satu dengan kebudayaan lainnya bertemu dalam proses sosial baik
bertemunya, tersebut secara asosiatif ataupun disosiatif.
Pertemuan dari dua kebudayaan atau lebih yang memiliki latar belakang berbeda pada
dasarnya menjadi faktor penyebab sosial budaya. Perubahan tersebut bisa dalam bentuk
akulturasi ataupun dalam bentuk asimilasi.

d. Bencana Alam
Adanya bencana alam juga bisa menjadi penyebab perubahan sosial. Ini bisa terjadi
karena bencana dalam suatu masyarakat akan mengubah segala bentuk struktur dan juga
sistem hidup yang direncanakan.

10
Perubahan sosial menurut para ahli
Selo Soemardjan menjelaskan, bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Kingsley Davis memandang bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat.
John Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology, maupun karena adanya difusi atau
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Samuel Koenig menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-
modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.

Contoh Perubahan Sosial Budaya


Bentuk perubahan sosial budaya diklasifikasikan menjadi tiga bagian:

Perubahan yang direncanakan atau sebaliknya


Perubahan yang berdampak besar dan kecil
Perubahan yang cepat dan lambat.

Samuel Koenig menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-


modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Berikut adaalah contoh
perubahan sosial :
- Demonstrasi
Demonstrasi terjadi di negara dengan tingkat kebebasan masyarakat yang tinggi.
Demonstrasi, juga menunjukkan perubahan sosial yang terjadi di Indonesia dalam kurun
waktu 30 tahun terakhir. Tahukan kamu, tahun 1990 tidak pernah ada demonstrasi di
depan Istana Presiden Jakarta?
- Teknologi Informasi yang Membuat Perubahan
Pandemi membuat siswa dan mahasiswa belajar dari rumah menggunakan jaringan
internet. Kondisi ini tidak mungkin terjadi 25 tahun lalu dimana teknologi informasi
belum secanggih sekarang ini.
Teknologi Internet juga mengubah masyarakat. Surat elektronik, misalnya menggantikan
surat yang ditulis diatas kertas. Ini membuat kantor pos dan pengantar surat tidak lagi
menjadi prioritas dalam berikirim pesan.
- Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah perubahan posisi seseorang dalam masyarakat. Dari pembentukan
kata, mobilitas sosial berasal dari kata mobilitas dan sosial. Mobilitas merupakan kata
dari bahasa Inggris mobility, yang artinya pergerakan. Sesuatu yang bergerak berarti
terdapat perubahan, yaitu berpindah posisi dari satu tempat ke tempat lainnya. Sedangkan

11
sosial, berasal dari kata social yang kurang lebih maknanya interaksi antar manusia dalam
kelompok masyarakat. dari pembentukan kata, mobilitas dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai gerakan berpindah-pindah atau kesiapsiagaan untuk bergerak.
Sedangkan secara etimologis mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu ‘mobilis’ yang
berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain;
terdapatnya kata sosial pada istilah mobilitas sosial adalah untuk menekankan bahwa
istilah tersebut mengandung makna yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga
dalam kelompok sosial.
Dengan hijrahnya masyarakat desa ke daerah perkotaan ini akan berimplikasi pada
perubahan karakteristik masyarakat desa.bila sebelumnya masyarakat desa masih terikat
oleh adanya suatu hubungan kekerabatan serta sifat solidaritas yang tinggi di antara
sesasamya, karena melihat perkembangan kehidupan masyarakat yang rumit dan
kompleks, misalnya berpandangan pada budaya materialistis, maka dengan sendirinya
masyarakat desa sedikit demi sedikit akan mengikuti pola kehidupan tersebut, sehingga
akan menggeser tata nilai yang telah lama terbentuk dalam kehidupanya
masyarakatnya.salah satu bentuk nyata dari perubahan sosial adalah modernisasi, yaitu
perubahan sosial budaya yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan.
Modernisasi merujuk pada sebuah transformasi dari keadaan yang kurang maju atau
kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan
yang lebih berkembang, maju, dan makmur.modernisasi tidak sekedar menyangkut aspek
material saja, melainkan juga aspek immaterial seperti pola pikir, tingkah laku, dan lain
sebagainya.
Contohnya, seorang pedagang yang menjadi anggota dewan perwakilan pusat atau
daerah. Sebelumnya, ia berada di masyarakat dengan dikenal sebagai seorang pedagang
yang pengaruhnya berada di lingkungan sosialnya saja. Namun, ketika ikut pemilu dan
terpilih sebagai wakil rakyat, ia memiliki posisi yang membuat peraturan yang berdampak
bagi orang banyak di luar tempatnya biasa berinteraksi.

12
BAB III
Teori-teori kebudayaan dan teori-teori tentang interaksi social

Teori -teori Kebudayaan


1.Teori Evolusi

Teori Evolusi dapat dikatakan sebagai induk sebagai induk dari semua teori dalam
antropologi. Secara tidak disadari baik emplisit maupun eksplisit pemikiran
evolusionisme mempengarihi cara berfikir banyak ahli. Ada dua situasi penting yang
melatarbelakangi tulisan – tulisan para evolusionis pada abad ke-19 yaitu pergulatan
kamum evolusionis untuk menegakkan suatu telaah naturalistik mengenai fenomena
kultural, yang oleh Tylor disenut sebagai ilmu budaya. Cara utama yang diharapkan
evolusionis yaitu untuk menegakkan suatu ilmu yang menunjukkan dengan sejelas –
jelasnya bahwa budaya telah berkembang setapak demi setapak dalam langkah-langkah
alami

Dalam bidang ilmu sosial paham evolusionisme diawali oelh pemikiran E.B Taylor
(1832-1917), yang menjelaskan persamaan yang terjadi pada berbagai bangsa yang
berbeda, Tylor berpendapat bahwa manusia memiliki kesatuan jiwa yang sama diantara
semua umat manusia sehingga menemukan pemecahan yang sama terhadap persoalan
yang sama sehingga mengalami pekembangan sejarah evolusi yang sama.
Menurut Morgan perkembangan evolusi dibagi menjadi dua
– Evolusi Unilinier : Evolusi yang terjadi melalui satu garis yang dominan.Masyarakat
akan berkembang mengikuti tahap – tahap yang sama.

– Evolusi Multilinier : pemikiran untuk menelaah perbedaan dan kemiripan budaya


melalui perbandingan antara runtutan perkembangan yang parallel, khususnya pada
wilayah – wilayah yang secara geografis jauh terpisah. Menurut Leslie A. White : Evolusi
budaya terjadi karena adanya pirani manusia yang berkembang untuk berakomodadi
terhadap alam dan budaya mengalami kemajuan.

2. Teori Difusi

Pada awalnya teori difusi ditujukan untuk memahami difusi dari teknik -teknik pertanian,
tetapi pada perkembangan selanjutnya teori difusi digunakan pada bidang-bidang lainnya
secara lebih universal. Teori difusi inovasi dari Everret M. Rogers kemudian
diformulasikan dalam sebuah buku pada tahun 1962 berjudl “Diffusion of Innovations”,
dimana dalam perkembangan selanjutnya menjadi landasan pemahaman tentang inovasi,
karakteristik inovasi, mengapa orang-orang mengadopsi inovasi, faktor- faktor sosial apa
yang mendukung adopsi inovasi, dan bagaimana inovasi tersebut berproses diantara

13
masyarakat. Difusi menekankan pada adanya persebaran (material dan non material) dari
satu kebudayaan ke kebudayaan yang lain, dari satu orang ke orang yang lain, serta dari
satu tempat ke tempat yang lain, sehingga kebudayaan itu sumbernya dari satu tempat
yang kemudian berkembang dan menyebar ke tempat yang lain.

3. Teori Fungsionalisme

Fungsionalisme adalah penekanan dominan pada antropologi khususnya penelitian


etnografis. Dalam fungsionalisme , kita harus mengeksplorasi ciri sistematik budaya yang
artinya kita harus mengetahui bagaimana perkaitan antara institusi- institusi atau struktur
-struktur suatu masyarakat sehingga membentuk suatu sistem yang bukat.Para
fungsionalisme menyatakan bahwa fungsionalisme merupakan teori tetang proses
kultural. Fungsionalisme sebagai perspektif teoritik dalam antropologi yang bertumpu
pada analogi dengan organisme , artinya ia membawa kita memikirkan sistem sosial -
budaya sebagai semacam organisme, yang bagian-bagiannya tidak saling berhubungan
melainkan juga memberikan andil bagi pemeliharaan, stabilitas, dan kelestarian
hidup”organisme”. Dengan demikian dasar penjelasan fungsionalisme ialah asumsi
bahwa semua sistem budaya memiliki syarat – syarat fungsional tertentu untuk
memungkinkan eksitensinya atau sistem buday memiliki kebutuhan (kebutuhan sosial ala
Radcliffe Brown atau bilogis individual ala Malinowski) yang semuanya harus dipenuhi
agar sistem itu dapat bertahan hidup. Apabila kebutuhan ssitem fungsionalis itu tidak
dipenuhi maka sistem itu akan mengalami disintegrasi dan “mati” atau akan berubah
mejadi sisitem lain yang berbeda jenis. Fungsionalisme didasarkan pada pandangan yang
melebihkan aspek sosial dan melihat bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari
sosialisasi yang menentukan seperti apa tindakan sosialnya.

Fungsionalisme menurut Malinowski memandang istitusi dalam masyarakat (keluarga,


politik, pendidikan, analog dengan organisme, dan setiap organ terintegrasi serta saling
bergantung.
Fungsionalisme tidak untuk mengetahui asal – usul serta perkembangan suatu pranata,
tetapi melihat apa fungsinya dalam konteks kehidupan masyarakat.

4. Teori Struktural Fungsionalisme

Pernyataan parson mengenai teori fungsionalisme structural yang cenderung


berkonsentrasi pada struktur – struktur masyaarkat dan dan hubungan mereka satu sama
lain. Struktur – struktur itu dilihat saling mendukung dan cenderung ke arah
keseimbangan dinamis. Penekanannya terletak pada cara pemeliharaan tatna antara
berbagai unsur masyarakat. Parson tidak hanya memerhatikan sistem sosial dalam dirinya
tetapi juga hubungan -hubungannya dengan sistem-sistem tindakan lainnya, khususnya
sistem budaya dan kepribadian. Akan tetapi pandangan dasarnya mengenai hubungan-
hubungan intersistemik yang sama dengan pandangan mengenai relasi-relasi

14
intrasistemik, yakni mereka didefinisikan oleh kohesi, consensus, dan ketertiban. Dengan
kata lain, struktur-struktur sosial yang beraneka ragam melaksanakan berbagai fungsi
positif untuk satu sama lain.

Pengertian Budaya Menurut Para Ahli


Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, mengemukakan bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits, memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri
khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Bermacam definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan, serta meliputi sistem ide atau sebuah gagasan
yang ada dalam pikiran seorang manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan suatu perwujudan kebudayaan merupakan benda-benda yang diciptakan oleh


manusia sebagai makhluk yang berbudaya, yang berupa prilaku, serta benda-benda yang
bersifat nyata, sebagai contoh pola perilaku, peralatan hidup, bahasa, organisasi sosial,
seni, religi, dsb, yang semuanya yang keseluruhannya ditujukan untuk membantu
manusiad dalam melangsungkan kehidupan dalam bermasyarakat.

Teori-teori tentang interaksi sosial


Teori Interaksi Sosial Menurut Ahli Sosiologi Pembahasan terkait dengan interaksi sosial
sudah dijelaskan oleh beberapa ahli sosiologi pada era abad ke-19 dan awal 20. Di
antaranya ialah George Herbert Mead dan Erving Goffman. Keduanya menjelaskan
interaksi sosial sebagai suatu bentuk aktivitas individu yang dapat menjadi faktor
pembentuk kepribadian dari setiap orang. Kedua sosiolog itu juga merumuskan teori
tentang interaksi sosial, yakni Interaksionisme Simbolik dan Dramaturgi

15
. 1. Teori Interaksionisme Simbolik Teori Interaksionisme Simbolik dikemukakan oleh
George Herbert Mead. Menurut pendapat Mead, interaksi sosial terjadi karena
penggunaan simbol-simbol yang memiliki makna. Simbol tersebut menciptakan makna
yang dapat memicu adanya interaksi sosial antar individu. Contoh interaksionisme
simbolik dalam aktivitas sehari-hari yaitu ketika kita sedang melakukan aktivitas
berbelanja di mana terdapat pelayan yang menawarkan berbagai produk. Oleh karena itu
dalam hal ini kita akan menempatkan diri sebagai seorang konsumen. Interaksionisme
simbolik pada contoh ini memberikan makna atas suatu peran dan juga aktivitas pada
setiap individu.
2. Teori Dramaturgi Teori Dramaturgi dikonsepsikan oleh Erving Goffman. Menurut
Goffman, interaksi sosial seperti suatu pertunjukan seni. Sebab, dalam interaksi sosial ada
dua jenis kehidupan, yaitu backstage (belakang panggung) dan juga frontstage (depan
panggung). Teori Goffman menggambarkan kehidupan manusia yang memiliki
perbedaan pola interaksi yang tergantung pada situasi dan kondisi. Dalam kehidupan
sehari-hari, dramaturgi dalam interaksi sosial terlihat seperti dalam kehidupan seorang
Ayah. Saat bekerja, seorang ayah mungkin akan menjadi seorang bos yang akan bersikap
tegas kepada bawahannya di perusahaan. Sebaliknya, saat di rumah dan menjadi figur
ayah, sosok itu mungkin akan lebih ramah dan bersahabat kepada anak-anaknya.

Jenis-jenis interaksi Sosial


Jenis-Jenis Interaksi Sosial Ada beragam jenis interaksi sosial yang dipelajari dalam
sosiologi. Secara umum, mengutip isi dari penjelasan di publikasi Kemdikbud, jenis
interaksi sosial bisa terbagi menjadi tiga, yakni hubungan orang per-orang, relasi individu
dan kelompok, serta hubungan antar-kelompok. Pembagian jadi 3 jenis ini didasari atas
subyek yang terlibat dalam interaksi. Sementara mengutip situs Lumen Learning, terdapat
setidaknya 5 jenis interaksi sosial. Detailnya adalah sebagai berikut.
1. Komunikasi Non-Verbal Proses komunikasi ini dilakukan tanpa adanya aktivitas
verbal antar individu. Jenis interaksi sosial seperti ini banyak ditemukan dewasa ini
seperti dalam aktivitas media sosial. Selain itu, jenis komunikasi ini dapat
disampaikan pula melalui pakaian dan gaya kita. Sehingga dalam hal ini berkaitan
dengan teori interaksionisme simbolik
2. .Pertukaran Sosial Jenis interaksi sosial ini melakukan aktivitas pertukaran yang
mengarah pada hubungan antar individu. Munculnya pertukaran didasarkan pada
kepentingan satu sama lain dengan membentuk suatu hubungan.
3. Kerja sama Proses ini merupakan suatu kegiatan kerja atau melakukan sesuatu secara
bersamaan antara dua orang individu atau lebih. Kerja sama bisa terbagi ke dalam
tiga jenis, yaitu dipaksakan, sukarela, dan tidak disengaja.
4. Konflik Dalam sosiologi, konflik dianggap sebagai hal yang normal yang ada dalam
suatu interaksi sosial. Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya kepentingan pribadi
atau perebutan suatu kendali atas sumber daya yang langka.

16
5. Kompetisi Kompetisi juga wajar dalam aktivitas interaksi sosial. Kompetisi memicu
terjadinya interaksi sosial satu sama lain dalam suatu kelompok, yakni antar-
individu, ataupun antarkelompok.

17
BAB IV
Hirarkhi kebutuhan manusia dan kaitannya dengan kemunculan budaya.

Teori kebutuhan manusia Abraham Maslow


Menurut Maslow, kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki. Disebut hierarki
karena memang manusia memenuhi kebutuhannya secara berjenjang.
Manusia akan berusaha memenuhi satu jenjang kebutuhan terlebih dahulu. Setelah
jenjang pertama terpenuhi, maka manusia akan mencoba memenuhi kebutuhan yang ada
di jenjang berikutnya.Dilansir dari buku Perilaku Organisasi (2008) karya Stephen P.
Robbins dan Timothy A. Judge, dijelaskan lima hierarki kebutuhan dari Abraham
Maslow, yaitu:

• Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar dari hierarki
Maslow. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan primer, seperti makan,
minum, pakaian, dan tempat tinggal.Manusia akan memenuhi kebutuhan
fisiologis terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke kebutuhan berikutnya. Sebab,
kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling kuat dan mendesak
pemenuhannya.

18
• Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang menempati posisi kedua
dari hierarki Maslow. Kebutuhan rasa aman ini meliputi kebutuhan keamanan dan
perlindungan dari bahaya fisik dan emosi.Kebutuhan ini didapatkan setelah
kebutuhan fisiologis terpenuhi. Kebutuhan rasa aman dipenuhi untuk mendukung
pemenuhan kebutuhan lain agar bisa terus berjalan dengan baik.
• Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang menempati posisi ketiga dari
hierarki Maslow. Kebutuhan sosial ini meliputi kebutuhan kasih sayang, rasa
memiliki, bersosialisasi, penerimaan, dan persahabatan.Manusia sejatinya adalah
makhluk sosial, tidak mengherankan jika manusia membutuhkan sosialisasi
dalam menjalani hidupnya. Sebab dalam menjalani hidupnya, manusia senantiasa
membutuhkan bantuan dari orang lain.

• Kebutuhan penghargaan
Kebutuhan penghargaan merupakan kebutuhan yang menempati posisi keempat
dari hierarki Maslow. Dalam buku Perilaku Organisasi (2018) karya Timotius
Duha, dijelaskan bahwa kebutuhan penghargaan meliputi faktor-faktor internal
seperti harga diri, otonomi, dan prestasi serta faktor-faktor eksternal seperti status,
pengakuan, dan perhatian.Kebutuhan penghargaan atau disebut juga kebutuhan
harga diri merupakan hak untuk memperoleh dan kewajiban untuk meraih atau
mempertahankan pengakuan dari orang lain.Pengakuan akan diperoleh seseorang
apabila telah sukses dalam memenuhi kebutuhan sosialnya. Kebutuhan ini bisa
menjadi sangat ambisius apabila yang memenuhi kebutuhan ini adalah seseorang
yang sering mencari status.
• Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang menempati posisi
tertinggi dari hierarki Maslow. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk
mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri, kebutuhan untuk
meningkatkan kemampuan diri, serta kebutuhan untuk menjadi orang yang lebih
baik Kebutuhan ini umumnya jarang dipenuhi oleh seseorang. Sebagian besar
orang-orang hanya fokus pada kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, dan harga
diri.Kebutuhan ini biasanya hanya dipenuhi oleh orang-orang yang ingin
menaklukkan kemampuan dirinya dan yang berani menerima tantangan dari luar.

Kemunculan Budaya
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-DeterminismHerskovits memandang kebudayaan

19
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,
norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas
suatu masyarakat.Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang
sebagai anggota masyarakat.Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.Menurut M.Selamet
Riyadi, Budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari nenek moyang kita yang diwariskan
kepada seluruh keturunannya.Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dimiliki manusia dengan belajar. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.

20
BAB V
SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN
PATEMBAYAN

Pengertian Solidaritas Sosial


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kata solidaritas adalah, sifat
(perasaan) solider, sifat satu rasa (senasip), perasaan setia kawan yang pada suatu
kelompok anggota wajib memilikinya (Depdiknas, 2007:1082). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia arti kata sosial adalah berkenaan dengan masyarakat, perlu adanya
komunikasi dalam usaha menunjang pembangunan, suka memperhatikan kepentingan
umum (Depdiknas, 2007:1085).
Pembagian kerja memiliki implikasi yang sangat besar terhadap struktur masyarakat.
Durkheim sangat tertarik dengan perubahan cara di mana solidaritas sosial terbentuk,
dengan kata lain perubahan cara-cara masyarakat bertahan dan bagaimana anggotanya
melihat diri mereka sebagai bagian yang utuh. Untuk menyimpulkan perbedaan ini,
Durkheim membagi dua tipe solidaritas mekanis dan organis. Masyarakat yang ditandai
oleh solidaritas mekanis menjadi satu dan padu karena seluruh orang adalah generalis.
Ikatan dalam masyarakat ini terjadi karena mereka terlibat aktivitas dan juga tipe
pekerjaan yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama. Sebaliknya, masyarakat
yang ditandai oleh solidaritas organis bertahan bersama justru karena adanya perbedaan
yang ada didalamnya, dengan fakta bahwa semua orang memilki pekerjaan dan tanggung
jawab yang berbeda-beda (George Ritzer dan Douglas J. Goodman, 2008: 90-91).
Durkheim berpendapat bahwa masyarakat primitif memiliki kesadaran kolektif yang
lebih kuat yaitu pemahaman norma dan kepercayaan bersama. Peningkatan pembagian
kerja menyebabkan menyusutnya kesadaran kolektif. Kesadaran kolektif lebih terlihat
dalam masyarakat yang ditopang oleh solidaritas mekanik daripada masyarakat yang
ditopang oleh solidaritas organik. Masyarakat modern lebih mungkin bertahan dengan
pembagian kerja dan membutuhkan fungsi-fungsi yang yang dimiliki orang lain daripada
bertahan pada kesadaran kolektif. Oleh karena itu meskipun masyarakat organik memiliki
kesadaran kolektif, namun dia adalah bentuk lemah yang tidak memungkinkan terjadinya
perubahan individual (George Ritzer dan Douglas J. Goodman, 2008: 92).
Masyarakat yang dibentuk oleh solidaritas mekanik, kesadaran kolektif melingkupi
seluruh masyarakat dan seluruh anggotanya, dia sangat diyakini, sangat mendarah daging,
dan isinya sangat bersifat religious. Sementara dalam masyarakat yang memiliki
solidaritas organik, kesadaran kolektif dibatasi pada sebagian kelompok, tidak dirasakan
terlalu mengikat, kurang mendarah daging, dan isinya hanya kepentingan individu yang
lebih tinggi dari pedoman moral (George Ritzer dan Douglas J. Goodman, 2008: 91-92).
Masyarakat yang menganut solidaritas mekanik, yang diutamakan adalah perilaku dan
sikap. Perbedaan tidak dibenarkan. Menurut Durkheim, seluruh anggota masyarakat
diikat oleh kesadaran kolektif, hati nurani kolektif yaitu suatu kesadaran bersama yang

21
mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok, dan bersifat ekstrim serta
memaksa (Kamanto Sunarto, 2004: 128).
Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat kompleks,
yaitu masyarakat yang mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersatukan oleh saling
ketergantungan antar bagian. Setiap anggota menjalankan peran yang berbeda, dan saling
ketergantungan seperti pada hubungan antara organisme biologis. Bisa dikatakan bahwa
pada solidaritas organik ini menyebabkan masyarakat yang ketergantungan antara yang
satu dengan yang lainnya, karena adanya saling ketergantungan ini maka ketidakhadiran
pemegang peran tertentu akan mengakibatkan gangguan pada sistem kerja dan
kelangsungan hidup masyarakat. Keadaan masyarakat dengan solidaritas organik ini,
ikatan utama yang mempersatukan masyarakat bukan lagi kesadaran kolektif melainkan
kesepakatan yang terjalin diantara berbagai kelompok profesi (Kamanto Sunarto, 2004:
128).
Uraian diatas menggambarkan tentang konsep solidaritas dari sosiolog Emile Durkheim.
Secara garis besar peneliti akan menggunakan konsep yang telah dirumuskan oleh
Durkheim ini sebagai dasar pemikiran dalam melakukan penelitian tentang bentuk
solidaritas di Desa Melikan. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa solidaritas sosial
menunjuk pada satu keadaan
hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok
dengan kelompok di masyarakat berdasarkan pada kuatnya ikatan perasaan dan
kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.
Solidaritas menunjuk pada kekompakan untuk berbagi dan saling meringankan beban
pekerjaan satu sama lain. Peneliti juga menyimpulkan bahwa bentuk solidaritas sosial
terbagi menjadi dua, yaitu solidaritas mekanik dan organik. Solidaritas mekanik
mempunyai ciri pokok yaitu: Sifat individualitas yang rendah, belum ada pembagian kerja
yang jelas, dan hanya ada di dalam masyarakat pedesaan. Sementara solidaritas organik
mempunyai ciri pokok yaitu: Kesadaran kolektif lemah, sudah ada pembagian kerja yang
jelas, dan dapat terlihat di dalam masyarakat modern atau komplek. Peneliti
menggunakan konsep ini untuk meneliti tentang bentuk solidaritas sosial yang ada di desa
wisata. Melikan, dan untuk melihat kecenderungan bentuk solidaritas seperti apakah yang
ada di desa wisata Melikan.

Perbedaan solidaritas sosial kota dan desa


Kecenderungan bagi masyarakat desa mengarah pada kehidupan agamis dan religius,
sedangkan orang-orang kota lebih mengarah pada kehidupan duniawi.
Pada masyarakat kota, individu biasanya tidak terlalu bergantung pada orang lain
sedangkan di desa, antar warga biasanya memiliki hubungan yang erat karena satu sama
lain sering bergantung dalam berbagai hal dan kegiatan. Pada masyarakat desa,
membangun fasilitas desa pun dilakukan bersama, yang mana menjadikan satu sama lain
saling bergantung dalam berbagai hal di kota, pembagian kerja lebih tegas dan jelas

22
sehingga antar profesi memiliki garis batas yang nyata dan hubungan yang terjalin antar
profesi lebih profesional.Dengan adanya sistem pembagian kerja yang tegas, maka
kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan lebih banyak pada masyarakat kota
dibandingkan warga pedesaan.Dalam pola pikir secara rasional dan profesional pada
masyarakat yang tinggal di perkotaan, ada kemungkinan terjadi sebuah interaksi yang
didasarkan pada kepentingan bersama. kota, perubahan sosial lebih cepat terjadi
dibandingkan di desa karena masyarakat kota yang datang dari berbagai latar belakang
cenderung lebih terbuka dengan perubahan.Karena dinamisnya kehidupan di kota, maka
banyak warga desa yang tergiur untuk menetap di kota, yang mana proses ini dinamakan
urbanisasi. Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau
dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terbentuknya masyarakat
perkotaan.

Teori Solidaritas mekanik-organik


Diambil dari buku Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir
Post Modern (2012) karya George Ritzer, perkembangan masyarakat dilihat dari
masyarakat yang berkembang di lingkungan sederhana menuju masyarakat di lingkungan
modern.Perbedaan tersebut membuat Emile Durkheim membuat dua tipe solidaritas,
yaitu:
• Solidaritas mekanik
Merupakan rasa solidaritas yang berdasarkan suatu kesadaran kolektif. Bentuk
solidaritasnya tergantung pada individu masing-masing yang memiliki sifat yang sama
dan menganut kepercayaan serta pola normatif yang sama pula.

Solidaritas mekanik biasanya muncul dari pedesaan. Hal ini dikarenakan solidaritas
tersebut akan terbangun pada kelompok masyarakat yang masih sederhana.
• Solidaritas organik
Solidaritas yang berkembang dalam kelompoj masyarakat yang kompleks. Contohnya,
pada masyarakat perkotaan di mana para anggotanya disatukan oleh rasa saling
membutuhkan untuk kepentingan bersama.

23
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN
Gemeinschaft
Gemeinschaft dalam bahasa Inggris disebut communal society atau masyarakat komunal.
Dalam bahasa Indonesia disebut paguyuban.
Gemeinschaft adalah asosiasi sosial di mana individu-individu cenderung ke arah
komunitas sosial daripada keinginan dan kebutuhan individu mereka.Paguyuban adalah
bentuk kehidupan bersama, anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat
alami dan kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan rasa persatuan yang telah
dikodratkan.Biasanya paguyuban lahir dari dalam diri individu ditandai dengan rasa
solidaritas dan identitas yang sama. Keinginan untuk berhubungan didasarkan atas
kesamaan dalam keinginan dan tindakan. Di pedesaan, masyarakat tani yang
melambangkan Gemeinschaft, hubungan pribadi didefinisikan dan diatur berdasarkan
aturan sosial tradisional.Orang-orang memiliki hubungan tatap muka yang sederhana dan
langsung satu sama lain yang ditentukan oleh Wesenwille (kehendak alami), sebagai
emosi alami dan spontan serta ekspresi sentimen. Kontrol sosial dalam Gemeinschaft
dipertahankan melalui cara-cara informal seperti persuasi moral, gosip dan bahkan gerak
tubuh (gestur).
Gesellschaft
Gesellschaft dalam bahasa Inggris disebut associational society atau masyarakat asosiasi
dan dalam bahasa Indonesia disebut patembayan.Gesellschaft adalah masyarakat sipil di
mana kebutuhan individu mendapatkan prioritas penting daripada asosiasi sosial.
Patembayan merupakan konsep yang merujuk pada hubungan anggota masyarakat yang
memiliki ikatan yang lemah. Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama di mana
anggotanya mempunyai hubungan yang sifatnya sementara dan disatukan oleh pemikiran
yang sama.
Gesselschaft ditentukan oleh Kurwille (kehendak rasional) dan dilambangkan oleh
msayarakat kosmopolitan modern dengan birokrasi pemerintah dan organisasi industri
besar Dalam patembayan, hubungan manusia lebih bersifat impersonal dan tidak
langsung, dibangun secara rasional untuk kepentingan efisiensi atau pertimbangan
ekonomi dan politik lainnya.Gesellschaft adalah karakteristik tipe ideal kehidupan
perkotaan modern. Gesellschaft ditandai oleh individualisme, mobilitas, impersonalitas,
pengejaran kepentingan diri sendiri dan penekanan pada kemajuan daripada tradisi.
Nilai-nilai bersama dan keterlibatan pribadi secara total menjadi prioritas sekunder.

Ciri-ciri Gemeinschaft (paguyuban) adalah sebagai berikut:

1. Ikatan sosial bersifat personal.


2. Tipikal masyarakat rural.
3. Tipikal masyarakat tradisional.
4. Tipikal masyarakat petani.
5. Tradisi masih kuat.
6. Hubungan sosial bersifat tradisional.

24
7. Hubungan sosial didominasi oleh kerjasama.
8. Sistem kekeluargaan dan kekerabatan masih kuat.
9. Tindakan sosial berdasarkan keyakinan.
10. Mengedepankan prinsip berdasarkan nilai bersama.
11. Komposisi masyarakat bersifat homogen.
12. Tatanan sosial dibentuk oleh tradisi.
13. Interaksi sosial bersifat emosional.
14. Pembagian kerja sederhana.
15. Peran agama dominan dalam pengorganisasian sosial.

Ciri-ciri Gesellschaft (patembayan) adalah sebagai berikut:

1. Ikatan sosial bersifat impersonal.


2. Tipikal masyarakat urban.
3. Tipikal masyarakat modern.
4. Tipikal msayarakat industri.
5. Tradisi lemah.
6. Hubungan sosial bersifat kontraktual.
7. Hubungan sosial sosial didominasi oleh kompetisi.
8. Sistem kekeluargaan dan kekerabatan lemah.
9. Tindakan sosial berdasarkan komando.
10. Mengedepankan prinsip efisiensi.
11. Komposisi masyarakat bersifat heterogen.
12. Tatanan sosial dibentul oleh birokrasi.
13. Interaksi sosial bersifat rasional.
14. Pembagian kerja bersifat kompleks.
15. Peran ilmu pengetahuan ilmiah dominan dalam pengorganisasn sosial.

25
DAFTAR PUSTAKA

Kelas pintar. 2021. "Pengertian dan Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya".


https://www-kelaspintar-
id.cdn.ampproject.org/v/s/www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengertian-dan-
bentuk-bentuk-perubahan-sosial-budaya-
3581/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D%3
D# (diakses pada 30 mei 2021)

Yoga Saputra. Oktober 20220. "Perubahan Sosial Budaya – Pengertian dan Contoh
Lengkap". https://saintif-com.cdn.ampproject.org/v/s/saintif.com/perubahan-
sosial-budaya-
adalah/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16224409837417&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp
_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fsaintif.com%2Fperubah
an-sosial-budaya-adalah%2F (diakses pada 30 mei 2021)

Admin,juli 2018 “Ilmu Sosial Budaya Dasar: Pengertian, Ruang Lingkup, dan
Tujuannya Lengkap” https://www.ilmubudaya.com/2018/07/ilmu-sosial-budaya-
dasar.html(diakses 6 juni 2021)

DosenSosiologi.com Januari 2021 Pengertian Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD),


Ruang Lingkup, Tujuan, dan Contohnya https://dosensosiologi.com/ilmu-sosial-
budaya-dasar/ (diakses 6 juni 2021)

Fakhtan Amirul Huda,Desember 2016 “Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)”


https://fatkhan.web.id/ilmu-sosial-budaya-dasar-isbd/ (diakses 6 juli 2021)

M.Chairul Basrun Umainilo,S.sos.,M.Si “BUKU ajar ilmu sosial budaya”


2015.FAM PUBLISHING.

Dicky,Desember 2020 “Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow”


https://amp.kompas.com/skola/read/2020/12/31/140134369/teori-hierarki-
kebutuhan-abraham-maslow (diakses 5 juni 2021)

Muhammad ibnu Azzulfa,Februaru 2021 “Jenis-jenis Interaksi Sosial & Teorinya


Menurut para Ahli Sosiologi”
https://tirto.id/jenis-jenis-interaksi-sosial-teorinya-menurut-para-ahli-sosiologi-
f8SZ (diakses 5 juni 2021)

26
Pengertian solidaritas sosial https://eprints.uny.ac.id/18521/4/BAB%20II.pdf
(Diakses 5 juni 2021)

Serafica Gischa.Desember 2019 “Teori Solidaritas, dari Mekanik hingga Organik”


https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/18/190000069/teori-solidaritas-dari-
mekanik-hingga-organik (diakses 5 juni2021)

Arum.Sutrisni.Putri,Desember 2019 “Pengertian dan Perbedaan Gemeinschaft dan


Gesellschaft”
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/23/200000469/pengertian-dan-
perbedaan-gemeinschaft-dan-gesellschaft (diakses 5 juni 2021)

27

Anda mungkin juga menyukai