S DENGAN
PERSALINAN PERVAGINA DI KLINIK LMT SIREGAR TAHUN 2020
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. Andi Sahputra (200202002) 11. Nanda Simah Bengi (200202041)
2. Andriyansyhah (200202004) 12. Radinova Hulu (200202044)
3. Asri Mirdani Hia (200202008) 13. Saroka E Tumanggor (200202052)
4. Debora Anzelina Sirait (200202011) 14. Septyana Ndaha (200202053)
5. Dwi Utari (200202014) 15. Swasti Telaumbanua (200202059)
6. Emmi D Tinambunan (200202017) 16. Trisna Widya Santri (200202062)
7. Endang R Pakpahan (200202018) 17. Yohana O Purba (200202066)
8. Hafizuddin (200202022)
9. Ilham Wahyu (200202002)
10. Mutia Mislika (200202040)
Segala puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan kepada peneliti dan atas berkah rahmat dan karunia-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini dengan judul “Asuhan
Keperawatan Maternitas Pada Ny.S Dengan Persalinan Pervagina Di Klinik
LMT Siregar Tahun 2020 ”
Penyelesaian makalah ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan Profesi Ners Universitas Sari Mutiara Indonesia. Selama proses
penyusunan skripsi penelitian ini, begitu banyak bantuan, nasehat dan bimbingan
yang peneliti terima demi kelancaran penelitian ini. Dengan segala kerendahan hati,
pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat
Bapak/Ibu :
1. Parlindungan Purba, SH, MM, selaku Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan
2. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara
Indonesia
3. Taruli Rohana Sinaga, SP, MKM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
4. Ns. Jek Amidos Pardede, M.Kep, Sp.Kep.J, selaku Ketua koordinator Profesi
Ners Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan banyak arahan serta masukan
kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Ns. Rosetty Sipayung, M.Kep selaku Koordinator Stase Keperawatan Maternitas
yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan banyak arahan
serta masukan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
6. Ns. Lasma Rina Efrina Sinurat, M.Kep selaku Dosen pembimbing dan penguji
Stase Keperawatan Maternitas yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan
memberikan banyak arahan serta masukan kepada kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
7. Ns. Agnes Silvina Marbun, M.Kep selaku Dosen pembimbing dan penguji Stase
Keperawatan Maternitas yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan
memberikan banyak arahan serta masukan kepada kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
8. Ns. Eva Kartika Hasibuan, M.Kep selaku Dosen pembimbing dan penguji Stase
Keperawatan Maternitas yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan
memberikan banyak arahan serta masukan kepada kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
9. Ns. Adventy Riang Bevy Gulo, M.Kep selaku Dosen pembimbing dan penguji
Stase Keperawatan Maternitas yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan
memberikan banyak arahan serta masukan kepada kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
10. Christina Ross Etty Nainggolan, ST, M.Kes selaku Dosen pembimbing dan
penguji Stase Keperawatan Maternitas yang telah meluangkan waktu untuk
menguji dan memberikan banyak arahan serta masukan kepada kami sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
11. Para dosen dan staf di lingkungan Program Studi Ners Fakultas Farmasi Dan
Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
12. Ibu Ronni Naudur Siregar, SKM., Mkes. selaku Kepala Klinik LMT SIREGAR
yang telah memberikan izin dinas dan memberikan data yang diperlukan penulis.
13. Teman dan sahabat seperjuangan program studi ners yang telah mendukung dan
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
dengan demikian penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak dalam rangka penyempurnaan makalah ini.
Medan, Desember 2020
Penyusun
( Mahasiswa/i Klinik LMT SIREGAR)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pembangunan kesehatan di indonesia sudah mengalami peningkatan lima
tahun terakhir. Meskipun begitu, perkembangan ini masih belum sebanding dengan
kualitas kesehatan indonesia yang ideal bagi seluruh rakyat indonesia. Oleh karena
itu, indonesia terus berusaha untukmengembangkan kualitas kesehatan masyarakat,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara
keseluruhan dan merata. Usaha teebut tertuang dalam Visi dan Misi Rencana Strategi
Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019, diantaranya yaitu meningkatkan
pemberdayaan masyarakat, baik masyarakat swasta maupun masyarakat madani
dalam pembangunan kesehatan,meningkatkan pelayanan yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkeadilan serta meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan
sumber daya manusia dalam bidang kesehatan yang merata dan bermutu. Untuk dapat
mewujudkan hal teebut, dibutuhkan petugas kesehatan yang kompeten dalam bidang
kesehatan serta memiliki kemampuan untuk terus mengembangkan diri dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan (Depkes RI,2014).
Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia dalam
mencapai peningkatan produktivitas dan kesejahteraan umum maka untuk mencapai
hal teebut pembangunan kesehatan pada dewasa ini diajukanpadapeningkatan
pemerataan mutu pelayanan dengan memberikan pelayananyang profesional dapat
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu bealin dan anak
(Prawirohardjo,2013).
Kematian maternal dan neonatal merupakan masalah besar khususnya
dinegara- negara berkembang. Sekitar 98-99% kematian maternal dan perinatal
terjadi dinegara berkembang, sedangkan dinegara maju hanya 1-2%. Sebenarnya
sebagian besar kematian teebut masih dapat dicegah apabila mendapat pertolongan
pertama yang adekuat (Prawirohardjo, 2013).
Dari laporan WHO di Indonesia merupakan salah satu angka kematian ibu tergolong
tinggi yaitu 420 per 100.000 kelahiran hidup, bila dibandingkan dengan negara-
negara ASEAN lainnya.
Sementara menurut Depkes tahun 2009, mengalami penurunan menjadi 226
per 100.000 kelahiran hidup. Dari data teebut didapatkan penurunan angka 2
kematian ibu di Indonesia antara penyebab kematian ibu post partum di Indonesia
dikarenakan oleh infeksi dan pendarahan pervaginam. Semua itu dapat terjadi, jika
ibu post partum tidak mengetahui tanda bahaya selama masa nifas. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang masalah informasi yang
diperoleh ibu nifas kurang.
Masalah yang sering muncul dalam masa nifas adalah gangguan rasa nyaman
nyeri yang berhubunhan dengan nyeri di area perineum. Dalam mengatasi nyeri
dapat dilakukan beberapa teknik diantaranya adalah relaksasi nafas dalam, distraksi,
hipnotis 5 jari dan dengan kegiatan spiritual. Teknik relaksasi nafas dalam
merupakan salah satu cara untuk mnegurangi rasa cemas, dengan menarik nafas
dalam0dalam pada saat ada kontraksi atau merasa cemas melalui hidung sambil
menggembungkan perut dan menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan
sambil mengempeskan perut.
Relaksasi nafas dalam merupakan teknik non farmakologi,yaituteknik relaksasi
dengan cara melakukan nafas dalam, lambat (inspirasi secara maksimal dengan
perlahan) dangan menghembuskan nafas secara perlahan. Low Deep Breathing
adalah bentuk latihan nafas yang terdiri atas pernapasan abdominal (diafragma) dan
purse lips breathing.
Relaksasi napas dalam dapat mengatasi kecemasan, mengurangi rasa nyeri,
insomnia, dan stress. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi
nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi
dalam darah. Relaksasi napas dalam juga dapat memunculkan keadaan tenang dan
rileks yaitu gelombang otak perlahan-lahan akan melambat yang dapat membuat
seseorang dapat beristirahat dengan tenang.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk memberikan asuhan
keperawatan pada ibu nifas dengan masalah nyeri.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu menggambarkan “Asuhan Keperawatan Maternitas Pada
Ny.S Dengan Persalinan Pervagina Di Klinik LMT Siregar” secara
komprehensif meliputi aspek biopsiko-sosio-spritual pada klien dengan
pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian status kesehatan klien dengan benar
b. Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan post
partum spontan presentasi bokong
c. Membuat rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang muncul pada klien dengan post partum spontan
presentasi bokong
d. Melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaboratif pada
klien post partum spontan presentasi bokong
e. Mengevaluasi tindakan keperawatan dan perkembangan klien baik
tindakan mandiri maupun kolaboratif
f. Mendokumentasikan proses keperawatan yang telah dilaksanakan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS MEDIS
(Saleha, 2010).
j. Lochea
Lochea adalah cairan sekreet yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
masanifas. Macam-macam lochea :
1. Lochea Rubra(Cruenta)
Berasal dari cavum uteri berisi darah segar dari sisa-sisa selaput ketuban,
sel-sel desidua, verniks koseosa, lanugo dan mekonium, selama 2 hari
pasca pealinan
2. Lochea Sanguinolenta
Berwarna merah kekuning-kuningan berisi darah dan lender dari hari ke
3- 7 pasca pealinan
3. LocheaSerosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14 pasca
persalinan
4. Lochea Alba
Berwarna cairan kuning putih setelah 2 minggu.Tanda bahaya jika setelah
lochea rubra berhenti warna darah tidak muda, bau seperti menstruasi.
(Saleha, 2010).
k. Vagina
1. Dinding vagina mengalami kongesti dalam beberapahari
2. Perubahan progesterone dan estrogen menyebabkan mukosa vagina
menjadi tipis
3. Penurunan progesteron menyebabkan lubrikasi pada vagina
4. Labia minora tampak teregang
l. Serviks
Serviks melunak dan kembali memendek dalam waktu 18 jam post partum.
Bentuk servik berubah menjadi mulut ikan (mouth pish). Dalam waktu 2
minggu.
m. Otot pelvic
Kekuatan otot pelvic akan kembali setelah 6 minggu di perlukan kegel
exertise.
n. Perineum
Bila ada episiotomy maka akan lambat pemulihannya, tanpa atau dengan
episiotomy perineum mengalami edema dan kelihatan agak memar pada early
post partum
o. Afterpain
Umunya terjadi pada multipara oleh karena tonus otot yang kurang baik atau
pada hamil kembar sehingga uterus meregang pada saat hamil dan otot-otot
uterus menjadi kurang baik setelah melahirkan
1. Terjadi kontraksi yang intermiten seperti kram pada saat menstruasi
2. Biasanya tidak dialami oleh primipara
3. Meningkat saat menyusui
4. Kompres panas tidak dilakukan karena dapat meningkatkan
perdarahan.
A. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN POSTNATAL CARE (PNC)
KEPERAWATAN MATERNITAS
A. IDENTITAS
a. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Nama :
Umur : Umur :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pekerjaan :
Pekerjaan : Alamat :
Gol. Darah : Hubungan dengan Klien :
Alamat :
Riwayat ginekologi
Masalah ginekologi : ............................................................................................
Riwayat KB : .............................................................................................
KEADAAN UMUM………………………kesadaran………………………..
BB……………….kg TB…………….Cm
Tandai vital : TD: ……mmHg Nadi: ………….x/menit
S: ……………OC RR: ……………X/menit
KEPALA LEHER
Kepala : ……………………………………………………….
Mata : ……………………………………………………….
Hidung : ……………………………………………………….
Mulut : ……………………………………………………….
Telinga : ……………………………………………………….
Leher : ……………………………………………………….
Masalah khusus : ……………………………………………………….
DADA
Jantung : ……………………………………………………….
Paru : ……………………………………………………….
Payudara putting susus : ……………………………………………
Pengeluaran ASI : ……………………………………………………….
Masalah khusus : ……………………………………………………….
ABDOMEN
Involusi uterus : ……………………………………………………….
Kandung kemih : PENUH/KOSONG
Diastasis rektus abdominis : ……………………………………………
Fungsi pencernaan : ……………………………………………………….
Masalah khusus : ……………………………………………………….
EKSTREMITAS
Ekstremitas atas : Edema : Ya/tidak
Ekstremitas : Nyeri : Ya/tidak
Varies : Ya/tidak, lokasi
Tanda human ( haman’s sign) : +/-
Masalah khusus : ……………………………………………
ELIMINASI
Urine : kebiasaan BAK : ……………………………………
BAK saat ini : ……………………………………………………….
BAB : kebiasaan BAB : …………………………………….
BAB saat ini : ………………………… konstipasi : Ya/tidak
KEADAAN MENTAL
Adaptasi Psikologis
Penerimaan terhadap bayi
Masalah khusus
KEMAMPUAN MENYUSUI
OBAT-OBATAN
KEADAAN UMUM IBU
Tanda vital : TD :………….mmHg Nadi :……….x/menit
S : ………………oC RR :…………x/menit
NILAI APGAR
Tanda Nilai jumlah
0 1 2
Denyut ( )Tidak ( ) <100 ( ) <100
jantung ada
Denyut ( )Tidak ( ) lumpuh ( )
jantung ada menangis
kuat
Tonus otot ( ) ( ) ( )
Lumpuh ekstremitas gerakan
fleksi aktif
sedikit
Reflex ( ) tidak ( ) gerakan ( )
bereaksi sedikit relaksasi
melawan
warna ( ) tubuh ( ) tubuh ( )
kemeraha kemerahan kemeraha
n n
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peregangan perinium;
luka episiotomi; infolusi uteri; hemoroid; pembengkakan payudara.
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran yang
berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.
3. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan imobilisasi; kelemahan.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jalan lahir.
5. Resiko gangguan proses parenting berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang cara merawat bayi.
6. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan,
pengalaman sebelumnya, tingkat dukungan, karakteristik payudara.
C. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peregangan perinium;
lika episiotomi; infolusi uteri; hemoroid; pembengkakanpayudara.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien
menunjukan tidak adanya nyeri. Dengan kriteria hasil: TTV dalam batas
normal, klien menunjukan peningkatan aktifitas, keluhan nyeri terkontrol.
Intervensi:
1. Kaji lokasi dan karakteristik dari tingkat ketidaknyamanan/nyeri
Rasional : Untuk menentukan intervensi keperawatan sesuai skala nyeri
2. Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pasca pealinan adalahfisiologis
Rasional : Nyeri yang dirasakan ibu pasca melahirkan adalah fisiologis
3. Instruksikan ibu dalam melakukan teknik relaksasi tarik napas dalam.
Rasional : Mengalihkan perasaan nyeri dan
menurunkan ketidaknyamanan.
4. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang dan mengalihkannyeri
Rasional : Dapat membantu dalam menurunkan ketidaknyamanan.
b. Berikan kompres hangat lokal menggunakan handukkecil
Rasional : Kompres hangat membantu meningkatkan sirkulasi pada
area yang sakit dan meningkatkan kenyamananlokal.
c. Kolaborasi pemberian analgetik atauantipireutik
Rasional : Menurunkan ketidaknyamanan akibat nyeri.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. IDENTITAS
b. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.K Nama : Tn.S
Umur : 21 tahun Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin :Pr Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pekerjaan :Pegawai swasta
Pekerjaan : IRT Hubungan dengan Klien : Suami
Gol. Darah :A Alamat : Jl. Sekolah
Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
No Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Kompikasi
persalinan kelamin lahir bayi saat nifas
(L/P) lahir
Riwayat ginekologi
Masalah ginekologi :-
Riwayat KB :-
Riwayat ginekologi
Masalah ginekologi :-
Riwayat KB :-
DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI
Status obstetri : P1A0H1 bayi rawat gabung : Ya/tidak
Jika tidak, Alasannya :…………………………………………………………
DADA
Jantung : ……………………………………………………….
Paru : Warna kulit simetris, RR=20 x/i, nyeri tekan(-), sonor
Payudara putting susu: Tidak ada pembengkakan pada mamae, tidak ada tumor,
simetris kanan dan kiri, areola hiperpigmentasi, putting susu
bersih dan menonjol
Pengeluaran ASI : Kolostrum/ASI sudah keluar
Masalah khusus :-
ABDOMEN
Involusi uterus : ……………………………………………………….
Kandung kemih : PENUH/KOSONG
Diastasis rektus abdominis : ……………………………………………
Fungsi pencernaan : baik
Masalah khusus :-
EKSTREMITAS
Ekstremitas atas : Edema : Ya/tidak
Ekstremitas : Nyeri : Ya/tidak
Varies : Ya/tidak, lokasi
Tanda human ( haman’s sign) : +/-
Masalah khusus : ……………………………………………
ELIMINASI
Urine : kebiasaan BAK : sering
BAK saat ini : sering
BAB : kebiasaan BAB : 1x1 hari
BAB saat ini :1x1 hari konstipasi : Ya/tidak
KEADAAN MENTAL
Adaptasi Psikologis
Penerimaan terhadap bayi : Klien sangat bahagia dengan kehadiran bayi
Masalah khusus
KEMAMPUAN MENYUSUI
OBAT-OBATAN
KEADAAN UMUM IBU
Tanda vital : TD :110/70mmHg Nadi : 80x/menit
S : 36,7oC RR :20x/menit
NILAI APGAR
Tanda Nilai jumlah
0 1 2
Denyut ( )Tidak ( ) <100 ( √ ) <100 2
jantung ada
Denyut ( )Tidak ( ) lumpuh (√ ) 2
jantung ada menangis
kuat
Tonus otot ( ) ( ) (√ ) 2
Lumpuh ekstremitas gerakan
fleksi aktif
sedikit
Reflex ( ) tidak ( ) gerakan (√) 2
bereaksi sedikit relaksasi
melawan
warna (√ ) tubuh ( ) tubuh ( ) 0
kemeraha kemerahan kemeraha
n n
PERENCANAAN PULANG
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
AnalisaData
1. Nyeri b.d proses persalinan ditandai dengan Ny.K mengatakan nyeri area
perineum
Intervensi Keperawatan
RencanaKeperawatan
Impementasi
No. Hari/ Implementasi Evaluasi
Dx. tanggal
1 Rabu/ 16 3. Melakukan S : Ny.K mengatakan sudah bisa melakukan cara teknik
Desember pendekatan diri relaksasi nafas dalam
2020 pada pasien agar O : Ny.K mampu mempraktekkan cara teknik relaksasi
pasien nyaman nafas dalam
4. Melakukan teknik A : Klien dapat beradaptasi terhadap nyeri area
relaksasi nafas perineum
dalam P : Hentikan Intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Di dalam bab IV ini penulis akan membahas tentang tinjauan teori dan kasus
yang mendukung dan menghambat pada pelaksanaan pengambilan kasus di
lapangan. Asuhan keperawatan pada Ny. S dengan persalinan spontan dengan
masalah nyeri perineum.
1. Pengkajian
Pengkajian di lakukan pada tanggal 16 desember 2020. pasien mengatakan
daerah perineum terasa nyeri, P: profokatif: nyeri terasa ketika ingin eliminasi.
Paliatif: nyeri berkurang saat Q: nyeri terasa sedikit berdenyut denyut, R: nyeri
pada daerah perineum S: skala nyeri 8, T: nyeri timbul saat ingin eliminasi dan
banyak pergerakan 20-30 detik setiap 20 menit. Saat dikaji pasien tampak tidak
begitu semangat. Ditemukan dari hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri pada
luka jalan lahir, seperti ditusuk tusuk, dengan skala 5, dan dirasakan hilang
timbul, dan wajah pasien tampak meringis saat nyeri.
Menurut SDKI (2017) Nyeri akut adalah pengalaman sensori atau emosional
yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung
kurang dari 3bulan. Tanda dan gejala nyeri menurut teori terdiri dari data
subjektif yaitu mengeluh nyeri dan data objektifnya yaitu tampak meringis,
bersikap protektif, gelisah, frekuensi nadi meningkat, dan sulit tidur. (SDKI,
2017).
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan pada tinjauan pustaka adalah nyeri akut berhubungan
dengan intensitas kontraksi, defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi tentang penyebab dan akibat dari persalinan, ansietas berhubungan
dengan ketidaktahuan tentang situasi persalinan, nyeri pada persalinan.
Pada tinjauan kasus terdapat beberapa diagnosa keperawatan yang muncul,
antara lain Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peregangan
perinium; luka episiotomi; infolusi uteri; hemoroid; pembengkakan
payudara.Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran yang
berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.Gangguan pemenuhan ADL
berhubungan dengan imobilisasi; kelemahan.Resiko infeksi berhubungan dengan
trauma jalan lahir.Resiko gangguan proses parenting berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang cara merawat bayi. Ketidakefektifan menyusui berhubungan
dengan tingkat pengetahuan, pengalaman sebelumnya, tingkat dukungan,
karakteristik payudara.
Diagnosa yang muncul pada tinjauan pustaka disesuaikan dengan kondisi
patologis pasien secara umum, sedangkan diagnose keperawatan pada tinjauan
kasus disesuaikan dengan keadaan pasien secara langsung
Pada tinjauan kasus didapatkan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan
perineum; episiotomy karena pasien mengeluh nyeri pada area perineum.. Hal ini
tidak terjadi kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada pasien
persalinan normal.
Penulis mengangkat dengan problem nyeri karena saat dilakukan pengkajian
didapatkan data subjektif : klien mengatakan nyeri pada bagian perineum
3. Intervensi keperawatan
Pada perumusan tujuan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan. Pada tinjauan pustaka perencanaan menggunakan kriteria hasil
yang mengacu pada pencapaian tujuan. Sedangkan pada tujuan kasus
perencanaan menggunakan sasaran dalam intervensinya dengan tujuan penulis
ingin meningkatkan kemandirian klien dan keluarga dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan melalui peningkatan pengetahuan (kognitif), perubahan tingkah
laku klien (asektif) dan keterampilan mengenai masalah (psikomotor).
Pada intervensi tinjauan pustaka dilakukan intervensi yang sama pada tinjauan
kasus. Alasannya karena data yang didapat : Pasien mengatakan nyeri seperti di
tusuk-tusuk, bagian bawah, dengan skala nyeri 5, nyeri tersa jarang (hilang
timbul). Dengan data objektif yang mendukung pasien tampak meringis.
4. Implementasi
Implementasi merupakan pengelolaan dan perwujudan dan rencana keperawatan
yang telah disusun dan ditetapkan pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012).
Pelaksanaan pada tinjauan pustaka belum dapat direalisasikan karena hanya
membuat teori asuhan keperawatan. Sedangkan pada tinjauan kasus telah disusun
dan direalisasikan pada klien dan ada pendokumentasian serta intervensi
keperawatan.
Pada implementasi tinjauan pustaka sama seperti tinjauan kasus. Dilakukan
tindakan seperti menjelaskan pada pasien tentang nyeri dan penyebab dari nyeri,
menganjurkan pasien untuk nafas dalam saat nyeri, mengajarkan teknik relaksasi
dan distraksi, mengobservasi tingkat kesadaran pasien, mengobservasi tanda-
tanda vital pasien.
6. Evaluasi
Pada tinjauan pustaka evaluasi belum dapat terlaksana karena merupakan kasus
semu sedangkan pada tinjauan kasus evaluasi dapat dilakukan karena dapat
diketahui keadaan pasien dan masalahnya secara langsung
Pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan proses persalinan
perineum;episiotomy sudah dilakukan dalam waktu 1 x 30 menit karena tindakan
yang tepat, pasien juga melakukan apa yang penulis ajarkan untuk nyerinya dan
telah berhasil dilaksanakan dan tujuan kriteria hasil telah tercapai.
Menurut penulis, dari hasil evaluasi akhir pada tanggal 16 desember 2020 pukul
08:05 WIB, masalah keperawatan Nyeri akut teratasi, sekala nyeri klien
berkurang menjadi 3, klien tampak bersemangat dan tidak pucat, walaupun
keadaan klien sudah mulai membaik tetap harus dilakukan pemantauan keadaan
klien untuk mencegah komplikasi lain dan menghentikan intervensi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah penulis melakukan pengamatan dan melaksanakan asuhan
keperawatan secara langsung pada klien dengan kasus Persalinan Normal di klinik
LMT SIREGAR, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sekaligus saran
yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan klien dengan
Persalinan Normal.
Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada
klien dengan Persalinan Normal, maka penulis dapat mengambil simpulan nyeri akut
berhubungan dengan persalinan d/d Ny.K mengatakan nyeri area perineum, setelah
dilakukan asuhan keperawatan dengan tujuan nyeri dapat berkurang. Kriteria hasil
keaadaan umum baik, TTV normal (TD : 120/80 mmHg, N : 80x/ menit, S : 36,5°C,
RR : 18x/ menit), wajah tampak rileks, tingkat nyeri berkurang, skala nyeri berkurang
3-1
5.2 Saran
Bertolak dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Untuk mencapai hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan hubungan
yang baik dan keterlibatan klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.
2. Perawat sebagai petugas kesehatan hendaknya mempunyai pengetahuan,
ketrampilan yang cukup serta dapat bekerjasama dengan tim kesehatan
lainnya dengan memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan
persalinan normal.
3. Dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang professional
alangkah baiknya diadakan suatu seminar atau suatu pertemuan yang
membahas tentang masalah kesehatan pada klien.
4. Pendidikan atau pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu
ditingkatkan baik secara formal maupun informal khususnya dalam bidang
pengetahuan.
5. Kembangkan dan tingkatkan pemahaman perawat terhadap konsep
manusia secara komprehensif, sehingga mampu menerapkan asuhan
keperawatan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, A., Mustafa, A., Emil, S. A. V., Amekah, E., Engmann, C., Adanu, R., et
al. (2013). “Social Support During Delivery In Rural Central Ghana : A Mixed
Methods Of Women’s Preferences For and Against Inclusion Of A Lay Companion
In The Delivery Room”. Journal Of Biosocial Science. Cambridge University Press.
(http://journals.cambridge.orgS002193201300041 diakses tanggal 08 Agustus 2019
jam 16:15 WIB).
Anwar, Saifuddin. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonata. Yogyakarta : Pustaka Pelajar ; 2014.
Arif, Ulfa., dkk. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kecemasan pada
Ibu Hamil Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Kemis Tanggerang Tahun
2014. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 49-56, Desember 2014. ISSN : 2086-9266
Cunninghsm, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Gilstrap, L., &
Wenstrom, K. D. (2014). Pregnancy Hypertension. Dalam F. G. Cunningham, K. J.
Leveno, S. L. Bloom, J. C. Hauth, L. Gilstrap, & K. D. Wenstrom (Penyunt.),
Williams Obstetrics (24th Edition ed.). New York : The McGraw-Hill Companies
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Jawa Timur. (2016).
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVI
NSI_2016/15_jatim_2016.pdf
Elzahra, A. 2012. Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Ketuban Pecah Dini.
Available online at :http://thynha.blogspot.com/2012/12/asuhan- keperawatan-pada-
nys-dengan.html. Diakses tanggal 08 Agustus 2019
Hafifah. (2011). Laporan Pendahuluan pada Pasien dengan Persalinan Normal.
Dimuat dalam http:///D:/MATERNITY%20NURSING/LP
%20PERSALINAN/laporan- pendahuluan-pada-pasien-dengan.html (Diakses tanggal
19 Agustus 2019)
103
Irmayanti., 2011. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dan Pemeriksaan Kehamilan
dengan Komplikasi Persalinan di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Medan
Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. (2013). Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi edisi 2. EGC :
Jakarta
Normanita, nita, dkk. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Nuha Medika. 2013
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi 4 : cetakan 3. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Saswono Prawirohardjo.
Rukiyah, A. Y, dkk. (2009). Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Jakarta : CV. Trans
Info Media
Rohani. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba Medika
Saifuddin, A.B. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009; 115.
Sulistyawati A, Nugraheny E. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Jakarta : Salemba
Medika ; 2010
Sulistyawati, A. & Nugraheny, E. (2013). Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin.
Jakarta : Salemba Medika
Sulistyawati, Ari. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba
Medika
Shodiqoh, E.R., & Syahrul, F. (2014). Perbedaan Tingkat Kecemasan dalam
Menghadapi Persalinan antara Primigravida dan Multigravida. Jurnal Berkala
Epidemiologi. 2(1), 141-150. Diterima dari http://www.journal.unair.ac.id/download-
full/JBE8534- d73df33709fullabstract.pdfpada tanggal 05 September 2019
Tasnim et all. (2011).http://eprints.ums.ac.id/30133/2/BAB_I.pdf
104