Anda di halaman 1dari 4

TRASKRIP WAWANCARA PARTISIPAN 4

Data Demografi Partisipan


Inisial Partisipan :
Jenis Kelamin :
Umur :

Peneliti : baik perkenalkan saya disini mahasiswa dari Universitas sari mutiara, dan saya atas
nama ilham wahyu disini saya inin melakukan penelitian terhadap bagaimana
pengalaman perawat dalam melakukan triage dimasa pandemi COVID-19 jadi kami
disini akan saya sampaikan beberapa pertanyaan dan sebelum kita memulainya akakah
bisa kami melakukan dokumentasi dengan cara merekam suara akakah kakak bersedia ?

Partisipan : iya saya bersedia.

Peneliti : jadi disini dari pertanyaan pertama bagaimana metode triase yang digunakan di IGD
Rumah Sakit Bhayangkara TK.II Medan sebelum masa pandemi Covid-19 ini?

Partisipan : baik, sebelum nya masa Covid-19 ini kita harus membedakan alur masuk pasien
yang biasanya itu kita bedakan sebelum masuk ke ruangan IGD biasanya kita bedakan
akakah dia penyakit yang menular atau tidak menular jika pasien tersebut ada penyakit
menular otomatis kita akan memasukan di tempat yang khusus penyakit yang tempat
menular sedangkan kalau misalnya pasien tersebut tidak mengalami penyakit menular
kira letakkan dibed yang biasa.

Peneliti : seperti itu ya kakak... kemudian disini ada pertanyaan ke dua yang akan saya
sampaikan, selama masa Covid-19 ini akakah ada perubahan metode trige, jika ada
bisakah kakak menjelaskan

Partisipan : pada masa pandemi Covid-19 ini sebenarnya paling berunah itu adalah pengecekan
suhu dimana biasanya kan tidak ada pengecekan suhu sebelum covid nah pada saat
covid ini kita harus melakukan pengecekan suhu agar kita tau akakah dia pasien tersebut
mengalami demam atau tidak,

Peneliti : dan itu perubahan metodenya, akakah (terbata) maksudnya ditentukan pasien masuk itu
terjangkit Covid-19 atau tidak atau bagaimana kak...?

Partisipan : itu bakalan ditentuin akakah pasien tersebut terjangkit Covid-19, jika pasien tersebut
terjangkit Covid-19 otomatis pasien tersebut di isolasi diruangan yang sudah di arahkan
dan diberikan untuk tempat isolasi, namun jika tidak otomatis ditempatkan diruangan
yang biasa.
Peneliti : ok baik kak, terus disini, bagaimana tanggapan kakak dengan perubahan metode
tersebut?

Partisipan : jadi emmm... nah jadi ada sebenarnya sih kendala pertamanya yaitu pada saat
mengukur suhu pasien atau kita padasaat menanyakan keluhan pada pasien tersebut,
biasanya pasien itu ketika di cek dikatakan demam namun pasein terdebut tidak
mengatakan demam

Peneliti : itu pasien nya agak takut mungkin dengan Covid-19 atau dia takut di tuduhkan atau di
diagnosa sebagai penyakit Covid-19

Partisipan : iya pasien tersebut takut karena pasien tersebut dirinya terjangkit Covid-19 ini,

Peneliti : jadi bagaimana perasaan kakak saat melakukan triage pada pasien yang mengalami
kegawatdaruratan belum diketahui apakah pasien belum terjangkit Covid-19,
maksudnya di sini kan pasien baru masuk ni... dia langsung membutuhkan perawatan
yang inrensif tapi disini kan perawatnya belum tau apakah dia terjangkit Covid-19 atau
tidak jadi bagaimana tanggapan kakak dengan hal itu ?

Partisipan : ya. Jadi memang biasanya kami untuk menangani itu tetap harus memakai alat APD
terlebih dahulu. Jadi setiap apapun pasiennya sebenarnya memang sudah ada perawat
yang memakai standby pakai APD sehingga sebelum kami taupun itu suspect ataupun
dia probable atau kemungkinan Covid, perawatnya sudah standby dulu dengan
memakai APD. Begitu biasanya penganannya.

Peneliti : kemudian disini apakah kendala yang kakak rasakan saat melakukan triage dimasa
Covid-19 ini, yang kita tau kan penggunaan APD sebelumnya itu hanya handscun dan
masker saja dan disini kan yang kita tau harus menggunakan masker, kacamata
google, jubah dan menggunakan perlengkapan-perlengkapan yang double jadi apakah
ada kendala disitu kak?

Partisipan : otomatis kendala disitu pasti ada kan dek, apalagi kita memakai jubah atau APD
yang begitu lengkap, kemudian itu otomatis juga terasa panas ya kan... dan kita juga
sulit berinteraksi dengan pasien atau perawat yang lain, kendalanya ya susah
berkomunikasi dan pergerakan pada saat melakukan tindakan kepada pasien tersebut.

Peneliti : kemudian disisni bagaimana kakak mengatasi kendala tadi dalam melaksanakan triage
tadi kan ada... kesulitan kakak yang kakak alami jadi bagaimana kakak mengatasinya.?

Partisipan : untuk mengatasinya kita bisa berkomunikasu kepada perawat atau rekan kerja kita
terus minta tolong ataupun minta tolong bantu untuk melakukan tindakan kepada
pasien tersebut, supaya tindakan nya cepat dan selesai.

Peneliti : kemudian disini apakah APD dari RS. Bhayangkara ini disediakan lengkap ?
Partisipan : emmm... kalau perlengkapan sudah disediakan dari rumah sakit namun eee apaya,...
namun seperti hasmat dan jubah dan kaca mata google itu harus di cuci ulang kembali
tapi kalau handscon ataupun masker itu otomatis harus kita ganti kan...

Penieliti : oh.. seperti itu ya kak, kemudian disini apakah APD membuat anda kesulitan dalam
melakukan triage, maksudnya disinikan biasanya hanscon 1 aja sudah membuat kita
bagaimana-bagaimana dalam melakukan tindakan, apakah dalam menggunakan
double-doubel seperti itu, bisa ada kesulitan gitu....?

Partisipan : kalau kesulitan itu pasti ada kan dek, seperti yang adke bilang karna berlapis-lapis
dalam melakukan tindakan tersebut ada kendalah pastinya tingkat kesulitan seperti
memasang infus ada kendala apalagi udah memakai APD, handscon 2 lapis, masker
dua lapis, semua nya lengkap pasti kita pun sebegai perawat merasa panas memakai
APD tersebut, itu sih kendalanya sulit dalam tindakan kepada pasien

ya baik. memang biasanya untuk menggunakan handscoon 2 lapis itu dia bisa mengganggu
perawat dalam melakukan pemasangan tindakan seperti infus dan lain-lainnya, itu
biasanya bisa mengganggu kecapatan tangan dan lain-lainnya. Terus yang kedua jugak
biasanya mengganggu dari segi suhu tubuh, biasanya kita yang menggunakan itu jadi
kepanasan sehingga biasanya ingin cepat-cepat melakukan tindakan dan ingin cepat-
cepat bukak gitu biasanya kendalanya.

Peneliti : kemudian disini pertanyaan yang terakhir yang saya sampaikan kepada kakak, menurut
kakak metode triase yang bagaimana yang sebaiknya dilakukan dimasa pandemi
Covid-19 ini?

Partisipan : iya, kalau menurut saya metode terbaik adalah memang tetap harus dipisahkan antar
ruang IGD biasa dan ruang isolasi, jadi harusnya memang ada perawat khusus atau
dokter khusus atau dibentuk tim yang memang dalam satu ruangan itu sudah siap
untuk menerima pasien-pasien yang suspect. Jadi , ada ruangan yang dibedakan dari
ruangan pasien-pasien biasa begitupun dengan petugas dan timnya, jadi tidak hanya
ruangannya saja tapi petugas dan timnya harus dibedakan. Na juga, dalam
pemeriksaan vital sign memang harusnya alat-alat yang di untuk pasien-pasien yang
dicurigai itu harusnya berbeda dengan alat-alat yang untuk pasien-pasien yang biasa
atau penyakit yang tidak menular ataupun yang tidak kita curigai Covid. Jadi seperti
itu tekanan darah, seperti cek suhu, seperti saturasi. Itu harusnya dibedakan dengan
pasien-pasien yang biasa ataupun yang tidak kita curigai Covid-19.

Peneliti : saya rasa disini dari pertanyaan yang saya sampaikan itu sudah cukup puas saya
mendapatkan jawaban dari bakak. saya tutup perbincangan kita, jika ada kata-kata
yang salah yang saya sampaikan kepada kakaksaya mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan kemungkinan dari pertanyaan yang saya sampaikan juga mungkin bisa
ada mengganggu dari kakaksaya sangat meminta maaf dan atas waktu yang
kakakberikan kepada kami sangat meminta terima kasih.

Partisipan : baik terima kasih semoga sukses bang.

Anda mungkin juga menyukai