Anda di halaman 1dari 5

NASKAH SIMULASI / ROLEPLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PASIEN

GANGGUAN PENGELIHATAN YANG DILAKUKAN OLEH PERAWAT

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 9 :

DWI ANDRYANTO

KADEK MEGA MUTIARA SARI PUTRI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES MATARAM

TAHUN AJARAN 2020/2021


1. DWI ANDRYANTO ( SEBAGAI PERAWAT )
2. KADEK MEGA MUTIARA SARI PUTRI ( SEBAGAI PASIEN )

3. TAHAP PRA INTERAKSI


Karakteristik Klien:

Nama : ny.A

Umur : 40 tahun

Agama :Islam

Pekerjaan : URT

Riwayat Penyakit: Gangguan pengelihatan

rencana pertemuan dengan klien:

- Memberikan pelayanan kepada pasien selama pasien berada dalam rumah sakit seperti :
a. Mengantar pasien ke poli mata
b. Melakukan pemeriksaan selama berada di rumah sakit
c. Membantu pasien pada saat pasien mengingikan sesuatu

2. TAHAP INTRODUKSI
Perawat pertama kali bertemu dengan pasien sehingga menggunakan tahap introduksi.

Perawat : Assalamualaiku.wr.wb. Selamat Pagi buk ?

klien : Waalaikumsallam. Selamat Pagi juga?

Perawat : Buk, perkenalkan saya perawat Dwi Andryanto, bisa di panggil Andri. saya
perawat yang bertugas pagi hari ini dari jam 08.00 WITA sampai dengan jam
14.00 WITA, apakah benar ini dengan ibu aminah?

klien : Iya nak andri.

perawat : Bu aminah ( sambil membantu pasien membenarkan posisi pasien agar menghadap
ke perawat) apakah ada keluhan untuk saat ini ?

klien : Iya nak ada, saat ini Ibu merasa lemas, pusing, sakit kepala dan tidak begitu hafal
dengan ruangan disini. semisalnya ibu ingin ke toilet atau minum obat caranya
bagaimana yah nak. soalnya kan ibu dalam keadaan seperti ini.

Perawat : oh iya buk, disini ibu tidak perlu khawatir saya akan membantu ibu, saya jelaskan
sedikit yah buk. di sebalah Kanan ibu ada lemari untuk simpan barang2 ibu semasi
disini di sebelah kiri ibu tidak ada apa2, nanti kalau ibu ingin keluar atau ke toilet
ibu bisa pencet bel yg ada di sebelah kanan atas dekat kepala ibu, disini yah buk
(sambil mengambil tangan pasien dan menyentuh bel).

klien : Iya nak

3. TAHAP KERJA
Perawat : untuk lemas, sakit kepala dan pusing ibu disini saya akan memberika ibu obat dan
melakukan pengecekan tekanan darah karena bisa jadi pusing yang di rasakan oleh
ibu dikarenakan oleh kurangnya tekanan darah ibu.
klien : iya nak.
Perawat : baik buk langsung saja geh... permisi yah buk saya akan mengecek tekanan darah
ibu. ( sambil mengambil dan membantu ibu mengambil posisi yang nyaman pada
saat pemeriksaan)
Klien : iya nak
(perawat melakukan pemeriksaan tekanan darah)

Perawat : buk saya sudah melakukan pemeriksaan tekanan darah, disini saya dapatkan
tekanan darah ibu memang agak rendah, tekanan darah ibu yaitu 90/60 mmHg
normalnya biasanya 120/80 mmHg
klien : lalu ibu harus bagaimana nak.
perawat : ibu tidak usah khawatir disini saya akan memberikan vitamin dan juga obat untuk
sakit kepala buat ibu
klien : iya baiklah klau begitu nak
perawat : mari bu saya bantu ibu unuk meminum obtnya: perawat membantu pasien
meminum obatnya:

4. TAHAP TERMINASI
perawat : baik bu mungkin itu saja untuk hari ini, nanti jika perlu sesuatu jangan lupa
pencet belnya.
klien : iya nak
perawat : iya buk, saya permisi dulu nggeh .
iya nak terima kasih yah
LAMPIRAN MATERI TENTANG GANGGUAN PENGELIHATAN

A. Pengerian gangguan pengelihatan


Gangguan pengelihatan adalah kelainan yang menyebabkan gangguan pada
pengelihatan normal. kemampuan individu untuk melihat dimungkinkan oleh sistem
organ yang disebut mata. Sistem ini terdiri atas organ – organ yang menerima dan
memfokuskan cahaya yang masuk kedalam mata, sel – sel reseptor penglihatan.
Gangguan penlihatan dapat terjadi baik karena kerusakan organ,misal:kornea,lensa mata,
Kekeruhan humor viterus,maupum kerusakan kornea,serta kerusakan saraf
penghantar impuls menuju otak.Kerusakan ditingkat persepsi antara lain dialami klien
dengan kerusakan otak.Semua ini mengakibatkan penurunan visus hingga dapat
menyebabkan kebutaan,baik persial maupun total.Akibat kerusakan visual,kemampuan
menangkap rangsang ketika berkomunikasi sangat tergantung pada pendengaran dan
sentuhan.Oleh karena itu,komunikasi yang dilakukan harus mengoptimaln fungsi
pendengaran dan sentuhan karena fungsi penglihatan sedapat mungkin harus digantikan
oleh informasi yang dapat ditrasfer melalui indra yang lain.Sebagai contoh,ketika
melakukan orientasi ruang perawat secara lisan misalnya dengan menerangkan letak meja
kursi,menerangkan beberapa langkah posisi tempat tidur dari pintu,letak kamar mandi
dan sebagaiannya.

B. Tehnik – Tehnik Berkomunikasi Terapeutik Pada Pasien Gangguan Penglihatan.


Berikut adalah teknik-teknik yang perlu diperhatikan selama berkomunikasi dengan klien
yang mengalami gangguan penglihatan :
1. Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan
persial atau sampaikan secara verbal keberadaan / kehadiran perawat ketika anda
berada didekatnya.
2. Indentifikasi diri anda dengan menyebut nama(dan peran)anda.
3. Berbicara menggunakan nada suara normal karena kondisi klien tidak memungkinkan
menerima pesan verbal secara visual.Nada suara anda memagang peranan besar dan
bermakna bagi klien.
4. Terangkan alasan anda menyentuh atau mengucaokan kata-kata sebelum melakukan
sentuhan pada klien.
5. Informasikamn kepada klien ketika anda akan menggilakannya / memutus
komunikasi
6. Orientasikan klien dengan suara-suara yang terdengar disekitarnya.
7. Orientasikan klien pada lingkungan bila klien dipindah kelingkungan/ruangan yang
baru.
Agar komunikasi dengan orang dengan gangguan sensori penglihatan dapat berjalan Lancar
dan mencapai sasarannya , maka perlu juga diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Dalam berkomunikasi pertimbangan isi dan mata nada suara


b. Periksa lingkungan fisik
c. Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi
d. Berkomunikasikan pesan secara singkat
e. komunikasikan hal-hal yang berharga saja
f. Dalam merencanakan komunikas,berkonsultasilah dengan pihak lain agar memperoleh
dukungan.
C. Syarat – Syarat Yang Harus Dimiliki Perawat Berkomunikasi Dengan Pasien Gangguan
Penglihatan
syarat yang harus dimilki oleh perawat dalam berkomunikasi dengan pasien dngan gangguan
sensori penglihatan adalah :
1. Adanya kesiapan artinya pesan atsun informasi, cara penyampaian dan salurannya
harus dipersiapkan terlebih dahulu secara matang.
2. Kesungguhan artinya apapun wujud dari pesan atau informasi tersebut tetap harus
disampaikan secara sungguh-sungguh atau serius.
3. Ketulusan artinya sebelum individu memberikan informasi atau pesan kepada
individu lain pemberi informasi harus merasa yakin bahwa apa yang disampaikan itu
merupakan sesuatu yang baik dan menang perlu serta berguna untuk pasien
4. Kepercayaan diri artinya jika perawat mempunyai kepercayaan diri maka hal ini akan
sangat berpengaruh pada cara penyampaiannya kepada pasien
5. Ketenangan artinya sebaik apapun dan sejak apapun yang akan disampaikan,perawat
harus bersifat tenang,tidak emosi maupun memancing emosi pasien,karena dengan
adanya ketenangan maka informasi akan lebih jelas baik dan lancar.
6. Keramahan artinya bahwa keramahan ini merupakan kunci sukses dari kegiatan
komunikasi,karena dengan keramahan ya ng tulus tanpa dibuat-buat akan
menimbulkan perasaan tenang,senang dan aman bagi penerima
7. Kesederhanaan artinya didalam penyampaian informasi,sebaiknya dibuat sederhana
baik bahasa, pengungkapan dan penyampaiannya.Meskipun informasi itu panjang dan
rumit akan tetapi kalau dberikan secara sederhana berurutan dan jelas maka akan
memberikan kejelasan secara sederhana berurutan dan jelas maka akan memberikan
kejelasan informasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai