Anda di halaman 1dari 5

NASKAH ROLEPLAY KEP.

GERONTIK

Pemeran:

Kepala Ruangan : Salma

Perawat 1 : Nuraisyah

Perawat 2 : Jian

Pasien : Amalia

Narator : Fina

Keluarga Pasien : Maharatu

Pada suatu hari di Panti Werdha Budi Pertiwi, terdapat pasien lanjut usia yang berumur
60 tahun Bernama Ny.A berjenis kelamin perempuan. Ny. A tinggal di panti werdha budi pertiwi
sejak 1 tahun yang lalu. Ny. A merupakan berasal dari suku sunda, status perkawinan cerai
meninggal, agama islam, dan memiliki 2 orang anak. Ny. A merupakan pasien dengan Diabetes
Melilitus sejak setahun yang lalu. Pasien mengatakan selalu merasa kram kesemutan dibagian
kaki nya

Perawat yang sedang berdinas pada saat itu mendatangi kepala ruangan untuk berbincang
mengenai pasien yang akan dilakukan tindakan.

PRA INTERAKSI

Perawat : “(sambil membuka pintu ruangan dan mengucapkan salam) Assalamualaikum


selamat pagi bu.”

Karu : “Wa’alaikumussalam,iya ada apa ?silahkan masuk”

Perawat : “Baik bu terimakasih, jadi begini bu ada pasien yang Bernama Ny. A berumur
60 tahun yang mengalami DM sudah 1 tahun, rencananya saya dan rekan saya
Nur akan melakukan pendidikan kesehatan mengenai senam kaki untuk DM.”

Karu : “Apa yang telah di siapkan untuk melalukan pendkes pada pasien tersebut?
Perawat : "Saya sudah menyiapkan SAP dan Juga leaflet mengenai senam kaki bagi
penderita DM Bu.

Karu : "Okee bagus.. Saya mau bertanya apa kelemahan dan kelebihan yang di miliki
untuk melakukan pendkes pada pasien tersebut?”

Perawat : “Kelebihan saya, saya sudah belajar Keperawatan Gerontik di kampus juga saya
sudah membaca beberapa buku atau jurnal tentang keperawatan gerontik dan
kekurangan saya, saya belum pernah melakukannya langsung kepada pasien, dan
itu membuat saya sedikit gugup. Tetapi untuk mengurangi kegugupan tersebut
saya menarik nafas dalam 3 kali kemudian saya meminum sedikit air mineral
supaya saya menjadi lebih siap dan percaya diri.”

Karu : “ Baik kalau begitu, ibu percaya kamu bisa. Silahkan persiapkan dan lakukan
pendkes pada pasien tersebut.”

Perawat : “Baik bu kalau begitu saya pamit untuk mempersiapkan alatnya dan langsung
melakukan pendkes pada Ny. A Ketika saya sudah tenang, kalau begitu saya
pamit ya bu…Assalamualaikum.”

Karu : “ Iya mangga, waalaikumussalam”

Perawat pun mempersiapkan alat dan menenangkan dirinya terlebih dahulu. Lalu,perawat
pun bergegas menuju ruangan dan tidak lupa mencuci tangan sebelum masuk ruangan.

FASE ORIENTASI

Perawat J : (Tok Tok Tok) “Assalammualaikum selamat pagi Bu, apakah benar ini dengan
Ibu Aminah?”

Pasien : “Waalaikumussalam sus, Iya benar sus”

Perawat J : “Bisa sebutkan nama lengkapnya Bu?”

Pasien : “Nama saya Aminah Siti Faizah”

Perawat J : “Baik Bu, bisa sebutkan tanggal lahir nya?”

Pasien : “ 20 Maret 1961”


Perawat J : "Kalau ini dengan keluarga nya yaa?"

Keluarga Pasien : "Iya sus, saya anaknya"

Perawat : “Baik perkenalkan saya perawat Jian dan ada rekan saya juga namanya Perawat
Nur ,kami mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung Semester 5 yang sedang
berdinas disini, Ibu atau teteh bisa panggil saya Suster Nur/jian. Kami yang
berdinas di RS ini dari pukul 07.00-14.00 siang nanti. Kalau ibu sendiri lebih
senang dipanggil apa?”

Keluarga Pasien : “Panggil saja ibu saya Ibu Minah Sus, itu panggilannya. Atau panggil Ibu
saja cukup"

Perawat : “Okee baik, Bu minah dan teteh Sekarang saya ingin bertanya- Tanya sedikit
mengenai kondisi Ibu minah saat ini, Ibu untuk saat ini apa yang ibu rasakan?”

Pasien. : " Sekarang yang kadang terasa sakit pinggang sus, lalu ada rasa kram di kaki
seperti mati rasa serta kesemutan. lalu pandangan saya juga buram, makanya saya sering minta
tolong anak saya juga"

Keluarga pasien : "Ibu saya juga suka mudah lemas sama lesu gitu sus, terus sering minta
minum, sering haus gitu"

Perawat. : "Baik ibu merasakan kram yaa pada kaki, sebelumnya apakah ibu sudah
mengetahui mengenai senam kaki untuk Diabetes Melitus?

Pasien : “Belum tau sus"

Perawat. : "Baik ibu disini saya akan memberikan penjelasan mengenai senam kaki pada
penderita dm, disini saya akan menjelaskannya kepada ibu dan juga teteh. Disini
tujuannya agar ibu dan teteh menjadi tau tentang senam kaki dm ini dan agar bisa
dipraktekan kepada ibu supaya mengurangi keram dan kesemutan tersebut.
Kurang lebih waktunya 15 menit. Apakah ibu dan teteh bersedia?"

Pasien : “ Ah sus ibu mah takut ah pasti sakit ya?”

Keluarga pasien : ” Aduh sus saya masih ragu untuk senam ini “
Perawat : “Baik kalo ibu da teteh masih ragu, saya jelaskan lebih detail ya mengenai senam kaki
supaya ibu dan teteh tidak merasa ragu Senam kaki diabetik ini adalah senam yang
dilakukan untuk memperlancar peredaran darah ke kaki dan menguatkan otot-otot
kecil di kaki supaya tidak sering kesemutan. Kemarin kan Ibu Minah mengeluhkan
sering kesemutan pada kaki ya? Nah senam ini nanti bisa membantu meminimalkan
kesemutan pada kaki ibu. Selain itu senam kaki diabetik ini dapat membantu
menurunkan kadar gula darah yang tinggi dengan meningkatkan produksi insulin
yang dipakai dalam trasnportasi glukosa ke sel. Senam kaki dibetik ini termasuk
senam aerobik yang gerakan-gerakannya pada daerah kaki secara tempo yang lambat,
beruruan, dan terus menerus sehingga setiap tahapan gerakan harus dilakukan. Nanti
senamnya tidak perlu berdiri, cukup dengan duduk saja dikursi. Pelaksanaan senam
dapat dilaksanakan tiga kali sehari pada pagi, siang dan sore , masing masing selama
10-20 menit
Begitu bu,tehh Bagaimana ibu mau?”

Keluarga Pasien : “ Oh gitu ya, berarti pada intinya untuk mencegah biar orang yang kadar gulanya
tinggi seperti ibu saya tidak timbul luka pada kaki ya sus? terus biar gak sering
kesemutan gitu? Solanya tadi kan senam ini buat melancarkan peredarah darah
ke kaki”

Perawat : “ Iyaa seperti ituu teh “

Keluarga Pasien : “ Tuh mah, jadi senam kaki teh biar kaki mamah tidak terasa kesemutan terus
menerus, terus bisa melancarkan peredarahan darah biar puggung mama ga
gampang sakit”

Pasien : “ Ohh begitu..”

Pasien : “ Kalo gitu mah saya mau biar rasa kram di kakisaya berkurang dan sakit punggung saya
juga bisa berkurang “

Perawat J : “ Alhamdulillah kalo ibu bersedia, Baik kalau begitu mari kita mulai senamnya ya bu?
Nanti ibu silahkan mengikuti gerakan yang Perawat Nur contohkan”

Perawat N : “ Baik ibu Kita mulai yaa, *Langkah langkah senam kaki ada di SAP*” Beberapa
langkah di setiap senam kaki tanyakan apakah pasien merasakan nyeri:
Akhirnya, Perawat N tersebut mengajari Ny. A, untuk melakukan senam kaki diabetik
dengan benar. Dan sampai Ny. A dan anggota keluarga bisa melakukan sendiri dan
mandiri tanpa tuntunan dari perawat

FASE TERMINASI
Setelah melakukan implementasi dengan melakukan pendidikan kesehatan dan mengajari
tentang senam kaki diabetik, akhirnya kedua perawat tersebut melakukan terminasi dan
tak lupa untuk melakukan rencana tindak lanjut

Perawat N : “Teteh, Ibu... ini waktunya sudah 15 menit, dan kontrak waktunya sudah selesai.
Apakah ada pertanyaan teh, bu? Sudah bisa ya bagaiamana cara melakukan senam
kaki diabetik secara mandiri?”

Anda mungkin juga menyukai