Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN JIWA

NASKAH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TENTANG KECEMASAN

“PASIEN OPERASI SC”

Dosen Pembimbing : Rizka Yunita.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :

Siti Fatimah Tus Zahroh (14201.10.18035)

PROGAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN PROBOLINGGO

2019-2020
FASE ORIENTASI
Perawat :” assalamualaikum,selamat pagi ibu…..”
Pasien : “waalaikumsalam,pagi….mbak.
(berjabat tangan perawat dan pasien ).
Perawat :“ perkenalkan ibu nama saya Siti Fatimah Tus Zahroh, saya mahasiswa dari
STIKes Hafshawaty zainul hasan genggong,Kalau boleh tau dengan ibu siapa?
senengnya dipanggil siapa bu? Umurnya berapa ibu?
Pasien : “ iya salam kenal juga mbk, nama saya siti khodijah, mbk bisa panggil saya bu
siti saja,umur saya 28 tahun”
Perawat : “ baik ibu,disini saya mulai pagi ini akan merawat ibu dari pukul 07.00 sampai
14.00 siang. Dalam sekitar 10-20 menit kedepan saya akan menyampaikan hasil
pemeriksaan kandungan ibu dan saya akan melaksanakan tahap kerja selanjutnya
pada ibu,”
Pasien : “ iya mbak”
Perawat :”baik bu, Kehamilan ibu ini merupakan kehamilan yang pertama dengan usia
kandungan 38 minggu. Berdasarkan pemeriksaan sebelumnya ibu hamil kembar,
tetapi perkembangan janin keduanya tidak sama. Menurut dokter kandungan yang
memeriksanya ibu diperkirakan melahirkan pada tanggal 14 september 2020 dan
prosesnya harus melalui caesaria.apakah ibu bersedia ?”

Pasien :” bersedia sus …….( tampak wajah cemas).

Perawat :”bagaimana keadaan ibu ? “

Pesien : “ baik sus,hanya saja saya merasakan perut saya sangat sakit”

Perawat :” bagimana perasaan ibu ?”

Pasien :” saya merasakan sangat takut saat nantik akan dilakukannya operasi mbak,”

Perawat :” takut yang ibu rasakan yang bagaimana ya bu?”

Pasien :” iya sangat takut nantik pada saat dioperasi, takut nyeri mbak”

(ekspresi seperti merasakan nyeri).


Perawat :”jangan takut bu (sambil memegang pundak pasien), Disini kami akan membantu
ibu agar tidak tidak ada rasa takut lagi ya bu, baik itu takut nyeri dan yang lainnya
lagi”
Pasien : “baik mbak….”
Perawat : “baik bu, dari hasil pemeriksaan dokter kandungan tadi (periksa TFU, DJJ)…
pemeriksaan semuanya normal.Begini pak bu, selain kehamilan ibu Siti yang
hamil kembar ternyata salah satu dari janin berat badan nya kurang dan tidak
berkembang dengan baik. Jadi, untuk mengurangi resiko agar tidak terjadi hal
yang tidak diinginkan pada ibu dan anak ibu maka jalan satu-satunya harus di
operasi.”
Pasien : “ iya mbak….”
Perawat :” apakah ini dengan suami pasien?”.
Suami pasien :”iya benar, kami akan mengikuti saran yang dianjurkan dokter dan perawat, yang
terpenting itu terbaik untuk istri dan anak saya”.
Perawat :” jadi, ibu sama bapak setuju dengan operasi Caesar ini?

Pasien&suami :”setuju” (secara bersamaan)

Perawat :”baiklah, jika ibu dan bapak bersedia maka bapak harus menandatangani inform
consen atau surat persetujuan operasi.”

Suami pasien :” baik mbak”

Perawat :“ini pak untuk surat persetujuannya bapak bisa tanda tangan disebelah
sini”(menunjukan tempat untuk tanda tangan)

Suami pasien : (sambil tanda tangan )

Perawat :”baiklah, dengan persetujuan ini berarti bapak dan ibu bersedia mengikuti hal-hal
yang perlu disiapkan sebelum operasi.sebentar lagi saya akan melakukan cek
keadaan umum ibu meliputi tekanan darah, pernafasan,nadi,suhu ibu.”

Pasien :” baik sus….”

Perawat :” baik pak, bu apakah ada yang ingin ditanyakan?”

Suami&pasien :”tidak ada mbak,”

Perawat :”baiklah kalau tidak ada yang ditanyakan, saya pamit sekitar 10 menit lagi saya
akan kembali kesini,selamat pagi.”
FASE KERJA

Perawat ;” selamat pagi,bu…..”

Pasien :”pagi mbak….”

Perawat :”baik,sesuai janji kontrak waktu saya,saya kembali lagi untuk memeriksa
keadaan umum selama 5 menit kedepan apakah ibu bersedia?”.
Pasien :”iya mbak”.
(setelah dilakukannya TTV)
Perawat :”baik,bu disini saya sudah melakukan pemeriksaan keadaan umum ibu, hasilnya
normal hanya saja ada peningkatan denyut nadi ibu yang dikarenakan ketakuan
ibu terhadap operasi caiser nantik.”
Pasien :” iya mbak,saya sangat takut pada nyeri “
Perawat :”tenang bu, akan ada rencana sebelum operasi dan itu akan dilakukan pembiusan.
Nah disini saya bersama dokter anastesi akan menjelaskan tentang anastesi atau
pembiusan selama operasi yang akan ibu lakukan”.
Pasien :”iya mbak “
Perawat :” Begini kan ibu akan melakukan operasi caesaria, dan pada saat operasi berjalan
ibu akan dilakukan anatesi/ pembiusan. Pembiusan yang akan ibu jalani adalah
spinal yaitu ibu dibius melalui tulang belakang, dan biusnya itu ari batas perut ke
bagian bawah. Jadi dari bagian perut keatas ibu masih bisa merasakan segala
sesuatunya atau sadar penuh”.
Pasien :” berarti saya bisa mendengar ya mbak?”

Perawat :” ya benar sekali bu. Tapi dari pembiusan tersebut memiliki efek samping salah
satunya adalah mual muntah, hiptermi atau kedinginan, konstipasi, dan adanya
rasa nyeri di bagian luka yang di operasi.Tapi ibu jangan cemas dengan semua
itu karna nanti kami akan memberikan penjelasan untuk mengatasi semua itu”.
Pasien :”iya mbak”
Perawat :” apabila ada efek samping dari pembiusan itu pun bisa diatasi, misalnya mual
muntah nanti perawat akan memberikan tindakan baik melalui obat ataupun
dengan cara yang lain untuk menghilangkan mual muntahnya. Begitu juga
dengan nyeri, untuk menguranginya ada yang dilakukan relaksasi nafas dalam
dan pemberian obat.Jadi ibu dan bapak tidak perlu khawatir dengan semua itu.”
Pasien :”oh gitu ya mbak ?”.

Perawat :” iya bu,Bagaimana ibu apakah bersedia untuk dilakukan anstesi / pembiusan
untuk operasi?”

Pasien :”iya mbak”.

Perawat :”apakah ada yang perlu ditanyakan lagi bu ?”

Pasien :”tidak ada mbak”.

Perawat :” baik bu,jangan tegang dan cemas ya bu? baiklah ibu,untuk persiapan operasi
ibu akan dilakukan pemasangan infus tujuannya agar jumlah cairan dalam
tubuh terpenuhi dan lebih memudahkan dalam pemberian obat, dan setelah itu
saya akan mengajarkan tarik nafas dalam yang tujuannya untuk mengurangi
rasa nyeri saat ibu setelah operasi. Bagaimana bu apakah ibu bersedia?”
Pasien :”baik saya bersedia mbak.”
Perawat : “baik bu jika ibu bersedia saya akan persiapkan alat nya.”

Pasien :”iya mbak.”

Perawat :”baik bu, nanti ketika saya tusuk jarumnya ibu bantu tarik napas ya bu dan
jangan ditarik ya bu tangannya, saya tusuk jarumnya ya bu?”

Pasien :”iya mbak,maaf mbak tangan saya agak gemetar karena takut operasi.”

Perawat : “gak apa-apa bu,tarik nafas bu,(infuse sudah terpasang).

Nah sekarang kan sudah dipasang infuse, sekarang kita belajar cara tarik nafas
dalam ya bu? tujuannya agar nanti setelah operasi dapat mengurangi rasa sakit
luka operasi ibu”
Pasien :”makasih mbak”.
Perawat :”jadi begini bu caranya ibu tarik napas dari hidung kemudian hembuskan
lewat mulut perlahan, itu bisa ibu ulang sebanyak 3 kali ya bu (sambil
mempraktekan). Sekarang coba ibu lakukan”
Pasien : (pasien mempraktekkan) “seperti ini mbak?”.

Perawat :“ya benar sekali, ibu coba terus ya latihan ini.adakah yang ingin bapak atau
ibu tanyakan?”.

Pasien&suami :”tidak ada mbak”.

Perawat :” baik bu,saya pamit . karena sebentar lagi akan dilaksanakan operasi pada
ibu,jangan takut ya bu?”.

Pasien :”iya mbak,makash mbak”.

(SETELAH OPERASI)
( beberapa kemudian setelah dilakukannya operasi )
Perawat :”assalamualaikum….pak,bu”.
Pasien&perawat :” waalaikumsalam…..mbak”.
FASE TERMINASI
Perawat :”bagaimana perasaannya,setelah dilakukan operasi Caesar ibu ?”
Pasien :”alhamdulillah baik,kaecemasan saya sudah berkurang tetapi sudah mulai
merasakan nyeri dibagian sayatan luka diperut.”
Perawat :”baik bu, jangan khawatir bu, kami akan membantu merawat luka operasi
ibu,dan nantik ada waktu ibu untuk mengotrolkan luka operasi kerumah sakit
ini. dan dari diri ibu juga bisa menjaga kebersihan diri agar tidak terjadi infeksi
pada luka operasinya, jangan takut untuk bergerak, dan sering makan makanan
yang mengandung protein seperti ikan,telur,daging tujuannya agar luka ibu bisa
tertutup secara sempurna kembali.”
Pasien :” baik mbak,.”
Perawat :”apakah ibu sudah mengerti apa yang saya sampaikan barusan?”
Pasien :” baik mbak,sudah mengerti “.
Perawat : “baik bu,pak…..boleh meminta ibu atau bapak menjelaskan kembali dengan
apa yang saya sampaikan tentang tindakan luka operasi ibu?”.

Pasien :” saya harus menjaga kebersihan diiri saya agar tidak terjadi infeksi pada luka
saya, dan saya harus berani dalam bergerak, dan saya harus banyak
mengonsumsi makanan yang mengandung protein agar luka operasi saya
tertutup secara sempurna kembali.”

Suami pasien :”dan tugas saya sebagai suami adalah menemami serta mengantarkan istri saya
dalam mengontrol luka ke rumah sakit.”

Perawat :” baik bu pak…….adakah yang ingin bapak atau ibu tanyakan?”

Pasien :”sudah tidak ada mbak.”.

Perawat :”baik bu,pak……disini saya akan menekankan pada ibu untuk perawatan
dirumah secara mandiri sesuai tindakan yang saya sebutkan tadi,dan saya akan
menilai perkembangan kesehatan selanjutnya terhadap ibu,apakah setelah
pulang dari rumah sakit lebih membaik atau memburuk,semoga saja membaik
ya bu ?
Jadi,pesan saya selalu menjaga kebersihan terutama pada diri ibu agar tidak
terjadi infeksi pada luka operasi ibu, jangan takut bergerak karena nyeri ya bu?
Biar tidak terjadi penumpukan cairan infeksi dijahitan luka operasi ibu, dan
sering makan yang mengandung protein agar luka ibu bisa sempurna kembali.”
Pasien :”baik mbak.”
Perawat :”baik bu,untuk pertemuan selanjutnya pada hari selasa besok pada jam 08.30
ditempat seperti biasanya tetap disini ruangannya ya bu?dengan topik
perawatan luka secara mandiri.”
Pasien :”baik mbak.”
Perawat :”baik bu,terima kasih atas waktunya, saya mohon pamit,assalamualaikum
bu,pak…..”
Pasien& suami :” waalaikumsalam mbak….”.

Anda mungkin juga menyukai