Anda di halaman 1dari 8

SOAL DAN JAWABAN

PETUNJUK SOAL:
Pilihlah Salah satu jawaban :a, b, c, d dan e yang paling benar

1. Tn. L, sudah 2 tahun ini mengalami kanker stadium akhir. Saat ini sedang menjalani
kemoterapi di ruang perawatan. Keadaan Tn. L sangat lemah dikarenakan muntah-
muntah. Dukungan nutrisi yang tepat untuk Tn. L adalah…
a. Total Parentral Nutrisi
b. Parsial Parentral Nutrisi
c. Nutrisi Enteral
d. Nutrisi Oral
e. Parsial Parentral Nutrisi dan Nutrisi Oral

2. Proses pemecahan protein (proteolisis) akan mengakibatkan hambatan sintesa viseral


protein dalam waktu pendek terutama pada enzim di hati (immunoglobulin dan albumin).
Jika dalam waktu 3 – 5 hari masukan asam amino tidak ada maka cadangan
protein akan mencapai titik kritis. Hal tersebut memberikan dampak sebagai berikut
(kecuali) …..
a. Hipoalbumin
b. Oedema anasarka
c. Kelemahan otot
d. Gangguan motilitas usus
e. Miokard Infark

3. Seorang perempuan di rawat di ruang perawatan, berumur 62 tahun dengan berat badan
52 kg dan tinggi badan 158 cm dengan aktivitas ringan.Kebutuhan energi untuk AMB
(Angka Metabolisme Basal) dengan menggunakan metode Harris Benedict yaitu:
a. 499,2 kKal
b. 1147 kKal
c. 284,4 kKal
d. 655 kKal
e. 755 kKal

4. Seorang perempuan di rawat di ruang perawatan, berumur 62 tahun dengan berat badan
52 kg dan tinggi badan 158 cm dengan aktivitas ringan. Total energy sehari pada pasien
tersebut adalah ….
a. 1147 kKal
b. 655 kKal
c. 1778 kKal
d. 284,4 kKal
e. 384,4 kKal

5. Seorang perempuan di rawat di ruang perawatan, berumur 62 tahun dengan berat badan
52 kg dan tinggi badan 158 cm dengan aktivitas ringan. Total kebutuhan protein dalam
sehari pada pasien tersebut adalah ….
a. 44,45 gram
b. 4 gram
c. 39,5 gram
d. 311 gram
e. 411 gram

6. Seorang perempuan di rawat di ruang perawatan, berumur 62 tahun dengan berat badan
52 kg dan tinggi badan 158 cm dengan aktivitas ringan. Total kebutuhan lemak dalam
sehari pada pasien tersebut adalah ….
a. 44,45 gram
b. 4 gram
c. 39,5 gram
d. 311 gram
e. 49,5 gram

7. Seorang perempuan di rawat di ruang perawatan, berumur 62 tahun dengan berat badan
52 kg dan tinggi badan 158 cm dengan aktivitas ringan. Total kebutuhan karbohidrat
dalam sehari pada pasien tersebut adalah …
a. 44,45 gram
b. 4 gram
c. 39,5 gram
d. 311 gram
e. 5 gram

8. Mr. X di bawa ke UGD RS. Di kotanya. Kondisi pasien dalam keadaan tidak sadarkan
diri dan tidak ada respon. Selanjutnya pasien di bawa ke ruang Resusitasi untuk
penatalaksanaan selanjutnya. Kepastian pasien mengalami henti jantung ditegakkan
dengan cara .....
a. Artei radialis tidak teraba, pasien henti nafas
b. Pada monitor terlihat gambaran bradikardi, pasien henti nafas
c. Tekanan darah sistolik kurang dari 40 MmHg, pasien henti nafas
d. Arteri karotis tidak teraba, pasien henti nafas
e. Arteri Femoralis tidak teraba, pasien henti nafas

9. MR. X sedang dilakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) di Ruang Resusitasi UGD.
Setelah dilakukan RJP selama 2 menit (5 siklus), saatnya melakukan pemeriksaan cek
nadi dan pernafasan. Waktu maksimal untuk melakukan pemeriksaan tersebut adalah.....
a. 5 detik
b. 10 detik
c. 15 detik
d. 20 detik
e. < 15 detik

10. Kecepatan kompresi dada untuk orang dewasa adalah.....


a. < 80 kali / menit
b. 80 – 100 kali / menit
c. < 100 kali / menit
d. 100 – 120 kali / menit
e. > 120 kali /menit
11. Tn D, seorang pria berusia 22 tahun, tertabrak mobil ketika sedang mengendarai sepeda
motor. Pada pemeriksaan klinis dan radiologis di UGD ditemukan adanya fraktur iga ke
5, ke 6, ke 7 dan ke 8 pada sisi kanan dan fraktur iga ke 4 dan ke 5 pada sisi kiri, yang
menyebabkan segmen melayang (flail chest) dengan pergerakan dada paradoksik. Pada
pemeriksaan CT Scan kepala dan tulang belakang servikal tidak memperlihatkan cedera
tulang belakang servikal atau cedera kepala. Pada pengamatan didapatkan TD: 90/60
MmHg, pulse 100 x/mnt, RR 40 x/mnt, suhu 38,5°C. Tn D kemudian diberikan oksigen
beraliran tinggi 15 L/mnt melalui NRM dan diberikan resusitasi cairan secara agresif.
Pemantauan EKG dilakukan secara kontinue, oksimetri nadi dimulai setiap 15 menit
dilakukan pemeriksaan TD. Pengambilan darah dilakukan untuk pemeriksaan biokimia
lengkap, skrining hematologis, penggolongan darah, serta AGD dengan hasil:
pH : 7,37
PaCO₂ : 4,0 kPa (30 mmHg)
HCOˉ3 : 24 mmol/L
BE :-1
SaO₂ : 85%
Dari data di atas, pasien mengalami gagal nafas….
a. Tipe 1 hiper kapnoe hipoksemik
b. Tipe 2 normo kapnoe hipoksemik
c. Tipe 1 normo kapnoe hipoksemik
d. Tipe 2 hiper kapnoe hipoksemik
e. Tipe 1 dan 2

12. Tn D, seorang pria berusia 22 tahun, tertabrak mobil ketika sedang mengendarai sepeda
motor. Pada pemeriksaan klinis dan radiologis di UGD ditemukan adanya fraktur iga ke
5, ke 6, ke 7 dan ke 8 pada sisi kanan dan fraktur iga ke 4 dan ke 5 pada sisi kiri, yang
menyebabkan segmen melayang (flail chest) dengan pergerakan dada paradoksik. Pada
pemeriksaan CT Scan kepala dan tulang belakang servikal tidak memperlihatkan cedera
tulang belakang servikal atau cedera kepala. Pada pengamatan didapatkan TD: 90/60
MmHg, pulse 100 x/mnt, RR 40 x/mnt, suhu 38,5°C. Tn D kemudian diberikan oksigen
beraliran tinggi 15 L/mnt melalui NRM dan diberikan resusitasi cairan secara agresif.
Pemantauan EKG dilakukan secara kontinue, oksimetri nadi dimulai setiap 15 menit
dilakukan pemeriksaan TD. Pengambilan darah dilakukan untuk pemeriksaan biokimia
lengkap, skrining hematologis, penggolongan darah, serta AGD dengan hasil:
pH : 7,37
PaCO₂ : 4,0 kPa (30 mmHg)
HCOˉ3 : 24 mmol/L
BE :-1
SaO₂ : 85%
Dari data di atas, Diagnosa Keperawatan pada Tn. D adalah ….
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Gangguan pertukaran gas
c. Gangguan Ventilasi Spontan
d. Pola nafas tidak efektif
e. Resiko aspirasi
13. Tn. D selanjutnya dipersiapkan untuk pemasangan ventilator. Data yang didapatkan: TD:
90/60 MmHg, pulse 100 x/mnt, RR 40 x/mnt, suhu 38,5°C, Berat Badan 50 Kg.
Mode yang paling tepat untuk setting ventilator adalah .......
a. CMV (Controlled Mandatory Ventilation)
b. ACMV (Assist Control Mode Ventilation)
c. SIMV (Synchronized Intermitten Mandatory Ventilation) Mode
d. CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
e. MAN

14. Tn. D selanjutnya dipersiapkan untuk pemasangan ventilator. Data yang didapatkan: TD:
90/60 MmHg, pulse 100 x/mnt, RR 40 x/mnt, suhu 38,5°C, Berat Badan 50 Kg.
Jika target RR 12 x/mnt, maka Minute Volume yang tepat pada Tn. D adalah …
a. 5
b. 6
c. 7
d. 7,2
e. 8

15. Tn. D selanjutnya dipersiapkan untuk pemasangan ventilator. Data yang didapatkan: TD:
90/60 MmHg, pulse 100 x/mnt, RR 40 x/mnt, suhu 38,5°C, Berat Badan 50 Kg.
Dilakukan pemeriksaan AGD (Analisa Gas Darah) dengan hasil:
pH : 7,37
PaCO₂ : 70 mmHg
PaO2 : 40
HCOˉ3 : 24 mmol/L
BE :-1
SaO₂ : 85%
Setting FiO₂ pada ventilator, merujuk hasil AGD adalah ……
a. 82,5%
b. 85%
c. 92,5%
d. 97,5%
e. 100%

16. Tn. D selanjutnya dipersiapkan untuk pemasangan ventilator. Pada pemeriksaan klinis
dan radiologis di UGD ditemukan adanya fraktur iga ke 5, ke 6, ke 7 dan ke 8 pada sisi
kanan dan fraktur iga ke 4 dan ke 5 pada sisi kiri, yang menyebabkan segmen melayang
(flail chest) dengan pergerakan dada paradoksik.
Setting PEEP (Positive End Expirasy Pressure) pada Tn. D adalah …..
a. 1-3
b. 3-5
c. 5-10
d. 10-20
e. 20-30
17. Tn. D selanjutnya dipersiapkan untuk pemasangan ventilator. Jika mode ventilator yang
dipilih adalah CMV, maka setting trigger yang tepat adalah….
a. -2
b. -2 sd -5
c. -5 sd -10
d. -10 sd -15
e. -20

18. Tn. Y berumur 53 tahun. Dating ke UGD dengan keluhan: sesak nafas sudah 2 hari yang
lalu, pernafasan cepat dan dalam, nafas bau aseton, penurunan kesadaran, riwayat
menggunakan insulin dan 2 hari ini insulin yg biasa dipergunakan pasien sudah habis.
Kulit kering dan turgor jelek. Tanda-tanda vital: TD 90/60 mmHg, nadi 115 x/menit. RR:
32 x/menit, temp 37,8°C.
Dari data di atas, maka diagnosa keperawatan pada Tn. Y adalah ….
a. Resiko syok
b. Perfusi perifer tidak efektif
c. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial
d. Pola nafas tidak efektif
e. Hipovolemia

19. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan penatalaksanaan, kemudia diambil darah dan
urine untuk pemeriksaan laboratorium pada Tn Y. hasilnya sebagai berikut:
GDS : 500 mg/dl
pH : 6,58
HCO-3 : 8 mEq/L
Keton Urine : + (positif)
Keton Serum : + (positif)
Kesadaran : Stupor
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa Tn. Y mengalami ….
a. Ketoasidosis Diabetikum Ringan
b. Ketoasidosis Diabetikum Sedang
c. Ketoasidosis Diabetikum Berat
d. Ketoasidosis Diabetikum Sangat Berat
e. Ketoasidosis Sangat Ringan

20. Intervensi kolaborasi dalam resusitasi cairan pada Tn. Y dengan target 2 jam pertama
adalah …..
a. Infus NaCL 0,9 / RL 1 sd 2 liter
b. Infus NaCL 0,9 / RL 80 tpm (tetes per-menit)
c. Infus NaCL 0,9 / RL 50 tpm
d. Infus NaCL 0,9 / RL 30 tpm
e. Infus NaCL 0,9 / RL 4 liter
21. Dilakukan pemeriksaan GCS (Glasgow Coma Scale) pada Tn. Y. ditemukan data (dengan
rangsangan nyeri): tidak membuka mata, suara mengerang dan tampak ekstermitas atas
ekstens. GCS Tn. Y adalah ....
a. E1; V1; M1
b. E1; V2; M2
c. E1; V2; M3
d. E1; V3; M2
e. E1; V3; M3
22. Seorang laki-laki usia 58 Th dibawa ke IGD oleh keluarganya dengan tak sadar. Menurut
keluarga, klien sudah lama menderita penyakit jantung. Kemudian anda memasang
monitor dengan gambaran sebagai berikut

Dari gambaran monitor di atas, interpretasi EKG pada pasien tersebut adalah….
a. Ventrikel Fibrilasi
b. Ventrikel Takikardi
c. PEA
d. Asistole
e. Idioventrikuler Rhytm

23. Seorang laki-laki usia 58 Th dibawa ke IGD oleh keluarganya dengan tak sadar. Menurut
keluarga, klien sudah lama menderita penyakit jantung. Kemudian anda memasang
monitor dengan gambaran sebagai berikut

Dari gambaran monitor di atas, tindakan pertama dan utama pada pasien tersebut
adalah….
a. Defibrilasi
b. RJP
c. Cek elektroda
d. Pemberian obat epinefrin 1 mg
e. Pemberian obat amiodarone 300 mg

24. Pemberian obat epinefrin pada kasus VF / pVT harus memperhatikan prinsip-prinsip
dalam algoritma dari AHA 2015. Prinsip pemberian epinefrin yaitu…
a. Segera setelah di berikan defibrilasi
b. Setelah defibrilasi ke-2
c. Setelah 5 siklus pertama
d. Langsung diberikan walaupun alat defibrilasi tersedia
e. Menunggu instruksi dokter
25. Setelah RJP sebanyak 5 siklus, gambaran EKG di monitor seperti di bawah ini.

Dari gambaran monitor di atas, interpretasi EKG pada pasien tersebut adalah….
a. Ventrikel Fibrilasi
b. Ventrikel Takikardi
c. PEA
d. Asistole
e. Idioventrikuler Rhytm

26. Laki-laki usia 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan dada terasa berdebar-debar dan
terasa berat, keringat dingin. Sebelumnya sudah mengkonsumsi obat ISDN 5 mg
sublingual. Tanda-tanda vital: TD 70 / 30 mmHg, nadi cepat dan susah dihitung, RR: 24
x/menit, temp 35,8°C.
Selanjutnya dipasang monitor dengan gambaran sebagai berikut

Dari data di atas, maka intervensi kolaborasi yang paling tepat untuk kasus pasien
tersebut adalah….
a. RJP
b. Defibrilasi
c. Kardioversi
d. Pemberian Dibutamin 2-10 mcq / KgBB
e. EKG 12 lead untuk memastikan diagnose STEMI

27. Jika perawat menemukan kasus pasien dengan gambaran sebagai berikut

Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah…


a. RJP
b. Aktifkan code blue / panggil bantuan
c. Defibrilasi
d. Kardioversi
e. Cek elektroda
28. Pada penatalaksanaan algoritma PEA / Asistole di AHA 2015, prinsip tindakan yang
dilakukan adalah…
a. RJP dan obat (epinefrin 1 mg)
b. Defibrilasi, RJP dan obat (epinefrin 1 mg)
c. Kardioversi, RJP dan obat (epinefrin 1 mg)
d. RJP dan obat (epinefrin 1 mg dan Amiodaron )
e. RJP dan obat (amiodaron)

29. Salah satu tanda pasien telah mengalami ROSC (Return of Spontaneus Circulation)
adalah dengan melihat hasil dari Capnograph. Nilai capnograph yang menunjukkan
pasien telah mengalami ROSC adalah…
a. > 10
b. 10-20
c. > 20
d. > 30
e. > 40

30. Salah satu indikasi penatalaksanaan pasien dengan bradikardi dengan pemberian obat
sulfas atropine , jika Heart rate pasien….
a. < 50 x/mnt
b. 50 x/mnt
c. 50-60 x/mnt
d. 60 x/mnt
e. Penurunan kesadaran tanpa memandang heart rate.

Anda mungkin juga menyukai