1. Seorang Laki-laki usia 30 tahun dibawa ke UGD dalam kondisi shock setelah KLL sepeda
motor vs truk dengan multiple injury. Pemriksaan fisik umum didapatkan GCS 345 TD :
90/50 N: 130x/mnt RR: 25x/mnt T: 36C, Pelvic unstable. Setalah dilakukan pemeriksaan
uretrogram. Didapatkan hasil: ekstravasasi yang luas melebihi diafragma uretra anterior.
Hasil tersebut sesuai dengan kriteria klasifikasi Colapinto Mccollum grade:
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
2. Seorang Laki-laki usia 32 tahun dibawa ke IGD RS setelah mengalami KLL sepeda motor
kecepatan tinggi fraktur pelvis yang jelas. Pemeriksaan fisik umum : GCSA: 456, TD :
100/60 N: 120x/mnt, RR 25x/mnt T : 36C, K/L : trauma -, Thoraks : jejas -, pergerakan
simetris, S1 S2 Tunggal. Abd : hematome scrotalis dan darah pada muara uretra.
Ekstremitas : closed frakture femur D +. Langkah apakah selanjutnya yang paling tepat
dalam managemen pasien ini?
a. Pemasangan kateter Folley
b. Cystoscopy
c. CT Scan pelvis
d. Retrograde uretrogram
e. Pasang tube nefrostomi
3. Seorang laki-laki 14 tahun datang dengan keluhan mata sering bengkak terutama pagi hari,
beberapa minggu yang lalu pasien ini mengeluh sakit tenggorokan, disertai batuk. Pada
pemeriksaan didapatkan T 140/90 mmHg, edema palpebra, pemeriksaan lain dalam batas
normal. Laboratorium menunjukkan proteinurin (2+), eritrositurin (+++), leukositurin (++).
Apakah terapi yang rasional pada pasien tersebut ?
a. Diuretic+kortikosteroid
b. Infuse albumin+ kortikosteroid
c. ACE inhibitor + albumin
d. Kombinasi ACE inhibitor + diuretic
e. ACE inhibitor + antibiotic +kortikosteroid
4. Seorang laki 45 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan penurunan kesadaran, menurut
keluarga pasien sebelumnya punya riwayat sakit ginjal, pemeriksaan fisik GCS 3.3.5, T
150/90 mmHg, RR 24 x/mnt, laboratorium Hb 8.9 gr%, ureum 154 mg/dl, kreatinin 8,6
mg/dl. Dokter memutuskan untuk dilakukan hemodialisa pada pasien tersebut. Indikasi
hemodialisa pasien ini adalah
a. Asidosis
b. Gagal jantung