Anda di halaman 1dari 22

1.

Seorang laki-laki 49 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan gatal pada seluruh
tubuh sejak 6 bulan yang lalu dan memberat dalam 1 bulan terakhir. Keluhan gatal
bersamaan dengan timbulnya warna kuning pada mata dan kulit. Riwayat kolitis
ulseratif 30 tahun yang lalu dan membaik dengan pengobatan. Pemeriksaan fisik
menunjukkan tanda vital dalam batas normal, sklera ikterik, badan kuning, liver span
14cm. Hasil laboratorium menunjukkan bilirubin total 12mg/dl dengan bilirubin direk
10mg/dl, ALP 400mg/dl. USG abdomen menunjukkan dilatasi duktus intahepatik dan
ekstrahepatik namun tidak didapatkan batu. CT scan abdomen tidak didapatkan
massa pada pankreas. Pemeriksaan penunjang apakah yang tepat untuk
menegakkan diagnosis pada pasien tersebut ?
a. MRCP
b. ERCP
c. Kolesistogram
d. HIDA scan
e. Kolangiografi

Jawab : B

2. Seorang laki-laki yang belum pernah mendapat vaksinasi hepatitis B datang dengan
hasil tes HbsAg negatif. Saat diperiksa antiHbs positif. Apa kemungkinan kondisi
yang paling tepat menyebabkan gambaran serologi diatas?
a. Pernah terinfeksi hepatitis B sebelumnya
b. Hepatitis kronik aktif
c. Hepatitis B akut
d. Prognosis buruk
e. Membutuhkan vaksinasi hepatitis B

Jawab : A

3. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke unit gawat darurat segera setelah
mengalami muntah darah merah segar yang menurut keluarganya cukup banyak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran delirium, tekanan darah 80/40 mmhg,
frekuensi nadi 120x/menit, dan frekuensi napas 22x/menit. Tindakan pertama yang
harus dikerjakan saat itu adalah:
a. Infus cairan kristaloid
b. Pemberian obat proton-pump inhibitor
c. Pemberian drip somatostatin
d. Endoskopi emergensi untuk mencari dan mengentikan sumber perdarahan
e. Pemberian antasida, injeksi vitamin K, dan obatproton pump inhibitor

Jawab : A

4. Seorang perempuan berusia 42 tahun dibawa ke unit gawat darurat karena sejak 24
jam terakhir mengeluh nyeri ulu hati yang hebat, menjalar ke punggung, dan disertai
mual serta muntah-muntah. Pada pemeriksaan Tekanan Darah 110/70 mmHg,
frekuensi nadi 104 x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, dan suhu 37,1 0C. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada perut bagian atas, bising usus
menurun, meteorismus, dan tidak teraba massa pada palpasi. Hasil laboratorium: Hb
13 gr/dL, leukosit 16.000/mm3, trombosit 220.000/mm3, ALP 285 IU/L, AST 78 IU/L,
ALT 92 IU/L, Amilase 1249 IU/L, Lipase 180 IU/L.
Terapi yang dianjurkan untuk pasien ini adalah:
a. Pemberian analgetik, pasien dipuasakan, pemberian proton pump inhibitor
b. Pemasangan nasogastric tube, pasien dipuasakan, pemberian nutrisi
parenteral total
c. Pemakaian antikolinergik, pemberian analgetik, pemberian nutrisi parenteral
total
d. Pemberikan analgetik, pasien dipuasakan, pemberian antibiotik
e. Pemasangan nasogastric tube, pasien dipuasakan, pemberian antibiotik

Jawab : B

5. Seorang laki-laki usia 53 tahun datang ke UGD dengan keluhan perdarahan saluran
cerna bagian atas. Riwayat penyakit dahulu didapatkan hepatitis C kronik dan sirosis
hepatis,namun selama ini tidak didapatkan keluhan sampai pagi itu baru mengalami
hematemesis pertama. Pemeriksaan esofagoduodenoskopi di UGD didapatakan
varises esofagus grade III dan dilakukan ligasi varises. Saat ini pasien masih merasa
lemah namun tidak ada keluhan lain. Vital sign didapatkan TD 120/60 mmHg, nadi
88 x/menit, pasien sadar dan orientasi baik. Pemeriksaan fisik didapatkan
splenomegali, tidak ada asites dan edema. Pemeriksaan lab : Hb 9.2 g/L, trombosit
65.000, AST 84, ALT 75, bilirubin total 1.2 mg/dL, albumin 3.0 g/dL, INR 1.2. USG
abdomen tidak didaptkan massa di hepar, tidak ada asites, tidak ada trombosis vena
porta dan didapatkan splenomegali. Mana dari pernyataan di bawah yang akan anda
sarankan selanjutnya?
a. Transjugular intrahepatic portosystemic shunt (TIPS)

b. Norfloxacin
c. Transfusi PRC 2 kolf
d. Transfusi FFP 2 kolg
e. Pegylated interferon and ribavirin

Jawab : B

6. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dinyatakan mengidap sirosis hati berdasarkan


pemeriksaan USG. Pasien hanya memilikii kelugan cepat lelah. Pemeriksaan fisik
dalam batas normal, HBsAg negatif, Anti HCV negatif, albumin 3,1 g/dl, globulin 3,3
g/dl
Anjuran anda bagi pasien ini adalah
a. Melakukan USG setiap 6 bulan untuk skrining hepatoma
b. Melakukan USG setiap 6 bulan untuk melihat prognosis sirosis
c. Melakukan USG setiap 6 bulan untuk skrining hipertensi portal
d. Melakukan USG setiap 3 bulan untuk mendeteksi munculnya massa di hati
e. Melakukan USG setiap 3 bulan untuk melihat perbaikan hati setelah
mendapat terapi hepatoprotektor
Jawab : A

7. Seorang laki 44 th dilakukan endoskopi dikarenakan dyspepsia yang telah


berlangsung lama. Pasien seorang peminum alcohol. Hasil endoskopi menunjukkan
ulkus duodenal. Tes campylobacter like organism (+).
Terapi yang paling tepat untuk pasien ini adalah:
a. Metronidazole 500 mg 3x1 selama 7 hari.
b. Ciprofloxacin 500 mg 2x1 selama 7 hari.
c. Omeprazole 20mg 2x1 selam 2 minggu.
d. Kombinasi Amoxicillin 1 gram 2x1, clarithromycin 500 mg 3x1, dan OMZ 20
mg 2x1 selama 2 minggu.
e. Kombinasi Bismuth subsitrat 120 mg 4x1, Tetracycline 500 mg 4x1, OMZ 20
mg 2x1, dan Metronidazole 400 mg 2x1, se,lama 2 minggu.

Jawab : D

8. Seorang laki-laki 63 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan buang air besar
(BAB) darah segar sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengaku BAB
sering tidak lancar dan jarang mengonsumsi serat. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan adanya demam, nyeri pada perabaan kuadran kiri bawah. Hasil
laboratorium menunjukkan Hb 7,3 g/dL, hematokrit 33%, leukosit 21.000/uL,
trombosit 175.000/uL. Hasil foto polos abdomen menunjukkan dilatasi usus besar.
Diagnosis pada pasien ini adalah:
a. Inflammatory bowel disease
b. Irritable bowel syndrome
c. Hemoroid interna
d. Divertikulitis
e. Polip kolon
Jawab : D

9. Seorang perempuan 62 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri di dada


bagian tengah seperti terbakar disertai sakit ulu hati sejak 3 bulan yang lalu. keluhan
ini di sertai muntah dan bertambah berat bila pasien makan. Pasien pernah berobat
sebelumnya, setelah di beri obat dan di sarankan untuk tidur malam dengan 2 bantal
atau lebih, keluhannya berkurang, namun saat ini pasien kembali dengan keluhan
yang sama. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan
penunjang yang sebaiknya pada pasien ini adalah :
a. Pemantauan pH lambung 24 jam
b. Esofagogastroduodenoskopi
c. Proton pump inhibitor test
d. Manometri esophagus
e. Scintigrafi esophagus

Jawab : B
10. Seorang laki-laki 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan mual, muntah, nyeri perut
atas dan menjalar ke punggung sejak 1 minggu yang lalu yang semakin lama
semakin memberat. Pasien juga mengeluh terdapat warna merah keunguan di perut
kanan atas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan T: 100/70 mmHg, N: 110x/menit,
Respirasi : 26x/menit, suhu : 38.50C, nyeri tekan di perut kanan atas. Diagnosis yang
mungkin pada pasien ini adalah :
a. Kolangitis akut
b. Obstuksi usus akut dengan strangulasi
c. Pankreatitis akut
d. Henoch Schonlein Purpura
e. Poliarteritis nodusa
Jawab : C

11. Seorang wanita, 35 tahun diketahui mengidap hepatitis B. Hasil laboratorium


menunjukkan HbsAg positif, HbeAg positif, DNA HBV 2x 103 iu/ml. SGOT 50 U/L,
SGPT 60 U/L. Langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah ..
a. Langsung diberikan terapi nucleosida analog
b. Diberikan terapi pegylated interferon
c. Tidak diberikan pengobatan, pantau DNA HBV, HbeAg, dan ALT
d. Pengobatan diberikan bila kenaikan ALT menetap > 3 bulan
e. Diberikan terapi kombinasi nucleosida analog dan pegylated interferon
Jawab : C

12. Seorang ,laki-laki 42 tahun. Masuk UGD dengan keluhan mual dan muntah serta
perut kram sejak 1 hari SMRS. Pasien sebelumnya makan makanan kaleng yang
sudah lama di dalam kulkas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesasdarn comps
mentis, TD 120/70 Nadi 100x/mnt, T 37,5 C. keadaan spesifik didapatkan ptosis,
fascial paralisis, pupik midriasis. Apa jenis kuman etiologi penyakit pada pasien ini?
a. Clostridium Botulinum
b. Eschericia Coli
c. Staphylococcus Aureus
d. Enterobacter Baumanii
e. Mycoplasma Spp

Jawab : A

13. Seorang perempuan usia 29 tahun, datangberobatkepoliklinikpenyakitdalam dengan


keluhan badan lemas, nyeri menelan dan nyeri pada perut. Pasien tidak bisa makan
banyak karena perutnya terasa cepat penuh. Pasien juga mengeluh sukar buang air
besar. Pada pemeriksaan fisik teraba massa di dekat umbilikus. Pada pemeriksaan
endoscopic ultrasonography didapatkan massa hipoekoik ukuran 5 cm, ekogenisitas
heterogen, batas ireguler pada permukaan ekstraluminal. Pada pasien tersebut
dilakukan tindakan operasi pengangkatan tumor. Setelah dilakukan pemeriksaan
histologi didapatkan CD 117 dan KIT positif. Diagnosis yang paling tepat untuk
pasien ini adalah
a. GISTs
b. Desmoid
c. Leiomyomas
d. Schwannomas
e. Leiomyosarcomas
Jawab : A

14. Seorang laki-laki usia 48 tahun, datang dengan hasil anti HCV yang positif. Pasien
rutin melakukan donor darah. Pemeriksaan fisik dalam batas normal, ikterik tidak
ada. SGOT 25 U/L dan SGPT 20 U/L. Tindakan selanjutnya pasien ini adalah:
a. Biopsi hati
b. Terapi direct acting antiviral
c. Evaluasi SGOT dan SGPT 3 bulan lagi
d. Periksa HCV RNA
e. Pemberian interferon
Jawab : D

15. Seorang laki-laki usia 23 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri perut hilang
timbul sejak 3 jam yang lalu. Pasien juga mengeluh perut kembung, mual, muntah
dan tidak bisa buang air besar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg; frekuensi nadi 102x/menit; frekuensi napas 22x/menit; suhu 36,8°C,
distensi abdomen, perkusi tympani, pada auskultasi didapatkan metallic sound.
Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb : 13,8 g/dL, Hct : 45%, Leukosit : 7.500 u/L,
foto polos abdomen didapatkan air fluid level dengan gambaran stepladder.
Diagnosis paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Ileus paralitik
b. Ileus obstruktif
c. Penyakit divertikular
d. Keganasan kolorektal
a. Peritonitis
Jawab: B

16. Laki-laki usia 60th datang kepoliklinik penyakit dalam dengan keluhan benjolan
diperut kanan yang baru dirasakan 6 bulan terakhir, berat badan turun 10kg dalam
waktu 2 bulan ini, pasien mengeluh cepat kenyang, mual ada, BAK seperti teh tua
(+). Dari hasil USG didapatkan beberapa nodul 3 buah ukuran 2x3x3cm. Hasil CT
Scan terdapat invasi thrombus divena porta. Pilihan terapi mengacu rekomendasi
Barcelona Cancer of the Liver Clinic pada pasien ini adalah:
a. Sorafenib
b. Transarterial Chemoembolization (TACE)
c. Transplantasi
d. Reseksi Tumor
e. Kombinasi TACE dan sorafenib
Jawab: A
17. Seorang laki-laki 35 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan atas.
Keluhan disertai mual, muntah, penurunan nafsu makan dan juga demam yang tidak
terlalu tinggi. Sebelumnya pasien menderita diare dan batuk yang tidak produktif.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan, TD 120/80mmHg, Nadi 90x/mnt, Suhu 37,8oC ,
RR 20X/mnt. Dari pemeriksaan abdomen didapatkan hepatomegali, fluktuasi, ludwig
sign positif. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil Hb 10,4 gr/dl, Leukosit 12.000/ul,
ureum 34, kreatinin 0,8. Pemeriksaan USG Abdomen didapatkan gambaran abses
hipoekoik ukuran 10 cm pada lobus kanan hepar. Tatalaksana yang tepat pada
pasien tersebut adalah :
a. Reseksi hati
b. Drainase perkutaneus
c. Aspirasi jarum perkutan
d. Drainase dengan pembedahan
e. Pemberian antibiotik ceftriakson
Jawab: B

18. Seorang laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan diare sejak 1 bulan yang lalu
dan badan lemas. Satu bulan yang lalu, pasien baru menjalani operasi reseksi usus
halus. Pemeriksaan penunjang didapatkan hemoglobin 8 gr/dl, leukosit 4500/mm3,
trombosit 203.000/mm3. Foto polos abdomen tidak menunjukkan kelainan.
Pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan adalah:
a. Barium enema
b. Kultur feses
c. Benzidine tes
d. Tes lemak feses
e. Tes Schiling
Jawab : D

19. Seorang laki-laki usia 52 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan BAB darah
berwarna merah segar sejak 2 hari terakhir. Pasien juga mengeluh nyeri saat BAB
dan dubur terasa panas. Selama ini pasien tidak suka makan sayur dan buah-
buahan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis (-), benjolan di dubur
yang dapat masuk ke dalam anus jika didorong dengan jari. Diagnosis pasien ini
adalah :
a. Hemoroid eksterna
b. Hemoroid interna derajat
c. Hemoroid interna derajat 2
d. Hemoroid interna derajat 3
e. Hemoroid interna derajat 4
Jawaban : D

20. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan diare sejak 2 minggu yang lalu disertai nyeri perut. Diare disertai darah dan
lendir. Os mengaku sudah pernah merasakan kondisi seperti ini namun sembuh
dengan sendirinya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis,
tampak sakit ringan, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 90x/menit, irama regular, isi
cukup, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,8 C. Abdomen datar,lemas, tidak ada
pembesaran hepar atau lien. Pasien dilakukan endoskopi dan didapatkan lesi
inflamasi difus mukosa rectosigmoid. Hasil histopatologi perendoskopi didapatkan
abses kripti disertai infiltrasi sel MN dan PMN di lamina propria. Diagnosis yang tepat
pada pasien tersebut adalah
a. Kolitis Ulseratif
b. Kolitis Iskemik
c. Kolitis Infeksi
d. Penyakit Crohn
e. Kanker Kolon
Jawab : A

21. Seorang ,laki-laki 42 tahun. Masuk UGD dengan keluhan mual dan muntah serta
perut kram sejak 1 hari SMRS. Pasien sebelumnya makan makanan kaleng yang
sudah lama di dalam kulkas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesasdarn comps
mentis, TD 120/70 Nadi 100x/mnt, T 37,5 C. keadaan spesifik didapatkan ptosis,
fascial paralisis, pupik midriasis. Apa tatalaksana antidotum pada pasien ini?
a. Anti Toxin A, B, C
b. Sulfas atropin
c. Nalokson
d. SABU
e. Piridoksin
Jawab : A

22. Seorang laki-laki usia 38 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri seperti rasa
terbakar (heart burn) yang dirasakan di ulu hati dan dada. Kadang keluhan disertai
kesulitan menelan makanan, mual, dan rasa pahit di lidah. Pasien juga mengeluh
suara menjadi serak. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 tahun uyang lalu dan
sudah beberapa kali memeriksakan diri ke dokter namun keluhan hilang timbul.
Dokter kemudian merencanakan untuk dilakukan pemeriksaan test penghambat
proton pump yaitu :
a. Pemberian Omeprazole 2x20mg selama 1 minggu
b. Pemberian Omeprazole 2x20mg selama 6-8 minggu
c. Pemberian Omeprazole on demand
d. Pemberain Esomeprazole 2x40mg selama 6-8 minggu.
e. Pemberian Omeprazole 1x20mg selama 1 minggu

Jawab : A

23. Seorang laki-laki, 67 tahun datang ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan buang air
besar terkadang bercampur darah yang hilang timbul sejak 1 bulan terakhir. Pasien
memiliki penyakit Gagal Ginjal Kronis dan telah rutin menjalani hemodialisa selama
kurun waktu 3 tahun. Pemeriksaan fisik ditemukan TD: 140/95 mmHg Nadi 92x/menit
RR 18x/menit, konjungtiva pucat. Hasil pemeriksaan darah: Hb: 6.8 Lekosit 8970
Trombosit 168000 Ureum 92 Kreatinin 4.3. Hasil kolonoskopi menunjukkan adanya
lesi multipel, ukuran <5mm di daerah caecum dan kolon sebelah kanan. Diagnosis
yang tepat terkait keluhan utama pasien tersebut diatas adalah:
a. Divertikulosis
b. Angiodisplasia
c. Kolitis Iskemia
d. Hemoroid
e. Neoplasia Kolon
Jawaban : B

24. Seorang wanita 48 tahun datang ke IGD dengan keluhan mual, muntah dan nyeri ulu
hati. Keluhan muncul tiba-tiba sejak 1 hari sebelum datang ke IGD dan makin lama
makin memberat. Pasien menderita DM tipe 2 sejak 5 tahun yang lalu dengan terapi
OAD yang sering lupa diminum. Pada pemeriksaan fisik ditemukan : compos mentis,
ikterik, Berat Badan 50 kg, Tinggi Badan 165 cm, TD : 100/60 mmHg, N : 110
kali/menit, isi cukup, Temperatur rektal 38,5oC, nyeri tekan ulu hati, tanda peritonitis
lokal, Murphy’s sign (+), Cullen’s sign (+). Dari hasil laboratorium didapatkan : Hb
12,8 mg/dL, Lekosit 17.500/μL, GDA : 230 mg/dL, SGOT 150 U/L, SGPT 113 U/L,
Bilirubin total 4,5 mg/dL, bilirubin direk 3,7 mg/dL, bilirubin indirek 0,8 mg/dL,
Kolesterol 167 mg/dL, HDL 29 mg/dL, LDL 105 mg/dL, trigliserida 93 mg/dL, Amilase
560 IU/L, Lipase 480 IU/L. Faktor yang menyebabkan terjadinya kelainan pada
pasien diatas adalah :
a. Autoimun
b. Kegemukan
c. Hiperglikemia
d. Batu empedu
e. Hipertrigliseridemia

Jawab : D

25. Wanita 50 tahun dibawa ke UGD karena mengalami penurunan kesadaran.


Beberapa hari sebelumnya pasien mengeluhkan nyeri perut kanan atas dan
mengeluh jumlah BAK berkurang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
somnolen, tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 112 x/menit pernafasan 20 x/menit
Suhu 38,5 oC sklera tampak kuning. Hasil Laboratorium didapatkan Hb 11,5 gr/dL,
leukosit 22.000/ mm3, trombosit 255.0000/mm3 SGOT 323 mg/dL, SGPT 325
mg/dL. Kemungkinan diagnostik pada pasien ini adalah
a. Kolesistitis Akut
b. Kolelitiasis
c. Kolangitis Akut
d. Kolangitis Supuratif
e. Septik Condition

Jawab : D
1.  Antivirus pada hepatitis B kronis dengan gangguan ginjal pilihan utamanya adalah :
a. Tenovofir
b. Lamivudin
c. Entecavir
d. Telbivudin
e. Zidovudin

1. Pasien dengan riwayat MRS di ruang ICU dengan pneumonia yang mendapatkan
beberapa antibiotik, saat ini pasien mengeluh diare bercampur lendir, hal yang harus
dilakukan untuk menentukan etiologinya adalah :
a. pemeriksaan feses lengkap
b. analisa feses untuk toksin C.diffisile
c. pemeriksaan toksin C. Diffisile dari serum
d. Kolonoskopi
2. Pasien hepatitis C kronis dengan tanda siroris kompensated. Tatalaksana
a. Ribavirin 12 minggu 
b. Sofosbovir + daclastavir 12 minggu
c. Sofosbovir + daclastvir 24 minggu
d. Pegylated interferon + ribavirin 12 minggu
e. Pegylated interferon + sofosbovir 12 minggu 

1. Seorang penderita hepatitis B, 65 tahun, didapatkan hasil USG abdomen massa


pada hebar ukuran 6x4x4 cm pada lobus kanan, didapatkan shifting dullness+,
didapatkan gambaran trombus pada vena porta dari hasil CT scan multiphase.
Terapi yang dapat diberikan pada pasien ini adalah :
a. Reseksi hati
b. TACE
c. Sorafenib
d. Ablasi
e. BSC

1. Pasien laki-laki 32 tahun mengeluh lemah badan disertai dengan diare lendir dan
darah sejak 2 bulan terakhir, disertai penurunan berat badan. Dari hasil kolonosokopi
didapatkan peradangan yang diffuse pada daerah kolon dan rektum, sedangkan
daerah ileum terminal dalam batas normal. Tatalaksana utama pada pasien ini
adalah :
a. Ciprofloxacin
b. Cotromoksazole
c. Attapugite
d. Lopramide
e. 5-ASA

1. Seorang wanita dalam kehamilan 10 minggu dengan hepatitis B kronis, dari hasil
pemeriksaan penunjang didapatkan HbeAg +, HBV DNA 1x 10^6, SGOT 30, SGPT
26. Penatalaksanan yang tepat pada pasien ini :
a. Tidak ada tatalaksana, hanya observasi saja
b. Segera berikan antivirus untuk ibu
c. Immunoglobulin untuk bayi, tidak ada tatalaksana untuk ibu
d. Immunoglobulin + vaksin Hepatitis B untuk bayi, antivirus untuk Ibu
e. Immunoglobulin + vaksin hepatitis untuk bayi, tidak ada tatalaksana buat ibu
2. Seorang laki-laki didapatkan muntah darah dan disertai BAB hitam sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit, pasien sering mengkonsumsi penghilang rasa sakit dan
jamu untuk keluhan nyeri sendi luttnya. Dari hasil endoskopi didapatkan ulcus di
antrum, dan didapatkan rembesan (oozing), sudah dilakukan tindakan pemasangan
klip. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah :
a. Omeprazole laoding 80 mg iv, selanjutnya OMZ 2x 40 mg
b. Omeprazole loading 80 mg iv, dilanjutkan dengan drip OMZ 8 mg/jam
c. Omeprazole loading 80 mg iv, dilanjutkan Omeprazole 1x 40 mg
d. Omeprazole oral 2x 20mg+ antacida syrup 3x 1 sendok
e. Omeprazole oral 2x 20 mg, boleh rawat jalan saja.

3. Pasien wanita 55 tahun mengeluh BAB hitam sejak 5 hari terakhir ini, Pasien sering
mengkonsumsi Na diklofenak 2x 50 mg dalam 2 tahun terakhir ini untuk mengatasi
rasa nyeri di persendiannya. Patomekanisme yang mendasari kelainan pada pasien
ini adalah :
a. Gangguan hemostasis
b. Aktivasi fibrinolisis
c. Akibat Iritasi obat pada permukaan lambung
d. Gangguan pembentukan prostaglandin di lambung
e. Gangguan fungsi trombosit

4. Seorang wanita usia 18 tahun mengeluh bengkak seluruh tubuh disertai dengan ascites,
dari hasil pemeriksan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg Nadi 88x/m , Hasil
pemeriksaan penunjang Ureum 42 mg/dl Cr 0,8 mg /d, Protein urin 4+, silinder eritrosit
(-).Kelainan HistoPA dari hasil biopsi ginjal yang paling memungkinkan adalah :
a. Fokal Glomerulosklerosis
b. Mesangeal Proliferatif
c. Diffuse proliferatif
d. Membranous proliferatif
e. Minimal change disease

5. Seorang wanita menengeluh nyeri perut sebelah kanan bawah, namun kadang
berpindah2 disertai dengan diare sejak 2 bulan terakhir ini. Keluhan berkurang
setelah defekasi. Pasien juga kadang merasa gelisah dan ada gangguan tidur.
Hubungan dengan suami terganggu dalam 6 bulan terakhir ini. Hasil pemeriksaan
analisa feses dan kolonoskopi dalam batas normal. Kelainan yang mendasari pada
pasien ini adalah :
a. Diare osmotik
b. Diare sekretorik
c. Celiac Disease
d. Sindroma Kolon Iritabel
e. Gangguan absorbsi

1. Laki-laki 32 tahun mengeluh gampang nyeri sendi di beberapa tempat, disertai sering
nyeri perut dan diare, keluhan dirasakan sudah beberapa tahun ini, disertai dengan
penurunan berat badan. Pasien juga sering mengalami sariawan yang hilang timbul
sejak 10 tahun terakhir. Kelainan yang paling memungkinkan pada pasien ini
adalah :
a. Arthritis akibat penyakit Chron
b. Bechcet disease
c. SLE
d. Whipple disease
e. Rheumatoid Arthritis
1. Ibu RT keluarga harmonis, cemas → GAD
2. Berdebar-debar, GAD → tx : clobazam
3. Diare setiap dimarahi atasan di kantor 🡪 IBS

USG kolesistitis, demam S 38, potensi nyeri, ikterik 🡪 kolangitis

1. Leptospira 🡪 vaskulitis
2. Pancreatitis 🡪 puasa, NGT, TPN, tanpa antibiotik
3. Pancreatitis, etiologi terbanyak 🡪 Penyumbatan batu empedu
4. USG ada pelebaran tapi tanpa visualisasi : ERCP
5. Sirosis, mekanisme terapi antiperdarahan : ↓ tekanan splanic
6. Colitis pseudomembran = vanko 4 x 500 g PO, Metro 3x500 mg
7. diare, sariawan mulut, ada luka di kulit 🡪 bechet syndrome

1. Hepatoma CT scan 3 fase, menyengat pada fase arterial dan washed out pada vena
dan delayed. Artinya?
1. Tumor diperdarahi oleh a hepatica dan hepar diperdarahi vena porta
2. Tumor diperdarahi oleh v porta

152.  Pasien dengan demam 3 hari, icteric, splenomegali, leukopenia, teombositopenia,


hematuria, nyeri tekan gastrocnemius, pemeriksaan yang disarankan
A. Kultur darah
B. Kultur darah + NS 1
C. NS 1
D. MAT
E. Kultur darah + MAT

158.  Pasien laki-laki  usia 15 tahun dikeluhkan oleh orang tua mengalami sakit batuk pilek
serta diare yang terjadi berulang sejak kecil, dan membaik dengan antibiotic dari dokter.
Orangtua pasien khawatir dampak jangka panjang dari obat antibiotic pada pasien. Pada
pemeriksaan ditemukan lesi kulit berupa ataxia telangiectasia, apakah diagnosisnya : 
a. Sindrom Defisiensi IgA
b. Hyper IgE syndrome
c. DiGeorge syndrome
d. Wiskott-Aldrich Syndrome
e. Clostridium Difficile Colitis

159. Seorang pria, 40 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan kuning pada mata dan
badan sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluhkan rasa lemas.
Buang air kecil pada pagi hari berwarna gelap seperti cola. Tidak ada riwayat berpergian ke
daerah endemis. Pada pemeriksaan fisis didapatkan konjungtiva pucat, sklera ikterus,
jantung paru dalam batas normal, splenomegali schuffner 2. Pada pemeriksaan laboratorium
Hb 7,0 g/dL, MCV 88 fl, MCHC 32 g/dL, Hct 21%, leukosit 2.300/mm3, trombosit
65.000/mm3, bilirubin total 4,4 mg/dL, bilirubin direk 1,8 mg/dL dan indirek 2,6 mg/dL,
retikulosit 2,8%. Urinalisis : hemoglobinuria. Pemeriksaan sucrose water test : positif.
Etiopatogenesis penyakit pada pasien ini adalah:
a. defisiensi fosfogliserat kinase
b. defisiensi enzim PIG-A
c. defisiensi piruvat kinase
d. defisiensi glutation reduktase
e. defisiensi enzim G6PD

160. Seorang pria 43 tahun dirawat di RS dengan post operasi hemoroidektomi hari ke 5,
pada hari ke 6 didapatkan demam dan kemerahan pada bekas luka operasi. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, HR 100x/menit, RR 20x/menit, suhu
38.3oC, Terdapat nanah pada kassa disekitar luka bekas operasi. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 13 g/dL, HT 39%, leukosit 14.800 u/mcl, trombosit 410.000
u/mcl. Antibiotik empirik yang dapat disarankan untuk kasus pasien ini:
a. Ampicilin + Sulbactam intravena
b. Cefazolin intravena
c. Cephalosporin + Metronidazole intravena
d. Piperacilin + tazobactam intravena
Vancomycin intravena

170. Pasien laki-laki 32 tahun mengeluh lemah badan disertai dengan diare lendir
dan darah sejka 2 bulan terakhir, disertai penurunan berat badan. Dari hasil
kolonosokopi didapatkan peradangan yang diffuse pada daerah kolon dan rektum,
sedangkan daerah ileum terminal dalam batas normal. Tatalaksana utama pada
pasien ini adalah :
a. Ciprofloxacin
b. Cotromoksazole 
c. Attapugite
d. Lopramide
e. 5-ASA

1. Gastro : mekanisme kerusakan hati karena INH ; 


1. Biometabolik aktif

1. Gastro : pasien TB rencana diberikan OAT, anti HCV (+), HCV RNA 2x106.
Tatalaksana : 
1. Sofosbuvir bersamaan dengan OAT
2. Sofosbuvir dimulai setelah OAT fase intensif
3. Sofosbuvir dimulai stelah OAT slesai semua
4. Tidak perlu terapi HCV

1. Gastro: Pasien datang dengan melena, riwayat konsumsi piroksikam. Diberikan


gambar endoskopi (tidak terlihat ada varises, ada darah yang mengalir). Patogenesis
kasus ini adalah:
a. Penurunan prostaglandin
b. ….
c.
2. Gastro: Pasien H. pilori +, terapi pilihan
a. Lanso + amox + klaritro 10 hari
b. Lanso + metro + levo 7 hari
c. ….

3. Gastro: Pasien kolitis ulseratif, rutin terapi dengan mesalamin dan steroid tablet,
mengeluhkan kadang masih diare. Dilakukan kolonoskopi dengan hasil kolitis
sedang. Terapi rumatan yang tepat adalah:
a. 5-Asa
b. Imunosupresan
c. Steroid tablet
d. Steroid iv
4. Gastro: Pasien hep B on terapi lamivudin, creatinin meningkat. Terapi pilihan:
a. Adefovir
b. Tenofovir (tidak boleh pada azotemia, RTA)
c. Entecavir
d. Telbivudin

5. Gastro: Pasien hep B, didapatkan nodul ukuran 2x4 cm di USG, dilakukan MSCT
kontras 3 fase didapatkan penyegatan. Tatalaksana selanjutnya adalah: HCC
a. Biopsi liver
b. AFP
c. Tidak perlu cek lagi
d. MRI abdomen
e. PET scan

6. Gastro: pasien hep B, didapatkan nodul di USG 2x3 cm, dilakukan MSCT kontras
tidak menyengat. Tatalaksana selanjutnya:
a. CT abdomen dg kontras 3 bulan lagi
b. CT abdomen tanpa kontras 3 bulan lagi
c. MRI abdomen saat ini
d. MRI abdomen 3 bulan lagi
e. Tidak perlu diperiksa lebih lanjut

7. Gastro: pasien dengan hematemesis melena, dilakukan endoskopi didapatkan


varises kecil, gastropati porta ringan. Tindakan selanjutnya:
a. Ligasi varises
b. Skleroterapi
c. Beta bloker non selektif
d. ISMN
e. Spironolakton

8. Gastro: pasien laki-laki 70 tahun dengan massa pankreas. ECOG 0. bilirubin 20.
Tatalaksana yang tepat:
a. SEMS
b. Reseksi pankreas
c. Kemoterapi
d. Radioterapi

9. Gastro: pasien sulit telan makanan padat, hanya bisa makanan cair. Pemeriksaan
awal yang tepat:
a. OMD
b. EGD
c. USG

10. Gastro: pasien ikterik, USG batu di duktus koledokus. Tatalaksana lanjutan yang
tepat:
a. ERCP
b. MRCP
c. CT scan
1. Seorang wanita 45 tahun, datang dengan BAB mencret sejak 2 minggu SMRS. BAB
mencret disertai adanya darah hitam kemerahan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 120/80mmHg, Fn 78x/menit. Dari pemeriksaan kolonoskopi
didapatkan adanya multipel ulkus di rektum, sigmoid, kolon desenden, transfersum,
dan asenden. Diagnosis pada pasien ini adalah?
a. Chrons dissease
b. Candidiasis colon
c. Kolitis ulseratif
d. TB kolon
e. Pseudokolitis membranosa

2. Seorang laki laki XX tahun pasien hepatitis C dengan sirosis (digambarkan dengan
penyakit hepar kronik serta USG abdomen). Terapi hepatitis C nya adalah….
a. Sofosbuvir + Daclastavir 12 minggu
b. Sofosbuvir + daclastavir 24 minggu
c. Peg interferon + Simeprevir 12 minggu
d. Simeprevir + Ribavirin 12 mnggu
e. Peg Interferon + Ribavirin 24 minggu

3. Seorang perempuan 55 tahun datang ke IRD dengan keluhan buang air besar hitam
sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati sejak 3 hari terakhir.
Keluhan timbul setelah pasien mengkonsumsi piroksikam sejak 2 minggu terakhir
karena nyeri pada lutut. PF tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 98x/menit,
frekuensi napas 20x/menit. Pada abdomen didapatkan nyeri tekan pada regio
epigastrium. Pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan krepitasi pada kedua lutut.
Pada pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi didapatkan kongesti mukosa dan
erosi erosi kecil pada permukaan gaster. Patofisiologi yang dapat menjelaskan
kelainan pada pasien ini adalah:
a. Infiltrasi epitel gaster oleh netrofil dan limfosit
b. Penurunan aliran darah mukosa gaster
c. Penurunan produksi tromboksan
d. Penurunan prostaglandin
e. Atrofi sel parietal

4. Seorang laki laki usia 55 tahun didiagnosis karsinoma hepatoseluler berdasarkan


pemeriksaan USG dan CT scan. Hasil CT scan abdomen menunjukkan adanya
massa berukuran 4.7x5.2x4.9 cm di segmen 8. Tidak terdapat trombus di vena porta
utama, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Foto toraks tidak menunjukkan
adanya nodul di paru. Didapatkan shifting dullness Pilihan terapi mengacu
rekomendasi Barcelona Clinic Liver cancer (BCLC) pada pasien ini adalah:
a. Transarterial chemoembolization (TACE)
b. Paliatif
c. Transplantasi hati
d. Reseksi tumor
e. Sorafenib

5. Seorang perempuan berusia 35 tahun diare sejak 4 bulan dengan frekuensi 6-8 kali
per hari disertai darah dan lender. Berat badan turun sekitar 5 kg sejak sakit diare.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg;frekuensi nadi
88x/menit;frekuensi napas 20x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
Hb 9,6 g/dL;leukosit 5.000/µL;LED 60 mm/jam;albumin 2,8 g/dL. Foto toraks dalam
batas normal. Pasien kemudian dilakukan kolonoskopi dan didapatkan hiperemis
pada kolom transversum distal sampai rectum. Hasil biopsy dari sediaan kolon dan
rectum menunjukkan infiltrasi sel radang kronis pada lamina propia,destruksi kripta
dan  deplesi sel. Terapinya…
a. NSAID
b. 5-ASA
c. Azathioprin
d. AntiTNFα
e. Metotreksat

6. Seorang laki-laki 34 tahun rutin control ke poliklinik sejak 3 tahun yang lalu karena
mengidap hepatitis B. Hasil penanda virus terbaru menunjukkan HBsAg positif,
HBeAg positif, anti HBe negative, HBV DNA >1,7x108 IU/mL. Pemeriksaan SGOT
dan SGPT 3 bulan terakhir berkisar antara 90-120 U/L. Hasil laboratorium lain:
albumin 3,7 g/dL; globulin 3,5 g/dL; ureum 53 mg/dL; kreatinin 1,7 mg/dL. Pilihan
antivirus yang sesuai dengan kondisi klinis pasien ini adalah:
a. Lamivudine
b. Interferon
c. Tenofovir
d. Entecavir
e. Adefovir

7. Pasien laki laki XX tahun dengan PSCBA variseal. Mekanisme obat yang
diberikan….
a. Vasokonstriktor splanknik
b. Menurunkan produksi asam lambung
c. Menurunkan risiko erosi mukosa
d. Mucosal protector
e. Lupa

8. Pasien HCC. Pernyataan yang benar adalah….


a. Hepar mendapat suplai darah dari vena portal, tumor mendapat suplai darah
dari arteri hepatika
b. Hepar mendapat suplai darah dari arteri hepatika, tumor mendapat suplai
darah dari arteri mesenterika
c. Hepar mendapat suplai darah dari arteri hepatika, tumor mendapat suplai
darah dari vena porta
d. Hepar dan tumor mendapat suplai darah dari vena portal

9. Pasien peritonitis akut dengan tanda infeksi. Terapi pilihan….


a. Puasa, NGT, Rehidrasi, Antibiotik
b. Puasa, NGT, Rehidrasi, Antibiotik, Nutrisi Parenteral
c.

9. Pasien wanita mengeluh nyeri perut kanan atas, demam, kedua mata kuning.
Murphy sign (+) Gambar ada USG dengan pelebaran ductus choledocus. Diagnosis
a. Kolelithiasis
b. Kolangitis
c. Kolesistitis
d. Lupa
e. Lupa

11. Pasien laki laki mengeluh nyeri perut kanan atas. Kedua mata kuning. PF ikterik. Lab
Hiperbilirubinemia Direk. Dari USG tidak jelas pelebaran ductus biliaris namun
didapatkan batu di vesical felea. Langkah berikutnya….
a. ERCP
b. MRCP
c. EUS
d. Lupa
e. Lupa

12. Seorang wanita hamil XX minggu datang ke poli penyakit dalam. Saat ini pasien
tidak ada keluhan. Ikterik (-). SGOT SGPT normal. HBV DNA 1x10 7. TIndakan saat
ini adalah….
a. Bayi diberi vaksin dan immunoglobulin, dan ibu dimulai antivirus
b. Bayi diberi vaksin dan immunoglobulin, dan ibu dimonitor terlebih dahulu
c. Lupa
d. Lupa

Wanita usia 54 tahun berkonsultasi ke poli rawat jalan dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 3
minggu ini, yang semakin memberat dalam 1 minggu ini. Nyeri tidak menjalar ke tempat lain
dan tidak berkurang dengan makanan. Pasien juga mengeluhkan penurunan nafsu makan,
tapi tidak disertai mual, muntah, penurunan berat badan maupun sulit menelan. Riwayat
konsumsi obat-obatan seperti aspirin ataupun NSAID disangkal. Pasien telah mengonsumsi
ranitidin secara rutin tapi tidak ada perbaikan.\ Pemeriksaan fisik hanya dijumpai nyeri tekan
epigastrium. Occult blood test (-).
Pemeriksaan lanjutan apakah yang anda anjurkan pada pasien ini :
A. Barium swallow
B. Gastroskopi
C. CT-scan abdomen
D. Serologi H.pylori
E. Ro abdomen polos

Pria usia 56 tahun yang telah selesai melakukan kolonoskopi atas indikasi screening
kemungkinan mengalami kanker kolorektal datang untuk berkonsultasi. Hasil bacaan
kolonoskopi tidak menunjukkan adanya lesi patologis. Pasien juga menyebutkan bahwa
sepupu ibunya meninggal karena kanker kolorektal. Apakah anjuran kepada pasien tersebut
:
A. Mengedukasi pasien bahwa saat ini tidak dijumpai tanda-tanda
kankerkolorektal tetapi meminta pasien melakukan kolonoskopi ulang 10 tahun
lagi
B. Kolonoskopi ulang 5 tahun lagi
C. Turut prihatin mengenai keluarganya dan meminta pasien kolonoskopi tahun depan
D. Kolonoskopi ulang 3 tahun lagi
E. Menjadwalkan CT scan abdomen 3 bulan kemudian untuk berjaga-jaga
kemungkinan adanya kanker kolorektal

Wanita usia 80 tahun datang ke IGD dengan keluhan rasa lemas karena adanya BAB merah
segar sebanyak 5 kali dalam 1 hari ini. Saat dipasang NGT, keluar cairan kehijauan tanpa
disertai darah. Apakah kemungkinan pertama penyebab keluhan pada pasien ini :
A. Kolitis iskemik
B. Divertikulosis
C. Angiodisplasia kolon
D. Hemorhoid interna
E. Kolitis ulserativa

Wanita 22 tahun yang berencana menikah 3 bulan lagi, datang untuk berkonsultasi ke
tempat praktek saudara. Wanita tersebut merupakan penderita hepatitis C yang telah
menjalani pengobatan dengan peg-IFN dan RBV selama 3 bulan. Calon suaminya juga
penderita hepatitis C yang sedang menjalani pengobatan dengan kombinasi Sofosbuvir,
peg-IFN dan RBV. Wanita tersebut berencana program hamil segera setelah menikah.
Pernyataan yang tepat dianjurkan kepada wanita ini adalah :
A. Kehamilan harus dicegah dengan menggunakan metode kontrasepsi hormonal
B. Data keamanan Sofosbuvir sudah jelas tidak memiliki keterkaitan dengan kehamilan
pada manusia
C. Jika pasien terlanjur hamil maka pengobatan hepatitis C tetap diteruskan
D. Kehamilan hanya dapat direncanakan setelah 6 bulan pasca pengobatan
wanita tersebut dihentikan
E. Terapi hepatitis C tidak memiliki pengaruh kepada janinnya

Seorang pria dikonsulkan dari poli VCT dengan diagnosis HIV koinfeksi virus hepatitis C.
Saat baru terdiagnosa nilai CD4 150 dan setelah mengonsumsi ARV regimen Tenofovir,
Lamivudin dan Efavirenz selama 2 bulan, CD4 ulangan sudah menjadi 355. Saat ini keluhan
yang mengarah ke gangguan fungsi hati tidak dijumpai. Begitu juga hasil laboratorium yang
dibawa oleh pasien, SGOT 14 SGPT 15. Dilakukan pemeriksaan lab panel hepatitis C,
dijumpai anti-HCV (+) dan RNA HCV
(+) genotip 1. Kebetulan alat fibroscan tersedia di RS dan setelah pasien diperiksa
disimpulkan dengan F2. Regimen saat itu yang tersedia untuk pengobatan hepatitis C
adalah peg-IFN, Ribavirin, dan Sofosbuvir. Jawaban konsul anda ke poli VCT adalah:
A. Pasien saat ini ditunda pengobatan untuk hepatitis C nya karena CD4 masih rendah
B. Direncanakan pemberian regimen peg-IFN dan Ribavirin tetapi menganjurkan
mengganti Efavirenz dengan Nevirapin
C. Pemberian regimen peg-IFN dan Ribavirin selama 1 tahun dikombinasi dengan
regimen ARV pasien
D. Pasien langsung diberikan kombinasi peg-IFN, Ribavirin dan Sofosbuvir
E. Direncanakan pemberian regimen peg-IFN dan Ribavirin tetapi menganjurkan
mengganti Tenofovir dengan Zidovudin

Seorang lelaki berusia 26 tahun oleh dokter yang merawatnya dikatakan memiliki mata
kuning. Ketika ditanyakan, pasien menyatakan tidak memiliki riwayat medis, tetapi kadang-
kadang, pasien berpikir pasien mungkin memiliki penyakit kuning ringan ketika pasien stres
atau mengkonsumsi lebih dari empat minuman beralkohol. Pasien tidak pernah mencari
perawatan medis karena pasien tidak yakin, dan matanya akan kembali normal dalam 2
hari. Pasien menyangkal mual, sakit perut, air kencing berwarna gelap, tinja berwarna
terang, pruritus, atau penurunan berat badan. Pada
pemeriksaan fisik, pasien memiliki BMI 20,1 kg / m2, dan tanda-tanda vitalnya normal.
Dijumpai adanya Ikterus pada sklera. Tidak ada stigmata penyakit hati kronis. Perut pasien
lunak dan tidak nyeri. Rentang hati adalah 8 cm untuk perkusi. Tepi hati halus dan teraba
hanya dengan inspirasi yang dalam. Limpa tidak teraba. Pemeriksaan laboratorium normal
kecuali total bilirubin 3,0 mg / dL. Bilirubin langsung adalah 0,2 mg / dL. AST, ALT, dan
alkalin fosfatase normal. Hematokrit, dehidrogenase laktat, dan haptoglobin normal.
Manakah dari berikut ini yang pasiengnosis yang paling mungkin:
A. Autoimmune hemolytic anemia
B. Crigler-Najjar syndrome type 1
C. Choledocholithiasis
D. Dubin-Johnson syndrome
E. Gilbert syndrome

Laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan diare sedikit-sedikit namun sering yang dirasakan
sudah 1 tahun, berbau busuk, terutama bila setelah makan tepung. Pasien tidak merasakan
mual atau muntah. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan nyeri perut atau massa pada
daerah perut dan bising usus normal. Pada kulit pasien timbul bercak-bercak kemerahan
disertai pustul-pustul kecil. Pemeriksaan analisis feses tidak didapatkan darah samar, dan
lemak feses 10 g/hari. Pada endoskopi saluran cerna bagian atas dilakukan biopsi daerah
duodenum. Hasilnya didapatkan vili tidak ada peningkatan jumlah limfosit pada permukaan
intraepitel, kripta hiperplastik.
Diagnosis yang paling mungkin:
A. Chron disease
B. Kolitis ulseratif
C. Whipple disease
D. Intoleransi laktosa
E. Celiac sprue

Laki-laki 45 tahun masuk rumah sakit dengan kesadaran menurun yang dialami sejak
beberapa jam sebelum masuk rumah sakit. Dari anamnesis, didapatkan pasien dengan
riwayat didiagnosis penyakit hati sejak beberapa bulan yang lalu. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan delirium, TD: 110/70 HR: 100x/menit Rr: 24x/menit t: 38.5C, icterus, ascites
(+),Nyeri tekan abdomen (+), dan edema pada pretibial. Terapi yang paling tepat pada
pasien ini antara lain:
A. Memperbaiki asupan nutrisi dengan penambahan protein pada diet pasien via NGT.
B. Pemberian furosemid dan Antibiotik
C. Mengurangi asupan kalori untuk mencegah komplikasi lanjut.
D. Tidak ada indikasi pemberian antibiotik pada pasien ini.
E. Pemberian asam amino rantai cabang dan antibiotik

Seorang laki-laki usia 42 tahun, datang ke IGD dengan perut membesar dan lemas, 7 hari
sebelumnya pasien BAB warna hitam dan BAK seperti teh. Pasien datang dengan
membawa hasil laboratorium 10 hari yang lalu: anti HCV positif ,HCV RNA 600.000 IU/ml
dan genotip 1b. 8 bulan yang lalu, pasien sudah didiagnosa hepatitis C saat di rawat di RS
lain. Pasien pengguna narkoba suntik dan alkohol. Pekerjaan pasien adalah musisi. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan ikterik, anemis, liver span 5 cm, dan pekak alih.
Selain perbaikan keadaan umum, tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut:
A. Peg IFN dan Ribavirin selama 24 minggu
B. Sofosbuvir, Daclatasvir dan Ribavirin selama 24 minggu
C. Peg IFN, Sofosbuvir dan Ribavirin selama 12 minggu
D. Sofosbuvir, Daclatasvir dan Ribavirin selama 12 minggu
E. Sofosbuvir dan Ribavirin selama 24 minggu

Seorang wanita 26 tahun datang ke klinik anda sekitar satu bulan yang lalu, dengan keluhan
badan kuning, mual muntah dan rasa kurang bertenaga. Dua anggota keluarga pasien
memiliki keluhan yang sama. Berdarkan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Ig M
HAV (+), Peningkatan Enzim transaminase. Tatalaksana untuk mencegah berulangnya
infeksi tersebut diatas adalah:
A. Imunoglobulin 0.06-0.08 ml/KgBB IM
B. Imunoglobulin 0.02-0.06 ml/KgBB IV
C. Imunoglobulin 0.02-0.06 ml/KgBB IM
D. Imunoglobulin 0.06-0.08 ml/KgBB IV
E. Imunisasi aktif

48. Seorang lelaki berusia 51 tahun datang berobat ke Polklinik Penyakit Dalam membawa
hasil laboratorium HbsAg positif, HbeAg negatif, antiHbe positif. Hasil pemeriksaan SGOT
dan SGPT selalu normal dalam 3 bulan terakhir. hasil USG hati dalam batas normal. Pasien
ingin mendapatkan second opinion karena sampai saat ini belum mendapat obat antivirus.
Kakak pasien pengidap Hepatitis B dan meninggal karena hepatoma.

Tindakan yang paling tepat dilakukan pada pasien beserta tujuannya adalah :
A. Langsung diberikan lamivudine 1x 100 mg dengan target supresi virus
B. Langsung diberikan lamivudine 1x100 mg dengan target serokonversi HbsAg
C. Langsung diberikan lamivudine 1x100 mg dan melakukan biopsi hati untuk
memantau respons terapi
D. Keputusan pemberian terapi lamivudine sesuai hasil pemeriksaan ada tidaknya
hepatoma dengan fibro scan
E. Keputusan pemberian terapi lamivudine sesuai hasil pemeriksaan derajat
fibrosis dengan biopsi hati/fibroscan

49. Seorang perempuan berusia 35 tahun berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan diare sejak 4 bulan dengan frekuensi 6-8 kali per haridisertai darah dan lendir. Berat
badan turun sekitar 5 kg sejak sakit diare. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
100/60 mmHg; frekuensi nadi 88xper menit; frekuensi nafas 20x/ menit. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hb 9,6 g.dL; leukosit 5000/µL; LED 60 mm/jam; albumin 2,8
g/dL. Foto toraks dalam batas normal.

Pasien kemudian dilakukan kolonoskopi dan didapatkan hiperemis pada kolon transversum
distal sampai rektum. Hasil biopsi dari sediaan kolon dan rektum menunjukkan infiltrasi sel
radang kronis pada lamina propria, dekstruksi kripta dan deplesi sel goblet.

Dari data klinis di atas, terapi farmakologik yang paling tepat untuk pasien adalah:
A. Steroid dan antibiotika
B. Steroid dan mesalazine
C. Antibiotika dan loperamid
D. Antibiotika dan mesalazine
E. Loperamide, steroid, antibiotika, dan mesalazine

50. Seorang lelaki berusia 38 tahun, dirujuk ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
lemas, mual dan badan kuning. Pasien membawa hasil pemeriksaan laboratorium Hb 13
g/dL; leukosit 5.500/µL; trombosit 200.000/ µL; SGOT 350 IU/L; SGPT 553 IU ; bilirubin total
8 mg/dL; bilirubin direk 7 mg/dL; hBsAg positif, HbeAg positif; IgM anti HBc positif; hasil
pemeriksan USG abdomen bagian atas dalam batas normal.

Berdasarkan data tersebut, diagnosis pada pasien ini adalah :


A. Hepatitis B akut
B. Hepatitis B acute on chronic
C. Hepatitis B kronik fase immune tolerance
D. Hepatitis B kronik fase immune clearance
E. Hepatitis B kronik fase inactive carrier state

51. Seorang lelaki berusia 42 tahun,dibawa keluarga ke IGD karena banyak tidur dan tidak
mengenali keluarganya sejak sehari yang lalu. Pasien sudah dua tahun dinyatakan
mengidap sirosis hati, tapi tidak kontrol secara teratur. Pada pemeriksaan fisik kesadaran
apatis ; tekanan darah 120/80 mmHG ; sklera ikterik ; hepar tidak membesar ; terdapat
flapping tremor .

Tata laksana awal yang paling tepat pada pasien adalah :


A. Memberi  propanolol
B. Memberikan antibiotika intravena
C. Mencari dan mengatasi faktor pencetus
D. Memberikan diet protein 1 gr/Kg BB /hari
E. Memberikan infus branched chain amino acids ( BCAA).

52. Seorang lelaki berusia 60 tahun dirujuk ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan diagnosis
hepatoma. Hasil CT scan menyimpulkan adanya massa berukuran 4x4,5 x 4,8 cm di hati
lobus kanan; kedua lobus hati mengecil; tampak asites; terdapat trombus di vena porta.
Pasien saat ini mengeluh nyeri di perut kanan atas tetapi masih dappat melakukan aktivitas
sehari-hari. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 12,4 g/dL; leukosit 5,200/mL,
trombosit 161.000/mL; albumin 2,7 g/dL; globulin 3,1 g/dL; bilirubin total 3,4 mg / dL; bilirubin
direk 2,8 mg/dL; prothrombin time 18,7 detik (kontrol 11 detik ) .

Tatalaksana yang paling tepat pada poasien ini : 


A. Kemoterapi
B. Reseksi Tumor
C. Best supportive Care (BSC ) 
D. Radiofrequency ablation (RFA)
E. Transarterial Chemoembnolization (TACE )

96. Wanita 35 tahun datang kram perut dan konstipasi dan diare yang intermiten, tetapi
tidak ada penurunan berat badan dan perdarahan gastrointestinal. Nyeri perut
biasanya tidak membaik dengan defekasi. Kolonoskopi didapatkan ulkus multiple di
kolon.
Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah:
A. Kolitis infeksi
B. IBS
C. Polip kolon
D. IBD
E. Pseudomembran

97. Fase fase hepatitis B 🡪 HBsAg (+), anti HBc (-), HbeAg (+), ALT meningkat
A. Imunotoleransi
B. Imunoclearance
C. Residual
D. Imuno active
OSCE

Stasion 7
Pasien laki-laki 42 tahun datang dengan keluhan sulit tidur, riwayat Hepatitis C
1. Lakukan anamnesis yang lengkap pada pasien ini
Anamnesis yang dinilai :
 Mual, muntah, BAB hitam, nyeri perut, perut buncit/membesar, tungkai
membengkak, BAB seperti teh, mata kuning
 Lama tidur, gejala tidur pagi/siang/malam, sering terbangun saat tidur
 Mengorok/tidak
 Ada rasa cemas/gelisah
 Berdebar, sakit kepala, tangan terasa dingin, gelisah, faktor predisposisi yang
membaik, memberat
 Gangguan aktivitas, gangguan hobi, gangguan konsentrasi, gangguan hubungan
dengan lingkungan/social
 Riwayat penyakit dahulu, riw pengobatan, riw keluarga, riwayat social
 Riw obat psikotik, transfusI, operasi dan narkoba suntik
2. Sebutkan usulan pemeriksaan pada pasien ini
(HCV RNA)
3. Sebutkan diagnosis Multiaksial pada pasien ini
Axis I   : GAD
Axis II  : tidak ada
Axis III : Hepatitis C Kronis
Axis IV : Ketakutan terkena kanker hati
Axis V  : Gangguan adaptasi berat
4. Sebutkan terapi pada pasien ini
Sofosbuvir 1x400 mg, Daclastavir 1x60 mg
Alprazolam 1x0,25-0,5 mg

Station 8
Pasien laki-laki 65 tahun datang dengan keluhan BAB berdarah
a. Lakukan Anamnesis yang terarah pada pasien ini
b. Lakukan pemeriksaan colok dubur pada manekin
c. Sebutkan usulan pemeriksaan yang bias dilakukan pada pasien ini
(Colonoscopy+Biopsi PA, CT Scan Abdomen+C, CEA, Thorax Ro)
d. Sebutkan diagnosis pada pasien ini 
(Obs. Hematochezia ec susp. CRC dd IBD, anemia ringan ec susp ADB dd ACD)
e. Lakukan KIE pada pasien ini focus pada rencana terapi yang akan dikerjakan
(Dx: AdenoCa Colon berdifferensiasi baik, tanpa metastase)

Anda mungkin juga menyukai