Anda di halaman 1dari 2

NOTULEN KEGIATAN ILMIAH

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

JUDUL : PERAN ANTIINFLAMASI PADA ACUTE RESPIRATORY SYNDROME


(ARDS) YANG DISEBABKAN OLEH COVID-19
Penyaji : dr. Mony Chrysti RS
Pembimbing : - dr. Paul A Dwiyanu, SpP (K) FISR
- dr. Ira Nurrasyidah, SpP (K)
Hari/Tanggal : Jumat/ 27 November 2020
Waktu : Pukul 16.00 -17.00 WITA
Platform : Zoom

Penyampaian Materi :
- Imunopathogenesis COVID 19
- Tahapan Klinis COVID 19
- ARDS pada Covid 19
- Penjelasan terapi anti inflamasi pada covid 19 dan mekanismenya :
o Kortikosteroid  glukokortikoid sistemik  menekan badai sitokin
Methylprednisolon 1-2 mg/kg per hari
Dexa 6 mg/hari selama 10 hari  menurunkan angka kematian
o Anti IL 6 reseptor
IL 6  sitokin pro inflamasi yang diproduksi berbagai jenis sel seperti limfosit, monosit,
dan fibroblast
Dosis Anti IL 6  4-8 mg/kgBB diberikan ulang 12 jam kemudian
o JAK (Janus-Kinase Inhibitor)  menghambat sitokin inflamasi termasuk INF alfa
Dosis 2x5 mg selama 14 hari atau 2x10 mg pada hari pertama  2x15 mhg (H2-28)
o Kloroquin dan HCQ  mengganggu pengikatan virus dengan reseptor ACE-2
o NAC  sbg agen mukolitik, antiinflamasi dan antioksidan
o Antagonis IL-1 inhibitor  menghambar pengikatan sitokin dengan reseptor
o Azitromisin macrolide  antivirus dan antiinflamasi
o Plasma Konvalesens  pemberian antibodi poliklonal pasif (Ab) untuk memberikan
kekebalan segera
o IVIG  mengurangi respon anti inflamasi infeksi SARS COV 2
o Kolkisin  alkaloid yang terlarut dalam lemak, terakumulasi dalam granulosit dan monosit
Dosis 2x0.5 mg selama 3 hari  1x0.5 mg selama 27 hari
o Statin  menurunkan sitokin proinflamasi
Dosis simvastatin 40 mg/24 jam atau 80 mg/24 jam atau atorvastatin 40mg/24 jam selama
14 hari
Diskusi :
Pertanyaan dari dr Tina :
Anti inflamasi yang paling bagus sesuai derajat penyakit covid 19.
Jawaban dari penyaji :
Anti inflamasi diberikan ketika tahap klinis 2 B  hipoksia, P/F ratio <300
Setiap anti inflamasi bekerja sinergis menghasilkan outcome yang baik
Pertanyaan dari dr. Adrian :
Evaluasi keberhasilan antiinflamasi. Dapat dilihat marker apa saja.
Jawaban dari penyaji :
Inflamasi  peningkatan sitokin proinflamasi
Biomarker inflamasi :
Ferritin  spesifik
CRP  dihasilkan oleh liver, namun lebih umum

Pertanyaan dari dr Regi :


Pemberian kortikosteroid, mana yang lebih unggul antara dexa atau methylprednisolone, dan
apa kekurangannya.
Jawaban dari penyaji :
Steroid memiliki bioavailabilitas yang baik di paru
Glukokortikoid lebih baik yaitu dexamethasone dibandingkan methylprednisolone
Dexa  long acting steroid. Methylprednisolon  mineralokortikoid.
Hidrokortison dapat dipakai pada hemodinamik buruk.

Pertanyaan dari dr.Nor :


Antiinflamasi bersifat imunosupresan, kapan diberikan imunomodulator
Jawaban dari penyaji :
Imunomodulator  ada yang spesifik (ILG dan IL1) ada yang non spesifik (kortikosteroid dan
IVIG). Tidak dijelaskan pada fase apa digunakan. Trial menyebutkan antiviral + kortkosteroid +
interferon  perbaikan klinis
Imunomodulasi  antioksidan , misal vit C
Boleh diberikan sejak awal

Pertanyaan dari dr.Zubai :


Pemberian kortikosteroid untuk mencegah badai sitokin yang diberikan pada saat fase kritis.
Apakah ada tempat pada fase sebelum kritis. Atau ada pertimbangan lain.
Jawaban dari penyaji :
Pemberian kortikoseroid di fase awal dapat menimbulkan efek samping dapat meningkatkan
viral load dan replikasinya.

Pertanyaan dari dr.Ayu :


Plasma konvalesen, kapan saat tepat diberikan apakah pada saat fase kritis
Jawaban dari penyaji :
Penelitian menyebutkan plasma konvalesen diberikaan saat critical ill covid 19 atau hari
perawatan 10-20

Anda mungkin juga menyukai