TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Penyampaian Materi :
- Imunopathogenesis COVID 19
- Tahapan Klinis COVID 19
- ARDS pada Covid 19
- Penjelasan terapi anti inflamasi pada covid 19 dan mekanismenya :
o Kortikosteroid glukokortikoid sistemik menekan badai sitokin
Methylprednisolon 1-2 mg/kg per hari
Dexa 6 mg/hari selama 10 hari menurunkan angka kematian
o Anti IL 6 reseptor
IL 6 sitokin pro inflamasi yang diproduksi berbagai jenis sel seperti limfosit, monosit,
dan fibroblast
Dosis Anti IL 6 4-8 mg/kgBB diberikan ulang 12 jam kemudian
o JAK (Janus-Kinase Inhibitor) menghambat sitokin inflamasi termasuk INF alfa
Dosis 2x5 mg selama 14 hari atau 2x10 mg pada hari pertama 2x15 mhg (H2-28)
o Kloroquin dan HCQ mengganggu pengikatan virus dengan reseptor ACE-2
o NAC sbg agen mukolitik, antiinflamasi dan antioksidan
o Antagonis IL-1 inhibitor menghambar pengikatan sitokin dengan reseptor
o Azitromisin macrolide antivirus dan antiinflamasi
o Plasma Konvalesens pemberian antibodi poliklonal pasif (Ab) untuk memberikan
kekebalan segera
o IVIG mengurangi respon anti inflamasi infeksi SARS COV 2
o Kolkisin alkaloid yang terlarut dalam lemak, terakumulasi dalam granulosit dan monosit
Dosis 2x0.5 mg selama 3 hari 1x0.5 mg selama 27 hari
o Statin menurunkan sitokin proinflamasi
Dosis simvastatin 40 mg/24 jam atau 80 mg/24 jam atau atorvastatin 40mg/24 jam selama
14 hari
Diskusi :
Pertanyaan dari dr Tina :
Anti inflamasi yang paling bagus sesuai derajat penyakit covid 19.
Jawaban dari penyaji :
Anti inflamasi diberikan ketika tahap klinis 2 B hipoksia, P/F ratio <300
Setiap anti inflamasi bekerja sinergis menghasilkan outcome yang baik
Pertanyaan dari dr. Adrian :
Evaluasi keberhasilan antiinflamasi. Dapat dilihat marker apa saja.
Jawaban dari penyaji :
Inflamasi peningkatan sitokin proinflamasi
Biomarker inflamasi :
Ferritin spesifik
CRP dihasilkan oleh liver, namun lebih umum