Aida Hastuti
Ali Assagaf
I. PENDAHULUAN
2. Riwayat Penyakit
Anamnesis dilakukan pada tanggal 17 September 2020
Keluhan Utama : Batuk lama
Riwayat Penyakit Sekarang :
• Batuk berdahak 1 bulan, warna putih kecoklatan
• Sesak nafas 1 minggu,sesak kadang-kadang,lebih nyaman bila berbaring
• Demam hilang timbul selama 1 bulan, menggigil kadang-kadang terutama
malam
• Nyeri dada seperti ditusuk, terasa hilang timbul,tidak menjalar
• BB menurun,nafsu makan menurun, nyeri ulu hati (+) disertai nyeri perut
• Sakit tenggorokan,diare(-),muntah(-),sariawan(-)
Riwayat Pribadi :
- Riwayat alergi : Pasien tidak memiliki riwayat alergi
makanan, lingkungan, maupun obat-obatan
- Riwayat imunisasi : Tidak didapatkan catatan tentang status imunisasi
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Tanda vital
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis
GCS : E4V5M6
Tekanan darah : 110/90 mm Hg
Frekuensi nadi : 113 kali/menit reguler
Frekuensi nafas : 24 kali/menit
Suhu tubuh (aksiler) : 36,7 oC
SpO2 : 95% (udara ruangan)
98% dengan oksigen 2 liter per menit nasal kanul
BB/TB/IMT : 44 kg/165 cm/ 16.1
VAS : 2-3
Kesimpulan :
Multiple opasitas paru kanan dan kiri (dominan kanan)
Kesimpulan :
Suspek multiple nodul pulmo bilateral
Efusi pleura dextra
Besar cor normal
Kesimpulan :
Kp lama aktif, dengan hydropneumothorax kanan dan atelektasis
lobus medius
Nodul multipel DD/ tuberkuloma
Tak tampak massa intrapulmonal
Kesan
Sinus takikardi
Kesimpulan :
Hepatomegali dengan multiple hipoechoik lesion lobus bilateral ec
dd/ inflamasi kronis
Ascites
Efusi pleura kanan 950 cc
USG kandung empedu, spleen, pankreas, ren, vesika urinaria tak
tampak kelainan
Evaluasi
DR,
SGOT/SG
PT, Na K,
Albumin
Pada kasus ini seorang laki-laki usia 45 tahun dengan keluhan batuk
lama sekitar 1 bulan. Batuk berdahak kemudian disertai sesak nafas sekitar 1
minggu sebelum masuk rumah sakit. Gejala penyerta lain seperti demam serta
penurunan berat badan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit
sedang dengan nafas cepat (frekuensi nafas 24) dengan saturasi masih normal
yaitu 97% udara ruangan. Didapatkan rhonki pada paru kanan serta suara nafas
yang menurun. Selain itu didapatkan data indeks massa tubuh pasien hanya 16.1
yaitu underweight. Dari hasil pemeriksaan dahak, pada kasus ini dilakukan tes
cepat molekuler (TCM) didapatkan hasil M.tuberculosis terdeteksi tinggi. TB paru
terkonfirmasi bakteriologis kasus baru.
Diagnosis TB paru dapat ditegakkan dari …..
Untuk melihat gambaran pada hati pasien dilakukan pemeriksaan USG Abdomen
dan CT Scan Abdomen. Pada USG abdomen didaptkan hasil ………………….
Sedangkan pada CT Scan didapatkan hepar normal dan tidak tampak massa. Hal
Didapatkan hasil laboratorium albumin yang sangat rendah pada pasien ini.
Hipoalbuminemia dapat disebabkan oleh ……………….. Hipoalbuminemia yang
berat dapat mengakibatkan ………………
Protein dalam plasma yang paling banyak adalah albumin serum
yaitu sekitar 50% dan diproduksi oleh hati. Albumin endogen secara
eksklusif diproduksi oleh hepatosit dengan jumlah 9-12 g/hari. Pada saat
terinfeksi, sitokin inflamasi seperti interleukin dan TNF yang dilepaskan
selama infeksi akan meningkatkan sintesis reaktan fase akut di hati
sehingga mengurangi sintesis albumin. Kondisi malnutrisi protein sendiri
mengakibatkan terganggunya kekebalan yang dimediasi oleh sel terhadap
Mycobacterium dengan menurunkan produksi Interferon -γ serta sel CD4
dan CD8. (GANESAN H)
Kondisi hipoalbuminemia menurunkan tekanan onkotik interstitial
dalam hati dan merangsang sintesis albumin. Namun kondisi malnutrisi
juga menurunkan sintesis albumin. Oleh karena itu, malnutrisi dan sintesis
ini secara tidak langsung saling berhubungan. Ganesan dan Gopinath
menyebutkan jumlah prevalensi tingkat albumin yang rendah berkaitan
dengan malnutrisi gizi pada pasien dengan TB terutama TB paru.
(GANESAN H)
Pada kasus ini juga didiagnosis dengan infeksi sekunder yaitu Pneumonia
bacterial dengan didapatkannya Klebsiella pneumonia ssp pneumonia. Pada
pasien ini diberikan injeksi Cefpirom 2x1 gram. Cefpirom adalah
……………………………………..
Selain terapi utama untuk penyakit dasar pada pasien seperti tersebut diatas, juga
diberikan obat penunjang tambahan sesuai permasalahan pada pasien. Untuk
batuk pada pasien diberikan codein 2x10 mg. Codein adalah obat
…………………….. Efek samping dari pemnberian kodein yaitu konstipasi?
Sehingga pada pasien diberikan lactulose sebagai …………………
Untuk hiponatremia berat pada pasien dilakukan koreksi dengan pemberian infus
NaCL 3% selanjutnya dengan kapsul garam 3x1. Dan untuk koreksi hypokalemia
diberikan obat KSR yang mengandung …..
Hal yang harus diedukasi pada pasien dan keluarga yaitu kepatuhan meminum
obat, efek samping yang mungkin muncul, serta komplikasi penyakit selanjutnya.
11 RINGKASAN
Telah diperiksa seorang laki-laki usia 45 tahun dengan keluhan batuk 1
bulan disertai seaak nafas dan nyeri dada serta demam dan penurunan nafsu
makan serta berat badan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nadi takikardia 113
kali permenit, nafas 24 kali permenit, rhonki (+++/---), suara nafas menurun
kanan, perkusi redup kanan, hepar 3 jari di bawah arcus costa. Dari IMT
didaptkan 16.1. Pemeriksaan darah rutin didapatkan leukositosis 13.500 di awal
kemudian di akhir perawatan menjadi 12.000. Dari pemeriksaan kimia darah
didapatkan SGOT/SGPT tertinggi 167/118, albumin terendah 1.7, bilirubin
total/direk/indirek : 2.53/1.88/0.65 dengan gangguan elektrolit yaitu natrium
terendah 111 dan kalium terendah 3.3. Pemeriksaan sputum TCM didapatkan
M.Tuberculosis terdeteksi tinggi. Pemeriksaan kultur sputum didapatkan
Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae. Pemeriksaan analisis cairan pleura
didapatkan eksudat dan pemeriksaan sitology didapatkan radang spesifik TBC.
Dari pemeriksaan rontgen thoraks didapatkan nodul multiple di kedua lapangan
paru terutama kanan, dengan efusi pleura kanan. Dilanjutkan pemeriksaan CT
Thoraks didapatkan hasil Kp lama aktif, dengan hydropneumothorax kanan dan
atelektasis lobus medius serta nodul multipel DD/ tuberkuloma. Pada pasien juga
didapatkan HBsAg reaktif dengan HBeAg negatif, untuk HBVDNA viral load
terdeteksi 288 x 108 IU/ml. Dan dari pemeriksaan USG abdomen didapatkan
hepatomegali dengan multiple hipoechoik lesion lobus bilateral ec dd/ inflamasi
kronis dengan ascites, sedangkan dari pemeriksaan CT Scan dikatakan ukuran
hepar normal dan tidak tampak massa.
Pasien kemudian didiagnosis dengan :
o TB paru terkonfirmasi bakteriologis kasus baru
o Efusi pleura kanan + hidropneumothoraks kanan dt pleuritis TB
o Multipel nodul paru kanan dd tuberkuloma
o Leukositosis dt CAP bacterial
12 PENUTUP
Lui GCY, Wong NS, Wong RYK, et al. Antiviral therapy for hepatitis B prevents liver
injury in patients with tuberculosis and hepatitis B co-infection. Clin Infect Dis
2020;70(4):660-6