BEDAH
“Laki-laki Usia 46 Tahun dengan Keluhan Nyeri pada Perut Kanan”
Diajukan Kepada :
Pembimbing : dr. Barkah Fajar R, Sp.B-KBD, M.Si.Med
Disusun Oleh :
Nur Chasanah
KELUHAN UTAMA
Pasien datang ke IGD RSUD Tugurejo Semarang dengan keluhan nyeri pada perut
sebelah kanan atas, pasien merupakan rujukan dari RS Permata Medika, nyeri perut
sebelah kanan atas dirasakan sudah sejak 5 tahun yang lalu, pasien berobat di klinik
dan diberikan obat, namun keluhan dirasakan terus hingga saat ini, 1 tahun ini keluhan
dirasakan dan tidak membaik kemudian berobat ke RS Permata Medika dan dirujuk ke
RSUD Tugurejo, nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri seperti tertusuk, nyeri menjalar
sampai ke pinggang, nyeri dirasakan semakin memberat pada saat melakukan aktivitas
dan berkurang pada saat istirahat, skala VAS 5, BAB dan BAK normal. Mual disertai
muntah disangkal, demam disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Mata
Hidung
Nafas cuping hidung (-/-), sekret (-), bleeding (-/-), jejas (-/-).
Telinga
Mulut
Leher
Simetris, pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening (-), jejas
(-/-).
Pemeriksaan Thorax
Paru-paru
Anterior Posterior
Inspeksi Gerakan dada simetris Gerakan dada simetris
Palpasi Gerakan dada simetris, ICS tidak melebar/ Gerakan dada simetris, ICS tidak melebar/
menyempit, nyeri tekan (-), krepitasi (-) menyempit, nyeri tekan (-), krepitasi (-)
Auskultasi Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan
(-/-) (-/-)
Pemeriksaan Thorax
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Ictus cordis teraba pada ICS V 1-2 cm ke arah medial linea midklavicula sinistra.
Perkusi, batas:
Auskultasi
Vesica Felea : dinding tak menebal, tampak batu ukuran 1,39 cm, tampak pula multiple comet tail
Lien : Ukuran normal, parenkim homogeny, tak tampak nodul, v.lienalis tak melebar
Ren Dextra : ukuran normal, parenkim normal, PCS tak melebar, batu (-)
Ren Sinistra : ukuran normal, parenkim normal, PCS tak melebar, batu (-)
Kesan : Cholelithiasis
DIAGNOSIS KERJA
Cholelithiasis
DIAGNOSIS BANDING
Appendisitis
Kolesistitis
Gastritis
Nefrolitiasis
Resume
1. Terapi Konservatif
Rawat inap
Inf. RL 30 tpm
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
- Cek Lab
- Ro Thorax
- EKG
a. Keadaan umum
b. Tanda vital
3. Edukasi
- Menjelaskan kepada keluarga dan pasien tentang penyakit yang dialami pasien dan
komplikasinya
Penyakit batu empedu merupakan salah satu masalah yang paling umum yang
mempengaruhi saluran pencernaan. Laporan otopsi menunjukkan prevalensi batu
empedu dari 11% menjadi 36 %. Prevalensi batu empedu berhubungan dengan banyak
faktor, termasuk usia, jenis kelamin, dan latar belakang etnis. Kondisi tertentu
predisposisi yang pengembangan batu empedu. Obesitas, kehamilan, faktor makanan,
penyakit Crohn, reseksi ileum terminal, operasi lambung, sferositosis herediter, penyakit
sel sabit, dan talasemia yang semua yang berhubungan dengan peningkatan risiko
mengembangkan batu empedu.
Wanita tiga kali lebih mungkin untuk mengembangkan batu empedu dibandingkan
laki-laki, dan kerabat tingkat pertama pasien dengan batu empedu memiliki prevalensi
dua kali lipat lebih besar.
Etiologi
Empedu normal terdiri dari 70% garam empedu (terutama kolik dan asam
chenodeoxycholic), 22% fosfolipid (lesitin), 4% kolesterol, 3% protein dan
0,3% bilirubin.2 Etiologi batu empedu masih belum diketahui dengan
sempurna namun yang paling penting adalah gangguan metabolisme yang
disebabkan oleh perubahan susunan empedu, stasis empedu dan infeksi
kandung empedu.3 Sementara itu, komponen utama dari batu empedu
adalah kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu
menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut
dan membentuk endapan di luar empedu.
Manifestasi klinis
Usia
Jenis kelamin
BMI
Makanan
Aktivitas fisik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Leukositosis
Bilirubin serum
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan Kolesistografi
Komplikasi
• Kolesistitis Akut
Kolesistitis kronik
USG Kolesistitis kronik, terlihat dinding yang menebal, kandung empedu mengkisut dan batu yang
disertai bayangan akuistik.
Kolangitis
“Trias Charcot” yaitu demam dan menggigil, nyeri di daerah hati dan ikterus.
Apabila tejadi kolangiolitis, biasanya berupa kolangitis piogenik intrahepatic,
akan timbul lima gejala pentade “Reynold”, berupa tiga gejala trias Charcoat,
ditambah syok, kekacauan mentau atau penurunan kesadaran sampai koma.
Penatalaksanaan
Kolesistektomi terbuka
Kolesistektomi laparaskopi
Disolusi medis
Disolusi kontak
Litotripsi Gelombang Elektrosyok (ESWL)
Kolesistotomi
Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)
Prognosis
Untuk penderita dengan ukuran batu yang kecil, pemeriksaan serial USG
diperlukan untuk mengetahui perkembangan dari batu tersebut. Batu bisa
menghilang secara spontan. Untuk batu besar masih merupakan masalah,
karena resiko terbentuknya karsinoma kandung empedu (ukuran batu >
2cm). Karena resiko tersebut, dianjurkan untuk mengambil batu tersebut.
TERIMA KASIH