Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN KASUS

VERTIGO

NUR CHASANAH
IDENTITA
• Nama S : Tn. N
• Umur : 59 th
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Wiraswasta
• No RM : 347104100057319
ANAMNESIS

Keluhan utama :Pusing berputar,


mual, muntah
Riwayat Penyakit Sekarang
 1 hari SMRS  pusing berputar, seperti benda
sekitar berputar, mendadak saat bangun dari
berbaring, menengok & jalan makin berat  muntah
4 kali & keringat dingin, tidak hilang dengan
istirahat

 Demam (-), gangguan pendengaran (-) telinga


berdengung (-), pandangan kabur/dobel -/-, riw
pakai kacamata plus (+), kesemutan (-), lemah
anggota gerak (-) pelo (-) tersedak (-)
• Trauma (+) 5 th yll, kepala terbentur
• DM(-)

RPD •


Penyakit serupa (-)
HT (-)
Infeksi telinga, sinus (-), (-)
• Gangguan pendengaran (+)

RPK
• Keluhan serupa (-)
• DM (-)
• HPT (-)
ANAMNESIS SISTEM

 Sistem serebrospinal: pusing (+), kejang (-) demam (-)


 Sistem kardiovaskuler: berdebar debar (-), sesak nafas (-) nyeri
dada (-)
 Sistem respirasi: Batuk (-) pilek (-)
 Sistem gastrointestinal: Bab lancar, mual +, muntah +
 Sistem muskuloskeletal: lemah ekstremitas (-) nyeri otot (-)
 Sistem integumen: pucat (-), gatal (-), keringat dingin +
 Sistem urogenital: Bak lancar, nyeri berkemih (-)
RESUME ANAMNESIS
Seorang laki-laki 59 tahun, keluhan pusing
berputar sudah dirasakan 1 hari tidak membaik
dgn istirahat, tambah berat jika menengok ke
kanan ke kiri atau berjalan, mual
+ muntah + keringat dingin +, Riwayat trauma
kepala +, riwayat gangguan pendengaran +
Pemeriksaan Fisik
 Status Generalis
TD 129/69, N: 85
Keadaan Umum:
x/menit
RR: 20 x/menit, S: tampak sakit ringan
36,6 C, TB 155, BB
50

Kepala: bentuk dan


Status gizi: ukuran normal
normoweight
Mata: KA (-/-), RC (+
/+), pupil
(3mm/3mm), pupil
(isokor, isokor)

Leher: PKGB (-/-),


simetris, JVP
meningkat -
 Paru-paru:
🞑 Inspeksi:pengembangan paru simetri antara
kanan dan kiri, tidak ada gerakan yang
tertinggal, retraksi dada -/
🞑 Palpasi: fremitus kanan dan kiri sama, tidak ada
gerakan yang tertinggal.
🞑 Perkusi: sonor (+/+)

🞑Auskultasi: SDV (+/+), wheezing (-/-),


ronkhi (-/-).
 Jantung:
Inspeksi: ictus cordis tidak tampak. Palpasi:
ictus cordis tidak teraba tidak kuat angkat
Perkusi: batas jantung tidak melebar
Auskultasi: bunyi jantung I dan II murni,
reguler, bising (-), gallop (-), murmur (-).
 Abdomen:
🞑 Inspeksi:darm contour (-), darm steiffung (-),
simetri, tidak ada bekas luka.
🞑 Auskultasi: peristaltik usus normal.

🞑 Palpasi: nyeri tekan (-), tidak ada pembesaran


hepar dan lien.
🞑 Perkusi: timpani di seluruh kuadran abdomen.
Status Neurologik

Kuantitatif: Kualitatif: Perasaan


Kesadaran GCS (E4,
CM hati: baik
V5, M6)

Daya ingat
Orientasi: Jalan Kecerdasan: kejadian:
baik pikiran: baik baik baik

Cara
Kemampuan Sikap tubuh: Gerakan
berjalan:
bicara: baik baik abnormal: -
baik
 KEPAL
A

Bentuk: Ukuran:
mesochepal normal

Nyeri tekan:
Simetri: +
-
Bentuk
Gerakan: Kaku kuduk:
Sikap: baik vertebra:
normal - normal

Bising
Nyeri tekan Pulsasi: Bising
subklavia: (-
vertebra: - normal karotis: (-/-)
/-)

Tes Tes Tes Valsava:


Brudzinki: - Nafziger: - -
N. Cranialis
N. I
Kanan Kiri
Daya Pembau baik baik

N. II optikus
Kanan Kiri
Daya penglihatan baik baik
Pengenalan warna baik baik
Medan penglihatan baik baik
Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Arteri/vena - -
Perdarahan - -
N. III
Kanan Kiri
Ptosis - -

Gerakan mata ke medial baik baik

Gerakan mata ke atas baik baik

Gerakan mata ke bawah baik baik

Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Bentuk pupil Isokor Isokor
Reflek cahaya langsung + +

Reflek cahaya konsekuil + +

Reflek akomodatif + +

Strabismus divergen -

Diplopia -
N. IV

Kanan Kiri
Gerakan mata + +
ke
lateral bawah
Strabismus -
konvergen
Diplopia +
N. V (trigeminus)
Kanan Kiri
Menggigit + +

Membuka mulut + +

Sensibilitas + +
muka
atas
Sensibilitas + +
muka
tengah
Sensibilitas + +
muka
bawah
Reflek kornea + +

Reflek bersin + +
N. VI (abducens)

Kanan Kiri
Gerakan mata + +
ke
lateral
Strabismus -
konvergen

Diplopia -
-N. VII
Kanan Kiri
Kerutan kulit dahi + +
Kedipan mata + +
Lipatan naso-labial + +
Sudut mulut + +
Mengerutkan dahi + +
Mengerutkan alis + +
Menutup mata + +
Meringis + +
Mengembungkan pipi + +
Tik fasial - -
Lakrimasi - -
Daya kecap lidah Tidak Tidak dilakuan
2/3 dilakukan
depan
Reflek visuo-palpebra Tidak Tidak dilakukan
dilakukan
Reflek glabella Tidak Tidak dilakukan
dilakukan
Reflek Tidak Tidak dilakukan
aurikulo- dilakukan
palpebra
N. VIII (akustikus)

Kanan Kiri

Mendengar + +
suara berisik

Mendengar Tidak dilakukan Tidak dilakukan


suara

detik arloji

Tes weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Tes rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Tes schwabah Tidak dilakukan Tidak dilakukan


N. IX (glosofaringeus)

Kanan Kiri

Arkus faring + +

Daya Tidak dilakukan Tidak dilakukan


kecap
lidah

1/3
belakang

Reflek muntah Tidak dilakukan Tidak dilakukan


-N. X (vagus)

Kanan Kiri
Arkus faring Uvula di tengah Uvula di tengah
Bersuara + +
Menelan + +

-N. XI (aksesorius)

Kanan Kiri
Memalingkan kepala + +
Sikap bahu Normal Normal
Mengangkat bahu + +
Trofi otot bahu eutrofi eutrofi
N. XII (hipoglosus)

Kanan Kiri

Sikap lidah + +

Artikulasi + +
Tremor lidah - -

Menjulurkan lidah + +
Trofi otot lidah eutrofi eutrofi

Fasikulasi lidah - -
BADA
N
Trofi otot Nyeri
punggung: Trofi otot dada: membungkukkan
eutrofi eutrofi badan: -

Kolumna
Palpasi dinding
vertebralis:
perut: normal
normal
Anggota gerak Atas
Inspeksi
Kanan Kiri

Drop hand - -

Pitcher’s hand - -

Warna kulit Coklat Coklat

Claw hand - -

Kontraktur - -
Lengan atas lengan bawah
Kanan Kiri Kanan Kiri

Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas

Kekuatan 5 5 5 5

Tonus normal normal normal normal

Trofi eutrofi eutrofi eutrofi eutrofi


Tangan
Kanan Kiri

Gerakan Bebas Bebas

Kekuatan 5 5

Tonus N N

Trofi e e
Sensibilitas
Lengan Lengan Lengan Lengan Tang Tang
atas kanan bawah kiri bawah an kana
atas kiri an kiri
kanan n

Nyeri + + + + + +

Termi + + + + + +

Taktil + + + + + +

Diskri + + + + + +
minas i

Posisi + + + + + +

Vibra + + + + + +
Biceps Triceps

Reflek fisiologis +/+ +/+

Perluasan reflek -/- -/-

Reflek silang -/- -/-

Inspeksi anggota gerak bawah


Kanan Kiri
Drop foot - -

Udem - -
Warna kulit Coklat Coklat
Kontraktur - -
Tungkai atas tungkai bawah

Kanan Kiri Kanan Kiri

Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas

Kekuata 5 5 5 5
n
Tonus N N N N

Trofi E E E E
Kaki

Kanan Kiri

Gerakan Bebas Bebas

Kekuatan 5 5

Tonus N N

Trofi E E
Sensibilitas
Tung Tungkai Tungkai Tungkai Kaki Kaki
kai atas bawah bawah kiri kanan
atas kanan kiri kanan

kiri
Nyeri + + + + + +
Termis + + + + + +

Taktil + + + + + +

Diskrimi + + + + + +
nasi

Posisi + + + + + +

Vibrasi + + + + + +
Patela Achilles

Reflek +/+ +/+


fisiologis
Perluasan -/- -/-
reflek
Reflek silang -/- -/-
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Rossolimo - -
Mendel - -
Bechterew
Kanan Kir
Tes Lasegue - -i
Tes O’Connel - -
Tes Patrick - -
Tes - -
Kontra
Patrick
Tes Gaenslen - -
Tes Kernig - -
Klonus paha - -
Klonus kaki - -
Koordinasi, langkah, dan
keseimbangan:
🞑 Cara berjalan: baik
🞑 Tes Romberg: -
🞑 Ataksia: -
🞑 Disdiadokhokinesis: +
🞑 Nistagmus: (-)
🞑 Dismetri:
 Tes telunjuk hidung: baik
 Tes hidung-telunjuk-hidung: baik
 Tes telunjuk-telunjuk: baik

🞑 Gerakan abnormal: -
Fungsi Vegetatif:

🞑 Miksi: inkontinensia (-), retensi urin (-), anuria (-),


poliuria (-)
🞑 Defekasi: inkontinensia alvi (-), retensio alvi (-)
Resume Pemeriksaan
 KU: tampak sakit ringan
 Kesadaran: koma, GCS: E4V5M6
 Nn. cranialis: parese (-)
 Tes koordinasi keseimbangan: Romberg (-),
disdiodokokinesis (-), tes telunjuk hidung,
telunjuk telunjuk baik
Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas
Bebas Bebas
Kekuatan Otot 5 5
5 5
Reflek Fisiologis + +
+ +
Reflek Patologis - -
- -
Tonus otot N N

N N
Klonus - -
Trofi otot Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas + +
Diagnosis

 Diagnosis klinis: pusing berputar, nausea,


vomitus
 Diagnosis topis: organon vestibuler
 Diagnosis etiologi: 1. BPPV
2. Meniere sindrom
3. Neuritis
TERAPI
 Terapi medikamentosa
Inj. Diphenhydramin IA
Flunarizin 2 tab -> 10 mg
Inj. Ondansetron 8 mg
Prognosa

 Death: ad bonam
 Disease: dubia ad bonam
 Disability: ad bonam
 Discomfort: dubia ad bonam
 Disatisfication: dubia ad bonam
Definisi
Vertigo  perasaan berputar penglihatan
bergerak, subyektif kalau merasa dirinya
bergerak dan obyektif kalau sekelilingnya yang
bergerak.

Epidemiologi
Merupakan keluhan ketiga paling sering setelah
nyeri dada dan fatigue
Menyerang > 50% pada orang tua 47
– 61% pada usia  70 th
Etiologi

Tusa, RJ : Vertigo and Dizziness. In Aminoff, MJ, Daroff, RB


(eds) : Encyclopedia of the Neurological Sciences. Vol. IV,
2004, p. 651-655.
VERTIGO
PERIPHERAL vs CENTRAL

Likely etiology
Symptom Peripheral Central

Episode ringan kronis


Onset mendadak Berangsur-angsur
Intensitas ringan berat
Nausea, vomit berat bervariasi
Gejala auditorik sering jarang
Gejala neurologis jarang sering
Perubahan status mental Jarang Kadang +

Kesembuhan cepat lambat


Vertigo Perifer: Penyebab
Condition Details
Benign paroxysmal Singkat, vertigo dipicu posisi yang
positional vertigo disebabkan partikel abnormal dari kanalis
(BPPV) semisirkularis
Meniere’sdisease Kelebihan cairan endolimfe  disensi sistem
endolimfatik

Vestibular neuronitis Inflamasi nervus vestibularis, biasanya


karena virus

Acute labyrinthitis Inflamasi labirin akibat infeksi viral/bakteri


Labyrinthine infarct Aliran darah ke labirin terganggu
Labyrinthine Rusaknya labirin post trauma kepala
concussion
Autoimmune inner ear Irespons imun yang abnormal menyerang sel
disease telinga dalam
PATOFISIOLOGI
 Rasa pusing  gangguan alat keseimbangan
tubuh  ketidakcocokan antara posisi tubuh yang
sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh
susunan saraf pusat
 Ada beberapa teori yang berusaha
menerangkan kejadian tersebut :
🞑 Teori
rangsang berlebihan (overstimulation): rangsang
yang berlebihan  hiperemi kanalis semisirkularis
 fungsinya terganggu  vertigo, nistagmus, mual
dan muntah.
 Teori Neural Mismatch: rangsang gerakan
tidak sesuai dengan harapan yang sudah
tersimpan di memori pengalaman gerak
sebelumnya di cerebelum dan korteks
cerebri.
 Lama kelamaan  penyusunan kembali pola

gerakan yang sedang dihadapi sama dengan


pola yang ada di memori  Orang menjadi
beradaptasi. Makin besar ketidaksesuaian pola
gerakan yang dialami
Teori neurohumoral
keseimbangan gejala pucat,
saraf otonon rasa dingin di
rangsang
mengarah ke kulit, keringat
gerakan
dominasi saraf dingin dan
simpatis vertigo
di locus
pelepasan
coeruleus ,
Corticotropin
hipokampus
releasing
dan korteks
hormon(CRH)
serebri

meningkatkan
Influks kalsium aktifitas saraf
simpatis
Diagnosis
55

Perasaan
dirinya / Mual, muntah
Perasaan dan keringat
sekeliling melayang
berputar dingin

Ketidakstabilan
Penglihatan
Melihat double sikap
Kabur
Tubuh

Perasaan ringan
di
kepala
• Mendadak  pada
vertigo perifer

Onset • bertahap pada vertigo


sentral

• Ringan / sedang,  pada


vertigo sentral
Intensitas • Berat, ada gangguan fungsi
otonom  dijumpai pada
vertigo perifer

56
Durasi • Singkat ( detik, menit, jam ) ->
vertigo perifer
serangan • Lama ( hari sampai minggu /
vertigo bulan )  vertigo sentral

• Singkat ( detik, menit, jam )


vertigo perifer
• Lama ( hari sampai minggu /
Karakteristik bulan )  vertigo sentral
• Arahnya sensasi, jika menetap /
sensasi posisi tertentu banyak  vertigo
gerakan perifer
• Arah sensasi sama – sama dan tak
menentu  pada vertigo sentral
Keluhan lain yang terjadi
seperti, kesulitan menelan, Vertigo perifer disertai keluhan
perasaan baal di muka, telinga sedang pada vertigo
melihat double, perasaan di sentral banyak dikeluhkan
telinga tidak enak gangguan menelan
( mendengung ), kelemahan
anggota gerak badan.

58
B. Pemeriksaan Fisik
59

1. Nystagmus : gerakan bola mata yang sifatnya


involunter, bolak balik, ritmis, dengan frekuensi
tertentu .
2. Reflex vestibulo spinal  fungsi serebellum
meliputi:
a) Fungsi extremitas superior ( Standing /
Quicks test, Post Pointing test )
b) Fungsi kombinasi gerakan termasuk di sini
:
• Finger to finger test
• Finger to nose test
• Diadokinesia
3. Pemeriksaan neurologi rutin:
• Nn Kranialis  lesi di batang otak
atau serebellopontin area
• Reflex kornea terganggu pada tanda awal tumor
serebellopontin
• Vertigo & penurunan pendengaran lesi pada Nn
VIII seperti Acoustic Neurona
• Parese N.VII sesisi dan vertigo migren
dan sering herpes zoster otikum
• Parese n VII, IX, X, XII  vertigo sentral
• Motorik
• Sensorik

60
5. Pemeriksaan radiologi
• CT-Scan kepala : perdarahan atau infark
serebellum .
• MRI Kepala : perdarahan / infark
serebellum, acoustik neurinoma, multiple
sclerosis.
• Angiografi : insuffisiensi sistem vertebro
basiler

61
6. Pemeriksaan lainnya :
• Pemeriksaan glukosa darah untuk
Hiperglikemia
• EKG
 Ekstra sistole
 Gangguan Irama
 Bradikardi

62
Differential Diagnosis Penderita Vertigo
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubungan
PERIFER
1 Benigna Serangan Vertigo yang Saat serangan, Posisi kepala
Paroxysmal singkat, pada posisi mual, muntah tertentu
Posisional tertentu dan mudah merangsang
Vertigo diulangi vertigo
2 Labyrinthitis
A. Serous Sedang / berat pada posisi Tuli ringan / Vertigo
tertentu . Didahului infeksi sedang, suhu Horizontal, tanda
telinga, hidung, tenggorokan badan normal tidak berat

B. Acut Tuli berat


Superaktif Vertigo dengan adanya cepat terjadi gejala berat dan
infeksi superaktif di telinga mual muntah serius pada
media acut
disertai panas
3 Penyakit Vertigo Rotatoar mendadak Mual, muntah Nystagmus
63 Meniere’s berat, berakhir dalam tinitus, spontan
beberapa jam dan terjadi gangguan
Differential Diagnosis Penderita Vertigo

Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis


berhubungan
PERIFER
4 Vestibuler Vertigo berat mendadak, Mual, muntah Nystagmus
Neuritis intensitas meningkat dalam keluhan telinga spontan arah
beberapa jam dan berakhir lainnya tidak sisi lesi
dalam beberapa hari . ada
Dipicu pada posisi tertentu,
riwayat infeksi sebelumnya

5 Acoustic Vertigo kronis dengan Tuli, tinitus - tuli sesisi


Neurona intensitas meningkat, ataksia ( tahap - reflex kornea
gangguan keseimbangan lanjut ) terganggu
tahap lanjut - Hipesthesi
wajah, tiba –
tiba memburuk
hidrocephalus

64
Differential Diagnosis Penderita Vertigo
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubungan
Central
1 Gangguan - Vertigo mendadak - Ataksia pemeriksaan
vaskularis - Riwayat Artherosklerosis - tebal dimuka neurolgis
A. ( Tua, DM ) ( Baal diwajah
Insuffisilus - nyeri kepala )
i - melihat
double
Vertebrobasile
r

B. Perdarahan vertigo rotatoar mendadak, nyeri kepala, KK ( + ) ,


serebellum berat mual, muntah, ataksia,
- intensitas bertambah kaku kuduk nystagmus ,
- ggn keseimbangan yg bidireksional
berat
C. Perdarahan Nyeri kepala dan vertigo Mual muntah, Koma dlm,
pons / batang diikuti kesadaran menurun koma rflx batang
otak otak (-)
65 tetraparesis
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis

berhubunga
n
Central
1 b). Vertigo rotatoar Mual muntah, -nystagmus
A.serebelli berat, mendadak ggn bidireksional
anterior mendengar, -ggn nervus
posterior baal di wajah V, VII, IX

2 Trauma : -Vertigo Nausea, mual Ada fraktur basis


A. Kepala posisional muntah craini
-durasi akut, sedang
kronis
3 Vertebro -Vertigo + Aura berupa Tidak ditemukan
basiler migren disarteri, gejala neurologis
66 disertai -nyeri kepala ataksia focal setelah
migren timbul setelah paresteksi serangan
Terapi pada vertigo

1. Terapi etiologi vertigo


• farmakoterapi
• Prosedur reposisi partikel pada BPPV
• Bedah
2. Symptomatic
• Farmakoterapi
3. Rehabilitative
• Latihan rehabilitasi vestibular
4. Prevention of aggravating factor
• Diet
• Perubahan gaya hidup
Pilihan terapi berdasarkan jenis dan penyebab vertigo

67
Pada BPPV Manuver Epley adalah yang paling
sering digunakan pada kanal vertikal
Pasien diminta untuk menolehkan kepala ke sisi
yang sakit  pasien berbaring dengan kepala
tergantung  dipertahankan 1-2 menit. Lalu kepala
ditolehkan ke sisi sebaliknya, dan posisi supinasi
berubah menjadi lateral dekubitus dan dipertahan
30-60 detik. Setelah itu pasien mengistirahatkan
dagu pada pundaknya dan kembali ke posisi duduk
secara perlahan
 Brandt-Daroff exercise
 Manuver ini dikembangkan sebagai latihan
untuk di rumah dan dapat dilakukan sendiri oleh
pasien sebagai terapi tambahan pada pasien yang
tetap simptomatik setelah manuver Epley atau
Semont. Latihan ini juga dapat membantu pasien
menerapkan beberapa posisi sehingga dapat
menjadi kebiasaan
Terapi simtomatis
72

ANTIHISTAMI BETAHISTI
N N
• Memiliki aktivitas • Analog histamin
antikholinergik meningkatkan
sentral sirkulasi telinga
dalam
• Dipenhidramin 25 • BETAHISTIN
mg (1 kapsul) – 50 MESYLATE 6 mg (1
mg, 4 x 1 p.o tablet) – 12 mg, 3 x 1
p.o.
Sedative minor ANTI
KHOLINERGIK
• untuk mengurangi • menekan aktivitas
kecemasan yang sistem vestibular 
diderita yang sering dapat mengurangi
menyertai gejala gejala vertigo.
vertigo • SKOPOLAMIN,
• LORAZEPAM 0,5-1 dapat dikombinasi
mg x 1 p.o dengan fenotiazine
• DIAZEPAM 2-5 mg x atau efedrin dan
1 p.o mempunyai khasiat
sinergistik 0,3 mg-
0,6 mg, 3-4 kali
sehari
PROGNOSIS
 Umumnya baik, dapat terjadi remisi sempurna.
Sebaliknya pada tipe sentral, prognosis tergantung
dari penyakit yang mendasarinya. Infark arteri
basilar atau vertebral, misalnya, menandakan
prognosis yang buruk.
PEMBAHASAN
 Pada pasien ini didapatkan resume masalah sebagai berikut :
1. Pasien mengalami pusing berputar
2. Keluhan tersebut dirasakan secara tiba-tiba saat bangun dari
berbaring
3. Terdapat mual, muntah, pusing bertambah jika menengok ke
kanan atau kiri dan berjalan
4. Pasien tidak pernah mengalami sakit yang serupa dan memiliki
riwayat trauma kepala, dan gangguan pendengaran
5. Dari hasil pemeriksaanRebound -, Romberg -,
Disdiadokokinesis +, nistagmus -, tes telunjuk telunjuk baik
Gejala vertigo Kasus pasien
Symptom perifer
Onset mendadak Pusing timbul tiba tiba saat
bangun dari berbaring

Intensitas ringan Pusing dirasakan tidak begitu


berat jika tidak menengok atau
berjalan

Nausea, vomit berat Mual + muntah ++

Gejala auditorik sering -

Gejala neurologis jarang -

Perubahan status Jarang -


mental

Kesembuhan cepat Rawat jalan, pusing sudah


berkurang sudah bisa duduk
dan berdiri
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubungan
1 Benigna Serangan Vertigo yang Saat serangan, Posisi kepala
Paroxysmal singkat, pada posisi mual, muntah tertentu
Posisional tertentu dan mudah merangsang
Vertigo diulangi vertigo

2 Penyakit Vertigo Rotatoar mendadak Mual, muntah Nystagmus


Meniere’s berat, berakhir dalam tinitus, spontan
beberapa jam dan terjadi gangguan
berulang - ulang pendengaran

3 Vestibuler Vertigo berat mendadak, Mual, muntah Nystagmus


Neuritis intensitas meningkat dalam keluhan telinga spontan arah sisi
beberapa jam dan berakhir lainnya tidak lesi
dalam beberapa hari . ada
Dipicu pada posisi tertentu,
riwayat infeksi sebelumnya
 Berdasarkan resume masalah diatas,

didapatkan : : pusing berputar, nausea, vomit


 Dx Klinis : organon vestibuler
 Dx Topis : BPPV
 Dx Etiologi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai