Anda di halaman 1dari 25

PRESENTASI KASUS

Low Back Pain

dr. Ni Made Ajeng Bulan K

Pembimbing :
dr. Syamsu Tatang Triyuwanto
Topik ini:
Status Pasien Definisi
1 2
Faktor resiko Patofisiologi
3 4
Klasifikasi Diagnosis Topic
5 6
Diagnosis Tatalaksana
Banding 7 8

Edukasi Prognosis
9 10
Status Pasien
RPS
Pasien datang ke IGD RS Bhayangkara
diantar oleh anak laki – laki pasien
dengan nyeri punggung bawah sejak
kurang lebih 1 tahun yang lalu, nyeri
dirasakan hilang timbul,memberat 1
minggu terakhir. Nyeri muncul saat
pasien duduk atau posisi menunduk.
Ny. IY Keluhan Utama Nyeri menjalar ke kaki kiri, kaki kiri
No RM : 000517727 Nyeri Punggung Belakang terasa kebas dan kesemutan (+) Pasien
Usia : 46 tahun kontrol rutin di rspau hardjolukito sejak 1
Alamat : JL KALIURANG KM 12 tahun yang lalu dengan dikatakan
CANDIBINANGUN PAKEM SLEMAN masalah pada saraf tulang belakang.
RPD : riwayat jatuh (-) nyeri punggung
bawah berulang (+), hipertiroid (+) tanpa
terapi RPO : tramadol 2x1, parasetamol
3x1 dan eperison hcl 2x1
Status Pasien

RPD RPK Alergi


Hipertiroid Keluhan Serupa : (-) Tidak ada
Hipertensi Ayah (+)
Status Pasien

Gaya Hidup
Merokok : -
Alkohol : -
Pengobatan Olahraga : Jarang
Pola Makan : Cukup baik
Tramadol, paracetamol, Pola tidur : baik
eperison
Deskripsi Umum
danVital Sign

GCS TENS NADI RESPIR TEMPERATU NYERI


E4V5M6 141/73 mmHg 112x / menit 20x/menit
I ASI RE
36,2 C 8

Keadaan umum : Sedang, tampak kesakitan


Pemeriksaan Fisik
Kepala
 Ukuran kepala : Normocephali
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor
 Hidung : Deformitas (-), discharge (-)
 Mulut : Sianosis (-), kering (-)
 Telinga : Edema (-/-), discharge (-/-)

Leher
• Pembesaran KGB (-), Pembesaran tiroid (-)
Ekstremitas Superior Inferior
Ekstremitas
Edema -/- -/-
Rabaan hangat/hangat hangat/hangat
Capillary refill < 2 detik < 2 detik
Petechie - -
Pemeriksaan Fisik Thorax
Perkusi : Redup,kesan kontur

Inspeksi : Gerakan dada Inspeksi : Iktus kordis jantung normal.


Perkusi : Sonor (+/+)
Batas atas jantung : SIC II linea
simetris, retraksi interkosta (-), tidak terlihat parasternalis sinistra
Auskultasi : Vesikuler (+/+) ,
jejas (-) Batas jantung kanan : SIC II-IV
Palpasi : Iktus kordis
rhonki (-/-) , wheezing (-/-) lineaparasternalis dextra
Palpasi : Tidak teraba teraba di SIC Batas jantung kiri : SIC V linea
axillaris anterior
benjolan, ketinggalan gerak (-),
5 linea midclavicular sinistra Auskultasi : Suara jantung
S1/S2 normal, S3 (-) dan S4 (-)
krepitasi (-)

PARU JANTUNG
Pemeriksaan Fisik Abdomen
Inspeksi
Tidak ada jejas, massa (-)
Palpasi
Auskultasi Supel, hepatomegali (-),
Bising usus dbn splenomegaly (-)

Perkusi
Timpani diseluruh lapang
perut
Pemeriksaan Lain
STATUS NEUROLOGIS
Kepala
Bentuk : normocephali
Nyeri tekan : -
Leher
Pergerakan : tidak ada keterbatasan
Nyeri tekan : -
Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : -
Brudzinski I : -
Brudzinski II: -
Kernig :-
Laseque Sign :+
A. Pemeriksaan Vertebra
 Inspeksi
Dalam batas normal. Tidak ditemukan adanya
kifosis, lordosis, skoliosis. Tidak terdapat lesi,
edema, eritema.
 Palpasi
Tidak ditemukan nyeri tekan di bagian midline dan
sekitar punggung bawah setinggi vertebra L3-L4
atau L4-L5
Resume
Ibu R 46 tahun ke IGD RS Bhayangkara diantar oleh anak laki – laki pasien dengan nyeri punggung
bawah sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu, nyeri dirasakan hilang timbul,memberat 1 minggu terakhir.
Nyeri muncul saat pasien duduk atau posisi menunduk. Nyeri menjalar ke kaki kiri, kaki kiri terasa kebas
dan kesemutan (+) Pasien kontrol rutin di rspau hardjolukito sejak 1 tahun yang lalu dengan dikatakan
masalah pada saraf tulang belakang. RPD : riwayat jatuh (-) nyeri punggung bawah berulang (+),
hipertiroid (+) tanpa terapi RPO : tramadol 2x1, parasetamol 3x1 dan eperison hcl 2x1Pasien tidak
mengeluhkan demam (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-). BAB dan BAK normal, nafsu makan
dan minum masih baik. RPD hipotiroid riwayat alergi tidak ada, dan riwayat operasi disangkal. Saat
datang ke IGD keadaan umum pasien tampak kesakitan, skala nyeri 8, GCS E4V5M6, tekanan darah
141/73, HR 112X/menit, RR 20x/menit, SpO2 98%.
Pemeriksaan Radiologi

Deskripsi imagine
Tatalaksana di IGD

Infus RL 20 Tpm
Injeksi Ketorolac 1A
Injeksi Ranitidine 1A
Injeksi Mecobalamin 1A
LANDASAN TEORI
Definisi
Nyeri punggung bawah menurut WHO 2013
didefinisikan sebagai nyeri dan
ketidaknyamanan di bawah batas kosta dan di
atas lipatan gluteal inferior, dengan atau tanpa
nyeri kaki yang dirujuk. Ini mungkin dialami
sebagai rasa sakit, terbakar, menusuk, tajam
atau tumpul, jelas, atau samar-samar dengan
intensitas mulai dari ringan sampai berat. Rasa
sakit mungkin mulai tiba-tiba atau berkembang
secara bertahap.
Faktor resiko
Genetika
USIA ankylosing spondylitis (suatu
nyeri punggung bawah biasanya bentuk radang sendi yang
terjadi antara usia 30 dan 50 melibatkan fusi sendi tulang
tahun 1 belakang 4
Status pekerjaan
Tingkat kebugaran
pengangkatan, dorongan, atau tarikan
Sakit punggung lebih sering berat, terutama jika melibatkan
terjadi pada orang yang tidak memutar atau menggetarkan tulang
sehat secara fisik. 2 belakang, dapat menyebabkan cedera
dan nyeri punggung 5
Pertambahan berat Badan
Kelebihan berat badan, obesitas,
menyebabkan stres pada
punggung dan menyebabkan
nyeri punggung bawah. 3
Klasifikasi Macnab’s Classification of Low Back Pain
LBP
Diagnosis Topik

Low Back Pain


Suspect
Radikulopathy L1-L3
Diagnosis Banding
01. Low Back Pain Suspect
Spondilolitesis
02. LBP Suspect HNP
03. LBP Suspect Osteoartritis
Non Medikamentosa
TATALAKSANA Berenang dan fisioterapi
untuk sindrom radikuler
Definitif kronik 1

Oral sistemik
NSAID :
Asam mefenamat 500-650 mg
Ketorolac 10-30 mg
Diclofenac 25-50 mg 2
Ibu Profen 4oomg

PPI, Sucralfate, H2 Blockers

Muscle relaxant
Eperisone hCL 50 Mg
Edukasi

01 Penjelasan untuk fisioterapi


dan faktor pencetus nyeri
Dianjurkan pada saat beraktivitas penderita jangan
dulu mengangkat barang terlalu berat. Dan Edukasi

02
cara mengangkat barang dengan posisi ergonomis.

Berjalanlah dengan posisi

03 tegak, rileks dan jangan tergesa-


gesa dan Jika berdiri lama beri
selingan waktu untuk duduk
sejenak.
Dianjurkan untuk sementara waktu tidak
menaiki tangga terlalu sering atau jalan 04 .
mendaki serta aktivitas lain yang membebani.
Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanam : bonam
Quo ad fungsionam: bonam
THANKS

Anda mungkin juga menyukai