PERITONITIS
Pembimbing:
dr. Lukman Nurfauzi, Sp.B
Disusun Oleh :
Adeta Yuniza, Alfira Pangestika, Dysha Hasya, Jihanita
Diansabila, Karina Nabila, Nadya Anis, Raniedha Amalia, Rifah
Naaimah, Sasqia Rakhmi Leony
Nyeri perut kanan bawah sejak1 hari Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS)
Pasien datang ke RSUD Sekarwangi dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 hari SMRS.
Nyeri perut dirasakan terus menerus semakin memberat dan meluas ke seluruh
bagian perut. Keluhan disertai dengan sakit kepala, demam, mual, muntah, dan
BAB cair. Pasien mengeluh sudah 3 hari sebelum operasi (hari perawatan ke 2)
demam, BAB cair, mual, nafsu makan berkurang dan perut terasa keras (kaku)
karena menahan sakit. Keluhan diperberat dengan bergerak, tidak membaik dengan
pemberian obat dan tidak dapat beristirahat.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Saat keluhan pertama kali dirasakan pada 3 hari SMRS, pasien telah berobat
ke klinik dan diberikan obat anti nyeri, anti mual, dan antibiotik namun tidak
membaik.
RIWAYAT ALERGI
KESADARAN
Compos mentis
TANDA VITAL
THORAKS
Paru
Inspeksi : Normochest, pergerakan dinding dada simetris simetris kanan dan kiri,
tidak terdapat bagian dada yang tertinggal, retraksi (-/-)
Palpasi : Vokal Fremitus teraba simetris kanan dan kiri, nyeri tekan (-/-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung atas : ICS II linea parasternal sinistra
Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternal dextra
Batas jantung kiri : ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 reguler murni, murmur (-), gallop (-)
STATUS GENERALIS
Imunologi:
HBsAg Non reaktif Non reaktif
HIV Non reaktif Non reaktif
Anti SARS COV 2
o covid 19 IgM Non reaktif Non reaktif
o covid 19 IgG Non reaktif Non reaktif
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium (Senin, 9 November 2020 pukul 20.45)
Albumin -
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi : Foto Abdomen 3 Posisi (Senin, 8 November 2020)
Ny. R, 26 th, datang ke IGD RSUD Sekarwangi dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1
hari SMRS. Nyeri perut dirasakan terus menerus semakin memberat dan meluas ke
seluruh bagian perut. Keluhan disertai dengan sakit kepala, demam, mual, muntah,
dan BAB cair. Pasien mengeluh sudah 3 hari sebelum operasi (hari perawatan ke 2)
demam, BAB cair, mual, nafsu makan berkurang dan perut terasa keras (kaku)
karena menahan sakit. Keluhan diperberat dengan bergerak, tidak membaik dengan
pemberian obat dan tidak dapat beristirahat.
Diagnosis Kerja
Medikamentosa post OP
• Infus RL 1500cc/24 jam
• Ceftriakson IV 3x1 gr
• Metronidazole 3 x 500 mg
• Ketorolac 3x30 mg
• Ranitidine 2x50 mg
TINJAUAN PUSTAKA
PERITONITIS
PEMERIKSAAN FISIK
DEFINISI
DEFINISI
ANATOMI
ANATOMI
Peritoneum
Peritoneum adalah
adalah lapisan
lapisan serosa
serosa yang
yang paling
paling besar
besar dan
dan
paling
paling kompleks
kompleks yang
yang terdapat
terdapat dalam
dalam tubuh.
tubuh. Membran
Membran
serosa
serosa tersebut
tersebut membentuk
membentuk suatu
suatu kantung
kantung tertutup
tertutup
(coelom)
(coelom) dengan
dengan batas-batas:
batas-batas:
** Anterior
Anterior dan
dan lateral:
lateral: permukaan
permukaan bagian
bagian dalam
dalam dinding
dinding
abdomen
abdomen
** Posterior
Posterior :: retroperitoneum
retroperitoneum
** Inferior
Inferior :: struktur
struktur ekstraperitoneal
ekstraperitoneal di
di pelvis
pelvis
** Superior
Superior :: bagian
bagian bawah
bawah dari
dari diafragma
diafragma
PERITONITIS
PEMERIKSAAN FISIK
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI DAN
DAN ETIOLOGI
ETIOLOGI
Perdarahan Asites
Radang
Adhesi
(inflamasi)
PERITONITIS
PEMERIKSAAN FISIK
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI DAN
DAN ETIOLOGI
ETIOLOGI
Menurut sumber
Menurut agen
kuman
FAKTOR
FAKTOR RESIKO
RESIKO
Terbentuk benang
Memblok reabsorbsi fibrin
cairan
Inflamasi pada
Peritonitis
peritonium
Menjerat bakteri
PERITONITIS
PEMERIKSAAN FISIK
GEJALA
GEJALA KLINIS
KLINIS
GEJALA UTAMA
• Gejala klinis peritonitis yang terutama adalah nyeri abdomen. Nyeri dapat
dirasakan terus-menerus selama beberapa jam, dapat hanya di satu tempat
ataupun tersebar di seluruh abdomen. Dan makin hebat nyerinya dirasakan
saat penderita bergerak.
GEJALA LAIN
• Demam
• Temperatur lebih dari 38 C, pada kondisi sepsis berat dapat hipotermia
• Mual dan muntah
• Timbul akibat adanya kelainan patologis organ visera atau akibat iritasi
peritoneum
• Adanya cairan dalam abdomen, yang dapat mendorong diafragma
mengakibatkan kesulitan bernafas.
PERITONITIS
PEMERIKSAAN FISIK
GEJALA
GEJALA KLINIS
KLINIS
GEJALA LAIN
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK
INSPEKSI
PALPASI
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK
AUSKULTASI
PERKUSI
RECTAL TOUCHE
• Pada rectal touche akan terasa nyeri di semua arah, dengan tonus muskulus
sfingter ani menurun dan ampula recti berisi udara.
PERITONITIS
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan penunjang lain yang bisa dilakukan
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENUNJANG adalah dengan USG abdomen, CT scan, dan MRI.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Lekositosis ( lebih dari 11.000 sel/L ) dengan pergeseran ke kiri pada hitung jenis.
Pada pasien dengan sepsis berat, pasien imunokompromais dapat terjasi
lekopenia.
• Asidosis metabolik dengan alkalosis respiratorik.
TERAPI ANTIBIOTIK
INTERVENSI NON-OPERATIF
TERAPI OPERATIF
• Cara ini adalah yang paling efektif. Pembedahan dilakukan dengan dua cara,
pertama, bedah terbuka, dan kedua, laparoskopi.
APPENDISITIS PERFORASI
PEMERIKSAAN FISIK
DEFINISI
DEFINISI
LUMEN
LUMEN
Proksimal
Proksimal sempit
sempit
Distal
Distal ->
-> lebar
lebar
Pada
Pada Bayi
Bayi
Appendiks
Appendiks berbentuk
berbentuk kerucut
kerucut
Lebar
Lebar pada
pada pangkalnya
pangkalnya
Menyempit
Menyempit ke
ke arah
arah ujungnya
ujungnya
APPENDISITIS PERFORASI
PEMERIKSAAN FISIK
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Obstruksi vena, edema bertambah dan bakteri menembus dinding
Obstruksi lumen (fekalit, tumor, dll)
↓
↓
Peradangan peritoneum → Apendisitis supuratif
Mukus yg diproduksi akan mengalami bendungan
↓ ↓
↓
Aliran arteri terganggu
Peningkatan tekanan intra lumen/ dinding apendiks
↓ ↔ Nyeri di daerah
↓
kanan bawah
Aliran darah berkurang
Infark dinding apendiks
↓
↓
Edema dan ulserasi mukosa → Apendisitis akut fokal
Gangren
↓ ↓
↓
Terputusnya aliran darah Nyeri epigastrium
┌ Dinding apendiks rapuh ┐
Infiltrat Perforasi
↓ ↓
Infiltrat apendikularis Apendisitis perforasi
APPENDISITIS PERFORASI
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Gambaran Klinis:
Rasa sakit di daerah epigastrum, daerah periumbilikus, di seluruh abdomen atau di kuadran
kanan bawah
Anoreksia, mual, dan muntah
Demam tidak tinggi (kurang dari 380C), kekakuan otot, dan konstipasi.
Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi: perut kembung(+) Penonjolan perut kanan bawah pada masaa atau abses
periapendikuler.
Palpasi: Mc Burney Sign , Rovsing sign, Blumberg sign
Perkusi: Pekak hati menghilang pada perforasi
Auskultasi: Normal, peristaltik (-) pada peritonitis generalisata akibat apendisitis perforata
APPENDISITIS PERFORASI
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Gambaran Klinis:
Rasa sakit di daerah epigastrum, daerah periumbilikus, di seluruh abdomen atau di kuadran
kanan bawah
Anoreksia, mual, dan muntah
Demam tidak tinggi (kurang dari 380C), kekakuan otot, dan konstipasi.
Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi: perut kembung(+) Penonjolan perut kanan bawah pada masaa atau abses
periapendikuler.
Palpasi: Mc Burney Sign , Rovsing sign, Blumberg sign
Perkusi: Pekak hati menghilang pada perforasi
Auskultasi: Normal, peristaltik (-) pada peritonitis generalisata akibat apendisitis perforata
APPENDISITIS PERFORASI
Rectal Toucher
Uji Psoas
Uji Obturator
Characteristic Score
Alvarado Score:
M = Migration of pain to the RLQ 1
A = Anorexia 1
Dinyatakan appendisitis
N = Nausea and vomiting 1 akut bila skor > 7 poin
T = Tenderness in RLQ 2
R = Rebound pain 1
E = Elevated temperature 1
L = Leukocytosis 2
S = Shift of WBC to the left 1
Total 10
APPENDISITIS PERFORASI
Pemeriksaan Laboratorium:
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan urin
Pemeriksaan Radiologi:
Foto polos abdomen
USG
Barium enema
CT-Scan
Laparoscopi
APPENDISITIS PERFORASI
PENATALAKSANAAN
Perawatan Kegawatdaruratan:
Pemasangan infus terapi kristaloid.
Pasien dipuasakan
Analgesik dan antiemetik parenteral untuk kenyamanan pasien.
Antibiotik intravena spektrum luas untuk gram negatif dan anaerob diindikasikan.
Tindakan Operasi:
Apendiktomi (pemotongan apendiks)
Laparotomi jika apendiks mengalami perforasi
APPENDISITIS PERFORASI
KOMPLIKASI
Massa periapendikuler
Terjadi bila apendisitis gangrenosa atau mikroperforasi ditutupi atau dibungkus oleh
omentum dan/ atau lekuk usus halus.
Apendisitis perforasi
Pecahnya appendiks yang berisi pus sehingga bakteri menyebar ke rongga perut. Perforasi
jarang terjadi dalam 12 jam pertama sejak awal sakit, tetapi meningkat tajam sesudah
24 jam
Peritonitis
Bila infeksi tersebar luas pada permukaan peritoneum menyebabkan timbulnya peritonitis
umum.
TERIMA KASIH