Disusun Oleh :
dr. Jessica Oswari
Dokter Pendamping :
Dr. Lia Novita
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINI PROJECT DOKTER INTERNSIP
Disusun Oleh :
telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Program
Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas Pekik Nyaring, Kabupaten Bengkulu Tengah
Periode November 2020
Mengetahui,
Pendamping,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat,
petunjuk, dan kemudahan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
mini project di Puskesmas Pekik Nyaring yang berjudul “ Gambaran Tingkat
Pemahaman Masyarakat Desa terhadap Penyakit Infeksi Seksual Menular di
Puskesmas Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah Bulan November- Desember
2020”.
Mini project ini terwujud atas bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak,
sehingga dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. dr. Lia Novita selaku dokter pendamping internship stase Puskesmas Pekik
Nyaring.
2. dr. Ramot Paaribu selaku Puskesmas Pekik Nyaring.
3. dr. Sulastri, seluruh staf, dan karyawan Puskesmas Pekik Nyaring.
4. Rekan-rekan Dokter Internsip dan seluruh pihak terkait atas bantuan dan
kerjasamanya.
Dalam penyusunan mini project, penulis penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran membangun demi
kesempurnaan penyusunan mini project ini. Penulis berharap mini project ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi IMS................................................................................................3
2.2 IMS Mayor..................................................................................................7
2.3 IMS Minor...................................................................................................12
2.4 AIDS............................................................................................................18
2.5 Pencegahan Penyakit...................................................................................19
BAB III
3.1 Rancangan Mini Project..................................................................................................20
3.2 Waktu dan Tempat Mini Project.....................................................................................20
3.3 Populasi Mini Project......................................................................................................20
3.4 Subject Mini Project........................................................................................................20
BAB IV HASIL ..................................................................................................................21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................23
4
BAB I
PENDAHULUAN
banyak Negara di seluruh dunia. UNAIDS memperkirakan jumlah ODHA di seluruh dunia pada
Desember 2004 adalah 35,9 – 44,3 juta orng. Saat ini tidak ada Negara yang terbebas dari
HIV/AIDS. Kasus pertama AIDS di dunia dilaporkan pada tahun 1981. Meskipun demikian, dari
beberapa literature sebelumnya ditemukan kasus yang cocok dengan definisi surveilans AIDS
Serikat. Kasus pertama AIDS di Indonesia dilaporkan secara resmi oleh Departemen Kesehatan
tahun 1987 yaitu pada seorang warga negara Belanda di Bali. Dan kini, kasus HIV/AIDS ini kini
semakin meluas dan menyerang berbagai lapisan dan strata sosial.
Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini
menyebar terutama bila (dan tidak divaksinasi) tidak terinfeksi orang ingests makanan atau air
yang terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan
kurangnya air bersih, sanitasi yang tidak memadai dan kebersihan pribadi yang buruk.Tidak
seperti hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati kronis dan jarang
berakibat fatal, tetapi dapat menyebabkan gejala yang melemahkan dan hepatitis fulminan
(gagal hati akut), yang
Di Indonesia berdasarkan data yang berasala dari rumah sakit, hepatitis A masih merupakan
bagian terbesar dari kasus – kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu
berkisar dari 39,8 – 68,3 %, di beberapa daerah seperti Jakarta, Bandung, dan
Makassar berkisar antara 35%-45% pada usia 5 tahun.
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan berbagai infeksi yang dapat menular dari satu
orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Infeksi Menular Seksual (IMS) lebih berisiko
bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
baik melalui vagina, oral maupun anal. IMS yang populer di Indonesia antara lain gonore dan
sifilis. Salah satu penyakit dari IMS yang belum dapat disembuhkan adalah HIV/AIDS. Faktor
terjadinya penyebaran IMS disebabkan karena perilaku seks bebas, merosotnya nilai agama, gaya
hidup, pekerjaan, dan gagalnya membina rumah tangga.
Infeksi menular seksual dapat disebabkan seperti, gonore, trikomoniasis, herpes genitalis,
kondiloma akuminata.
5
Diperkirakan bahwa lebih dari 19,7 juta IMS dengan kasus baru di Amerika Serikat setiap
tahun (CDC, 2013). Data dari Dinkes Provinsi Jateng (2013) menyebutkan bahwa jumlah kasus
baru IMS mencapai 8.671 kasus, jumlah kasus IMS menurun dibandingkan tahun 2011 yaitu
sebanyak 10.752 kasus, meskipun demikian kemungkinan kasus yang sebenarnya di populasi
masih banyak yang belum terdeteksi.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman masyakarat Desa Pucangan terhadap HIV, Hepatitis
A, dan Infeksi Menular Seksual
Melatih Peneliti untuk membuat suatu program dan karya tulis sebagai salah satu
tugas dalam menjalankan Program Internsip
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Penyakit kelamin ( veneral disease ) sudah lama di kenal dan beberapa di antaranya sangat
populer di Indonesia yaitu sifilis dan gonorrea .Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan ,dan semakin
banyaknya penyakit–penyakit baru, sehingga istilah tersebut tidak sesuai lagi dan diubah menjadi
Sexually Transmitted Diseases ( STD ) atau Penyakit Menular Seksual (PMS). Kemudian sejak 1998,
istilah Sexually Transmitted Diseases (STD) mulai berubah menjadi Infeksi menular seksual (IMS) agar
Infeksi menular Seksual ( IMS ) adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke
orang yang lain melalui kontak seksual. Semua teknik hubungan seksual baik lewat vagina, dubur, atau
mulut baik berlawanan jenis kelamin maupun dengan sesama jenis kelamin bisa menjadi sarana
penularan penyakit kelamin. Sehingga kelainan ditimbulkan tidak hanya terbatas pada daerah genital saja,
tetapi dapat juga di daerah ekstra genital. Kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk
tertular IMS adalah kelompok remaja sampai dewasa muda sekitar usia (15-24 tahun).
1. Perempuan
7
a. Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus, mulut atau
bagian tubuh ang lain, tonjolan kecil – kecil, diikuti luka yang sangat sakit
b. Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal, kekuningan, kehijauan,
c. Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya tidak
e. Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang hilang muncul dan tidak
2. Laki – laki
a. Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus , mulut atau
bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil – kecil , diikuti luka yang sangat sakit di
b. Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau bewarna berasal dari pembukaan
c. Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit selama atau
setelah urination.
d. Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit di kantong zakar.
8
Dalam Infeksi menular seksual ( IMS ) yang dimaksud dengan perilaku resiko
tinggi ialah perilaku yang menyebabkan seseorang mempunyai resiko besar terserang
penyakit tersebut.
1. Usia
2. Pelancong
4. Pecandu narkotik
5. Homo seksual.2
kelompok yaitu:
1. IMS yang disebabkan bakteri, yaitu: Gonore, infeksi genital non spesifik,
9
Berdasarkan cara penularannya, infeksi menular seksual dibedakan menjadi
dua, yaitu IMS mayor ( penularannya dengan hubungan seksual ) dan IMS minor
a. Gonore
Etiologi Gonore: Neisseria gonorrhoeae . Masa inkubasi : Pria 2-5 hari, gejala
pada wanita sulit diketahui oleh karena sering asimtomatik . Gejala klinis: Pria duh
tubuh uretra, kental, putih kekuningan atau kuning, kadang-kadang mukoid atau
mukopurulen; eritema dan atau edema pada meatus. Sedangkan pada wanita seringkali
asimtomatik, apabila ada duh tubuh serviks purulen atau mukopurulen, kadang-
kadang disertai eksudat purulen dari uretra atau kelenjar Bartholini. Pada wanita
biasanya datang berobat setelah ada komplikasi antara lain servisitis, bartilinitis, dan
10
Gambar 1. Infeksi bakteri akibat Gonore
b. Sifilis
remisi dan ekserbasi,dapat menyerang seluruh organ tubuh. Mempunyai periode laten
tanpa manifestasi lesi pada tubuh,dan dapat di tularkan dari ibu kepada janinnya.3
Sifilis di bagi menjadi sifilis akuisita (di dapat) dan sifilis kongenital. Sifilis akuisita di
11
3) Stadium III : bersifat destruktif, berupa guma di kulit atau alat – alat
Complement Fixation).5
Gambar 2.Sifilis
c. Ulkus Mole
chancroid merupakan penyakit infeksi genentalia akut. Gejala klinis : Ulkus multipel,
bentuk tidak teratur, dasar kotor, tepi bergaung, sekitar ulkus eritema dan edema,
sangat nyeri. Kelenjar getah bening inguinal bilateral atau unilateral membesar,
12
nyeri, dengan eritema di atasnya, seringkali disertai tanda-tanda fluktuasi, biasanya
dengan pengecatan gram memperlihatkan basil kecil negatif gram yang berderat
H.ducreyi, pemeriksaan yang di peroleh lebih akurat.Bahan di ambil dari dasar ulkus
yang di peroleh lebih akurat. Bahan di ambil dari dasar ulkus yang purulen atau pus.
Selain itu bisa dengan tes serologi ito-Reenstierma ,tes ELISA, presipitin, dan
Pencegahan
menggunakan kondom
d. Limfogranuloma Venerum
13
sistem saluran pembuluh limfe dan kelenjar limfe, terutama pada daerah genital,
14
inguinal, anus, dan rectum.9,10 Penyebabnya adalah Clamydia trachomatis, yang
merupakan organisme dengan sifat sebagian seperti bakteri dalam hal pembelahan sel,
sebagian lagi bersifat seperti virus yaitu memerlukan sel hidup untuk berkembang
biaknya.1
dan demam. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening inguinal medial
dengan tanda – tanda radang.Penyakit ini dapat berlanjut memberikan gejala – gejala
Diagnosis dapat di tegakan berdasarkan gambaran klinis, tes GPR, tes Frei, tes
menggunakan kondom.
15
e. Granuloma Inguinal
( 20 – 40 tahun ) . Dan lebih sering terdapat pada pria dari pada wanita.1
timbul lesi bentuk papula atau vesikel yang berwana merah dan tidak nyeri, perlahan
berubah menjadi ulkus granulomatosa yang bulat dan mudah berdarah, mengeluarkan
a. Herpes Genetalis
Herpes genitalis adalah infeski pada genital yang disebabkan oleh Herpes
simpleks virus dengan gejala khas berupa vesikel yang berkelompok dengan dasar
eritema dan bersifat rekurens.9,13 Hubungan resiko yang beresiko tinggi dengan
sebelumnya, episode terdahulu dan tipe virus. Daerah predileksi pada pria biasanya di
preputium, gland penis, batang penis, dapat juga di uretra dan daerah anal
minor, klitoris, introitus vagina, serviks. Gejala klinis => diawali dengan papul –
nyeri dan edema di inguinal, limfadenopati bilateral, dan kenyal, disertai gejala
sistemik
16
=> umumnya lesi tidak sebanyak seperti pada lesi primer, dan keluhan tidak seberat
Herpes genital dapat kambuh apabila ada faktor pencetus daya tahan menurun,
faktor stress pikiran, senggama berlebihan, kelelahan dan lain-lain. Umumnya lesi
uretritis nonspesifik:
17
- Ureaplasma urealyticum ( 10 -40 %)
c.Tricomoniasis
peranannya pada pria sebagai penyebab penyakit masih diragukan.9 Gejalapada wanita
sering asimptomatik . Bila ada keluhan biasanya berupa sekret vagina yang berlebihan
Gambar 6.Trikomonas
d. Kandidiasis vaginalis
18
Kandidiasis adalah infeksi dengan berbagai manifestasi klinis yang disebabkan
oleh candida, candida albicans dan ragi (yeast) lain (terkadang C.glabarata) dari genus
candida.9,10Kandida pada wanita umumnya infeksi pertama kali timbul pada vagina
yang di sebut vaginitis dan dapat meluas sampai vulva (vulvitis),jika mukosa vagina
penyakit ini adalah rasa panas dan iritasi pada vulva, selain itu juga sekret vagina yang
berlebihan berwarna putih susu. Pada dinding vagina terdapat gumpalan seperti keju.4
e. Vaginosis bacterial
Adalah suatu sindrom perubahan ekositem vagina dimana terjadi pergantian dari
19
hominis)
20
yang menyebabkan peningkatan pH dari nilai kurang 4,5 sampai 7,0. 9 Wanita dengan
vaginosis bacterialis dapat tanpa gejala atau mempunyai bau vagina yang khas seperti
bau ikan, amis, terutama waktu berhubungan seksual. Bau tersebut di sebabkan karena
f. Kondiloma Akuminata
human papiloma virus (HPV) dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan
bentuk akuminata, bentuk datar. Meskipun demikian tidak jarang di temukan bentuk
peralihan .9Diagnosis ditegakan berdasarkan gejala klinis. Untuk lesi yang meragukan
bisa menggunakan asam asetat 5 % yang di bubuhkan ke lesi selama 3-5 menit,lesi
21
kondiloma akan berubah menjadi putih.Dapat juga dilakukan pemeriksaan
histopatologis.1
g. Moluskum Kontagiosum
anak
– anak. Orang dewasa yang kehidupan seksualnya sangat aktif,serta orang yang
berwarna putih, kuning muda, atau seperti warna kulit. Bila di tekan akan keluar masa
putih seperti nasi. Jumlah lesi biasanya berkisar 30 buah,tetapi bisa lebih kemiudian
membentuk plakat dan kulit di sekitar lesi dapat mengalami esktimatisasi (dermatitis
moluskum).1
22
Prinsip penatalaksanaannya adalah mengeluarkan masa putih di dalamnya
dengan alat seperti ekstrator komedo,jarum suntik , bedah beku, dan elektrocauterisasi1
h. Skabies
Adalah penyakit kulit yang disebebkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes
Scabies Var. hominis Gambaran klinisnya terjadi pada malam hari karena aktifitas
tungau meningkat padasuhu kulit yang lembab dan hangat.9,12 Lesi khas adalah papul
yang gatal sepanjang terowongan yang berisi tungau . Lesi pada umumnya simetrik dan
berbagai tempat predileksinya adalah sela jari tangan, fleksor siku dan lutut,
pergelangan tangan. Aerola mammae, umbilicus, penis, aksila, abdomen, bagian bawah,
dan pantat.
i. Hepatitis
Virus hepatitis dapat menyebabkan peradangan pada hepar dengan gejala klinik
berupa penyakit kuning yang akut di sertai malaise,mual,dan muntah, serta dapat pula
disertai peningkatan suhu badan. Virus hepatitis yang saat ini di temukan dan
- Virus hepatitisA
- Virus hepatitis B
- Virus hepatitis C
- Virus hepatitis D
- Virus hepatitis E .
j. AIDS
imunodeficiency virus ( HIV ).11,12 AIDS disebebkan oleh masuknya HIV kedalam
tubuh
23
manusia. Jika sudah masuk dalam tubuh ,HIV akanmenyerang sel- sel darah putih yang
Gejala mayor:
- Demamlebih menjadi 1
- Limfadenopati umum
- Kandidiasis orofaring
- Dermatitis umum
- Abstinensia
- Menggunakan kondom
24
BAB III
Metodologi Penelitian
25
BAB IV
PEMBAHASAN
5. 1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil yang diperoleh di dpatkan bahwa dari total pasien ims dari
bulan November-Desember 2020 tidak ada.
26
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Tidak adanya angka kejadian penderita Infeksi menular Seksula di wilayah kerja Puskesmas
Pekik Nyaring. Oleh karena itu diperlukan peningkatan screening setiap pasien KIA yang
berkunjung.
5.2 Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
28