Anda di halaman 1dari 35

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat

Pada Pasien Tuberculosis (TBC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem


Periode Januari – Maret 2023

OLEH :
dr. Franky Bangkit Sumardi
(Dokter Internship Puskesmas
Citalem)

Pendamping dr.Hj Elis Carmanah  


 

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS CTALEM KABUPATEN BANDUNG BARAT
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Tujuan Penelitian
• Tujuan Umum

Manfaat Penelitian

• Bagi Puskesmas
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
• Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis.
• World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 diperkirakan terdapat 10,4 juta
kasus baru tuberkulosis atau 142 kasus/100.000 populasi, dengan 480.000 kasus
multidrug-resistant
• Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus baru terbanyak kedua di dunia
setelah India. Sebesar 60% kasus baru terjadi di 6 negara yaitu India, Indonesia,
China, Nigeria, Pakistan dan Afrika Selatan (Kemenkes, RI, 2016).
• Jumlah kasus tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2018 adalah 511.873, Jawa Barat
dengan jumlah kasus tertinggi, 99.398,
• Untuk di Wilayah kerja Puskesmas Citalem Kasus TB sebanyak 41 jiwa pada tahun
2021
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
• Pengobatan TB harus dilakukan selama 6 bulan hal ini dapat meningkatkan resiko
putus obat oleh karena itu dukungan keluarga dan masyarakat mempunyai andil
besar dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan yaitu dengan adanya pengawasan
dan pemberi dorongan kepada penderita (Niven, 2002).
• Menurut Friedman (1998) dan Bomar (2004) ada 4 jenis dukungan keluarga,
diantaranya adalah : a. dukungan emosional, b. dukungan intrumental, c. dukungan
informasi, d. dukungan penghargaan
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :

Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada
pasien Tuberkulosis (TBC) di Wilayah Kerja Wilayah Kerja Puskesmas Citalem
Kabupaten Bandung Barat Periode Januari – Maret Tahun 2023

Tujuan Khusus :

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi mengenai dukungan keluarga pada pasien

tuberculosis di wilayah kerja Puskesmas Citalem

2. Untuk mengetahu distribusi frekuensi mengenari kepatuhan minum obat TB pada

pasien Tuberculosis di wilayah kerja Puskesmas Citalem


Manfaat Penelitian
Manfaat bagi Puskemas :

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang objektif mengenai hubungan

antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis (TBC)

khususnya bagi Puskesmas Citalem.

Manfaat Bagi Masyarakat :

Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan bagi masyarakat untuk lebih

mengetahui tentang dukungan keluarga khususnya dalam proses pengobatan TB sehingga

diharapkan dapat meningkatkan angkat kesembuhan pasien TB


Manfaat Penelitian
Manfaat Bagi Peneliti Lain

Dengan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan pengembangan penelitian

berikutnya untuk melanjutkan penelitian dalam konteks yang berbeda dan lebih luas agar

dapat mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan masyarakat.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tuberculosis

Cara
Definisi Gejala
Etiologi Patofisiologi Penularan
Tuberculosis Tuberculosis
Penyakit
Tuberculosis
Definisi Tuberculosis

 TB adalah penyakit radang parenkim paru karena infeksi bakteri


Mycobacterium tuberculosis.

 TB paru termasuk pneumonia, yaitu pneumonia yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis

 TB paru mencakup 80% dari keseluruh kejadian penyakit TB, sedangkan 20%
selebihnya merupakan TB ekstra pulmonal (Darmanto, 2017).
Tuberculosis
Etiologi Tuberculosis

Penyebab penyakit TB adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis dan

Mycobacterium bovis. bakteri tersebut mempunyai ukuran 0,5-4 mikron dikali

0,3-0,6 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular

atau tidak mempunyai selubung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri

dari lipoid (terutama asam mikolat) (Widoyono, 2011).


Tuberculosis
Patofisiologi Tuberculosis

1. Infeksi TB Primer
Penularan TB terjadi karena bakteri dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi
droplet nuclei dalam udara sekitar kita. Bila partikel infeksi ini terhisap oleh orang
yang sehat, maka ia akan menempel pada saluran nafas atau jaringan paru. Karena
ukuran yang sangat kecil bakteri TB dapat mencapai alveolus. Masuknya bakteri
TB ini akan diatasi oleh mekanisme imunologik tubuh non spesifik.

2. Infeksi TB Sekunder (Pasca Primer)


Bakteri yang bersifat dormant (tidur) pada TB primer akan muncul bertahun-tahun
kemudian sebagai infeksi endogen menjadi TB dewasa (TB sekunder = TB pasca
primer). TB sekunder terjadi karena imunitas tubuh menurun seperti pada penyakit
malnutrisi, Diabetes melitus, HIV (Human immunodeficiency virus), kanker, gagal
ginjal, alkohol
Tuberculosis
Cara Penularan Tuberculosis

Penyakit TB biasanya menular melalui udara hingga sebagian besar fokus primer TB

terdapat dalam paru. Selain melalui udara penularan dapat melalui peroral misalnya minum

susu yang mengandung basil TB, biasanya Mycobacterium bovis, dapat juga terjadi dengan

kontak langsung misalnya melalui luka atau lecet dikulit.

Bila penderita batuk, bersin, atau berbicara saat berhadapan dengan orang lain, basil

tuberkulosis tersembur dan terhisap kedalam paru orang sehat. Masa inkubasinya selama 3-

6 bulan
Tuberculosis
Gejala Tuberculosis

Menurut Widoyono (2011). Gejala utama pada tersangka TB adalah:

1. Batuk berdahak lebih dari tiga minggu

2. Batuk berdarah

3. Sesak nafas

4. Nyeri dada

5. Gejala lainnya adalah berkeringat pada malam hari demam tidak tinggi/meriang, dan

penurunan berat badan.


Kepatuhan
 Kepatuhan atau ketaatan (compliance/adherence) adalah tingkat pasien
melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya
atau orang lain (Smet, 1994).

Jenis Dukungan keluarga Meliputi :


 Dukungan Penghargaan
 Dukungan Emosional
 Dukungan Intrumental
 Dukungan Informasi

Faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga:


 Faktor dari penerima dukungan (recipient)
 Faktor dari pemberi dukungan (providers)
BAB III
METODE PENELITIAN
 Jenis dan Rancangan :
• Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan desain studi cross- sectional (potong lintang), dimana pengukuran terhadap
variabel dapat dilakukan dalam waktu bersamaan sehingga cukup efektif dan
efisien (Hidayat, 2008).

 Tempat dan waktu


• Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem
• Waktu penilitian dilakukan pada bulan Januari 2023 – Maret 2023.
 Populasi dan sampel
Didalam penelitian ini peneliti menggunakan non probability sampling dengan
teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan untuk sampel dalam penelitan ini adalah
responden dengan kriteria sebagai berikut:

Kriteria sampel yang memenuhi syarat yaitu :


1. Kriteria inklusi
• Semua pasien TBC yang telah menjalani pengobatan TBC selama 3-6 bulan di
Puskesmas Citalem
• Bersedia menjadi responden
2. Kriteria eksklusi
• Responden tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Univariat
Dukungan Keluarga
Dukungan Keluarga
Baik

Jumlah
17
Presentase %
56.7
Kurang 13 43.3
Total 30 100%

Kepatuhan Minum Obat


Kepatuhan Minum Jumlah Presentase %
Obat
Patuh 22 73.3
Tidak Patuh 8 26.7
Total 30 100%
Analisis Bivariat

Patuh

Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat TB

Kepatuhan Minum Obat TB


Tidak Patuh Jumlah
OR
Dukungan Keluarga p-value
CI 95%
n % n % N %

Baik 15 88.2% 2 11.8% 17 100%


6.429
Kurang 7 53.8% 6 46.2% 13 100% 0,035
1.026-40.26

Jumlah 22 73.3% 8 26.7% 30 100%    


Identifikasi Masalah
Program

TB paru BTA +
Target


Pencapaian

Penanggulangan 105 orang dengan 41


Kesenjangan

orang 100%-44,7% = Kurangnya

dengan BTA + 55,3%


Masalah

capaian

pengobatan TB di Puskesmas

Citalem

Penanggulangan 159 orang susp. 86 orang Susp. 100%-54% = Kurangnya capaian

TB paru TB Paru TB Paru 45% penemuan Susp. Tb paru

dengan BTA+
Prioritas Masalah

No

1
Masalah

Kurangnya capaian pengobatan TB di 5

Puskesmas Citalem
“ U

5
S

4
G

14
Total

2 Kurangnya capaian penemuan Susp. Tb 4 4 5 13

paru dengan BTA+


Keterangan :

U = Urgency

S = Seriosness

G = Growth

Nilai 1= sangat kecil, 2 = kecil, 3 = Sedang, 4 = Besar, 5= Sangat Besar


Fish Bone


Tabel Alternatif Pemecahan Masalah


Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah menentukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya dilakukan penentuan
prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan prioritas alternatif pemecehan masalah
dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria matriks dengan rumus M x I x V / C. Masing
– masing cara penyelesain masalah diberi nilai berdasarakan kriteria :

1. Magnitude : besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan

2. Importancy : pentingnya cara penyelesaian masalah

3. Vulnerability : sensitifitas cara penyelesaian masalah

4. Cost : biaya (sumber daya) yang digunakan


Alternatif Pemecahan Masalah


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Kesimpulan dari mini project adalah sebagai berikut.
 Pada miniproject ini terdapat 30 responden yang diambil
 Lebih dari separuh pasien Tuberkulosis (79.4%) patuh minum obat.
 Pasien Tuberkulosis yang mendapatkan dukungan keluarga baik 15 (88.2%)
patuh dalam meminum obat TB
 Pasien Tuberkulosis yang mendapatkan dukungan keluarga baik 2 (11.8%) todak
patuh dalam meminum obat TB
Kesimpulan

patuh dalam meminum obat TB



 Pasien Tuberkulosis yang mendapatkan dukungan keluarga kurang 7 (53.8%)

 Pasien Tuberkulosis yang mendapatkan dukungan keluarga kurang 6 (46.2%)


tidak patuh dalam meminum obat TB
 Dari hasil bivariat didapatkan hasil P <0.05 maka terdapat hubungan dukungan keluarga
dengan kepatuhan minum obat Tuberculosis (TBC) di wiliayah kerja Puskesmas Citalem
periode Januari-Maret
Saran

Bagi Peneli Selanjutnya :



Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian lanjut dengan
metode yang berbeda atau dengan menggunakan pendekatan kualitatif, serta dengan
jumlah sampel yang lebih banyak

Bagi Puskesmas Citalem :


Diharapkan tenaga kesehatan yang mengelola program pengobatan dan
penanggulangan Tuberkulosis (TBC) memberikan dukungan kepada keluarga pasien
Tuberkulosis agar senantiasa mengontrol kepatuhan minum obat anggota keluarganya
supaya tidak terjadi putus obat dan resistensi.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai