Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kasus

Infeksi Saluran
Andi Ilmanysah Kemih (ISK)
Pembimbing :
dr. Feriska Marta

PROGRAM INTERNSIP
KEMENTRIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PUSKESMAS TONGAUNA
2022
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. Y
 Umur : 39 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Desa An
 Suku bangsa : Tolaki
 Pekerjaan : Petani
 Tanggal masuk RS : 06-11-2022
Anamnesis Keluhan Utama:
Nyeri Perut
Bawah

Pasien datang ke Poli umum Puskesmas Tongauna dengan


mengeluh nyeri perut bagian bawah dialami sejak 2 hari yang
lalu, nyeri dirasakan terus menerus. Pasien juga mengeluh nyeri
saat bekemih, terasa perih dan panas, pasien selalu rasa ingin
BAK dan BAK nya sedikit-sedikit, demam 2 hari yang lalu dan
saat ini sudah tidak demam, mual (-) muntah (-), kencing
berwarna kuning, kencing darah (-), kencing batu (-), kencing
pasir (-), keputihan (-). Pasien pernah mengalami sakit yang
sama ± 2 bulan yang lalu, namun sembuh setelah periksa ke
dokter. BAB tidak ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit seperti ini: diakui 2 bulan yang lalu
 Riwayat hipertensi : disangkal
 Riwayat diabetes melitus : disangkal
 Riwayat operasi sekitar perut : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal
Riwayat sosial
Riwayat pribadi ekonomi
 Kebiasaan minum air putih :  Biaya pengobatan pasien
sedikit ditanggung oleh BPJS. Kesan
 Kebiasaan ganti celana : 2 hari ekonomi kurang.
sekali  Pasien sudah memiliki jamban
 Kebiasaan menahan namun terpisah dari rumah
kencing : diakui sehingga pasien mengatakan
sering menahan BAK
dimalam hari
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum Sakit ringan, composmentis, over weight
(BB : 60 kg, TB : 160, IMT : 23,4 kg/m2)

Tanda vital
1. Tekanan darah 110/80 mmHg
2. Nadi 86x /mnt, reguler, kuat angkat
3. Pernafasan 20x/mnt
4. Suhu 37,2 0C (axiler)

Kepala Mesosefal

Mata An -/- Ik -/- Refleks kornea (+)

Leher Pembesaran KGB (-), JVP meningkat (-)

Thorax Normochest, fremitus raba ka=ki, NT (-), perkusi batas paru hepar
dbn, BP Ves wh-/- Rh-/-, BJ I/II Reg, bising (-), Iktus Kordis (n)

Abdomen Datar, bising usus (+) dalam batas normal, supel, nyeri tekan
suprapubik (+), hepar dan lien tidak teraba membesar

Punggung Nyeri tekan (-), massa tekan(-), nyeri ketok(-)

Ekstremitas Edema (-), akral hangat, capillary refill <2”


Resume
Pasien datang ke Poli umum Puskesmas Tongauna dengan mengeluh
nyeri perut bagian bawah dialami sejak 2 hari yang lalu, nyeri dirasakan
terus menerus. Pasien juga mengeluh nyeri saat bekemih, terasa perih
dan panas, pasien selalu rasa ingin BAK dan BAK nya sedikit-sedikit,
demam 2 hari yang lalu dan saat ini sudah tidak demam. Pasien pernah
mengalami sakit yang sama ± 2 bulan yang lalu, namun sembuh setelah
periksa ke dokter.
Kebiasaan pasien sedikit mengkosumsi air putih dan kondisi lingkunga
pasien sudah memiliki jamban namun terpisah dari rumah sehingga
pasien mengatakan sering menahan BAK dimalam hari

Pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah : 110/80 mmHg, Nadi :


86x/menit, Frekuensi Respirasi: 20 x/menit, Suhu: 37,2 0C, pada
pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan suprapubik (+).
Diagnosis • ISK Susp. Cystitis

Differential • Pyelonefritis
Diagnosis • Batu Saluran Kemih
Penatalaksanaan Non-Farmakologi

Istirahat

Minum banyak air putih

Menjaga higienitas sekitar alat genetal

Edukasi untuk tidak menahan BAK

Edukasi cara istinja yang benar


Penatalaksanaan Farmakologi

Ciprofloxacin 2x500 mg

Ibuprofen 3x400 mg

Vit C 1x1
PEMBAHASAN
INFEKSI SALURAN KEMIH

Definisi :
 ISK akibat invasi mikro organisme pada
jaringan traktus urinarius (TU) dari orifisium
uretra – korteks ginjal.
 Adanya bakteri dalam urin (bakteriuria)
TU berisiko alami infeksi.
 Kultur (+) : kuman > 100.000/ml urin.
Etiologi ISK
Pada umumnya ISK disebabkan oleh mikroorganisme (MO) tunggal seperti

 Eschericia coli merupakan MO yang paling sering

 Mikroorganisme lainnya yang sering ditemukan seperti


Proteus spp, Klebsiella spp dan Stafilokoku

 Pseudomonas spp dan MO lainnya seperti Stafilokokus


jarang dijumpai, kecuali pasca kateterisasi
Klasifikasi
Klasifikasi
ISK uncomplicated (simple) : ISK complicated
 ISK sederhana  anatomik  Kelainan abnormal saluran
maupun fungsional TU kencing
normal.  Kelainan faal ginjal. baik
 Terutama mengenai wanita. GGA maupun GGK
 Infeksi hanya mengenai  Gangguan daya tahan tubuh
mukosa superfisial kandung  Infeksi disebabkan organisme
kemih. virulen. Seperti proteus spp
 Penyebab kuman tersering
Infeksi staphylococcus
(90%) adalah E. coli.
Patofisiologi
Diagnosis Pemeriksaan penunjang diagnostik
Anamnesis
Analisis urin rutin
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
penunjang Uji Biokimia

Mikrobiologi

Imaging Procedures
Terapi
 ISKA
 Rawat inap untuk memelihara status hidrasi
 Terapi antibiotik parenteral minimal 48 jam. AB. Golongan
fluorokuinolon, aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin dan
sefalosporin spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida

 ISKB
 meningkatkan intake cairan,
 pemberian antibiotik yang adekuat
 Pada sistitis akut, antibiotika pilihan pertama antara lain
nitrofurantoin, ampisilin, fluorokuinolon, sefalosporin
Komplikasi
ISK sederhana ISK tipe berkomplikasi
(uncomplicated) (complicated)
 selflimited disease dan  Abses perinefritik , nefrolitiasis,
dan obstruksi ureter
tidak menyebabkan  Pielonefritis
akibat lanjut jangka  Bayi prematur
lama  Anemia
 Bayi mengalami retardasi mental
 Pertumbuhan bayi lambat
 Fetal death
Prognosis
 ISKA
Prognosis pasien dengan pielonefritis akut, pada umumnya
baik dengan penyembuhan 100% secara klinik maupun
bakteriologi bila terapi antibiotika yang diberikan sesuai.

 ISKB
Prognosis sistitis akut pada umumnya baik dan dapat sembuh
sempurna, kecuali bila terdapat faktor predisposisi. Prognosis
sistitis kronik baik bila diberikan antibiotik yang intensif dan
tepat serta faktor predisposisi mudah dikenal dan diberantas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai