Umur Ibu : 32
Agama : Islam
Alamat : Jln. Kokas
Ruangan : Anak
√
√
√
√
√ Skor 10 : Tahap
perkembangan anak
sesuai dengan tahan
perkembangannya
√
√
√
Riwayat sosial ekonomi
Ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ayah pasien
bekerja sebagai pegawai kantoran.
Pasien adalah anak ke 5 dari 5 bersaudara, lahir di
puskesmas ditolong oleh bidan, saat lahir bayi langsung
menangis, bayi lahir cukup bulan (9bulan), BB saat lahir
sekitar 3kg (?), saat lahir tidak diberikan ASI karena ASI
sulit keluar.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Frekuensi nadi : 158 x/menit, reguler, tegangan cukup, kuat angkat.
Frekuensi napas : 36 x/menit
Suhu badan : 40,1oC
Saturasi O2 : 99% spontan
Berat Badan : 8 kg
Panjang Badan : 76 cm
Kepala : UUB cekung/menonjol (-), mata
cowong (-) C.anemis (-/-), S.Ikterik (-/-),
PCH (-/-),
Thoraks:
Pulmo:
Inspeksi : Simetris, Ikut gerak nafas,
retraksi subcostal (+)
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+),
Rhonki(-/-) , Wheezing (-)
Cor :
BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
Inspeksi : datar
Auskultasi : Bising usus (+) ↑
Palpasi : Supel, turgor kulit kembali normal, Hepar/Lien:
tidak teraba
Perkusi : Timpani
Ekstremitas: Deformitas (-), Akral HKM (+), CRT <2 detik,
edema (-)
Status neurologis :
GCS E4V5M6,
Rangsang meningeal : kaku kuduk (-) , brudzinki 1 (-),
Refleks fisiologis : refleks patella (++)
Refleks patologis : babinski (-), openheim (-)
STATUS GIZI
BB/U : Normal
TB/U : Normal
BB/TB : dibawah -1 Normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
DEFINISI
Kejang demam : bangkitan kejang yang terjadi pada anak
berumur 6 bulan - 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu
tubuh (suhu >38˚C) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranial dan tidak disebabkan oleh proses intrakranial
atau penyebab lain (trauma kepala, gangguan elektrolit,
hipoksia, atau hipoglikemia)
Reese CG, Oehler K, Tingle LE. Febrile seizures : risks, evaluation, and prognosis. American family physician. 2019;
Kejang demam berulang
1. Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga
*Bila seluruh faktor tersebut di atas ada kemungkinan berulangnya 80% , Jika
tidak ada 10-15%
FAKTOR RESIKO
Tetanus
Keracunan KD simpleks
Non Cerebral
(selama kejang Botulismus
sadar) Tetani Ekstrakranial
Infeksi KD Kompleks
Intrakranial
Gg metabolik
KEJANG
Gg elektrolit
Akut sesaat Gg kardiovaskuler
Keganasan
Malformasi
Cerebral Keracunanbahan toksik
Withdrawl obat
(selama kejang
tak sadar)
Epilepsi :
Kronik berulang - umum / general
- partial
- tak terklasifikasi
PEMERIKSAAN UNTUK MENCARI ETIOLOGI KEJANG
Pemeriksaan penunjang
laboratorium
Pungsi lumbal
EEG
Pencitraan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium tidak dikerjakan secara
rutin pada kejang demam, tetapi dapat dikerjakan
untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab
demam.
Indikasi
1. Terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal
Penatalaksanaan
IVFD D51/4 NS 800 cc/24 jam
Inj. Paracetamol 90 mg IV
Stesolid supp 5 mg
Konsul dr. Sp. A advice tambahkan :
Inj. Cefotaxime 3 x 400 mg IV
Inj. Gentamisin 1x50 mg IV
Bila kejang kembali inj sibital (fenobarbital) 160 mg IV diencerkan
dengan Nacl 0,9 % 1:1 bolus pelan
Pantau TTV
Obat saat pulang : cefixime 2x2,5 ml (50 mg) ; zink 1x20 mg,
paracetamol syr 1x20 mg
PROGNOSIS