Michael Surya
170070201011135
Anamnesis dan pemeriksaan fisik harus diarahkan untuk mencari focus infeksi
penyebab demam, tipe kejang, dan pengobatan sebelumnya.
Perlu digali juga riwayat trauma, perkembangan dan fungsi neurologis, serta
riwayat yg serupa pada keluarga/saudara
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab
Mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam
Darah perifer, elektrolit, gula darah
Lumbal Pungsi
Menyingkirkan kemungkinan meningitis
Bayi<12 bulan, Bayi 12-18 bulan, Bayi>18 bulan
Pemeriksaan Penunjang
Elektroensefalografi
Hanya dilakukan pada demam kejang yg tidak khas:
Kejang demam kompleks anak>6 tahun, kejang demam fokal
Xray/CT scan
Hanya atas indikasi: 1. Kelainan neurologic fokal yg menetap (hemiparesis)
Hanya atas indikasi: 2. Paresis nervus VI
Hanya atas indikasi: 3. Papiledema
Kemungkinan berulangnya kejang
demam
Biasanya akan berulang kembali, terutama pada factor resiko:
1. riwayat kejang demam dalam keluarga
2. usia < 12 bulan
3. temperature yg rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
(Di rumah)
Apabila anak mengalami kejang, obat yg praktis dan dapat diberikan oleh orangtua
adalah
DIAZEPAM REKTAL 0,5-0,75 mg/kgBB/kali
5mg utk anak <12 kg, 10mg utk anak >12kg
5 mg utk anak <3tahun, 7.5mg utk anak >3 tahun
Tatalaksana
Diazepam oral 0,3mg/kgBB atau rektal 0,5mg/kgBB setiap 8 jam pada saat
demam menurunkan resiko berulangnya kejang pada 30-60% kasus
Namun dosis tersebut cukup tinggi dan dapat menyebabkan ataksia, iritabel,
dan sedasi yg cukup berat pada 25-39% kasus
Kelainan neurologis tidak nyata: keterlambatan perkembangan ringan bukan indikasi pengobatan
rumat
Obat pilihan saat ini adalah asam valproate 15-40mg/kgBB/hari, dibagi dalam 2-3 dosis
Pilihan lain adalah fenobarbital 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis
Pengobatan rumatan hanya diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan
bertahap dalam 1-2 bulan
KIE untuk Ortu