Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR ASKEP

LEUKEMIA
OLEH
KELOMPOK V
BAB I
A .Pendahuluan.
Penyakit leukemia merupakan Neoplasma
akut atau kronis dari sel pembentuk darah dalam
sumsum tulang dan limpa nadi ( Reeves,2001
).sifat khas leukemia adalah prliperasi tidak
teratur atau akumulasi sel darah putih dalam
sumsum tulang,mengantikan elemen sumsum
tulang normal .juga terjadi proliperasi di
hati,limpa dan nodus limpatikus, dan invasi organ
non hematologis, seperti meningen,traktus
gastrointestinal,ginjal dan kulit.
Penyebab pasti leukemia belum di ketahui
B. Tujuan
1.Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran secara umum
penyakit leukemia.
2.tujuan khusus
a.Mengetahui konsep dasar penyakit
leukemia
b.Mengetahui konsep dasar asuhan
keperawatan pasien dengan leukemia.
C.Metode
Presentasi dan diskusi.





BAB II
KONSEP DASAR TEORI

A.Konsep dasar penyakit.
1. Pengertian
Leukemia dalam bahasa yunani leukos putih, aima
darahatuau lebih di kenal dgn kanker darah merupakan penyakit
dalam klasifikasi kanker pada darah atau sumsum tulang yang di
tandai oleh perbanyakan secara tak normal atau trasformasi
maligna dari sel sel pembentuk darah di sumsum tulang dan
jaringan limpoid,

Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel sel
pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa,( Reeves,2001
).siifat khas leukemia adalah proliperasi tidak teratur atau akumulasi
sel darah putih dalam sumsum tulang,menggatikan elemen
sumsum tulang normal.juga terjadi proliferasi di hati.limpa,dan
nodus limpatikus.dan invasi organ non hematologi.sperti
miningen,traktusgastrointestinal,ginjal dan kulit.

G MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari
komplikasi yang terjadi pada neoplasma
Hematopoetik secara umum. Namun setiap
leukemia akut memiki ciri khas masing masing
Secara garis besar ,Leukemia akut memilki 3
tanda utama yaitu:
-Jumlah sel di perifer yang sngat tinggi,
sehingga menyebabkan terjadinya infilterasi
Jaringan atau leukositas.
-Penggati elemen sumsum tulang normal
yang dapat menghasilkan komplit sebagai
Akibat dari anemia ,trombositopenia,dan
leukopenia
.PENATA LAKSANAAN
1.pelaksanaan kemoterapi.
2.Irradiasi kranial
3.Terdapat tiga pase pelaksanaan kemeterapi
a. pase induksi dimulai 4-6 minggu setelah dignose ditegakan.
Pada pase ini diberikan terapi kortikosteoid (pernison
),Vincristsin,dan L-
Asparaiginase.Fase induksi dinyatakan berhasil jika tanda-
tanda penyakit
Berkurang atau tdak ada dan dalam sumsum tulang
ditemukan jumlah sel
Muda kurang dari 5%.
b.Fase profilaksis sistem saraf pusat pada pase ini di berikan
terapi.Mentho
trexat,Cytarabine dan Hidrokortison melalui intrathecal
untuk mencegah
invasi sel leukemia ke otak. Terapi irradiasi kranial di lakukan
hanya pada
pasien yang mengalami gangguan sistem saraf pusat.

J.KONSEF DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian.
Aktifitas
Tanya pasien apakah sering mengalami kelemahan dan
ftique akibat dari anemia
dan peningkatan metabolik serta tutunan energi dari
se-sel leukemia apakah paien mengalami skit
kepala,kelemahan otot, nabsu makan
menurun,penurunan ewaspadaan.
b.Sirkulasi.
karena fungsi platelet mungkin berkurang,
kaji tanda tanda perdarahan spt
-mudah terjadi memar
-Perdarahan hidung.
-Peningkatan mentruasi.
-Perdarahan gusi.

c.Manifestasi respirasi.
-Menigkatnya RR seiring dengan peningkatan drajat anemia.
- Jika terdapat infeksi saluran pernafasan ,terdapat tanda
tanda dan gejala
Pneumonia seperti : batuk dan nafas pendek.
-Auskultasi terdapat nafas abnormal.
d.Manifestasi integumen.
.Mungkin kulit pucat atau teraba dingin.
.Pucat tampak di wajah,sekitar mulut dan dasar kuku.konyungtiva
.Petekia mungkin di temukan terutama di bagian ektremitas bawah.
.isnpeksi adanya infeksi kulit atau trauma yang tidak dapat sembuh.
.Kaji adanya perdarahan gusi,luka atau lesi rongga mulut yang
menunjukkan
Infeksi.
e.Manifestasi gastrointestinal.
.Kehilangan BB,mual,anoreksia.
.Kaji area rektum dan periksa tinja untuk meng
Bunyi usus munkin menurun,bisa konstifasi.
.Mungkin dijumpai hepatomegali dan nyeri abdomen pada leukemia
ke visera
Abdomen
f.Manifestasi CNS.
.Gangguan saraf cranial, sakit kepla,dan papil edema dijumpai pada
leukemia
Ke miningen atau CNS.
G,Manifestasi sumsum tulang
.Nyeri tulang atau persendian akibatdari keterlibatan sumsum dan
resorpsi
Tulang.
.Pertubuhan sel atau infiltrasi mungikin mengakibatkan pembesaran
kelejar
limpa atau massa
h .Pengkajian psikososial.
.Kecemasan muncul pada awal diagnose awal leukemia.
.Ketahui pemahaman klien/ keluarga dan harapaanya.
.Klien dapat merasa bosan dan kesepian karen hospitalisasi terutama
pada
Awal terapi.

. Kaji pola koping klien.

g.Diagnose keperawatan.
1.Resiko tinggi terhadap infeksi b/d
menurunya sistem pertahanan tubuh sekuder
Gangguan pematangan SDP.
2Resiko tinggi terhadap injuri b/d
trobositopenia.
3.Fatique b/dpenurunan oksigenasi jaringan
dan peningkatan kebutuhan energi.


g.Intervensi dan implementasi.
Diagnose 1 .Resiko tinggi terhadap infeksi b/d penurunan sistem
pertahanan tubuh skunder
Terhadap gangguan pematangan SDP.
Tujuan: pasien akan terbebas dari resiko infeksi.
Rencana tindakan.
Lakukan tindakan isolasi protektif sesuai prosedur ( menganjurkan
kepada sesama
pasien untuk mencuci tangan,ruangan prbadi, pemakaian masker.)
.Sediakan peralatan bagi pasien seperti, pakaian,sarung
tangan ,sedotan,dll
. Pisahkan dengan peralata pasien lain.
.batasi jumlah orang yang membantu pasien di ruangannya.
Jaga pasien tetap dalam ruangannya.
. Batasi jumlah pengunjung.
.Kurangi paparan dengan mikroorganisme dengan
. mengeleminasi buah buahan
Dan sayuran mentah dalam diet pasien.

7.Bersihkan ruangan pasien sekali sehari.
8Bantu pasien mandi dgn sabun antimikroba.
9.Bantu pasien dalam oral higiene tiap 4 jam.
10.Cega truma rektum dengan pemberian
laksatif.
11. kaji tanda tanda infeksi.
12 Monitor jumlah SDP.
13.Jika ada infeksi lakukan:
. Pemeriksaan darah vena sebelum
antibiotik.
. Lakukan kultur pada luka terbuka,urine
dan sputum
. Kelola antibiotik sesuai intruksi dokter.


Diangnose: 2.Resiko tinggi terhadap injuri b/d trobositopenia.
Tujuan: pasien tidak akan mengalami injuri.
Rencana tindakan.
1 .Penggangi pasien dengan lembut.
2 Gunakan sikat gigi yang lembut.
3.Hindarkan injeksi IM.SC.
4.Lakukan penekan rapat tetapi lembut minimal 10 menit saat mencabut
jarum
5.Berikan makanan yang masih hangat
6.Izinkan pasien mencukur hanya dengan pencukur listrik.
7.Pindahkan perkakas yang tidak perlu dari ruangan pasien.
8.Hindarkan pemberian suppositoria dan pemasangan tem rectum.
9.Lakukan pemeriksaan tanda tanda perdarahan tiap 4jam seperti:
ptekia,memar
,hemoragi sklera,perdarahan rektum atau vagina, epistaksis dll.
10.kelola agen agen topikal dan es intrusikan pasien menghidari obat obat
yang
mengadung aspirin atau agen agen anti inflamasi nonsteroid.
11.minitor nilai lab seperti platelet, hematokrit waktu koagulasi.
12 berikan tranfusi sesuai permintaan.

Diangnose 3:fatique b/d penurunan oksigenasi jaringan dan
peninkatan kebutuhan energi.
Tujuan :pasien dapat berpatisipasi dalam perawatan diri
tanpa merasa fatique yang berlebihan,
Rencana tindakan:
1.Bantu pasien memilih makanan TKTP.
2.Sediakan makanan kecil yang membutuhkan sedikit
mengunyah.
3.kelola pemberian tanfusi darah sesuai permintaan.
4.Bantu pasien dalam aktivitas perawatan diri.
5Izinkan pasien istirahat saat tindakan bila pasien
kelelahan.
6.Tunda aktivitas pasien yang tidak pentng.





.Evaluasi
1.pasien terbebas dari infeksi.
2.Pasien tadak mengalami injuri.
3.Pasien dapat berpartisipasi dalam
perawatan diri tanpa mengalami
patique/kelelahan
Yang berlebihan

Anda mungkin juga menyukai