PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
1. 2 PERMASALAHAN
Luasnya wilayah, sebaran penduduk yang tidak merata, tingkat pendidikan dan
sosial budaya serta kendala factor alam sangat berpengaruh terhadap
pelayanan kesehatan dan timbulnya penyakit. Kurangnya sarana dan prasarana
pendukung kegiatan terutama tenaga yang handal di lapangan serta
keterbatasan alat kesehatan yang ada dan kurangnya alat penunjang
diagnostik di Puskesmas menambah panjang permasalahan kesehatan yang ada.
Termasuk tidak adanya Sopir mobil Ambulance untuk rujukan pasien dan
keperluan pengambilan logistik ke Kabupaten setiap atau tiga bulan sekali.
Rendahnya kompetensi yang dimiliki petugas kesehatan di lapangan diharapkan
dapat ditingkatkan dengan program pelatihan maupun tugas belajar sehingga
permasalahan dibidang kesehatan dapat ditangani dengan sebaik- baiknya.
BAB II
GAMBARAN UMUM
2. 1 DATA DEMOGRAFI
Dari hasil pendataan ke desa-desa di wilayah kerja Puskesmas Dum-Dum
Kecamatan Kao Teluk, di peroleh data jumlah penduduk di Kecamatan Kao Teluk
± 3956 jiwa. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:
Tabel 1. Data Jumlah Penduduk di Wilayah kerja Puskesmas Dum - Dum Tahun
2015
1. Barumadehe
2. Tiowor
3. Kuntum Mekar
4. Dum - Dum
5. Makaeling
6. Akesahu
7. Akelamo
Cibok
8. Tabanoma
9. Akelamo Kao
10. Tetewang
11. Toigo
12. Bobaneigo
Jumlah
1. Lokasi Puskesmas
Puskesmas Dum - Dum merupakan pengembangan dari Puskesmas pembantu Dum-Dum
dan pemekaran dari Kecamatan Malifut. Puskesmas Dum-Dum terletak di desa
Makaeling, Kecamatan Kao Teluk . Jarak antara Puskesmas Dum-Dum dengan Kota
Kabupaten Halmahera Utara ± 130 km.
2. Batas Wilayah
Batas Wilayah kerja Puskesmas Dum - Dum adalah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Halbar
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Malifut
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Pegunungan
3. Luas Wilayah
Puskesmas Dum-dum mempunyai 13 desa dan 2 anak desa dengan luas wilayah
12,834,92 Hektar. (885 Km2).
2. 2 SOSIAL BUDAYA
1. Distribusi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan:
- Tidak lulus SD : 37 %
- Lulus SD : 32 %
- Lulus SLTP : 16 %
- Lulus SLTA : 10 %
- Sarjana : 5 %
2. Distribusi Penduduk berdasarkan mata Pencaharian :
- Petani/Peternak : 65 %
- Nelayanan : 15 %
- Pedagang : 6 %
- PNS : 4 %
- Pegawai Swasta : 10 %
2. 3 SARANA PERHUBUNGAN
Sarana perhubungan di Wilayah Puskesmas Dum-Dum menggunakan transportasi
darat. Jarak terjauh daerah binaan ± 51 km, dan berdasarkan kemudahan untuk
menjangkau daerah binaan maka dapat dikelompokan menjadi 2 daerah :
a. Daerah mudah :
9 desa ( ds.Barumadehe, ds.Tiowor, ds.Kuntum Mekar, ds Dum-Dum,
ds. Makaeling, ds.Tabanoma, ds.Akesahu, ds.Akelamo Cibok dan Desa
Akelamo kao )
b. Daerah sedang :
4 desa ( ds.Tetewang, ds.Bobaneigo,ds.Toigo dan Desa Pasir Putih )
BAB III
UPAYA KESEHATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN
B. PROGRAM KB
Pengertian KB adalah perencanaan kehamilan sehingga kehamilan hanya terjadi
pada waktu yang di inginkan ,jarak antara kehamilan diperpanjang dan
kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah anak telah mencapai
jumlah yang dikehendaki , untuk membina kesejahteraan seluruh keluarga
dengan sebaik- baiknya menuju norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Tujuan
- Meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi yang efektif
- Menurunkan angka kelahiran bayi
- Menurunkan angka kematian ibu hamil
- Meningkatkan kesehatan masyarakat/keluarga dengan cara penjarangan
kehamilan
Sasaran
- Pasangan usia subur (PUS)
- Ibu yang mempunyai resiko tinggi
Kegiatan KB
- Penyuluhan mengenai KB
- Pelayanan kontrasepsi
- Konsultasi keluarga berencana
- Pencatatan dan pelaporan
KB BARU
- Peserta KB Baru dalam wilayah kerja puskesmas Dum-Dum sebanyak .
PUS
Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015
KB AKTIF
‘- Jumlah KB aktif sebanyak ..... Peserta
KEGAGALAN KB
KOMPLIKASI KB
Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015
DROP OUT KB
KB PASCA PERSALINAN
PEMAKAI KB SUNTIK
PEMAKAI KB IMPLAN
8. Tabanoma 5 6 5 5
9. Akelamo Kao 4 7 5 5
10. Tetewang 2 7 4 4
11. Toigo 4 3 3 3
12. Bobaneigo 5 6 2 0
Jumlah
A. Program SURVEILANS
Program ini merupakan suatu kegiatan pemantauan penyakit didaerah tertentu
dalam kurun waktu tertentu. Adapun kegiatan ini berikut :
- Jumlah Penderita Diare tahun 2015 sebanyak ...... Penderita
B. Program TB Paru
Merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit TB Paru.
Penyakit TBC merupakan penyakit endemi di beberapa negara berkembang, salah
satunya Indonesia. Dan kasus TB paru masih banyak terdapat di Kab. Halut.
Adapun kegiatan program ini dapat dilihat dari tabel di bawah :
E. Program MALARIA
DATA PENDERITA MALARIA PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK TAHUN 2015
Angka Kesakitan Penyakit Malaria :
- Jumlah Mal Klinis sebanyak ... penderita
- Malaria dengan Pemeriksaan Lab ... Penderita
F. Program FILARIA
DATA PHBS, GSI DAN DESA SIAGA PUSKESMAS Dum-Dum Kecamatan Kao Teluk tahun
2015
Tujuan nya untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin
kesehatan melalui kegiatan pencegahan penyakit dan pengawasan lingkungan.
RUMAH SEHAT DIWILAYAH PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK TAHUN 2015
Yang meliputi :
1) Penyakit umum
2) Ibu hamil resti
3) Gizi buruk
2) Penyuluhan
Penyuluhan yang diberikan disekolah antara lain :
- penyuluhan Kesehatan Reproduksi Pra remaja dan Remaja
- penyuluhan Kesehatan Lingkungan
- Penyuluhan Gizi
- Penyuluhan HIV-AIDS dan NAPZA
- Penjaringan anak sekolah.
Pengertian
Upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas adalah upaya kesehatan gigi
dasar yang ditujukan kepada individu , keluarga dan masyarakat diwilayah
kerja Puskesmas dengan prioritas kelompok masyarakat yang rawan terhadap
penyakit gigi dan mulut.
Tujuan
• Tujuan Umum:
Tercapainya derajat kesehatan gigi masyarakat yang optimal
• Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan kesadaran sikap dan perilaku masyarakat dalam kemampuan
memelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut.
b. Menurunkan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita
oleh masyrakat.
Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan didalam dan diluar gedung. Didalam
gedung dilaksanakan di poli gigi yaitu :
- Penabutan gigi sulung belum dapat dilaksanakan.
- Pencabutan gig tetap belum dapat dilaksanakan.
- Pengobatan baru dilaksanakan berdasarkan diagnosa dokter.
Pencatatan dan Pelaporan
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Rujukan ke Rumah Sakit pada kasus yang berat
Kegiatan yang dilaksanakan diluar gedung yaitu Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
/UKGS. Adapun kegiatan yang dilakukan UKGS sebagai berikut :
Upaya kesehatan jiwa adalah upaya kesehatan secara khusus yang dilaksanakan
petugas Puskesmas dengan dukungan peran serta masyarakat dengan menggunakan
teknologi tepat guna.
Tujuannyaadalah: : Tercapainya derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi
seluruh masyarakat
Tujuan khusus :
a) Menurunkan prevalensi kesakitan mata dan kebutaan sehingga tidak menjadi
masalah kesehatan masyarakat.
b) Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam pemeliharaan
dibidang kesehatan mata dan pencegahan kebutaan.
c) Meningkatnya jangkauan pelayanan Refraksi , sehingga masyarakat yang
mengalami gangguan fungsi penglihatan dapat dilayani.
Upaya Kesehatan Usia Lanjut merupakan Program salah satu program Puskesmas
Dum-Dum, dalam melaksanakan program kesehatan usia lanjut Puskesmas Dum-Dum
sudah mempunyai 6 buah Posyandu Lansia di Enam desa binaan Puskesmas Dum-
Dum.
BAB IV
1. Pendataan
2. Pelayanan didalam gedung
• Pelayanan kesehatan dasar
• Konseling
3. Pelayanan diluar gedung
• Penyuluhan disekolah dan desa
• Konseling pada waktu tertentu
KUNJUNGAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK TAHUN
2015
BAB V
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
JUMLAH KASUS KEMATIAN IBU MATERNAL PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK
TAHUN 2015
Sumber: Data Puskesmas Dum-Dum Tahun 2015
JUMLAH KASUS KEMATIAN BAYI PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK TAHUN 2015
KASUS KESAKITAN
1302 Infeksi Akut lain pada Saluran pernafasan bag.atas 102 Diare(termasuk
tersangka kolera)
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dari data dasar dan pencapaian
kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Dum-Dum Kecamatan Kao Teluk
Kabupaten Halmahera Utara dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Puskesmas Dum-Dum memiliki wilayah kerja yang meliputi 13 desa yang
semuanya daerah mudah dan sedang 13 desa dengan jumlah penduduk 3940 jiwa
dengan latar belakang pendidikan sebagian besar tidak lulus SD (37 %) ,
serta mayoritas bermata pencaharian sebagai Petani/ Nwlayan (55%).
2. Sarana kesehatan ( Bangunan kesehatan) hampir sudah cukup memadai,
karena disetiap desa hampir semuanya sudah terdapat Pustu dan
Polindes/Poskesdes.
3. Sumber daya tenaga yang masih kurang, belum ada petugas farmasi di
Puskesmas.
4. Prasarana alat kesehatan yang masih minim, tidak ada Dental Unit, alat-
alat Laboratorium kurang lengkap, tidak ada aliran listrik, tidak ada
computer.
5. Kunjungan pasien rawat jalan terdiri dari :
Pasien umum, Askes, Jamkesmas, JPKM/Jamkesda.
6. Penyakit terbanyak yaitu Ispa dan Gastritis.
7. Program KIA / KB sudah berjalan dengan baik, ditambah adanya Program
unggulan Kesehatan Reproduksi.
8. Program Gizi sudah berjalan cukup baik.
9. Program Imunisasi sudah berjalan baik.
10. Program PMK sudah cukup berjalan dengan baik.
11. Berdasarkan survei rumah sehat hanya mencapai ( %) dan akses air
bersih yang masih kurang serta kepemilikan jamban sehat masih kurang.
12. Data rumah tangga ber-PHBS sangatlah kurang ( %)
13. UKBM seperti posyandu balita dan posyandu Lansia sudah berjalan dengan
baik sebulan sekali melaksanakan kegiatan posyandu bersama-sama kader.
B. SARAN
1. Dengan tingkat pendidikan yang rendah dan pengetahuan serta kesadaran
tentang Prilaku Hidup Bersih dan Sehat yang masih sangat kurang, maka perlu
ditingkatkan sarana penunjang untuk program penyuluhan kesehatan masyarakat
(PKM).
2. Perlunya pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas terutama kendaraan
pusling roda empat dan Kendaraan air untuk lebih memudahkan kegiatan
lapangan seperti : Pusling dan penyuluhan ke desa yang letaknya jauh.
3. Perlu adanya aliran listrik dan computer untuk memudahkan Puskesmas
dalam memberikan pelayanan terutama yang membutuhkan cahaya lampu,
peralatan listrik dan administasi :surat menyurat, laporan dinas, dsb.
4. Penambahan tenaga professional yang kompeten untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan yang optimal melalui pelatihan dan pendidikan, baik
untuk dokter Puskesmas maupun petugas Puskesmas.
5. Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral baik di tingkat
desa, kecamatan dan kabupaten dalam rangka penemuan kasus dan problem
solving terhadap masalah kesehatan terutama tentang gizi buruk, penyakit
menular dan penyakit tidak menular (PTM).
6. Peningkatan akses air bersih sebagai sumber kehidupan masyarakat.
7. Partisipasi masyarakat dan peran serta masyarakat dalam mendukung
program-program Puskesmas agar dapat tercapai “ Desa Siaga Aktif dan
Mandiri “.