Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 28 B,


bahwa setiap orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pembangunan kesehatan adalah integral dari pembangunan nasional. Untuk
tercapainya keberhasilan pembangunan nasional tersebut diperlukan kebijakan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan
semua sektor terkait, pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis (Undang –
Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009), oleh karena itu pembangunan kesehatan
merupakan bagian terpadu dari pembangunan nasional yang antara lain untuk
mencapai atau mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan
batin melalui strategi paradigma sehat yang mengutamakan upaya Promotif dan
Preventif tanpa mengabaikan upaya Kuratif dan Rehabilitatif.
Salah satu sasaran pembangunan kesehatan yang ingin dicapai pada akhir
tahun 2009 (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009)
diantaranya penurunan angka kematian bayi dari 35 per 1.000 kelahiran hidup
(SKDI 2002 – 2003 ) menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2009.
Sebagai tindak lanjut dari RPJMN , Rencana Aksi Nasional ( RAN ) pencegahan
dan penanggulangan gizi buruk tahun 2005 – 2009 telah menyusun sejumlah
kegiatan dengan harapan seluruh kegiatan perbaikan gizi yang dilakukan
dapat menurunkan masalah gizi kurang dari 27,3 % tahun 2003 menjadi 20 %
tahun 2009, dan masalah gizi buruk dari 8,0 % tahun 2003 menjadi 5 % tahun
2009.
Tingginya angka kematian neonatal, bayi dan balita, bumil serta penyakit –
penyakit baik yang degeneratif maupun yang berbasis lingkungan hal ini
antara lain di sebabkan oleh rendahnya jangkauan dan kualitas pelayanaan
kesehatan, belum meratanya penempatan dan penyebaran tenaga medis maupun
paramedis. Tenaga kesehatan yang ada umumnya memiliki keterampilan dan
kompetensi klinis yang terbatas dalam memberikan pelayanan kesehatan, obat-
obatan dan alat kesehatan serta sarana dan prasarana yang masih terbatas.
Untuk mencapai target diatas serta terlaksananya semua program – program
kesehatan yang telah direncanakan mau tidak mau kita harus memacu,
meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat, memperkuat kelembagaan
seperti PKK, Posyandu, Saka Bakti Husada, UKS/ UKGS dan kegiatan – kegiatan
lainya.
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang rutin
dilakukan, oleh sebab itu kita wajib memberikan informasi masalah kesehatan
kepada masyarakat, dari beberapa Program wajib Puskesmas seperti kesehatan
ibu dan anak serta KB, peningkatan Gizi keluarga, manfaat Imunisasi pada
bayi dan balita, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
meningkatkan kesehatan lingkungan termasuk gerakan 3M kepada masyarakat.
sehingga masyarakat sadar dan mengetahui serta diharapkan dapat mengubah
perilaku yang buruk menjadi baik menurut standar kesehatan walaupun memakan
waktu yang panjang dan lama. Selain kegiatan promotif dan preventif seperti
diatas perlu ada juga kegiatan berupa pembinaan kader kesehatan sehingga
kader tersebut mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup mengenai
masalah kesehatan, dan diharapkan kader yang telah dibina tersebut dapat
membantu menyuluh kepada masyarakat dan membantu menjaring/ menemukan
masalah-masalah kesehatan di lingkungannya, sehingga masalah kesehatan di
masyarakat dapat cepat di tangani oleh dokter dan petugas
kesehatan/pemegang program terkait. Guna meningkatkan pengetahuan, sikap
dan perilaku masyarakat dilakukan melalui pendekatan advokasi, bina suasana
(social support) dan gerakan masyarakat (empoverment), sehingga dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini semua diharapkan dapat
memberikan sumbangan yang nyata dalam pembangunan kesehatan pada khususnya
dan pembangunan kesehatan millenium (MDGs) 2015 pada umumnya.

1. 2 PERMASALAHAN

Luasnya wilayah, sebaran penduduk yang tidak merata, tingkat pendidikan dan
sosial budaya serta kendala factor alam sangat berpengaruh terhadap
pelayanan kesehatan dan timbulnya penyakit. Kurangnya sarana dan prasarana
pendukung kegiatan terutama tenaga yang handal di lapangan serta
keterbatasan alat kesehatan yang ada dan kurangnya alat penunjang
diagnostik di Puskesmas menambah panjang permasalahan kesehatan yang ada.
Termasuk tidak adanya Sopir mobil Ambulance untuk rujukan pasien dan
keperluan pengambilan logistik ke Kabupaten setiap atau tiga bulan sekali.
Rendahnya kompetensi yang dimiliki petugas kesehatan di lapangan diharapkan
dapat ditingkatkan dengan program pelatihan maupun tugas belajar sehingga
permasalahan dibidang kesehatan dapat ditangani dengan sebaik- baiknya.

BAB II
GAMBARAN UMUM

2. 1 DATA DEMOGRAFI
Dari hasil pendataan ke desa-desa di wilayah kerja Puskesmas Dum-Dum
Kecamatan Kao Teluk, di peroleh data jumlah penduduk di Kecamatan Kao Teluk
± 3956 jiwa. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:

Tabel 1. Data Jumlah Penduduk di Wilayah kerja Puskesmas Dum - Dum Tahun
2015

No. DESA JUMLAH KK JUMLAH JUMLAH JUMLAH


LAKI-LAKI PEREMPUAN PENDUDUK
( Jiwa ) ( Jiwa ) ( Jiwa )
1. Barumadehe 313
2. Tiowor 364
3. Kuntum Mekar 425
4. Dum - Dum 312
5. Makaeling 560
6. Akesahu 217
7. Akelamo Cibok 210
8. Tabanoma 289
9. Akelamo Kao 212
10. Tetewang 315
11. Toigo 315
12. Bobaneigo 209
13. Paser Putih 205
Jumlah 3946
Sumber : PKM Dum-Dum Tahun 2015

Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No. DESA PETANI BERKEBUN NELAYAN PEDAGANG PNS/ABRI JASA

1. Barumadehe

2. Tiowor

3. Kuntum Mekar

4. Dum - Dum

5. Makaeling

6. Akesahu

7. Akelamo
Cibok
8. Tabanoma
9. Akelamo Kao

10. Tetewang

11. Toigo

12. Bobaneigo

13. Paser Putih

Jumlah

Sumber : PKM Dum-Dum 2015

1. Lokasi Puskesmas
Puskesmas Dum - Dum merupakan pengembangan dari Puskesmas pembantu Dum-Dum
dan pemekaran dari Kecamatan Malifut. Puskesmas Dum-Dum terletak di desa
Makaeling, Kecamatan Kao Teluk . Jarak antara Puskesmas Dum-Dum dengan Kota
Kabupaten Halmahera Utara ± 130 km.
2. Batas Wilayah
Batas Wilayah kerja Puskesmas Dum - Dum adalah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Halbar
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Malifut
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Pegunungan

3. Luas Wilayah
Puskesmas Dum-dum mempunyai 13 desa dan 2 anak desa dengan luas wilayah
12,834,92 Hektar. (885 Km2).

2. 2 SOSIAL BUDAYA
1. Distribusi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan:
- Tidak lulus SD : 37 %
- Lulus SD : 32 %
- Lulus SLTP : 16 %
- Lulus SLTA : 10 %
- Sarjana : 5 %
2. Distribusi Penduduk berdasarkan mata Pencaharian :
- Petani/Peternak : 65 %
- Nelayanan : 15 %
- Pedagang : 6 %
- PNS : 4 %
- Pegawai Swasta : 10 %

3. Distribusi Penduduk berdasarkan Agama :


- Islam : 75 %
- Kristen : 25 %

2. 3 SARANA PERHUBUNGAN
Sarana perhubungan di Wilayah Puskesmas Dum-Dum menggunakan transportasi
darat. Jarak terjauh daerah binaan ± 51 km, dan berdasarkan kemudahan untuk
menjangkau daerah binaan maka dapat dikelompokan menjadi 2 daerah :

a. Daerah mudah :
9 desa ( ds.Barumadehe, ds.Tiowor, ds.Kuntum Mekar, ds Dum-Dum,
ds. Makaeling, ds.Tabanoma, ds.Akesahu, ds.Akelamo Cibok dan Desa
Akelamo kao )
b. Daerah sedang :
4 desa ( ds.Tetewang, ds.Bobaneigo,ds.Toigo dan Desa Pasir Putih )

DATA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PUSKESMAS Dum-Dum


No. PENDIDIKAN JUMLAH KET.

1. Sarjana Kedokteran 1 Orang PTT


2. Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 Orang KTU
3. Akademi Gizi 1 Orang Ptgs.Gizi
4. Bidan 4 Orang Bidan Pkm/Desa
5. Bidan PTT 11 Orang Bidan Desa

6. SPK 1 Orang Perawat Pkm


7. S1 Keperawatan 2 orang Sukarela
8. Akper/Akbid 2 Orang suka rela
Sumber : PKM Dum-Dum 2015

DATA JUMLAH PETUGAS KESEHATAN


JENIS SARANA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK :
* Dokter Umum 1 orang
* Bidan PNS 4 orang
* Bidan Desa PTT 11 Orang
* Perawat 1 orang
* Gizi 1 orang
* Juru imunisasi 1 orang Bidan
* S1 Keperawatan 2 Orang Honorer
* Honorer 1 orang
* Petugas Kebersihan 1 orang Honorer

PUSTU Barumadehe * Bidan desa PTT 1 orang


PUSTU Tetewang * Bidan desa PTT 1 orang
POLINDES ....... * Bidan desa 1 orang
PUSTU ........... * Perawat 1 orang
POLINDES .........* Bidan desa 1 orang
POLINDES ........ * Bidan desa 1 orang
PUSTU ......... * Perawat 1 orang
POLINDES ........ * Bidan desa 1 orang
Sumber : PKM Dum-Dum 2015

2.7 PERAN SERTA MASYARAKAT

Puskesmas Dum-Dum yang mempunyai 13 desa binaan, kesemuanya belum termasuk


desa siaga.
Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan di desa
merupakan kendala bagi tenaga kesehatan untuk mengaktifkan desa siaga
menjadi Desa Siaga Aktif. Upaya kami untuk lebih menggerakan masyarakat
dengan melaksanakan SMD/MMD, pembinaan kader posyandu agar UKBM aktif,
kemitraan Kader-Dukun, dan membina desa unggulan untuk menjadi Percontohan.
Puskesmas Dum-Dum mempunyai 15 buah posyandu dan 8 posyandu Lansia.
Adapun data Posyandu sebagai berikut.

DATA UKBM KECAMATAN KAO TELUK PUSKESMAS DUM-DUM


DESA JENIS UKBM TAHUN DIBENTUK STATUS
Barumadehe Posyandu ...... 1988 Aktif
Tiowor Posyandu ......1988 Aktif
K. Mekar Posyandu ....... 1989 Aktif
Dum-Dum Posyandu ...... Aktif
Makaeling Posyandu ...... 1989 Aktif
Akelamo Cibok Posyandu ..... aktif
Akesahu Posyandu .... 1997 Aktif

Tabanoma Posyandu ......... 1997 Aktif


Aklamo Kao Posyandu .......1997 Aktif
Tetewang Posyandu .......1988 Aktif
Bobaneigi Posyandu ........ 1997 Aktif
Toigo Posyandu .... 1988 Aktif
Paser Putih Posyandu .... 1988 Aktif
Bangkok Posyandu ........1990 Aktif

DESA JENIS UKBM TAHUN DIBENTUK STATUS


Barumadehe Posy. Lansia ......... 2010 Aktif
Tiowor Posy. Lansia ......2010 Aktif
K. Mekar Posy. Lansia ........2010 Aktif
Dum – Dum Posy. Lansia .........2010 Aktif
Makaeling Posy. Lansia ....... 2010 Aktif
Akelamo Kao Posy. Lansia ....... 2010 Aktif
Paser Putih Posy. Lansia ....... 2010 Aktif
Tabanoma Posy. Lansia ....... 2010 Aktif
Sumber : PKM Dum-Dum 2015

BAB III
UPAYA KESEHATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN

I. A. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

KIA adalah upaya pelayanan kesehatan berupa pelayanan dan pemeriksaan


kesehatan bagi: Ibu hamil , ibu nifas , ibu menyusui, anak bayi dan balita
melalui pendekatan MTBS.
Tujuannya menurunkan angka kesakitan dan kematian bagi ibu hamil, ibu
melahirkan, ibu nifas, ibu menyusui, serta bayi dan balita.
Sasaran kegiatan KIA : bayi, anak balita, anak prasekolah, ibu hamil , ibu
melahirkan, ibu nifas/ menyusui, serta pasangan usia subur dan ibu berisiko
tinggi.

Kegiatan yang dilakukamn di KIA antara lain :


- Pemeriksaan ibu hamil
- Pencatatan dan pelaporan
- Pemeriksaan bayi dan balita
- Penyuluhan kesehatan
- Pengobatan sederhana
- Melakukan imunisasi
- Melakukan kunjungan rumah
- Deteksi tumbuh kembang bayi dan balita
- Deteksi bumil resiko tinggi
- Pelayanan KB
- Posyandu
Hasil Pencapaian Program KIA
- K1 ..... Bumil, .... %
- K4 ...... Bumil, ......%
- Persalinan Nakes, .... Bulin, .... %
- Cakupan Komplikasi Obtetri,..... Bulin,......%
- Cakupan Komplikasi Neonatus,....., %
- Cakupan Kunjungan KN 1 ....... Bayi, ..... %
- Caupan Kunjungan KN Lengkap ..... Bayi,.....%
- Cakupan Kunjungan Anak Balita .... Balita, .... %

B. PROGRAM KB
Pengertian KB adalah perencanaan kehamilan sehingga kehamilan hanya terjadi
pada waktu yang di inginkan ,jarak antara kehamilan diperpanjang dan
kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah anak telah mencapai
jumlah yang dikehendaki , untuk membina kesejahteraan seluruh keluarga
dengan sebaik- baiknya menuju norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Tujuan
- Meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi yang efektif
- Menurunkan angka kelahiran bayi
- Menurunkan angka kematian ibu hamil
- Meningkatkan kesehatan masyarakat/keluarga dengan cara penjarangan
kehamilan

Sasaran
- Pasangan usia subur (PUS)
- Ibu yang mempunyai resiko tinggi

Kegiatan KB
- Penyuluhan mengenai KB
- Pelayanan kontrasepsi
- Konsultasi keluarga berencana
- Pencatatan dan pelaporan

KB BARU
- Peserta KB Baru dalam wilayah kerja puskesmas Dum-Dum sebanyak .
PUS
Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

KB AKTIF
‘- Jumlah KB aktif sebanyak ..... Peserta

Sumber : Data PKM DUM-DUM 2015

KEGAGALAN KB

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

KOMPLIKASI KB
Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

DROP OUT KB

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

KB PASCA PERSALINAN

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015


PEMAKAI KB PIL

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

PEMAKAI KB SUNTIK

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

PEMAKAI KB IMPLAN

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

II. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah :


- Usaha keluarga untuk memperbaiki gizi keluarga.
- UPGK dilaksanakan oleh keluarga bersama masyarakat dengan bimbingan
petugas Gizi.
- UPGK bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga yang bahagia
sejahtera.

Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah :


1. Penyuluhan tentang gizi kepada masyarakat lewat ibu- ibu yang datang ke
Puskesmas maupun yang datang ke posyandu.
2. Penimbangan berat badan bayi dan balita.
3. Peningkatan gizi dengan :
4) Pemberian Zat besi ibu hamil dan menyusui.
5) Pemberian makanan tambahan (MP-ASI).
6) Pemberian kapsul vit. A pada bayi dan balita setiap bulan februari dan
Agustus.
7) Memonitor keadaan bayi dan balita serta ibu hamil lewat Puskesmas dan
Posyandu.
8) Pencatatan dan pelaporan.
Upaya perbaikan gizi masyarakat adalah merupakan suatu usaha untuk
meningkatkan keadaan gizi masyarakat. Adapun usaha yang telah dilakukan
antara lain :

A. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

SKDN merupakan alat monitoring kegiatan penimbangan Balita yang bertujuan


untuk memantau keadaan gizi. Rata-rata tingkat pencapaian SKDN tahun 2015
dapat dilihat pada grafik berikut:
- D/S
- N/D

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

A. PEMANTAU STATUS GIZI (PSG) BALITA


Pemantauan status gizi pada bayi/balita diperlukan untuk mengetahui
prevalensi kasus gizi buruk atau KEP pada suatu wilayah.. Dari hasil PSG
ini dapat diperoleh informasi mengenai status gizi , sehingga dapat
dijadikan salah satu indikator masalah kesehatan yang terjadi masyarakat.
Hasil dari kegiatan PSG dapat dilihat pada table berikut:

B. DISTRIBUSI VITAMIN A PADA BAYI DAN BALITA

Kegiatan distribusi vitamin A Bayi/Balita dilakukan pada bulan Februari dan


Agustus setiap tahunnya. Pada bulan Februari 2015 pencapaian Vitamin A bayi
sebesar .... % sedangkan Vitamin A pada Balita ...%. Pada bulan Agustus
2015 pencapaian Vitamin A bayi sebesar ..... % sedangkan Vit A balita
pencapaianya sebesar ......%.

C. MONITORING GARAM BERYODIUM

Tujuan umum dari kegiatan monitoring garam beryodium adalah terlaksananya


pemantauan untuk memperolaeh gambaran berkala tentang cakupan konsumsi
garam beryodium yang memenuhi syarat layak komsumsi di masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan pada bulan Juni 2015 dan hasil kegiatannya adalah
bahwa semua sampel memenuhi syarat artinya 11 desa dari 13 desa yang
dilaksanakan semuanya memenuhi syarat 84,6 %.

III. PROGRAM IMUNISASI


Merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit menular .
Adapun kegiatan ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
CAKUPAN IMUNISASI PUSKESMAS DUM – DUM TAHU 2015

No. DESA HBO BCG Polio 4 + DPT 3 Campak


1. Barumadehe 4 4 8 10
2. Tiowor 9 9 6 4
3. Kuntum Mekar 5 4 9 5
4. Dum - Dum 3 8 3 3
5. Makaeling 6 13 6 9
6. Akesahu 6 3 3 3
7. Akelamo Cibok 3 3 3 3

8. Tabanoma 5 6 5 5

9. Akelamo Kao 4 7 5 5

10. Tetewang 2 7 4 4

11. Toigo 4 3 3 3

12. Bobaneigo 5 6 2 0

13. Paser Putih 2 0 4 4

Jumlah

IV . UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan penyakit menular merupakan suatu usaha


untuk menghilangkan atau merubah cara berpindahnya penyakit menular atau
infeksi.
Program ini bertujuan untuk mengurangi anka kesakitan (morbiditas) dan
kematian Penduduk (mortalitas) sehingga IMR menurun.

Upaya yang telah dilaksanakan yaitu:


1) Mengumpulkan data dan mengalisa data penyakit
2) Penyelidikan langsung kelapangan sumber penularan penyakit menular
3) Menyembuhkan penderita agar tidak menjadi sumber infeksi
4) Imunisasi
5) Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit menular
6) Pemeriksaan laboratorium
7) Pelatihan kader – kader tentang penyakit menular
8) Kegiatan survey epidemiologi
Kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular ini meliputi:

A. Program SURVEILANS
Program ini merupakan suatu kegiatan pemantauan penyakit didaerah tertentu
dalam kurun waktu tertentu. Adapun kegiatan ini berikut :
- Jumlah Penderita Diare tahun 2015 sebanyak ...... Penderita

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

B. Program TB Paru
Merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit TB Paru.
Penyakit TBC merupakan penyakit endemi di beberapa negara berkembang, salah
satunya Indonesia. Dan kasus TB paru masih banyak terdapat di Kab. Halut.
Adapun kegiatan program ini dapat dilihat dari tabel di bawah :

KASUS TB PARU PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK TAHUN 2015

- Jumlah Penderita ...... Orang


- Yang sembuh ...... Orang
- Sementara berobat ..... Orang

E. Program MALARIA

Usaha yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit Malaria. Adapun


kegiatan ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

DATA PENDERITA MALARIA PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK TAHUN 2015
Angka Kesakitan Penyakit Malaria :
- Jumlah Mal Klinis sebanyak ... penderita
- Malaria dengan Pemeriksaan Lab ... Penderita

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

F. Program FILARIA

Usaha yang dilakukan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit


Filariasis. Kegiatan ini melibatkan peran serta masyarakat dimana
dibentuknya kader –kader di dalam pelaksanaan pengobatan massal di desa.
Adapun kegiatan ini dapat dilihat di bawah ini:

HASIL PENGOBATAN MASSAL FILARIA PUSKESMAS PUSKESMAS DUM-DUM Tahun 2015


- Jumlah Penduduk yang mendapatkan Pengobatan Filariasis Massal ..
Penderita
G. Program KUSTA
- Penderita kusta yang terdapat dalam wilayah kerja puskesmas .....
Penderita.

V. UPAYA PROMOSI KESEHATAN (PROMKES)

Promosi Kesehatan Puskesmas adalah Upaya Puskesmas melaksanakan


pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan
kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri agar
berprilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

DATA PHBS, GSI DAN DESA SIAGA PUSKESMAS Dum-Dum Kecamatan Kao Teluk tahun
2015

Strategi utama promosi kesehatan adalah :


1. Pemberdayaan
2. Bina suasana
3. Advokasi

Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah :

1. Penyuluhan kesehatan individu, kelompok khusus dan masyarakat yang


mencangkup :
a. Penyuluhan PHBS
b. Penyuluhan KIA-KB
c. Penyuluhan Penyakit Menular dan Imunisasi
d. Penyuluhan Gizi
e. Penyuluhan Napza dan Kespro
f. Penyuluhan Manajemen Posyandu

2. Memasang poster-poster di Puskesmas Induk, Pustu, Polindes dan Posyandu


3. Melakukan Aksi Cekal Demam Berdarah pada saat wabah dengan menyebarkan
leafet tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
4. Membuat jadwal penyuluhan selama setahun, pencatatan dan pelaporan
setiap bulan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten.

VI . UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

Tujuan nya untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin
kesehatan melalui kegiatan pencegahan penyakit dan pengawasan lingkungan.

Kegiatan yang dilakukan yaitu:


- Pemeriksaan Tempat – tempat Umum (TTU )
- Pemeriksaan Tempat Pengolahan Makanan (TPM )
- Pemeriksaan kantin Sekolah
- Pemeriksaan TP3 Pestisida
- Penyediaan sarana air bersih dan jamban sehat
- Penyehatan lingkungan pemukiman
- Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
- Pencatatan dan pelaporan

GRAFFIK PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH PUSKESMAS DUM-DUM


KECAMATAN KAO TELUK 2015

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

RUMAH SEHAT DIWILAYAH PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK TAHUN 2015

DESA JML KK RUMAH


JML SELURUHNYA JML DIPERIKSA % DIPERIKSA JML SEHAT % SEHAT
Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

VII. UPAYA PENGOBATAN

A. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar adalah segala bentuk pelayanan kesehatan


yang bertujuan untuk menghentikan perjalanan suatu penyakit pada seseorang.

Tujuan pengobatan adalah :


1) Mencegah kematian
2) Mengurangi penderitaan pasien
3) Mencegah dan membatasi kecacatan
4) Melakukan status rujukan

Upaya pelayanan kesehatan dasar yang telah dilaksanakan di Puskesmas Dum -


Dum berupa :
1) Pelayanan rawat jalan
2) Pelayanan keliling

Adapun kegiatan tersebut telah dilaksanakan di tingkat :


- Puskesmas Induk
- Puskesmas Pembantu
- Polindes/ Poskesdes
- Posyandu

KUNJUNGAN PASIEN MENURUT KELOMPOK UMUR PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO


TELUK TAHUN 2015

Sumber :Data PKM Dum-Dum 2015


B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

Melaksanakan Pelayanan rujukan Lanjutan berupa :


1. Rujukan pasien umum
2. Rujukan pasien Askes
3. Rujukan pasien Jamkesmas
4. Rujukan pasien JPKM
5. Rujukan pasien Jamkesda

Yang meliputi :
1) Penyakit umum
2) Ibu hamil resti
3) Gizi buruk

JUMLAH RUJUKAN PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK TAHUN 2015

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

C. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Pelayanan yang telah dilaksanakan berupa :


• Pengawasan obat dan makanan
• Inventarisasi obat dan alat kesehatan
• Pencatatan dan pelaporan obat Psikotropika

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS )

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilaksanakan Puskesmas Dum-Dum seperti :


1) Pendataan
Jumlah siswa yang didata tahun 2015
- SD = siswa
- SMP = siswa
- SMK = siswa

2) Penyuluhan
Penyuluhan yang diberikan disekolah antara lain :
- penyuluhan Kesehatan Reproduksi Pra remaja dan Remaja
- penyuluhan Kesehatan Lingkungan
- Penyuluhan Gizi
- Penyuluhan HIV-AIDS dan NAPZA
- Penjaringan anak sekolah.

B. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA


Program kesehatan olahraga bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan khususnya kesehatan jasmani,melalui latihan- latihan fisik yang
berpengaruh langsung dan penting terhadap produktivitas kerja.
Program kesehatan olahraga baru sebatas kegiatan disekolah sedangkan
kegiatan olah raga di masyarakat belum terlaksana sebagaimana mestinya.

C. UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

Upaya kesehatan masyarakat merupakan perpaduan antara keperawatan dan


kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif
dan mengutamakan pelayanan, peningkatan dan pencegahan secara
berkesinambungan tanpa melalaikan pelayanan pengobatan dan pemulihan ,
secara menyeluruh dan terpadu , ditujukan kepada individu, keluarga ,
kelompok serta masyarakat sebagai satu kesatuan utuh, melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara mandiri
dalam upaya kesehatan.

Tujuannya: Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara


menyeluruh dalam memelihara kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.

D. UPAYA KESEHATAN KERJA

Kesehatan kerja merupakan kegiatan pokok Puskesmas yang ditujukan terutama


pada masyarakat pekerja informal diwilayah kerja Puskesmas dalam rangka
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan
dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.

E. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Pengertian
Upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas adalah upaya kesehatan gigi
dasar yang ditujukan kepada individu , keluarga dan masyarakat diwilayah
kerja Puskesmas dengan prioritas kelompok masyarakat yang rawan terhadap
penyakit gigi dan mulut.

Tujuan
• Tujuan Umum:
Tercapainya derajat kesehatan gigi masyarakat yang optimal
• Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan kesadaran sikap dan perilaku masyarakat dalam kemampuan
memelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut.
b. Menurunkan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita
oleh masyrakat.

Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan didalam dan diluar gedung. Didalam
gedung dilaksanakan di poli gigi yaitu :
- Penabutan gigi sulung belum dapat dilaksanakan.
- Pencabutan gig tetap belum dapat dilaksanakan.
- Pengobatan baru dilaksanakan berdasarkan diagnosa dokter.
Pencatatan dan Pelaporan
 Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
 Rujukan ke Rumah Sakit pada kasus yang berat

Kegiatan yang dilaksanakan diluar gedung yaitu Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
/UKGS. Adapun kegiatan yang dilakukan UKGS sebagai berikut :

 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut


 Pemeriksaan Gigi
 Sikat Gigi bersama
 Pencabutan Gigi Susu dengan topical anasthesi
 Pencabutan Gigi Tetap dilakukan di Puskesmas dengan system rujukan

F. UPAYA KESEHATAN JIWA

Upaya kesehatan jiwa adalah upaya kesehatan secara khusus yang dilaksanakan
petugas Puskesmas dengan dukungan peran serta masyarakat dengan menggunakan
teknologi tepat guna.
Tujuannyaadalah: : Tercapainya derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi
seluruh masyarakat

G. UPAYA KESEHATAN MATA

Upaya Kesehatan mata adalah upaya kesehatan dasar yang dilaksanakan


ditingkat Puskesmas secara terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya.
Tujuan umumnya adalah : meningkatkan derajat kesehatan mata.

Tujuan khusus :
a) Menurunkan prevalensi kesakitan mata dan kebutaan sehingga tidak menjadi
masalah kesehatan masyarakat.
b) Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam pemeliharaan
dibidang kesehatan mata dan pencegahan kebutaan.
c) Meningkatnya jangkauan pelayanan Refraksi , sehingga masyarakat yang
mengalami gangguan fungsi penglihatan dapat dilayani.

Upaya pencegahan kebutaan di lakukan dengan pemberian Vitamian A dosis


tinggi kepada bayi dan balita pada usia 6 bulan sampai 59 bulan setiap
bulan Februari dan Agustus.

H. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT

Upaya Kesehatan Usia Lanjut merupakan Program salah satu program Puskesmas
Dum-Dum, dalam melaksanakan program kesehatan usia lanjut Puskesmas Dum-Dum
sudah mempunyai 6 buah Posyandu Lansia di Enam desa binaan Puskesmas Dum-
Dum.

• PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan bertujuan untuk mengetahui suatu program yang


telah dilaksanakan sehingga mempermudah dalam penyusunan program
selanjutnya dan pertanggung jawaban kepada atasan.

Kegiatan yang dilakukan


 Mengadakan pencatatan dan pelaporan
 Mencatat surat yang masuk dan keluar
 Membuat grafik dan data kegiatan
 Mencatat kunjungan pasien yang berobat
 Melakukan laporan keuangan
 Melakukan pencatatan pemakaian obat

Laporan tersebut terdiri dari :


- Laporan mingguan
- Laporan bulanan
- Laporan triwulan
- Laporan semester
- Laporan tahunan

BAB IV

PROGRAM UNGGULAN PUSKESMAS DUM-DUM KESEHATAN REPRODUKSI

KESEHATAN REPRODUKSI ( KESPRO )

Kesehatan Reproduksi adalah:


Keadaan sejahtera baik fisik , mental dan sosial secara utuh (tidak semata-
mata bebas dari penyakit atau kecacatan) dalam semua hal yang berkaitan
dengan sistim reproduksi , serta fungsi dan prosesnya.
Ruang lingkup kesehatan reproduksi mencakup keseluruhan kehidupan manusia
sejak lahir hingga meninggal.
Pelaksanaan kesehatan reproduksi ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan siklus hidup ( Life- Cycle approach) agar diperoleh sasaran yang
pasti dan pelayanan yang jelas berdasarkan kepentingan sasaran / klien
dengan memperhatikan hak reproduksi mereka.

Dikenal 5 siklus hidup, yaitu:


1. Konsepsi
2. Bayi dan anak
3. Remaja
4. Usia subur
5. Usia lanjut
Kebijakan nasional kesehatan reproduksi di Indonesia menetapkan bahwa ada 4
komponen Prioritas kesehatan reproduksi :
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Keluarga berencana
3. Kesehatan reproduksi remaja
4. Pencegahan / penanggulangan penyakit menular seksual ( PMS) termasuk
HIV/ AIDS.
Pelayanan yang mencakup 4 komponen prioritas ini disebut:
Pelayanan kesehatan reproduksi esensial (PKRE).
Jika Pelayanan kesehatan reproduksi esensial (PKRE) ditambah dengan
pelayanan kesehatan reproduksi bagi usia lanjut disebut “Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Komprehensif (PKRK).

Pelayanan kesehatan reproduksi merupakan kombinasi berbagai pelayanan yang


sudah ada dengan, tujuan agar sasaran memperoleh pelayanan kesehatan secara
terpadu dan berkualitas termasuk dalam aspek Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE ).

Langkah –langkah yang diambil dalam pelaksanaan Pelayanan Kesehatan


Reproduksi Esensial ( PKRE ) di Puskesmas Dum-Dum :

1. Pendataan
2. Pelayanan didalam gedung
• Pelayanan kesehatan dasar
• Konseling
3. Pelayanan diluar gedung
• Penyuluhan disekolah dan desa
• Konseling pada waktu tertentu

KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT

Pada saat ini prioritas Kesehatan Reproduksi di Indonesia mencakup empat


komponen
Program terkait yaitu :
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
2. KB.
3. KRR
4. Pencegahan dan Penanggulangan IMS/ HIV-AIDS.

Pelayanan yang mencakup 4 komponen/program prioritas yang terkait ini


disebut :
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial (PKRE).
Jika PKRE ditambah dengan pelayanan Kesehatan reproduksi untuk Usia Lanjut,
maka pelayanan yang diberikan akan mencangkup seluruh (lima) komponen
Kesehatan Reproduksi, yang disebut : Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Komprehensif (PKRK).

Bentuk pelayanan Kesehatan Reproduksi Usia lanjut (Kespro Usila) khususnya


di Puskesmas Salatiga dilaksanakan di dalam dan di luar gedung.
*Pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung berupa :
- Pelayanan kesehatan dasar
- Pelayanan rujukan
*Pelayanan yang dilaksanakan diluar gedung berupa :
- Pembentukan “Posyandu Lansia” di lima desa di wilayah kerja Puskesmas.
(Nama-nama Posyandu ada di data UKBM)

Adapun beberapa kelebihan pelayanan yang kami berikan (service) untuk


pasien Usila adalah:

Mendahulukan pelayanan untuk Usila.


Menyediakan tempat duduk khusus untuk Usila (jaraknya lebih dekat ke Poli
umum)

KUNJUNGAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK TAHUN
2015

BULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN


JANUARI
PEBRUARI 36 57
MARET 72 79
APRIL 66 73
MEI 62 71
JUNI 106 125
JULI 100 120
AGUSTUS 71 117
SEPTEMBER 71 117
OKTOBER 26 52
NOPEMBER 17 48
DESEMBER 68 118
J U M L A H 695 977

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015

BAB V
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

KASUS KEMATIAN IBU

JUMLAH KASUS KEMATIAN IBU MATERNAL PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK
TAHUN 2015
Sumber: Data Puskesmas Dum-Dum Tahun 2015

KASUS KEMATIAN BAYI / BALITA

JUMLAH KASUS KEMATIAN BAYI PUSKESMAS DUM-DUM KECAMATAN KAO TELUK TAHUN 2015

Sumber : Data Puskesmas Dum-Dum Tahun 2015

KASUS KESAKITAN

DATA 10 PENYAKIT TERBESAR DIWILAYAH PUSKESMAS DUM-DUM TAHUN 2015

1302 Infeksi Akut lain pada Saluran pernafasan bag.atas 102 Diare(termasuk
tersangka kolera)

21 Penyakit pada sistem otot ddan jaringan pengikat (penyakit tulang


belulang, radang sendi termasuk reumatik) 1502 Penyakit Pulpa dan jaringan
periapikal
104 Infeksi penyakit usus yang lain (Gastritis) 1403 Asma
2002 Penyakit Kulit Alergi 1005 Penyakit mata lainnya ( Konjungtivitis)

12 PENYAKIT TEKANAN DARAH TINGGI 1501 Karies Gigi

Sumber : Data PKM Dum-Dum 2015


STATUS PENYAKIT MENULAR DAN WABAH

BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dari data dasar dan pencapaian
kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Dum-Dum Kecamatan Kao Teluk
Kabupaten Halmahera Utara dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Puskesmas Dum-Dum memiliki wilayah kerja yang meliputi 13 desa yang
semuanya daerah mudah dan sedang 13 desa dengan jumlah penduduk 3940 jiwa
dengan latar belakang pendidikan sebagian besar tidak lulus SD (37 %) ,
serta mayoritas bermata pencaharian sebagai Petani/ Nwlayan (55%).
2. Sarana kesehatan ( Bangunan kesehatan) hampir sudah cukup memadai,
karena disetiap desa hampir semuanya sudah terdapat Pustu dan
Polindes/Poskesdes.

3. Sumber daya tenaga yang masih kurang, belum ada petugas farmasi di
Puskesmas.
4. Prasarana alat kesehatan yang masih minim, tidak ada Dental Unit, alat-
alat Laboratorium kurang lengkap, tidak ada aliran listrik, tidak ada
computer.
5. Kunjungan pasien rawat jalan terdiri dari :
Pasien umum, Askes, Jamkesmas, JPKM/Jamkesda.
6. Penyakit terbanyak yaitu Ispa dan Gastritis.
7. Program KIA / KB sudah berjalan dengan baik, ditambah adanya Program
unggulan Kesehatan Reproduksi.
8. Program Gizi sudah berjalan cukup baik.
9. Program Imunisasi sudah berjalan baik.
10. Program PMK sudah cukup berjalan dengan baik.
11. Berdasarkan survei rumah sehat hanya mencapai ( %) dan akses air
bersih yang masih kurang serta kepemilikan jamban sehat masih kurang.
12. Data rumah tangga ber-PHBS sangatlah kurang ( %)
13. UKBM seperti posyandu balita dan posyandu Lansia sudah berjalan dengan
baik sebulan sekali melaksanakan kegiatan posyandu bersama-sama kader.

B. SARAN
1. Dengan tingkat pendidikan yang rendah dan pengetahuan serta kesadaran
tentang Prilaku Hidup Bersih dan Sehat yang masih sangat kurang, maka perlu
ditingkatkan sarana penunjang untuk program penyuluhan kesehatan masyarakat
(PKM).
2. Perlunya pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas terutama kendaraan
pusling roda empat dan Kendaraan air untuk lebih memudahkan kegiatan
lapangan seperti : Pusling dan penyuluhan ke desa yang letaknya jauh.
3. Perlu adanya aliran listrik dan computer untuk memudahkan Puskesmas
dalam memberikan pelayanan terutama yang membutuhkan cahaya lampu,
peralatan listrik dan administasi :surat menyurat, laporan dinas, dsb.
4. Penambahan tenaga professional yang kompeten untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan yang optimal melalui pelatihan dan pendidikan, baik
untuk dokter Puskesmas maupun petugas Puskesmas.
5. Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral baik di tingkat
desa, kecamatan dan kabupaten dalam rangka penemuan kasus dan problem
solving terhadap masalah kesehatan terutama tentang gizi buruk, penyakit
menular dan penyakit tidak menular (PTM).
6. Peningkatan akses air bersih sebagai sumber kehidupan masyarakat.
7. Partisipasi masyarakat dan peran serta masyarakat dalam mendukung
program-program Puskesmas agar dapat tercapai “ Desa Siaga Aktif dan
Mandiri “.

Anda mungkin juga menyukai