Anda di halaman 1dari 21

POA

(PLAN OF ACTION)

PROGRAM POSBINDU PTM

PENYUSUN:
EKO JUNI ISTIAWAN, S.Kep.Ns

PUSKESMAS SLEMPIT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) adalah
kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM terintegrasi
(Penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, penyakit paru
obstruktifakut dan kanker) serta gangguan akibat kecelakaan dan
tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat
melalui pembinaan terpadu. Posbindu PTM adalah bentuk peran serta
masyarakat (kelompok masyarakat, organisasi, industri, kampus,
instansi, sekolah dll) dalam upaya promotif dan preventif untuk
mendeteksi dan pengendalian dini keberadaan faktor
resiko penyakit tidak menular secara terpadu.
KegiatanPosbindu PTM :
1. Monitoring faktor resiko bersama PTM secara rutin dan periodik.
 Rutin berarti kebiasaan memeriksa kondisi kesehatan meski tidak
dalam kondisi sakit.
 Periodik artinya pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala.
2. Konseling faktor resiko PTM tentang diet, aktifitas fisik, merokok,
stress dll.
3. Penyuluhan / dialog interaktif sesuai dengan masalah PTM yang ada.
4. Aktifitas fisik bersama seperti olah raga bersama, kerja bakti, senam,
jalan santai dll.
5. Rujukan kasus faktor resiko sesuai kriteria klinis ke Puskesmas.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
penemuan dini faktor resiko PTM
2. Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM
berbasis peran serta masyarakat secara terpadu, rutin, dan
periodic
3.
2. Tujuan Khusus
1. Terlaksananya deteksi dini faktor risiko PTM
2. Terlaksananya monitoring faktor risiko PTM
3. Terlaksananya tindak lanjut dini
C. SASARAN
Kelompok masyarakat sehat, beresiko dan penyandang PTM atau orang
dewasa yang berumur 15 tahun ke atas. Pada orang sehat agar faktor
resiko tetap terjaga dalam kondisi normal.Pada orang dengan faktor resiko
adalah mengembalikan kondisi beresiko ke kondisi normal. Pada orang
dengan penyandang PTM adalah mengendalikan faktor resiko pada kondisi
normal untuk mencegah timbulnya komplikasi PTM.

D. RUANG LINGKUP
Membudayakan Gaya Hidup Sehat dengan berperilaku CERDIK yaitu Cek
kondisi kesehatan anda secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin 
aktifitas fisik, Diet yang sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang
cukup, Kelola stres dalam lingkungan yang kondusif di rutinitas
kehidupannya. Mawas Diri Faktor resiko PTM yang kurang menimbulkan
gejala secara bersamaan dapat terdeteksi & terkendali secara dini.
BAB II
ANALISA SITUASI

A. DATA UMUM
1. Geografis, Administrasi, Batas Wilayah

Puskesmas Slempit merupakan satu dari 2 Puskesmas di wilayah


Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik yang terletak di sebelah
selatan pusat kota yang berjarak 24 km dengan jarak tempuh ±45 menit
menggunakan kendaraan roda empat. Puskesmas Slempit terletak di Jl
Raya Slempit Nomor 147 Desa Slempit Kecamatan Kedamean. Keadaan
geografisnya adalah dataran rendah, siklus pergantian musim hujan
dan musim kemarau rata-rata 6 (enam) bulan.
Puskesmas Slempit ditetapkan menjadi Puskesmas Non Rawat Inap
yang berdasar Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Gresik Nomor: 445/144.25/437.52/2014 Tahun 2014 tentang
penetapan Nama Puskesmas, Karakteristik, Kemampuan dan Wilayah
Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Gresik
dan mempunyai surat Izin Operasional yang ditetapkan oleh Dinas
Penanaman Modal dan PTSP Nomor: 503.2.11/39/437.74/2019 Tahun
2019.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Slempit berada di
Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik terletak di daerah pedesaan.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas


Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Benjeng di Kecamatan
Benjeng
Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Kedamean di
Kecamatan Kedamean
Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Dawarblandong di
Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto
Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Kesamben Kulon di
Kecamatan Wringinanom
Puskesmas Slempit secara administratif mempunyai wilayah kerja
terdiri dari tujuh (7) Desa, yaitu :
1. Desa Slempit : 2 Dusun
2. Desa Sidoraharjo : 6 Dusun
3. Desa Mojowuku : 4 Dusun
4. Desa Tulung : 2 Dusun
5. Desa Glindah : 6 Dusun
6. Desa Lampah : 7 Dusun
7. Desa Cermen : 4 Dusun

Dari jumlah 7 desa tersebut seluruhnya terbagi menjadi 31 dusun


47 RW dan 152 RT dengan jarak desa terjauh 15 Km dari pusat
Kecamatan yang berjarak tempuh 30 menit menggunakan kendaraan
roda empat maupun roda dua.

Tabel 2.1. Luas Wilayah Desa dan Jarak serta Waktu Tempuh Menuju
Puskesmas Slempit

No Desa Luas Wilayah Jarak ke Waktu Tempuh ke


(km2) Puskesmas Puskesmas
(km) (menit)
1. Slempit 7,24 km2 0 km 0
2. Sidoraharjo 5,42 km2 1,9 km 4
3. Mojowuku 2,88 km2 3,1 km 6
4. Tulung 2,11 km2 2,5 km 6
5. Glindah 4,17 km2 5,6 km 14
6. Lampah 4,76 km2 5,2 km 12
7. Cermen 2,23 km2 6,5 km 15
Jumlah 28,81 km2
Sumber : data.gresikkab.go.id

2. Demografi
a) Pertumbuhan Penduduk
Jumlah Penduduk tahun 2022 sebesar 27.754 terdiri dari
penduduk laki-laki sebesar 13.772 jiwa dan penduduk perempuan
sebesar 14.032 jiwa.
Sedangkan distribusi penduduk menurut jenis kelamin di Wilayah
UPT Puskesmas Slempit dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.2 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah UPT


Puskesmas Slempit Tahun 2022
JUMLAH PENDUDUK
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Mojowuku 1.691 1.766 3457
2 Sidoraharjo 2.689 2.687 5376
3 Slempit 3.559 3.659 7218
4 Tulung 1.171 1.191 2362
5 Glindah 1.795 1.782 3577
6 Lampah 1.967 2.081 4048
7 Cermen 850 866 1716
Jumlah 13.722 14.032 27.754

b) Keadaan Ekonomi
Secara Ekonomi Masyarakat di Puskesmas Slempit bermata
pencaharian sebagai berikut :
1. Petani : 4.705 Orang
2. Pegawai Negri Sipil (PNS) : 317 Orang
3. Anggota TNI/Polisi : 43 Orang
4. Buruh tani : 3.670 Orang
5. Pedagang : 540 Orang
6. Buruh pabrik : 897 Orang
7. Tukang : 157 Orang
8. Pensiunan : 151 Orang
9. Pengangguran : 90 Orang
10. Lain-lain : 3.042 Orang

c) Pendidikan Masyarakat
Ketrampilan baca tulis merupakan ketrampilan minimal yang
dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya.Bila
dilihat dari tingkat Pendidikan yang ditamatkan tahun 2022 adalah
sebagai berikut :
1. Sarjana/S1 : 291 Orang
2. Tamat SMA /Sederajat : 2.773 Orang
3. Tamat SMP/Sederajat : 3.659 Orang
4. Tamat SD/Sederajat : 8.798 Orang
5. Tidak Sekolah : 776 Orang
Sedangkan Distribusi Jumlah sarana Pendidikan dan Jumlah
Penduduk usia Sekolah menurut tingkatannya dapat dilihat pada tabel
berikut

Tabel 2.3 Distribusi Jumlah Sarana Pendidikan dan Jumlah Penduduk


Usia Sekolah Menurut Tingkatannya
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 PAUD 12
2 TK 12
3 SD/MI 10/6
4 SMP/MTS 1/3
5 SMA/SMK/MA 1/1/1
6 Akademi -
7 Perguruan tinggi -
8 Pondok pesantren 2

JumJumlah Murid
PAUD : 276 murid
Taman Kanak-Kanak : 445 murid
SD/MI : 1.565/445 murid
SMP/MTs : 507 murid
SMA/MA : 1.155 murid

d) Keadaan lingkungan
 Jumlah Institusi Pendidikan : 48
(PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA)
 Jumlah Institusi Kesehatan : 12
 Jumlah TTU : 24
 Jumlah Tempat Kerja : 33
 Jumlah Pondok Pesantren : 2

B. DATA SUMBER DAYA


1. Sumber Daya Puskesmas

Tabel 2.4 Profil Ketenagaan di Puskesmas Slempit tahun 2022


No Jenis Tenaga Jumlah Status Standar Perhitungan Kekurangan /
Kebutuhan Analisis Beban Kelebihan
Kerja
1 Dokter 4 3 PNS, 1 4 4 0
CPNS
2 Dokter gigi 1 1 PNS 1 1 0

3 Apoteker 2 1 CPNS, 2 2 Lebih 1


1 THL
4 Asisten Apoteker 2 1 CPNS, 2 2 Lebih 1
1 THL
5 Administrasi 1 1 THL 1 1 0
Kepegawaian
6 Bendahara 0 0 3 3 3

7 Pengadministras 2 2 PNS 2 2 0
ian Umum
8 Sistem 1 1 2 2 1
Informasi Honorer
Kesehatan
9 Pengelola 0 0 1 1 1
Barang Aset
Negara
10 Pengelola 0 0 1 1 1
Program dan
Pelaporan
11 Perekam Medis 0 0 2 2 2

12 Kebersihan 1 1 THL 1 1 0

13 Sopir Ambulan 0 0 1 1 1

14 Perawat 17 8 PNS, 1 17 17 0
CPNS, 4
THL, 4
PTT
15 Terapis Gigi + 0 0 1 1 1
Mulut
16 Bidan 16 9 PNS, 1 16 16 0
CPNS, 1
PPPK, 5
THL
17 Pranata 2 1 PNS, 1 1 1 Lebih 1
Laboratorium CPNS
18 Sanitarian 1 1 CPNS 1 1 0

19 Gizi 1 1 CPNS 1 1 0

20 Penyuluh 1 1 PNS 1 1 0
Kesehatan
Masyarakat
21 Pengelola 0 0 1 1 1
Keuangan
TOTAL 52 25 PNS, 8 62 62 11
CPNS, 1
PPPK, 13
THL, 4 PTT,
1 Honorer

2. Sarana Kesehatan
Tabel 2.5 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Slempit Tahun 2022
No Sarana Jumlah

1 Rumah Sakit -
2 Rumah Bersalin -
3 Puskesmas Pembantu 2
4 Ponkesdes 4
5 BP Swasta -
6 Praktek Dokter Swasta 4
7 Praktek Bidan Swasta 2
8 Praktek Perawat -

3. Sarana Kesehatan Penunjang

Tabel 2.6 Sarana Prasarana di Puskesmas Slempit Tahun 202 2


No Sarana Jumlah/ Kondisi
Kecukupan Baik Rusak Rusak
Sedang Berat
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 2 1 1
3 Gedung Ponkesdes 4 3 1
4 Mobil Operasional 1 1
5 Pusling 2 1 1
6 Ambulans 0
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor Operasional 11 11

C. DATA KHUSUS
1. Jumlah Desa : 7 Desa
2. Jumlah Desa siaga : 7 Desa
3. Jumlah Poskesdes : 7 Desa
4. Jumlah Pustu : 2 Pustu
5. Jumlah Posyandu balita : 37 Pos
6. Jumlah Posyandu lansia : 13 Pos
7. Jumlah Ponkesdes : 4 Ponkesdes
8. Jumlah Posbindu PTM : 7 Posbindu
9. Jumlah Poskestren : 1 Poskestren
BAB III
RENCANA USULAN KEGIATAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil kinerja Puskesmas (PKPus) Slempit tahun 2021
Program P2 (Penyakit Tidak Menular) didapatkan sebagai berikut :

HASIL PENILAIAN PROGRAM P2 (PENYAKIT TIDAK MENULAR)


TAHUN 2021

No Kegiatan Target Pencapaian Sub Analisa


Sasaran variabel
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

1 Sekolah yang ada di wilayah 65% 0 0 Tidak


Puskesmas yang melaksanakan KTR 15 tercapai
Sekolah

2 Persentase merokok penduduk usia < 9% 0 0 Tidak


10- 18 tahun tercapai

3 Puskesmas dan jejaringnya /faskes 50% 0 0 Tidak


diwilayahnya melayani Upaya 4 FKTP tercapai
Berhenti Merokok (UBM)

4 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 100% 3073 16.30% Tercapai


18844
5 Deteksi Dini Faktor Risiko PTM usia ≥ 80 % 3517 16,65% Tidak
15 tahun 21121 tercapai

6 Deteksi dini kanker payudara 80% 283 7,66% Tidak


dan kanker serviks pada (dalam tercapai
perempuan usia 30-50 tahun 4
atau perempuan yang tahun)
memiliki riwayat seksual aktif 3690
GRAFIK HASIL PENILAIAN PROGRAM PTM TAHUN 2021

Berdasarkan data hasil kinerja PKPus tahun 2021 diatas , didapatkan


kegiatan dengan pencapaian yang rendah yaitu :

1. Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas atau Puskesmas melaksanakan


KTR dari target 65% tercapai 0%
2. Persentase merokok penduduk usia 10- 18 tahun dari target <9%
tercapai 0%
3. Puskesmas dan jejaringnya /faskes diwilayahnya melayani Upaya
Berhenti Merokok (UBM) 50% tercapai 0%
4. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif dari target 100% tercapai 16,30%
5. Deteksi Dini Faktor Risiko PTM usia ≥ 15 tahun dari target 100% tercapai
16,65%
6. Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan usia
30-50 tahun atau perempuan yang memiliki riwayat seksual aktif dari
target 80% tercapai 7,66%
B. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah di UPT Puskesmas Slempit dilakukan dengan
menggunakan metode USG yaitu menentukan masalah berdasarkan
Urgency, Seriousness dan Growth. USG dilakukan dengan cara penilaian
oleh penanggung jawab program PTM.

Pada analisis menggunakan USG didapatkan prioritas masalah adalah

Masalah Urgency Seriousness Growth Total Rangking


(U) (S) (G) (U x S x G)

1. Sekolah yang 3 2 2 18 5
ada di wilayah
Puskesmas atau
Puskesmas
melaksanakan
KTR dari target
65% tercapai 0%

2. Persentase 3 3 3 27 4
merokok
penduduk usia
10- 18 tahun dari
target <9%
tercapai 0%

3.Puskesmas dan 2 2 2 8 6
jejaringnya
/faskes
diwilayahnya
melayani Upaya
Berhenti Merokok
(UBM) 50%
tercapai 0%

4.Pelayanan 4 4 4 64 1
Kesehatan Usia
Produktif dari
target 100%
tercapai 16,30%

5.Deteksi Dini Faktor 4 4 3 48 2


Risiko PTM usia ≥ 15
tahun
6.Deteksi dini 3 4 3 36 3
kanker payudara
dan kanker
serviks pada
perempuan usia
30-50 tahun atau
perempuan yang
memiliki riwayat
seksual aktif
Jadi dapat disimpulkan bahwa prioritas masalah dengan metode USG
adalah :

1. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif


2. Deteksi Dini Faktor Risiko PTM usia ≥ 15 tahun
3. Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan usia
30-50 tahun atau perempuan yang memiliki riwayat seksual aktif
C. DIAGRAM FISH BONE Dana Manusia

Sarana Koordinasi antara kader dan


Tidak ada dukungan dana petugas kesehatan kurang
Sarana untuk kegiatan posbindu
Promosi PTM Kader belum melakukan
masih kurang pemeriksaan secara mandiri

Pelayanan
Kesehatan
Usia
Produktif dari
target 100%
tercapai
16,30%

Koordinasi Linsek kurang Leaflet Promosi Penyuluhan kepada warga


tentang pelayana tentang Posbindu PTM masih
Terjadi pandemic covid-19 posbindu PTM kurang
masih kurang

Lingkungan Alat Metode


Dana Manusia

Sarana Koordinasi antara kader dan


Tidak ada dukungan dana petugas kesehatan kurang
Sarana untuk kegiatan posbindu
Promosi PTM Kader belum melakukan
masih kurang pemeriksaan secara mandiri

Deteksi Dini
Faktor Risiko
PTM usia ≥ 15
tahun dari
target 100%
tercapai
16,65%

Koordinasi Linsek kurang Leaflet Promosi Penyuluhan kepada warga


tentang pelayana tentang Posbindu PTM masih
Terjadi pandemic covid-19 posbindu PTM kurang
masih kurang

Lingkungan
Alat Metode
Dana Manusia

Koordinasi antara kader dan


Sarana
petugas kesehatan kurang

Sarana Tidak ada dukungan dana


Kurangnya pengetahuan
Promosi untuk kegiatan pelayanan
masyarakat tentang pentingnya
masih kurang IVA
deteksi dini CA.Cervik

Deteksi dini kanker


payudara dan kanker
serviks pada
perempuan usia 30-50
tahun atau perempuan
yang memiliki riwayat
seksual aktif dari
target 80% tercapai
7,66%

Koordinasi Linsek kurang Leaflet Promosi Pelayanan IVA mobile ke


tentang Desa belum dilakukan secara
Terjadi pandemic covid-19 pemeriksaan gula maksimal
darah kurang

Lingkungan Alat Metode
A. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Alternatif pemecahan masalah terhadap penyebab masalah yang ditemukan, didiskusikan dengan metode brain storming dan
didapatkan pemecahan masalah sebagai berikut :

NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

1 Rendahnya Pelayanan Tidak ada dukungan dana Melakukan kordinasi dengan Linsek
Kesehatan Usia dari Desa untuk kegiatan
  Produktif dari target Posbindu PTM
100% tercapai 16,30%
   
Terjadi pandemi covid-19 Memaksimalkan kegiatan saat kegiatan Posbindu PTM sudah
   
sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan
  berjalan maksimal

Kordinasi kader dan Pembinaan kader


petugas Kesehatan kurang

2 Rendahnya pencapaian Tidak ada dukungan dana Melakukan kordinasi dengan Linsek
Deteksi Dini Faktor dari Desa untuk kegiatan
Risiko PTM usia ≥ 15 Posbindu PTM
tahun dari target 100%
tercapai 16,65% Terjadi pandemi covid-19 Memaksimalkan kegiatan saat kegiatan Posbindu PTM sudah
sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan
berjalan maksimal

Kordinasi kader dan Pembinaan kader


NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

petugas Kesehatan kurang

3 Rendahnya pencapaian Kurangnya pengetahuan Sosialisasi Ca. Cervik


Deteksi dini kanker masyarakat tentang
payudara dan kanker
serviks pada pentingnya deteksi dini
perempuan usia 30-50 Ca.Cervik
tahun atau perempuan
yang memiliki riwayat Terjadiya pandemic covid- Memaksimalkan kegiatan saat kegiatan kegiatan pandemic covid-
seksual aktif dari target 19 sehingga pelayanan IVA 19 sudah dapat dilaksanakan
80% tercapai 7,66% tidak maksimal
Pelayanan IVA mobile Melakukan pelayanan IVA ke desa-desa
belum dilaksanakan secara
maksimal
RENCANA USULAN KEGIATAN TAHUNAN
TAHUN 2022
UPT PUSKESMAS SLEMPIT

Kebutuhan
Upaya Target Penanggung Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
No Kegiatan Tujuan Sasaran Sumber
Kesehatan Sasaran jawab Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Biaya
Daya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Upaya Pengendalian dan Pencegahan penyakit tidak menular
               
 
Mengetahui Pencegahan &
Pendataan Perawat
jumlah sasaran Register penanggulangan
1 sasaran 7 desa 7 desa Pj PTM / Bidan Januari -
posbindu PTM kohort PTM penyakit tidak
Posbindu PTM desa
setiap desa menular

Memberikan Pencegahan &


Penyuluhan Penyuluhan,
wawasan 7 Kepala Januari- penanggulangan
2 KTR di 7 sekolah Pj PTM LCD, laptop, -
tentang KTR di sekolah Sekolah Maret penyakit tidak
sekolah tanya jawab
wilayah sekolah menular
Pendataan
Mengetahui PJ Pencegahan &
penduduk
presentase 23 23 Form UKS, penanggulangan
3 usis 10-18 PJ PTM Juli-Agustus -
perokok usia sekolah sekolah pendataan Kepala penyakit tidak
tahun yang
10-18 tahun sekolah menular
merokok
Deteksi dini Pencegahan &
Mendeteksi Peralatan Perawat
Ca. Cervik Januari- penanggulangan
4   secara dini 7 desa 7 desa Pj IVA IVA, mobil / bidan BOK
dengan IVA Desember 1,680,000 penyakit tidak
kanker serviks operasional Desa
test menular
Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
Pencegahan &
mengenai Penyuluhan,
Sosialisasi Ca. penanggulangan
5   kanker 7 desa 7 desa Pj PTM LCD, laptop, Bidan April BOK
Cervik 6,860,000 penyakit tidak
payudara dan tanya jawab
menular
kanker leher
rahim serta cara
mencegahnya
Meningkatkan
peran serta
masyarakat Posbindu Pencegahan &
Pemeriksaan Perawat
dalam PTM Kit, Januari- penanggulangan
6   di Posbindu 7 desa 7 desa Pj PTM / bidan BOK
pencegahan dan sepeda Desember 3,360,000 penyakit tidak
PTM Desa
penemuan dini motor menular
faktor resiko
PTM
Meningkatkan
Penyuluhan pengetahuan Pencegahan &
Kader, Perawat
tentang Masyarakat penanggulangan
7   7 desa 7 desa Pj PTM penyuluhan, / bidan September BOK
Penyakit Tidak tentang 4,960,000 penyakit tidak
LCD, laptop Desa
Menular penyakit tidak menular
menular
Meningkatkan
peran kader
Pembentukan
dalam
dan Pencegahan &
pengendalian Kader, Perawat
pengaktifan penanggulangan
8   dan pencegahan 7 desa 7 desa Pj PTM penyuluhan, / bidan Maret BOK
Kader 4,990,000 penyakit tidak
penyakit LCD, laptop Desa
Kesehatan menular
menular dan
Program P2P
tidak menular
dimasyarakat
Memberikan
pemahaman
tentang tugas dan
tanggung jawab Pencegahan &
Orientasi SDM Kader, Perawat
kader terhadap penanggulangan
9   bagi kader 7 desa 7 desa Pj PTM penyuluhan, / bidan April BOK
upaya 4,990,000 penyakit tidak
kesehatan P2P pengendalian dan LCD, laptop Desa
menular
pencegahan
penyakit menular
dan tidak menular
Koordinasi tentang
semua
Koordinasi permasalahan
terpadu terkait upaya Pencegahan &
pengendalian dan Kader, Perawat
Linprog Januari- penanggulangan
10   pencegahan 7 desa 7 desa Pj PTM penyuluhan, / bidan BOK
tentang P2p penyakit menular Desember 16,200,000 penyakit tidak
LCD, laptop Desa
Tingkat dan tidak menular menular
Puskesmas dengan semua
program yang
terkait
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penyelenggaraan upaya pengendalian penyakit tidak menular melalui


Posbindu PTM diharapkan dapat meninggkatkan pengetahuan dan
ketrampilan para petugas dan kader khususnya sehingga dapat
melaksanakan kegiatan deteksi dini dan tindak lanjut faktor resiko
penyakit tidak menular secara optimal dan dapat membantu dalam
menekan prevalensi PTM di masyarakat,apabila peran masyarakat
termasuk dunia usaha dan lembaga pendidikan makin luas cakupan
kegiatan akan makin besar sehingga hasil yang di capai akan bermakna
dan berdampak besar dalam menekan angka kesakitan dan kematian PTM
upaya ini akan berhasil apabila para pengelola program mampu
melakukan advokasi dengan efektif ,semua pihak responsif dan melakukan
aksi konkrit sesuai peran yang dapat dilakukan

4.2 Saran

a. Dimungkinkan agenda refresh dan pelatihan untuk kader posbindu


b. Mohon diadakan pertemuan dengan lintas sektor untuk kegiatan
pembentukan posbindu
c. Hendaknya tiap desa menganggarkan untuk kegiatan Posbindu PTM

Anda mungkin juga menyukai