Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS II AJIBARANG
Jln. Desa Kalibenda Telp.(0281) 572372 Kode Pos 53163
Email: puskesmasiiajibarang@yahoo.co.id

LAPORAN KEGIATAN
DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO (DDFR)
PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
DI DESA PANCURENDANG TANGGAL 17 SEPTEMBER 2019

A. Latar belakang
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di
Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah
kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM
semakin meningkat merupakan beban ganda dalam pembangunan bidang
kesehatan di Indonesia peningkatan PTM berdampak negative pada ekonomi dan
produktivitas bangsa. Selain itu, salah satu dampak PTM adalah terjadinya
kecacatan termasuk kecacatan permanen.
Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) tidak memberikan gejala
bagi penderitanya. PTM sangat sulit disembuhkan secara total apabila kondisi
penyakit sudah sampai tahap akhir. Beban biaya berobat pun sangat tinggi. Oleh
karena itu, upaya yang terbaik adalah dengan mencegah kejadian penyakit tidak
menular melalui pengendalian faktor resikonya. Salah satunya dengan melakukan
pemeriksaan screening/ deteksi dini.
Berdasarkan hasil pertemuan persiapan deteksi dini faktor resiko tingkat
Kabupaten Banyumas, kecamatan Ajibarang menjadi salah satu lokus kegiatan
DDFR PTM. Puskesmas Ajibarang II dengan jumlah usia produktif mencapai …………
(BPS Kab. Banyumas, 2018) mendapatkan alokasi untuk tiga desa yaitu desa
Pancurendang, Sawangan, dan Kalibenda. Desa Pancurendang memiliki sasaran
usia produktif sebanyak …….. orang (BPS Kab. Banyumas, 2018). Dan sasaran
kegiatan ini sejumlah 1.200 orang usia produktif.
B. Waktu Pelaksanaan
Hari …… tanggal 17 September 2019 pukul 08.30 – selesai
C. Pelaksana Kegiatan
Kader berjumlah 5 orang dan petugas Puskesmas berjumlah 2 orang.
D. Peserta
Jumlah peserta yang hadir berjumlah 100 orang
E. Proses Pelaksanaan
Kegiatan dimulai dari meja:
1. Pendaftaran : peserta mengambil nomor antrian kemudian duduk menunggu
nomor dipanggil. Peserta menyerahkan identitas diri dan mengisi daftar
hadir serta petugas mengisi identitas peserta dengan lengkap.
2. Wawancara : peserta yang dating kemudian diwawancarai dari perilaku
yang beresiko (merokok, aktifitas fisik, konsumsi sayur buah, konsumsi
alcohol, dan makanan berlemak, serta wawancara riwayat PTM pada
keluarga dan diri sendiri serta diwawancarai SRQ (tentang masalah kejiwaan)
3. Pengukuran : peserta diukur tinggi badan , berat badan , lingkar oerut,
tekanan darah serta kadar gula darah sewaktu.
4. Penyuluhan : hasil pengukuran diberikan penyuluhan dari petugas
Puskesmas , dan apabila dari hasil pengukuran ada nilai yang tinggi dan
memiliki keluhan akan diberikan surat rujukan dari POSBINDU.
5. Pelaporan : data dari hasil kegiatan kemudian di entry ke form offline
kegiatan POSBINDU PTM untuk kemudian di unggah ke web PTM
F. Analisa hasil pemeriksaan dan pengukuran
Dari hasil kegiatan DDFR PTM di desa Pancurendang pada tanggal 17 September
2019, hasil pemeriksaan untuk 100 orang didapatkan faktor resiko:
1. Tekanan darah > 140 mmhg sebanyak :
2. Nilai GDS > 190 sebanyak :
3. Nilai IMT >25 sebanyak :
4. Nilai lingkar perut > 80 cm sebanyak :
5. Pasien yang dirujuk sebanyak :

Anda mungkin juga menyukai