Stadium Kedua
Terbentuk anti bodi di dalam tubuh penderita
Gejala yang timbul lebih bervariasi dibandingkan dengan stadium pertama
Apabila demam dengan gejala-gejala lain timbul kemungkinan akan terjadi
meningitis.
Stadium ini terjadi biasanya antara minggu kedua dan keempat.
Diagnosis
Dalam anamnesis perlu ditanyakan riwayat pekerjaan pasien sebelum sakit muncul,
apakan termasuk kelompok risiko tinggi, riwayat bepergian ke hutan belantara,
rawa, sungai dan lain-lain.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala / keluhan berupa demam mendadak,
nyeri kepala terutama di bagian frontal, mata merah / fotofobia, keluhan
gastrointestinal dan lain-lain.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai bradikardi, nyeri tekan otot, rash hepatomegali
dan lain-lain.
Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin dapat dijumpai leukositosis, jumlah
leukosit normal atau sedikit menurun disertai gambaran neutrofilia dan laju endap
darah yang meninggi. Pada urin dijumpai proteinuria, leukosituria dan terdapat
torak. Bilirubin dalam darah bisa meninggi kalau organ hati telah terlibat, dan
peninggian transaminase. Juga bisa dijumpai peninggian BUN, ureum dan kreatinin
darah akibat keterlibatan ginjal.
Penatalaksanaan
Penisilin adalah obat pilihan utama untuk pengobatan penyakit ini. Pemberian
hari ke 1 – 3 mulainya infeksi memberikan hasil yang sangat baik, pemberian
hari ke 4 – 6 hasilnya kurang memuaskan, lewat hari ke-7 tidak begitu
bermanfaat. Biasanya diberikan penisilin G dengan dosis tinggi sebanyak
600.000 unit setiap 4 jam, kalau penyakit lebih berat dosis dapat ditingkatkan,
bahkan sampai 8 – 12 juta unit/hari. Bila penderita datang pada hari ke-7,
WHO menganjurkan pemberian penisilin G dengan dosis 6 – 12 juta unit/hari
pada hari-hari pertama.
Pilihan lain, Amoksisilin 500 mg 3 x sehari peroral, selama 7 – 10 hari.
Pasien alergi penisilin dapat diberikan tetrasiklin atau eritromisin dengan
khasiat yang kurang efektif. Tetrasiklin tidak dapat diberikan jika pasien
mengalami gagal ginjal. Tetrasiklin diberikan secepatnya dengan dosis 250
mg setiap 8 jam im atau iv. selama 24 jam, kemudian 250 – 500 mg setiap