Anda di halaman 1dari 17

TUTOR:

KELOMPOK B1
MAXIMILLIAN JUSTIN IRAWAN/102018097
DOMINIKUS VERI EFENDI/102014156
CLEMENT EFRAMSETIO SANTOSO/102018020
MARIA YULIVA NDUA/102012230
MUTIARA RAJANY/102015129
VANIA RISCA JUDITHA/102017188
PUTRI ALIVIA RUSANTI/102018049
MEISYA CLAUDIA SUSANTO/102018090
JUWENLI/102018129
Skenario 2
 Seorang
laki-laki berusia 45 tahun datang dengan keluhan
demam tinggi sejak 4 hari yang lalu.
Rumusan Masalah

 seorang laki-laki 45 tahun demam tinggi


sejak 4 hari yang lalu.
Mind map
Anamnesis
 Dalam skenario, anamnesis yang didapatkan adalah :

 Identitas diri pasien : Seorang Laki-laki


 Keluhan Utama : keluhan demam tinngi diserati nyeri
kedua betis sejak 4
 Riwayat Penyakit Sekarang: demam terus menerus sepanjang
hari hingga menggigil
 Riwayat Penyakit Dahulu: -
 Riwayat Keluarga :-
 Riwayat Obat :-
 Riwayat Sosial :-
 Tempat tinggal : seminggu yg lalu daerahnya banjir,
padat penduduk dan sanitasi kurang
Pemeriksaan fisik
IPPA ; inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi

TTV ; suhu, denyut nadi, frekuensi pernapasan, tekanan darah

- kesadaran umum compos mentis


- keadaan umum tampak sakit sedang
- Tekanan darah 120/80 mmHg
- Suhu tubuh 390C
- Frekuensi nadi 90x/menit teraba kuat
- Frekuensi nafas 18x/ menit,
- Skelara tampak ikterik
- Injeksi subkonjungtiva positif
- Nyeri tekan kuadran atas abdomen,
- Hepar teraba dua jari di bawah arcus costae
- Nyeri tekan betis
Pemeriksaan penunjang

kadar yang diuji skenario normal

Hb 13g/dL 13-18g/dL

leukosit 4.000/µL 4.500-11.000/µL

trombosit 220.000 /µL 150.000-400.000 /µL

hematokrikt 40% 40-48%


Differential Diagnosis
1. Malaria
demam, menggigil, juga dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot atau
pegal-pegal.

2. Hepatitis
Hepatitis A: demam, kurang nafsu makan, mual, nyeri pada kuadran kanan atas perut, dan
dalam waktu beberapa hari kemudian timbul sakit kuning.
Hepatitis B: kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual dan rasa sakit dan kepenuhan di
perut kuadran kanan atas. Pada awal perjalanan penyakit, rasa sakit dan pembengkakan sendi
serta artritis.
Hepatitis C: anoreksia, mual dan muntah, demam dan kelelahan, berlanjut untuk menjadi
penyakit kuning.

3. Demam tifoid
demam terutama sore/malam hari, sakit kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,
obstipasi atau diare.
EPIDEMIOLOGI Etiologi

• Leptospirosis terjadi di • Famili


berbagai negara tetapi treponemataceae ordo
pada umumnya di spirochete, genus
wilayah tropis dan Leptospira. Gram-
subtropis dengan curah negatif berbentuk spiral,
hujan yang tinggi fleksibel , berukuran 0,25
x 6,25 μm
• Pada tahun 2010 kasus
Leptospirosis di Indonesia • Hidup di alam kondisi
di laporkan sebanyak 410 hangat dan alkali, di air
kasus dengan 46 kasus dan di tanah
kematian (CFR 11, 2%).
Patogenisis

• Leptospira masuk ke tubuh melalui kulit atau selaput lendir ->


aliran darah -> jaringan tubuh yang terisolasi dari imun contoh
ginjal -> tubulus kontortus -> urin (1-4 minggu)
• Leptospira dapat masuk ke cairan serebrospinalis pada fase
leptospiremua
• Meningitis merupakan gangguan neurologi terbanyak yang
terjadi sebagai komplikasi leptospirosis
Manifestasi klinik
Masa inkubasi leptospirosis adalah 2-26 hari, biasanya 7-13 hari, dan rata-rata 10
hari. leptospirosis mempunyai 2 fase yaitu:

Fase leptospiremia: Fase imun:

leptospira dapat dijumpai dalam darah. Gejala ditandai dengan berlangsung 4-30 hari, ditandai dengan peningkatan titer
nyeri kepala daerah frontal, nyeri otot betis, paha, pinggang antibodi, demam hingga 40°C disertai mengigil dan
terutama saat ditekan. Gejala ini diikuti hiperestesi kulit, kelemahan umum. Pada leher, perut, dan otot kaki
demam tinggi, menggigil, mual, diare, bahkan penurunan dijumpai rasa nyeri.
kesadaran. Pada sakit berat dapat ditemui bradikardia dan
ikterus (50%).
Pengobatan
Komplikasi
Pada hati : kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6
Pada Ginjal : Gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian.
Pada Jantung : Berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal
jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak
Pada paru paru : Batuk darah, nyeri dada, sesak napas
Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran
pernapasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata
(konjungtiva ) bisa menyebabkan kematian
Pada kehamilan : Keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati
Pencegahan
Jalur sumber infeksi Jalur penularan
1. tindakan isolasi atau membunuh 1. Memakai pelindung kerja
hewan yang terinfeksi. 2. Mencuci luka dengan cairan antiseptik,
2. Memberikan antibiotik pada hewan dan ditutup dengan plester kedap air.
yang terinfeksi, 3. Mencuci atau mandi dengan sabun
3. Mengurangi populasi tikus antiseptik
4. Meniadakan akses tikus ke 4. Mengenakan sarung tangan saat
lingkungan pemukiman melakukan tindakan higienik
5. Mencengah tikus dan hewan liar 5. Melakukan desinfektan daerah yang
lain tinggal di habitat manusia terkontaminasi
6. Melindungi sanitasi air minum penduduk
Prognosis

 90% kasus leptospirosis ringan


 10% kasus leptospirosis berat
 Orang lanjut usia atau imunitas terganggu memiliki
risiko tinggi kematian
Kesimpulan

 Leptospirosis adalah penyakit zoonosis dengan distribusi di seluruh


dunia dan peningkatan prevalensi. Infeksi disebabkan oleh
Leptospira, manusia dapat tertular secara langsung ataupun tidak
langsung.
 Gejala klinis dapat timbul dari ringan sampai berat yang bisa
menyebabkan kematian, bila terlambat dilakukan pegobatan.
Diperlukan diagnosis dini yang tepat cepat untuk mencegah
penyakit jadi berat. Dapat dilakukan pencegahan dini bagi orang
yang akan berisiko terkena paparan.

Anda mungkin juga menyukai