KELOMPOK B1
MAXIMILLIAN JUSTIN IRAWAN/102018097
DOMINIKUS VERI EFENDI/102014156
CLEMENT EFRAMSETIO SANTOSO/102018020
MARIA YULIVA NDUA/102012230
MUTIARA RAJANY/102015129
VANIA RISCA JUDITHA/102017188
PUTRI ALIVIA RUSANTI/102018049
MEISYA CLAUDIA SUSANTO/102018090
JUWENLI/102018129
Skenario 2
Seorang
laki-laki berusia 45 tahun datang dengan keluhan
demam tinggi sejak 4 hari yang lalu.
Rumusan Masalah
Hb 13g/dL 13-18g/dL
2. Hepatitis
Hepatitis A: demam, kurang nafsu makan, mual, nyeri pada kuadran kanan atas perut, dan
dalam waktu beberapa hari kemudian timbul sakit kuning.
Hepatitis B: kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual dan rasa sakit dan kepenuhan di
perut kuadran kanan atas. Pada awal perjalanan penyakit, rasa sakit dan pembengkakan sendi
serta artritis.
Hepatitis C: anoreksia, mual dan muntah, demam dan kelelahan, berlanjut untuk menjadi
penyakit kuning.
3. Demam tifoid
demam terutama sore/malam hari, sakit kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,
obstipasi atau diare.
EPIDEMIOLOGI Etiologi
leptospira dapat dijumpai dalam darah. Gejala ditandai dengan berlangsung 4-30 hari, ditandai dengan peningkatan titer
nyeri kepala daerah frontal, nyeri otot betis, paha, pinggang antibodi, demam hingga 40°C disertai mengigil dan
terutama saat ditekan. Gejala ini diikuti hiperestesi kulit, kelemahan umum. Pada leher, perut, dan otot kaki
demam tinggi, menggigil, mual, diare, bahkan penurunan dijumpai rasa nyeri.
kesadaran. Pada sakit berat dapat ditemui bradikardia dan
ikterus (50%).
Pengobatan
Komplikasi
Pada hati : kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6
Pada Ginjal : Gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian.
Pada Jantung : Berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal
jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak
Pada paru paru : Batuk darah, nyeri dada, sesak napas
Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran
pernapasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata
(konjungtiva ) bisa menyebabkan kematian
Pada kehamilan : Keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati
Pencegahan
Jalur sumber infeksi Jalur penularan
1. tindakan isolasi atau membunuh 1. Memakai pelindung kerja
hewan yang terinfeksi. 2. Mencuci luka dengan cairan antiseptik,
2. Memberikan antibiotik pada hewan dan ditutup dengan plester kedap air.
yang terinfeksi, 3. Mencuci atau mandi dengan sabun
3. Mengurangi populasi tikus antiseptik
4. Meniadakan akses tikus ke 4. Mengenakan sarung tangan saat
lingkungan pemukiman melakukan tindakan higienik
5. Mencengah tikus dan hewan liar 5. Melakukan desinfektan daerah yang
lain tinggal di habitat manusia terkontaminasi
6. Melindungi sanitasi air minum penduduk
Prognosis