THYPOID
Disusun Oleh :
Ariel Akbar Arditia Muhtar
214121078
CIMAHI
2021
Rumah Tgl : Nilai Tgl : Nilai Rata-rata
CI
A. Konsep Penyakit
1. Definisi penyakit
lain dari demam tifoid atau Typhus Abdominalis ialah penyakit infeksi akut yang
biasaya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu
2. Etiologi
ketika ia sedang sakit atau sedang dalam masa penyembuhan. Pada masa
empedu atau di dalam ginjal. Sebanyak 5 persen penderita demam tifoid kelak
akan menjadi karier sementara, sedangkan 2 persen yang lain akan menjadi
karier yang menahun. Sebagian besar dari karier tersebut merupakan karier
a. Masa Inkubasi
Masa inkubasi dapat berlangsung 7-21 hari, walaupun pada umumnya adalah
10-12 hari. Pada awal penyakit keluhan dan gejala penyakit tidaklah khas,
berupa :
o Anoreksia
o Rasa malas
o Nyeri otot
o Lidah kotor
b. Gejala Khas
1) Minggu Pertama
Setelah melewati masa inkubasi 10-14 hari, gejala penyakit itu pada
awalnya sama dengan penyakit infeksi akut yang lain, seperti demam
tinggi yang berpanjangan yaitu setinggi 39ºc hingga 40ºc, sakit kepala,
diare dan sembelit silih berganti. Pada akhir minggu pertama, diare lebih
sering terjadi. Khas lidah pada penderita adalah kotor di tengah, tepi dan
2) Minggu Kedua
setiap hari, yang biasanya menurun pada pagi hari kemudian meningkat
pada sore atau malam hari. Karena itu, pada minggu kedua suhu tubuh
penderita terus menerus dalam keadaan tinggi (demam). Suhu badan yang
bersama dengan peningkatan suhu, saat ini relatif nadi lebih lambat
3) Minggu Ketiga
minggu. Hal itu jika terjadi tanpa komplikasi atau berhasil diobati. Bila
turun. Meskipun demikian justru pada saat ini komplikasi perdarahan dan
4) Minggu Keempat
a. Komplikasi intestinal
1) Perdarahan usus
2) Perporasi usus
3) Ilius paralitik
hemolitik.
arthritis.
berasal dari oral dan fekal, sedangkan lalat sebagai pembawa atau penyebar
mulut oleh makanan yang kita makan sudah tercemar oleh kuman Salmonella
Thypii, kuman salmonella typhi masuk tubuh manusia melalui mulut dengan
makanan dan air yang tercemar sebagian kuman dimusnahkan oleh asam
pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang, sehingga terjadi demam
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan leukosit
ini disebabkan oleh perbedaan tehnik dan media biakan yang digunakan
karena jumlah kuman yang berada dalam darah hanya sedikit yaitu
pada pasien dewasa diambil 5 – 10 ml darah dan pada anak-anak 2-5 ml.
bila darah yang dibiakan sedikit hasil biakan bisa negative, terutama
pada orang yang sudah mendapat pengobatan yang spesifik. Selain itu
darah tersebut harus ditanam pada saat media biakan berada disisi pasien
negative.
Bila klien sebelum pembiakan darah sudah mendapat obat anti mikroba
mungkin negative.
d. Uji Widal
Uji Widal adalah suatu rekasi aglutinasi antara antigen dan anti bodi
tubuh kuman)
kuman)
e. Pemeriksaan Tinja.
c. Obat
1) Kloramfenikol
2) Tiamfenikol
3) Ko-trimoksazol
5) Sefalosporin
6) Fluorokinolon
7) Furazolidon
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
medik.
demam tifoid.
dibantu.
tubuh.
keadaan sakitnya.
g. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
C, muka kemerahan.
3) Sistem respirasi
4) Sistem kardiovaskuler
rendah.
5) Sistem integumen
6) Sistem gastrointestinal
kelainan.
8) Sistem abdomen
2. Diagnosa keperawatan
a. Hipertermia b.d. Penyakit/Peningkatan metabolism tubuh
b. Nyeri akut b.d proses peradangan
c. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan
d. Kekurangan volume cairan b.d. kehilangan cairan aktif
.
(NOC)
1 Hipertermia b.d. NOC : Thermoregulation a. Monitor suhu
Penyakit/ Peningkatan Kriteria Hasil : Temperature sesering mungkin
metabolism tubuh stabil: b. Monitor IWL
36,5 ˚C - 37˚C c. Monitor watna
Tidak ada kejang dan suhu tubuh
d. Monitor TTV
Tidak ada prubahan e. Monitor Wbc,
warna kulit Hb, Hct
f. Monitor intake
dan output cairan
g. Kolabora
si
pemberia
n
antipureti
k
h. Kolaborasi
pemberian cairan
IV
i. Kompres pasien
dengan air hangat
Berikan pengobatan
untuk mengatasi
2 NIC : Pain
Management
a. Melakukan
pengkajian nyeri
secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik,kapan
dimulain atau durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas dan faktor
pencetus
b. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
c. Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien
d. Kaji budaya yang
mempengaruhi respon
nyeri klien
e. Eksplore
pengetahuan dan
NOC: kepercayaan klien
- Pain level tentang nyeri
- Pain control
- Comfort level
Kriteria hasil:
- Mampu mengontrol
nyeri
- Melaporkan bahwa
nyeri
berkurang dengan
manajemen nyeri
- Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas,
frekuensi)
Nyeri akut b.d - Menyatakan rasa
proses peradangan nyaman setelah nyeri
berkurang
3 Ketidakseimbangan NIC : Nutritional
- Nutritional Status : Management
nutrisi : kurang dari
food and Fluid
kebutuhan tubuh Intake a. Kaji adanya alergi
- Nutritional Status : makanan
nutrient b. Kolaborasi dengan
Intake ahli gizi untuk
Kriteria Hasil menentukan
nutrisi yang
:
dibutuhkan
- Adanya c. Berikan sustansi
peningkatan berat gula
badan sesuai d. Berikan diet tinggi
dengan tujuan
- Beratbadan ideal serat untuk
sesuai dengan mencegah
tinggi badan konstipasi
- Mampumengidentifi e. Monitorjumlah
kasi kebutuhan nutrisi dan
nutrisi kandungan kalori
- Tidak ada tanda f. Kaji kemampuan
tanda malnutrisi pasien untuk
- Menunjukkan mendapatkan
peningkatan nutrisi yang
fungsi dibutuhkan
pengecapan dari g. Makansedikit-
menelan sedikitnamun
- Tidak terjadi sering untuk
penurunan berat mencegah muntah
badan yang berart
Nutrition Monitoring
4 Kekurangan a. Monitor
- Fluid balance
Kekurangan volume status hidrasi
- Hydration
cairan b.d. kehilangan pasien
- Nutritional status: b. Pertahankan
cairan aktif food catatan intake dan
and fluid intake output cairan
Kriteria Hasil: c. Monitor TTV
- Mempertahankan d. Monitor
urine output sesuai masukan
dengan usia, BB makanan dan
- Vital sign dalam cairan , hitung
batas normal
intake kalori
- Tidak ada tanda tanda harian
dehidrasi e. Kolaborasi
pemberian cairan
iv