Pembimbing
dr. Nisa Fathoni, Sp.OG, IBCLC
disusun oleh
Lisa Sari
11 – 2019 – 097
KEPANITERAN KLINIK
ILMU PENYAKIT OBSTETRI GINEKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RSPAD GATOT SOEBROTO
PERIODE 06 Januari 2020 – 15 Maret 2020
1
(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)
Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk – Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO
1.1. Identitas
Identitas Pasien Identitas Suami
Nama : Ny. ET Nama : Tn. AW
Umur : 38 tahun Umur : Tidak ada
Pendidikan : S1 Pendidikan : S2
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : TNI Kemhan
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Perum wahana pondok gede blok T1/1 RT 17/5. Jati asih.
Masuk RS : 28 Januari 2020 jam 15.00
1.2. Anamnesis
Autoanamnesis tanggal 28 Januari 2020 jam 15.00.
Keluhan Utama: Pasien datang dengan keluhan HDK, tekanan darah 140/100 mmHg
dirujuk dari poli kebidanan RSPAD, janin susp kelainan jantung.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien tidak mengeluhkan mual, muntah dan sesak, tidak keluar air-air dari jalan
lahir, gerak janin aktif, HPHT tanggal 6 Juni 2019 dengan tafsiran persalinan tanggal
13 Maret 2020. G4P3A0 hamil 35 minggu
2
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi + , diabetes mellitus dan penyakit jantung tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien memiliki riwayat hipertensi.
Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun, siklus haid 28 hari, teratur, lamanya 7 hari. Dalam
sehari pasien ganti pembalut 2 sampai 3 kali. Pasien merasakan nyeri selama haid. Hari
pertama haid terakhir tanggal 6 Juni 2019 dengan tafsiran persalinan tanggal 13 Maret
2020
Riwayat Pernikahan
Pasien menikah 1 kali, usia waktu menikah 23 tahun, menikah dengan suami
sudah 16 tahun.
Riwayat Obstetri
Ibu hamil usia 38 tahun G4P3A0 hamil 35 minggu. Selama kehamilan, pasien
rutin memeriksakan kandungannya. Kehamilan ini merupakan kehamilan ke empat
pasien.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1. Anak pertama : Lahir tgl 7 September 2006, di RS, usia kehamilan aterm, persalinan
spontan, ditolong oleh dokter, jenis kelamin perempuan dengan BB 3400 gram, PB 49
cm, keadaan sehat, nifas normal.
2. Anak kedua : Lahir tgl 4 Mei 2009, di RS, usia kehamilan aterm, persalinan spontan,
ditolong oleh dokter, jenis kelamin laki-laki dengan BB 3600 gram, PB 50 cm,
keadaan sehat, nifas normal.
3. Anak ketiga : Lahir tgl 1 Juni 2013, di RS, usia kehamilan aterm, persalinan spontan,
ditolong oleh bidan, jenis kelamin laki-laki dengan BB 3500 gram, PB 50 cm,
keadaan sehat, nifas normal.
Riwayat Ginekologi
Riwayat penyakit alat kelamin dan alat reproduksi tidak ada.
Riwayat Pemakaian Alat Kontrasepsi
Pasien mempunyai riwayat pemakaian alat kontrasepsi jenis postinor kondom.
Riwayat Alergi
Pasien memiliki riwayat alergi obat antibiotic golongan ciprofloxcacin dan
ceftriaxone.
3
1.3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Status Gizi : BB : 70 kg, TB : 155 cm
Tanda vital : TD : 140/100 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Nafas : 18 x/menit
Suhu : 36,2OC
Status Generalis
Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, kelopak mata tidak edema
Leher : Tiroid dan KGB tidak teraba membesar
Dada : Simetris, tidak ada lesi dan benjolan
Thorax
Inspeksi : Tidak tampak retraksi sela iga, pergerakan dinding dada saat statis
dan dinamis simetris
Palpasi :Tidak teraba massa, tidak ada sela iga yang mencembung/mencekung,
tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, tidak ada ronkhi dan wheezing
Jantung
Inspeksi : Tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Teraba ictus cordis di linea midclavicularis ICS 6
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni regular, tidak terdengar murmur dan gallop
Abdomen : Status obstetrikus
Genitalia : Status obstetrikus
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, edema (-)
4
teraba konsistensi lunak, tidak begitu bulat, tidak teraba ballotemen
Leopold II: teraba bagian keras, rata dan memanjang di bagian kiri
ibu (punggung janin), teraba bagian-bagian kecil di bagian kanan ibu
Leopold III: teraba bagian keras, bulat, terfiksir
Leopold IV: Divergen
Auskultasi : DJJ < 60 DPM ( 30-40 ) dpm
Tinggi fundus uteri 28 cm, tafsiran berat janin 2469 gram
Genitalia
Periksa luar : vulva membuka, perineum menonjol
Inspekulo : portio licin, OUE terbuka, fluor negatif, fluxus negatif
Periksa dalam: portio lunak, pembukaan lengkap, selaput ketuban +, penurunan
kepala hodge III-IV, uuk anterior
5
Koagulasi
Waktu Protrombin (PT)
Kontrol 11,4 Detik
Pasien 9,8 9,3-11,8 detik
APTT
Kontrol 24,1 Detik
Pasien 26,1 23,4-31,5 detik
Fibrinogen 497 136 - 384 mg/dl
D-dimer 1700 < 550 mg/dl
Elektrolit
Albumin 3,4 3,5 – 5,0 g/dL
Ureum 15 20 – 50 mg/dL
Kreatinin 0,65 0,5 – 1,5 mg/dL
Magnesium (Mg) 1,90 1,8 – 3,0 mg/Dl
Natrium (Na) 131 135 -147 mmol/L
Kalium 3,8 3,5 – 5,0 mmol/L
Klorida 112 95 – 105 mmol/L
Urinalisis
Urin Lengkap
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Berat jenis 1,030 1,000 – 1,030
Ph 5,0 5,0 – 8,0
Protein -/Negatif Negatif
Glukosa -/Negatif Negatif
Keton +1/Pos 1 Negatif
Darah -/Negatif Negatif
Bilirubin -/Negatif Negatif
Urobilinogen 0,1 0,1 – 1,0 mg/dl
Nitrit -/Negatif Negatif
Leukosit Esterase -/Negatif Negatif
6
Sedimen Urin :
Leukosit 0 ≤ 10/µL
Eritrosit 0 < 3/µL
Silinder 0 ≤ 1/µL
Epitel 15 < 15 sel/µL
Kristal 0 ≤ 10/µL
Lain-lain
Pemeriksaan USG, janin presentasi kepala, DJJ tidak terdeteksi jelas, detak jantung janin
hilang timbul. DJJ < 60 dpm (30-40) dpm, tafsiran berat janin 2496 gram.
1.5. Resume
Pasien datang ke poli kebidanan dengan tanda-tanda hipertensi dalam kehamilan
dengan hasil tekanan darah di saat pemeriksaan 152/102 mmHg, pasien mengeluhkan pusing,
pandangan terasa kabur, tidak ada mulas dan tidak ada keluar air-air dan cairan seperti lender
dan darah pada jalan lahir, gerakan janin aktif. Pemeriksaan obstetrik inspeksi bentuk perut
membuncit, tidak ada luka bekas operasi, tampak linea mediana hiperpigmentasi, striae
gravidarum (+), sikatriks (-). Palpasi Leopold I: fundus uteri teraba 3 jari dibawah processus
xypoideus, teraba konsistensi lunak, tidak begitu bulat, tidak teraba ballotemen. Leopold II:
teraba bagian keras, rata dan memanjang di bagian kiri ibu (punggung janin), teraba bagian-
bagian kecil di bagian kanan ibu. Leopold III: teraba bagian keras, bulat, terfiksir. Leopold
IV: Divergen. Auskultasi DJJ < 60 dpm. Tinggi fundus uteri 28 cm, tafsiran berat janin 2469
gram.
Pemeriksaan genitalia, periksa luar inspeksi vulva membuka, perineum menonjol,
inspekulo portio licin, OUE terbuka, fluor negatif, fluxus negatif, periksa dalam portio lunak,
pembukaan lengkap, penurunan kepala hodge III-IV, uuk anterior. Pemeriksaan laboratorium,
Hb 12,8, urin protein positif 1. Pemeriksaan USG, janin presentasi kepala, placenta
berimplantasi di fundus, DJJ < 60 dpm (30-40) dpm, tafsiran berat janin 2469 gram.
4 Diagnosis
Ibu: PK II pada hamil 35 minggu, ibu dengan HDK
Janin: JPKTH IUFD
7
5 Penatalaksanaan
Rencana Terapi
Induksi persalinan oksitosin 5 IU dalam larutan RL 500 ml
Antibiotik sulbactam 4x1,5 gr IV
Rencana Tindakan
Partus pervaginam
Rencana Edukasi
Menjelaskan pada pasien dan keluarga akan keadaan ibu pada rencana yang akan
dilaksanakan.
6 Prognosis
Ibu :
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanactionam : bonam
Bayi :
Ad vitam : malam
Ad functionam : malam
Ad sanactionam : malam
Jam 13.30
S : Pasien datang dari poli, gerakan janin aktif, sakit kepala hebat tidak ada, pandangan
kabur tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada
P : Observasi keadaan umum, DJJ, rencana USG, cek lab, pematangan paru, konsul jantung
anak, pasien dalam pengawasan
8
Jam 15.00
S : Pandangan kabur tidak ada, sakit kepala tidak ada, gerak janin aktif
P : Observasi TTV, pematangan paru, rencana USG, konsul jantung anak. Menerima hasil
lab.
Jam 15.30
S : Pandangan kabur tidak ada, sakit kepala tidak ada, demam tidak ada, gerak janin aktif.
A : G4P3A0 hamil 35 minggu JPKTH intra uterine dg HDK. Janin dengan keluhan jantung
susp ASD. USG susp AV Blok.
P : Observasi ttv, edukasi keluarga pasien kemungkinan IUFD dg resiko usia > 35 minggu,
telpon NICU tidak ada tempat, telpon spA tidak ada pacemaker. DPJP saran USG konfirmasi
DJJ.
Presentasi USG : DJJ tidak terdeteksi jelas, detak jantung janin hilang timbul. DJJ < 60 dpm
(30-40) dpm
9
Jam 20.30
A : G4P3A0 hamil 35 minggu dg HDK, Janin kelainan jantung susp ASD (USG susp AV
total, AV blok)
Jam 23.05
Status obstetrik: Palpasi kontraksi tidak ada, djj tidak ada (dari CTG), Doppler tidak
terdengar detak jantung, USG tidak ada.
A : G4P3A0 hamil 35 minggu JPKTH intra uterine IUFD, ibu dengan HDK, janin dengan
kelainan jantung ASD susp AV blok
1. Menghubungi DPJP
2. Terminasi pervaginam, karena tidak ada keterpaksaan untuk melahirkan bayi
3. Induksi menggunakan balon kateter 60 cc 1 x 24 jam
4. Besok pagi suntikkan oksitosi 10 IU, evaluasi pembukaan
5. Konsul mata untuk toleransi pengelihatan mengingat Tekanan darah 140/90 mmHg.
10
Jam 10.21
S : Keluar air-air dari jalan lahir tidak ada, gerakan janin tidak ada
Status obstetrik: Inspeksi : v/u tenang, pemeriksaan dalam : portio kenyal, tebal ± 2 cm,
selaput ketuban ada, kepala diatas PAP
Jawaban konsul mata : tidak ada kontra indikasi untuk lahir pervaginam
Jam 22.35
Status obstetrik: His 3-4 kali /10’/40”, inspeksi : vulva membuka, perineum menonjol.
Pemeriksaan dalam : pembukaan lengkap, hodge III-IV, uuk anterior
11
Jam 22.40
Laporan partus
Instruksi postpartum:
a. Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, dan perdarahan
b. Terapi: adalat oros 1x30 mg, dopamet 3x250 mg, cripsa 2x2,5 mg, asam mefenamat 3x500
mg, bactesyn 2x375 mg.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
13
1. Faktor maternal
Kehamilan post term (> 42 minggu), umur ibu tua, diabetes melitus tidak
terkontol, sistemik lupus eritematosus, infeksi, hipertensi, preeklampsia,
eklampsia, hemoglobinopati, penyakit rhesus, ruptura uteri, antifosfolipid
sindrom, hipotensi akut ibu.4
2. Faktor fetal Hamil tumbuh terhambat, kelainan kongenital, kelainan genetik,
infeksi.
3. Faktor plasental Kelainan tali pusat, lepasnya plasenta, ketuban pecah dini dan
vasa previa.
14
Hiperrefleksi dari tulang belakang.
Bayangan tulang-tulang iga bertumpuk-tumpuk, dimana tidak dapat lagi ditemukan
bentuk simetris torak.5,6
Robert sign, dimana didapatkan gambaran gas dalam ruang jantung dan pembuluh
darah.
5. Pemeriksaan Hematologi :
Pemeriksaan ABO dan Rh, VDRL, gula darah post prandial, ureum, kreatinin, profil
tiroid, skrining TORCH, anti koagulan Lupus, anticardiolipin antibody.
6. Pemeriksaan Urine : Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari sedimen dan sel-sel
pus
15
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
16
Pada Jam 10.21, inspeksi : v/u tenang, pemeriksaan dalam : portio kenyal, tebal ±
2 cm, selaput ketuban ada, kepala diatas PAP. Pada jam 22.35, pasien mengeluh mulas
ingin meneran, His 3-4 kali /10’/40”, inspeksi : vulva membuka, perineum menonjol.
Pemeriksaan dalam : pembukaan lengkap, hodge III-IV, uuk anterior
Pasien memasuki persalinan kala II dimana tanda-tandanya, ibu merasa ada
dorongan kuat dan meneran, ibu merasa tekanan semakin meningkat pada rectum
dan/atau vagina, perineum menonjol, vulva-vagina dan sfingter anal membuka.3,6 Ibu
dipimpin meneran, sehingga diperlukan kekuatan mengedan dari ibu untuk mendorong
janin keluar dalam persalinan dan dibutuhkan kontraksi yang simultan simetris di
seluruh perut, kekuatan dominan di daerah fundus, terdapat periode relaksasi di antara
kedua periode kontraksi, terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his,
serviks uteri akan tertarik ke atas kemudian terbuka, mendatar dan menjadi tipis, OUI
dan OUE pun akan terbuka.9
Kemudian pasien disuntikkan oksitosin 10 IU IM, dilakukan dorongan kearah
belakang atas, dilakukan peregangan tali pusat hingga placenta keluar lengkap.
Berdasarkan kala III, manajemen aktif berupa pemberian uterotonik segera setelah bayi
lahir dengan oksitosin 10 IU secara intramuscular pada paha ibu, peregangan tali pusat
terkendali, masase uterus.7,9
17
1.2. Daftar Pustaka
1. Isakh Bm, Diana I. Profil Kematian Neonatal Berdasarkan Sosio Demografi Dan
Kondisi Ibu Saat Hamil Di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.
2011;14(4):391-8.
2. ACOG. Diagnosis and Management of Stillbirth. ACOG Practice Bulletin: 2009;
102. 7.
3. WHO recommendations on antenatal care for a positive pregnancy experience.
Geneva: WHO; 2016. 8.
4. Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan. Edisi ke 4. Jakarta: Yayaan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2009 9.
5. Demirci O, Yılmaz E, Tosun Ö, Kumru P, Arınkan A, Mahmutoğlu D, dkk. Effect
of Young Maternal Age on Obstetric and Perinatal Outcomes : Results from the
Tertiary Center in Turkey. 2016:344-9.
6. McDonald SD, Vermeulen MJ, Ray JG. Risk of Fetal Death Associated With
Maternal Drug Dependence and Placental Abruption: A Population-Based Study. J
Obstet Gynaecol Canada. 2017;29(7):556- 9.
7. Mattingley, P. Evaluation of Fetal Death: Definition of Fetal Death, Frequency of
Fetal Death, Diagnosis of Fetal Death. Medscape. 2016;1-12. 15.
8. Borgatta L, Kapp N. Labor Induction Abortion In The Second Trimester:
Contraception. AJOG. 2011;84(1):4-18. 16.
9. Saifuddin AB. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.
Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2006.
18