Hiperemesis Gravidarum
Dokter Pembimbing :
dr. Eddy Purwanta, Sp.OG
Disusun Oleh:
Gita Noor Azizah
2016730042
Penulis
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Usia : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Sudah Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl. Haji Ung RT 01/03, Kemayoran
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hari/Tgl. periksa : 07 November 2020
No R.M : 01047156
2. Anamnesis
a Keluhan utama
Mual dan muntah sejak 1 hari SMRS
b Riwayat Penyakit Sekarang
G3P2A0 dengan usia kehamilan 14 minggu mengeluhkan mual
dan muntah sejak 1 hari SMRS, mual dan muntah terus menerus,
muntahan berupa makanan dan minuman, sebanyak > 6x/hari,
terutama setelah makan, mual dan muntah mengganggu aktivitas
sehari-hari.
Keluhan disertai tidak nafsu makan, nyeri pada ulu hati, lemas,
dan pusing. Penurunan kesadaran atau pingsan dan demam disangkal.
c Riwayat Penyakit Dahulu
- Kehamilan pertama & kedua pernah mengalami hal serupa, sampai
dirawat di Bidan. Namun tidak separah sekarang
- Gastritis sejak 1 tahun yang lalu
- Hipertensi dan DM disangkal.
d Riwayat Operasi
- SC saat kehamilan pertama dan kedua
3. Status Obstetri
a Riwayat Perkawinan : umur 11 tahun
b Riwayat Haid :
- Menarche usia : 14 tahun
- Siklus : teratur, 1x/bulan
- Lama haid : 7 hari
c HPHT : 25 Agustus 2020
d Taksiran persalinan : 1 Juni 2021
e Riwayat ANC : melakukannya di Klinik 1 bulan sekali
f Riwayat Persalinan :
- G3P2A0
- Gravida (3), Aterm (1), Prematur (1), Abortus (0), Anak
Hidup (2), Sectio Caesarea (2)
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Antropometri
- Berat badan : 55 kg
- Tinggi badan : 155 cm
- IMT : 22,89 (Normal)
Tanda Vital
- Tekanan Darah : 107/78 mmHg
- Nadi : 72 x/menit, reguler
- Laju Pernapasan : 20 x/menit, spontan
- Suhu : 36,8 ◦C
5. Status Generalis
a. Pemeriksaan Kepala
Kepala :Normocephal
Mata :Simetris (+), Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Sekret (-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), epistaksis (-)
Mulut : Mukosa bibir lembab, lidah kotor (-), bibir sianosis (-)
Leher : nyeri tenggorokan (-), nyeri tekan (-) pembesaran KGB (-)
b. Pemeriksaan Thorax
Paru Paru
Inspeksi : Normochest (+), Pergerakan dinding dada kanan dan kiri,
Simetris (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-/-), Masa (-/-), Krepitasi (-/-), Vokal fremitus
(+/+)
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : SD Ves (+/+), RBH (-/-), RBK (-/-),Wh (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis terlihat (-)
Palpasi : Ictus Cordis teraba (-)
Perkusi : Redup (+/+)
Auskultasi : S1 & S2 murni, regular, murmur (-), gallop (-)
Payudara
Payudara simetris (+/+), papilla mamae menonjol (+/+)
c. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : tampak datar, terdapat luka berkas operasi
Auskultasi : Bising usus 20x/menit
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : Timpani seluruh keadaan abdomen
d. Pemeriksaan Ekstremitas
Ekstremitas Superior dan Inferior : Akral hangat (+/+), sianosis (-/-), CRT
< 2 detik (-/-), edema (-/-)
Hematokrit 31 % 35 – 47
Trombosit 371 103/µL 150 – 440
Eritrosit 4.39 106/ µL 3.80 – 5.20
Basofil 0 % 0-1
Eosinophil 1 % 2-4
Limfosit 12 % 25-40
Monosit 4 % 2-8
MCHC/KHER 36 g/dL 32 – 36
Urinalisis (21:18)
Silinder - /LPK -
Kristal - -
Bacterial - -
PH 6 5.0-7.0
Protein - Negatif
Glukosa - Negatif
Keton 3+ -
8. Diagnosa Kerja
- Ibu : G3P2A0 hamil 14 minggu dengan HEG
- Anak : Janin Tunggal Hidup Intrauterin
9. Resume
Ny Y, G3P2A0 usia kehamilan 14 minggu datang dengan keluhan mual
dan muntah sejak 1 hari SMRS, Keluhan disertai tidak nafsu makan, setiap
makan nasi akan dimuntahkkan, nyeri pada ulu hati, lemas, dan pusing. TD:
107/78 mmHg, Nadi: 72 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36,8 0C, IMT : 22,89 (Gizi
Normal), keton urin : +3
Diagnosis Ibu: G3P2A0 usia kehamilan 14 minggu dengan Hiperemesis
gravidarum
12 November 2020
19.30 Infus Asering + ondansentron 8 mg 20 TPM
22.00 Rantin PO
13 November 2020
04.00 Infus Aminofluid 12 TPM + Ondecentron IV
06.00 Sucralfat Syr
10.00 Rantin PO
16.00 Infus Aminofluid 12 TPM + Ondecentron IV
22.00 Rantin PO
14 November 2020
04.00 Infus Aminofluid 12 TPM + Ondecentron IV
06.00 Sucralfat Syr
10.00 Rantin PO
16.00 Infus Aminofluid 12 TPM + Ondecentron IV
22.00 Rantin PO
15 November 2020
04.00 Asering 20 TPM
06.00 Sucralfat Syr , Ondencentron IV
10.00 Rantin PO
12.00 Sucralfat Syr
11. Prognosis
Ibu : dubia ad bonam
Anak :-
12. Follow-up
S Mual (+), Muntah (+), Pusing (+), Lemas (+), Nyeri ulu hati (+), Tidak nafsu
makan (+)
O Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,8oC
Hb. : 11
Na : 133
Clorida : 106
Kalium : 3,3
CRP : 12,2
A G3P2A0 hamil 14 minggu HEG
P • Infus Asering +Ondancentron 8 mg 20 TPM tiap 8 jam (10.00, 18.00,
24.00 WIB)
• Sulcralfat Syr (18.00 WIB)
• Rencana pemeriksaan urinalisis
7 November 2020 (19.00 WIB)
S Mual (+), Muntah (+), Pusing (-), Lemas (+), Nyeri ulu hati (+¿), Tidak nafsu
makan (-),
O Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 85 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 22 kali/menit
Suhu : 36,8oC
A G3P2A0 hamil 14 minggu HEG
P -
S Mual (+), Muntah (-), Pusing (-), Tidak dapat BAB (-), Lemas (-), Nyeri ulu hati
(-), Tidak nafsu makan (-)
O Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 90/75 mmHg
Nadi : 85 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 21 kali/menit
Suhu : 36,6oC
Keton : +3
A G3P2A0 hamil 14 minggu HEG
P Rencana cek aseton urin
09 November 2020 (06.00 WIB)
S Mual (+¿), Muntah (-), Pusing (−¿), Tidak dapat BAB (-), Lemas (-), Nyeri ulu
hati (-), Tidak nafsu makan (-)
O Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 90 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 21 kali/menit
Suhu : 36,7oC
S Mual (+), Muntah (+), Pusing (+), Lemas (+), Nyeri ulu hati (+), Tidak nafsu
makan (+)
O Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 110/90mmHg
Nadi : 70 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 21 kali/menit
Suhu : 36,7oC
S S : Mual (+), Muntah (+), Pusing (+), Tidak dapat BAB (-), Lemas (+), Nyeri ulu
hati (+), Tidak nafsu makan (+)
O Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 110/90mmHg
Nadi : 70 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 21 kali/menit
Suhu : 36,7oC
A G3P2A0 hamil 15 minggu HEG
S Mual (↓), Muntah (-), Pusing (-), Tidak dapat BAB (-), Lemas (+), Nyeri ulu hati
(-), Tidak nafsu makan (-)
O Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 118/85 mmHg
Nadi : 86 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,7oC
Aseton urin : +3
A G3P2A0 hamil 15 minggu HEG
P -
13 November 2020 (21.00 WIB)
S Mual (↓), Muntah (-), Pusing (-), Lemas (+), Nyeri ulu hati (-), Tidak nafsu
makan (-)
O Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 100/75 mmHg
Nadi : 85 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 21 kali/menit
Suhu : 36,9oC
Aseton urin : +3
A G3P2A0 hamil 15 minggu HEG
P -
14 November 2020 (06.00 WIB)
S Mual (↓), Muntah (-), Pusing (-), Tidak dapat BAB (-), Lemas (+), Nyeri ulu hati
(-), Tidak nafsu makan (-)
O Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 86 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,9oC
A G3P2A0 hamil 15 minggu HEG
P Cek aseton ulang
Infus Aminofluid tiap 12 jam (04.00, 16.00 WIB)
Dianjurkan diet tinggi garam
Sucralfat Syr PO (06.00, 12.00, 18.00 WIB)
Rantin PO (10.00, 22.00 WIB)
Ondensentron IV (04.00, 16.00 WIB)
14 November 2020 (13.00 WIB)
S Mual (+), Muntah (-), Pusing (-), Tidak dapat BAB (-), Lemas (+), Nyeri ulu hati
(-), Tidak nafsu makan (-)
O Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 92 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 21 kali/menit
Suhu : 36,8oC
A G3P2A0 hamil 15 minggu HEG
P -
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi mual dan muntah yang terjadi pada
usia awal kehamilan hingga usia 16 minggu. Pada keadaan muntah-muntah yang
berat, dapat terjadi dehidrasi, gangguan asam- basa dan elektrolit dan ketosis.
Mual dan muntah mempengaruhi hingga > 50 % kehamilan. Kebanyakan
perempuan mampu mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi dengan diet,
dan simptom akan teratasi hingga akhir trirnester pertama. Penyebab penyakit ini
masih belum di- ketahui secara pasti, tetapi diperkirakan erat hubungannya
dengan endokrin, biokimiawi, dan psikologis.
Emesis gravidarum Hiperemesis gravidarum
Mual dan muntah dikeluhkan terus Mual dan muntah mengganggu
melewati 20 minggu pertama kehamilan aktivitas sehari-hari
Mual dan muntah menimbulkan
Tidak mengganggu aktivitas sehari-hari komplikasi (ketonuria, dehidrasi,
hipokalemia, penurunan berat badan
Tidak menimbulkan komplikasi
patologis
B. Epidemiologi
Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis
gravidarum mencapai 12,5 % dari jumlah seluruh kehamilan di dunia. Mual dan
muntah dapat mengganggu dan membuat ketidakseimbangan cairan pada cairan
pada jaringan ginjal dan hati menjadi nekrosis (WHO, 2013). Berdasarkan hasil
penelitian di Indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum
mencapai 14,8 % dari seluruh kehamilan. Keluhan mual dan muntah terjadi pada
60-40 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan gejala-gejala ini menjadi
lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar
hormon estrogen dan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam serum
perubahan fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem
saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.
C. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum bersifat multifaktorial dan masih belum
diketahui secara pasti. Tampaknya ini terkait dengan peningkatan kadar serum
hormon kehamilan. Penyebab diduga termasuk human chorionic gonadotropin
(hCG), estrogen, progesteron, leptin, hormon pertumbuhan plasenta, prolaktin,
tiroksin, dan hormon adrenokortikal. Yang lebih baru terlibat adalah hormon lain
yang termasuk ghrelin, leptin, nesfatin-1, dan PYY-3.
Menurut teori terbaru, peningkatan kadar human Chorionic gonadotropin
(hCG) akan menginduksi ovarium untuk memproduksi estrogen, yang dapat
merangsang mual dan muntah. Perempuan dengan kehamilan ganda atau mola
hidatidosa yang diketahui memiliki kadar hCG lebih tinggi daripada perempuan
hamil lain mengalami keluhan mual dan muntah yang lebih berat. Progesteron
juga diduga menyebabkan mual dan muntah dengan cara menghambat motilitas
lambung dan irama kontraksi otot-otot polos lambung. Hiperemesis gravidarum
merefleksikan perubahan hormonal yang lebih drastis dibandingkan kehamilan
biasa.
Kadar hormon korionik gonadotropin merupakan salah satu etiologi yang
dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum. Kadar hormon gonadotropin dalam
darah mencapai puncaknya pada trimester pertama, tepatnya sekitar minggu ke
14-16. Oleh karena itu, mual dan muntah lebih sering terjadi pada trimester
pertama. Peningkatan kadar hCG mengakibatkan perubahan atau gangguan
(dismotilitas) sistem pencernaan serta gangguan sistem imun humoral yang
diduga sebagai pencetus infeksi H.pilory selama kehamilan.
D. Faktor Presdiposisi
1. Faktor adaptasi hormonal
Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi
hyperemesis gravidarum. Dapat dimasukan dalam ruang lingkup faktor
adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, wanita primigravida, dan
overdistensi Rahim pada kehamilan ganda dan mola hidatidosa. Sebagian
kecil primigravida belum mampu beradaptasi terhadap estrogen dan koreonik
gonadotropin, sedangkan pada hamil ganda dan mola hidatidosa jumlah
hormone yang dikeluarkan terlalu tinggi.
2. Faktor Psikologis
Hubungan faktor psikologis dengan kejadian hyperemesis gravidarum
belum jelas. Besar kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut
kehilangan pekerjaan, diduga dapat menjadi faktor kejadian hyperemesis
gravidarum.
3. Faktor alergi
Pada kehamilan, dimana diduga terjadi invasi jaringan vili korialis
yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, maka faktor alergi dianggap dapat
menyebabkan kejadian hyperemesis gravidarum
E. Klasifikasi
Hiperemesis gravidarum dapat diklasifikasikan secara klinis menjadi
hiperemesis gravidarum tingkat I, II dan III.
Hiperemesis gravidarum tingkat I
Muntah yang terus-menerus disertai dengan penurunan nafsu makan
dan minum.
Berat badan turun dan nyeri epigastrium
Muntahan yang keluar: Pertama-tama isi muntahan adalah makanan,
kemudian lendir beserta sedikit cairan empedu, dan dapat keluar darah
jika keluhan muntah terus berlanjut.
Frekuensi nadi meningkat sampai 100 x/menit
Tekanan darah sistolik menurun.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan mata cekung, lidah kering,
penurunan turgor kulit dan penurunan jumlah urin.
Hiperemesis gravidarum tingkat II
Memuntahkan semua yang dimakan dan diminum
BB cepat menurun
Rasa haus yang hebat
Frekuensi nadi 100-140 kali/menit
TD sistolik < 80 mmHg
Apatis
Pucat
Lidah kotor
Ikterus,
Aseton serta bilirubin dalam urin
Hiperemesis gravidarum tingkat III, sangat jarang terjadi
TTV: Nadi meningkat 100 X/menit, tekanan darah menurun pada keadaan
berat, subfebril dan gangguan kesadaran (apatis-koma).
Tampak dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun.
Pemeriksaan USG: Untuk mengetahui kondisi kesehatan kehamilan,
mengetahui kemungkinan adanya kehamilan kembar ataupun kehamilan
molahidatidosa.
Laboratorium: kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, shift to the
left, benda keton, dan proteinuria.
Pada keluhan hiperemesis yang berat dan berulang perlu dipikirkan untuk
konsultasi psikologi
H. Tatalaksana
Non Farmakologi
Tata laksana awal dan utama untuk mual dan muntah tanpa komplikasi
adalah istirahat dan menghindari makanan yang merangsang, seperti makanan
pedas, makanan berlemak, atau suplemen besi. Perubahan pola diet yang
sederhana, yaitu mengkonsumsi makanan dan minuman dalam porsi yang
kecil namun sering cukup efektif untuk mengatasi mual dan muntah derajat
ringan. Jenis makanan yang direkomendasikan adalah makanan ringan,
kacang-kacangan, produk susu, kacang panjang, dan biskuit kering. Minuman
elektrolit dan suplemen nutrisi peroral disarankan sebagai tambahan untuk
memastikan terjaganya keseimbangan elektrolit dan pemenuhan kebutuhan
kalori. Menu makanan yang banyak mengandung protein juga memiliki efek
positif karena bersifat eupeptic dan efektif meredakan mual. Manajemen stres
juga dapat berperan dalam menurunkan gejala mual.
Farmakologi
Untuk keluhan hiperemesis yang berat pasien dianjurkan untuk dirawat di
rumah sakit
I. Komplikasi
Mual muntah yang berkepanjangan, sering, dan berat, dapat berpotensi
mengakibatkan Acute Kidney Injury karena dehidrasi.
Risiko pada Maternal
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi mual dan muntah yang terjadi pada
usia awal kehamilan hingga usia 16 minggu. Pada keadaan muntah yang berat, dapat
terjadi dehidrasi, gangguan asam basa dan elektrolit dan ketosis. Berdasarkan hasil
penelitian di Indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum mencapai
14,8 % dari seluruh kehamilan. Keluhan mual dan muntah terjadi pada 60-40 %
multigravida. Rasa mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam serum perubahan
fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau
pengosongan lambung yang berkurang.
Diagnosis dan penatalaksanaan mual dan muntah dalam kehamilan yang tepat
dapat mencegah komplikasi hiperemesis gravidarum yang membahayakan ibu dan
janin. Ketepatan diagnosis sangat penting, karena terdapat sejumlah kondisi lain yang
dapat menyebabkan mual dan muntah dalam kehamilan. Tatalaksana komprehensif
dimulai dari istirahat, modifikasi diet dan menjaga asupan cairan. Jika terjadi
komplikasi hiperemesis gravidarum, penatalaksanaan utama adalah pemberian cairan
rehidrasi dan perbaikan elektrolit.
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI & Usaid, 2013. Program Perencanaan Persalinan dan Komplikasi
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dalam rangka mempercepat penurunan
AKI & AKB, Jakarta.
2. Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Hauth J, Gilstrap L, Wenstrom K,
Hypertensive Disorders in Pregnancy, dalam William Obstetrics, edisi ke-24,
New York: McGraw-Hill, 2014
3. Prawirohardjo S, Wiknjosastro H, Saifuddin A, Rachimhadhi T. Ilmu
Kebidanan, edisi ke-4. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 2014: 815-818.
4. Kemenkes RI. 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar
Dan Rujukan.