Anda di halaman 1dari 32

IDENTITAS

Nama : Ny. DH
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 26 Tahun
Suku :
Agama : Islam
Alamat : Bekasi
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Anamnesis

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis di Rumah Sakit Sumber Waras


pada tanggal 5 Oktober 2021, pukul 08.00 WIB.

Keluhan Utama

Mual dan muntah sejak 3 hari SMRS


Riwayat Penyakit Sekarang

 Pasien datang ke IGD dengan keluhan mual dan muntah sejak 3 hari SMRS. Mual
dirasakan terutama setiap pasien makan, kemudian pasien muntah. Muntah 10-
13x/hari berisi sisa makanan dan lama kelamaan hanya cairan lendir putih, volume ±
2/3 gelas aqua, setiap setelah makan, dan terkadang setelah minum. Keluhan juga
disertai rasa tidak nyaman pada ulu hati, nafsu makan pasien menurun, dan penurunan
berat badan (60  59,1). Pasien juga merasa lemas pada seluruh tubuhnya. BAK dan
BAB pasien tidak ada keluhan.
 Keluhan nyeri perut (-), keluar lendir (-), keluar darah (-), mules (-)
 Pasien kontrol kehamilan 1x di bidan dan 1x di RSSW. Tidak terdapat kelainan selama
kontrol. Keluhan hanya sering mual.
 HPHT: 17/07/2021
HPL: 24/04/2022
TP USG (UK7mgg): 28/04/2022
Anamnesis

Riwayat penyakit Riwayat penyakit Riwayat menstruasi


dahulu
Riwayat KB
keluarga

Hipertensi (-) Hipertensi (-) Menarche usia 14 thn Belum pernah KB


Siklus teratur ±28 hari
Penyakit di organ
DM (-) Volume haid ±50 ml
kandungan (-)
(2-3x
DM (-) Penyakit di organ pembalut/hari)
kandungan (-) Lama haid 5 hari
Alergi obat dan
makanan (-) Keluhan selama
menstruasi (-)
Anamnesis
Riwayat Obstetri dan
Ginekologi
Jenis
Tahun Umur Keadaan
No Persalina Penolong JK BB (gram)
Persalinan Kehamilan Sekarang
n
1. Hamil ini
Pemeriksaan Fisik

Tanda Vital
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Tekanan Darah : 113/86 mmHg
• Frekuensi nadi : 98x/menit, reguler, isi cukup
• Frekuensi pernapasan : 20 x/menit
• Suhu tubuh : 36,7C

Antropometri
• BB sebelum hamil : 58 kg
• Berat Badan saat hamil : 59,1 kg
• Kenaikan BB : 1,1 kg
• Tinggi Badan : 158 cm
• IMT : 23,5 (Overweight)
Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN SISTEM
Kepala Normocephal, chloasma gravidarum (-)
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RC (+/+), pupil isokor,
bulat, lagoftalmus (-/-), mata cekung (-/-)
Hidung Bentuk normal, rhinorrhea (-/-), sekret (-/-)
Telinga Nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tekan mastoid
(-/-), nyeri tarik aurikula (-/-), infiltrat (-)
Mulut Bibir kering (+), sianosis (-), faring hiperemis (-), tonsil T1/T1, karies
(-)
Leher Letak trakea di tengah, pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN SISTEM
Thorax - Inspeksi: buah dada simetris, hiperpigmentasi areola -/-,
hiperpigmentasi puting susu -/-, kolostrum -/-, puting susu tajam,
inverted nipple -/-, pergerakan napas simetris.
- Palpasi: stem fremitus kanan dan kiri sama kuat, massa (-)
- Perkusi: sonor diseluruh lapang paru
- Auskultasi: Suara nafas vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-, BJ I & II
reguler, m (-), g (-)

PEMERIKSAAN SISTEM
Abdomen
Inspeksi - Tampak datar, linea nigra (-), striae gravidarum (-), bekas operasi (-)
Auskultasi - Bising usus (+)
Perkusi - Timpani
Palpasi - Supel, nyeri tekan (-)
- TFU: 2 jari di atas simfisis pubis
Pemeriksaan Fisik

PEMERIKSAAN SISTEM
Anus dan Genitalia - Anus tampak normal
- Vulva vagina tenang, perineum utuh dan tidak menonjol, perdarahan
(-)
- Pemeriksaan dalam: tidak dilakukan
Ekstremitas - Superior et inferior, dextra et sinistra tidak tampak deformitas,
telapak tangan dan kaki tidak tampak pucat, akral hangat, edema
tungkai (-/-), CRT <2 detik
Kulit - Chloasma gravidarum (-), linea nigra (-), striae lividae (-), striae
albican (-).
KGB - Tidak teraba membesar
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Hasil Satuan Nilai Normal
Eritrosit 4,8 106/uL 4,00 – 5,20
Hemoglobin 11,9 (L) g/dL 12,0 – 16,0
Hematokrit 35,5 (L) % 36,0 – 46,0
Trombosit 335 103/uL 150 – 440
Leukosit 9,6 103/uL 4,0 – 11,0
Indeks Eritrosit Hasil Satuan Nilai Normal
MCV 74 (L) fL 78,5 – 96,4
MCH 24,8 (L) Pg 26,4 – 33,2
MCHC 33,5 % 31,8 – 35,9
Pemeriksaan Penunjang
Hitung Jenis Hasil Satuan Nilai Normal
Basofil 0 % 0–1
Eosinofil 0 % 0–3
Neutrofil Stab 0 % 0–6
Neutrofil Seg. 70 % 50 – 70
Limfosit 21 % 20 – 40
Monosit 9 % 0 – 20
Lain-lain Hasil Satuan Nilai Normal
GDS 79 mg/dL 70-199
CRP < 6.0 mg/L Cutoff ≤ 6.0
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisa Hasil Satuan Nilai Normal
Warna Kuning
Kejernihan Jernih
Glukosa Negative Negative
Bilirubin Negative Negative
Keton Negative Negative
Berat Jenis 1.010 1.005 – 1.030
Darah Negative Negative
pH 6.0 4.5 – 8.0
Protein Negative Negative
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisa Hasil Satuan Nilai Normal
Urobilinogen 0.2 EU/dL 0.1 - 1.0
Nitrit Negative Negative
Esterase Leukosit Negative Negative
Leukosit 0-3 /LPB 0-6
Eritrosit 0-2 /LPB 0-3
Silinder Negative
Epitel Positive Negative
Kristal Negative Negative
Bakteri Negative Negative
Pemeriksaan Penunjang

USG TAS
Plasenta di corpus anterior
DJJ 158x/menit
CRL ~ UK 11+3 minggu
TP USG: 23/04/2022
Resume

 Telah diperiksa pasien G1P0A0 dengan keluhan mual dan muntah sejak 3 hari
SMRS. Mual saat pasien makan dan minum, 10-13x/hari, ±80-160ml, berisi sisa
makanan hingga lendir putih, darah (-). Rasa tidak nyaman pada ulu hati (+),
nafsu makan menurun, penurunan berat badan (+), dan rasa lemas (+). Pasien
kontrol kehamilan sebanyak 1x di bidan, dan 1x di RSSW dengan keluhan mual.
 HPHT: 17/07/2021
TP USG (UK7mgg): 28/04/2022
 Pada PF, mukosa bibir tampak kering, TFU 2 jari di atas simfisis pubis.
 PP hematologi dan urinalisis dalam batas normal, USG-TAS sesuai usia
kehamilan.
Diagnosis

Diagnosa Kerja

G1P0A0 hamil 12 minggu dengan Emesis Gravidarum

Diagnosa Banding

Hiperemesis Gravidarum
Tatalaksana

Non Medikamentosa Evaluasi


IVFD RL : D5 : Kaen3b
• Observasi KU, TTV, intake dan
2: 2 :1
output
• Anjurkan pasien untuk makan dan
Medikamentosa minum sedikit tapi sering

• Ondansentron 2 x 8 mg • Anjurkan pasien untuk makan dan

• Ranitidine 2 x 50 mg minum yang hangat atau dingin


Prognosis

• Ad vitam: bonam
• Ad functionam: bonam
• Ad sanationam: bonam
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Hiperemesis - Muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur
kehamilan 20 minggu.
Gravidarum
- Mempengaruhi >70% kehamilan.
- Hiperemesis gravidarum berat terjadi <2% kehamilan.
Epidemiolog - Gejala biasanya dimulai sebelum UK 9 minggu.
Sebagian besar kasus teratasi pada UK 20 minggu.
i -
- Sekitar 3% akan terus mengalami muntah hingga trimester
ketiga.
- Sekitar 10% akan terpengaruh sepanjang kehamilan.
- Penyebab masih belum dietahui secara pasti tetapi
Etiologi diperkirakan erat hubungannya dengan endokrin, biokimia
dan psikologis
Sumber:
- Abdulmuthalib. Kelainan Gastrointestinal. Dalam: Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwon
Prawirohardjo. 2016. H.815-818
- Kilpatrick S J and Papile L A. Guideline Perinatal Care. 8th Ed. ACOG. 2017. P.306-8
- Jennings L K and Krywko D M. Hyperemesis Gravidarum. NCBI. 2020
Perubahan Hormon:
- Kadar hCG memuncak selama trimester pertama.
- Estrogen  mual dan muntah pada kehamilan.
- Estradiol meningkat di awal kehamilan, menurun
kemudian.
Perubahan GI Tract:
- Estrogen dan progesteron meningkat  Sfingter
esofagus bagian bawah berelaksasi selama kehamilan
 GERD pada kehamilan

Genetik:
- Risiko meningkat pada wanita dengan anggota
keluarga yang mengalami hiperemesis gravidarum.
- Gen GDF15 dan IGFBP7 berkaitkan dengan
hiperemesis gravidarum.
Sumber:
- Jennings L K and Krywko D M. Hyperemesis Gravidarum. NCBI. 2020
Klasifikasi
Tingkat I Tingkat II Tingkat III (Sangat Jarang)
- Muntah terus-menerus, - Gejala lebih berat, - Gangguan kesadaran
timbul intoleransi segala yang dimakan dan (delirium/koma),
terhadap makanan dan diminum dimuntahkan, muntah berkurang atau
minuman, BB turun, haus hebat, subfebril. berhenti, tetapi dapat
nyeri epigastrium, - Nadi cepat dan lebih terjadi ikterus, sianosis,
muntah pertama keluar dari 100-140 bpm, nistagmus, gangguan
makanan, lendir dan tekanan darah sistolik jantung, bilirubin dan
sedikit cairan empedu, <80 mmHg. proteinuria dalam urin.
dan terakhir keluar - Apatis, kulit pucat, lidah
darah. kotor, kadang ikterus,
- Nadi meningkat sampai aseton, bilirubin dalan
100 bpm dan tekanan urin dan BB cepat turun.
darah sistolik menurun.
- Mata cekung dan lidah
kering, turgor kulit
kurang, dan urin sedikit
Sumber: tetapi masih normal.
- Abdulmuthalib. Kelainan Gastrointestinal. Dalam: Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwon Prawirohardjo. 2016.
Sumber:
- The Management
of Nausea and
Vomiting of
Pregnancy and
Hyperemesis
Gravidarum.
RCOG. 2016.
Sumber:
- The Management of
Nausea andVomiting of
Pregnancy and
Hyperemesis
Gravidarum. RCOG.
2016.
Diagnosis
 Amenore yang disertai muntah hebat, pekerjaan sehari-hari terganggu.
 Fungsi vital: nadi meningkat 100 bpm, tekanan darah menurun keadaan
berat, subfebris dan gangguan kesadaran (apatis-koma)
 Fisik: dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun, (apatis-
koma). uterus besar sesuai besarnya kehamilan, konsistensi lunak, pada
inspekulo serviks berwarna biru (livide).
 USG: mengetahui kondisi kesehatan kehamilan juga untuk mengetahui
kemungkinan adanya kehamilan kembar ataupun kehamilan molahidatidosa.
 Lab: kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, benda keton, dan
proteinuria.
 Pada keluhan hiperemesis yang berat dan berulang perlu dipikirkan untuk
Sumber:
konsultasi psikologi.
- Abdulmuthalib. Kelainan Gastrointestinal. Dalam: Prawirohardjo
S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwon
Prawirohardjo. 2016. H.815-818
Tatalaksana
 Keluhan hiperemesis berat   Vitamin B12 200 ug/hari/infus,
dianjurkan untuk dirawat di RS. vitamin C 200 mg/hari/infus.
 Stop makanan per oral 24 - 48 jam.  Fenobarbital 30 mg I.M. 2 - 3x/hari
 Infus glukosa 10 % atau 5 % : RL = 2 : atau klorpromazin 25 - 50 mg I.M.
1, 40 tetes per menit. atau kalau diperlukan diazepam 5
mg 2 – 3x/hari I.M.
 Obat:
 Antiemetik: prometazin (avopreg) 2
 Vitamin B1, B2, dan B6, masing- - 3 x 25 mg/hari PO atau
masing 50 - 100 mg/hari/infus. proklorperazin (stemetil) 3x3
mg/hari PO atau mediamer B6 3 x
1/hari PO.
Sumber:
 Antasida: asidrin 3 x 1 tab/hari PO
atau
- Abdulmuthalib. Kelainan Gastrointestinal. Dalam: Prawirohardjo S. Ilmu milanta
Kebidanan. 3 xPT1Bina
Jakarta: tablet
PustakaPO atau
Sarwon
Prawirohardjo. 2016. H.815-818
magnam 3 x 1 tab/hari PO.
Tatalaksana
Rehidrasi dan suplemen vitamin: Antiemesis:
 Pilihan cairan  normal salin (NaCl 0,9 %). • Dopamin antagonis: metoklopramid,
domperidon.
 Cairan dekstrose  tidak boleh diberikan
karena tidak mengandung sodium yang • Fenotiazin: klorpromazin, proklorperazin.
cukup untuk mengoreksi hiponatremia. • Antikolinergik: disiklomin atau
 Suplemen potasium  boleh diberikan • Antihistamin H1-reseptor antagonis:
secara intravena sebagai tambahan. prometazin, siklizin.
 Suplemen tiamin  diberikan secara oral • Bila masih tetap tidak memberikan respons
50 atau 150 mg atau 100 mg dilarutkan ke  kombinasi kortikosteroid dengan
dalam 100 cc NaCl. reseptor antagonis 5-Hidrokstriptamin / 5-
HT3 (ondansetron, sisaprid).
Sumber:
- Abdulmuthalib. Kelainan Gastrointestinal. Dalam: Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwon
Prawirohardjo. 2016. H.815-818
Diet sebaiknya meminta advis ahli gizi.
Diet Hiperemis I Diet Hiperemis II Diet Hiperemis III
- Diberikan pada - Diberikan bila rasa mual - Diberikan kepada
hiperemesis tingkat III. dan muntah berkurang. penderita dengan
- Makanan hanya berupa - Secara berangsur-angsur hiperemesis ringan.
roti kering dan buah- mulai diberikan bahan - Menurut kesanggupan
buahan. Cairan tidak makanan yang bernilai penderita minuman boleh
diberikan bersama gizi tinggi. diberikan bersama
makanan tetapi 1 - 2 jam - Minuman tidak diberikan makanan.
sesudahnya. bersama makanan.
Sumber:
- Abdulmuthalib. Kelainan Gastrointestinal. Dalam: Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwon
Prawirohardjo. 2016. H.815-818
Tatalaksana
 Terapi lini pertama: vitamin B6 dengan atau tanpa doxylamine.
 Non-farmakologis: untuk kasus ringan termasuk peningkatan konsumsi protein dan
minum kapsul bubuk jahe setiap hari.
 Muntah sekunder karena morning sickness, hiperemesis gravidarum, atau
gangguan refluks lambung selama akhir kehamilan: penggunaan antasida atau
berkumur dengan larutan baking soda (yaitu, 1 sendok teh soda kue yang dilarutkan
dalam 1 gelas air) dapat membantu menetralkan asam yang terkait.
 Perawatan yang efektif dan aman untuk kasus yang lebih serius: antihistamin H1-
receptor blocker, fenotiazin, dan benzamida.
Hiperemesis gravidarum berat: mungkin memerlukan terapi yang lebih intensif,

termasuk rawat inap, obat tambahan, hidrasi intravena dan nutrisi, jika refrakter 
nutrisi parenteral total.
Sumber:
- Kilpatrick S J and Papile L A. Guideline Perinatal Care. 8th Ed. ACOG. 2017. P.306-8
Pemulangan pasien dan
Follow Up
 Pada saat pemulangan  disarankan untuk
melanjutkan antiemetik dan edukasi
mengenai bagaimana mengakses
perawatan lebih lanjut jika gejala HG
kambuh (misalnya muntah terus-menerus,
dehidrasi atau ketonuria).
Wanita dengan NVP atau HG parah yang

memiliki gejala lanjutan hingga akhir
kedua atau ketiga trimester  USG serial
untuk memantau pertumbuhan janin.
Sumber:
- The Management of Nausea andVomiting of Pregnancy and
Hyperemesis Gravidarum. RCOG. 2016.
Risiko pada Maternal dan Fetal
- Defisiensi tiamin (B1)  diplopia, palsi nervus ke-6,
nistagmus, ataksia, dan kejang  tidak segera ditangani 
psikosis Korsakoff (amnesia, menurunnya kemampuan untuk
Maternal beraktivitas), ataupun kematian.
- Oleh karena itu, hiperemesis tingkat IlI perlu
dipertimbangkan terminasi kehamilan.

Penurunan BB yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan


Fetal pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).

Sumber:
- Abdulmuthalib. Kelainan Gastrointestinal. Dalam: Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwon Prawirohardjo. 2016.
Daftar Pustaka
1. Abdulmuthalib. Kelainan Gastrointestinal. Dalam: Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwon Prawirohardjo. 2016. H.815-818
2. Kilpatrick S J and Papile L A. Guideline Perinatal Care. 8th Ed. ACOG. 2017. P.306-8
3. Jennings L K and Krywko D M. Hyperemesis Gravidarum. NCBI. 2020. Available in:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532917/
4. The Management of Nausea and Vomiting of Pregnancy and Hyperemesis Gravidarum.
RCOG. 2016.

Anda mungkin juga menyukai