Anda di halaman 1dari 19

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
INTRAUTERINE GROWTH RESTRICTION (IUGR)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat


Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta

Diajukan Kepada:
dr. Winarni Risanto, Sp.OG

Disusun oleh:
Rahmi Sofya
20164011149

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
1
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
BAB I
LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS
Nama : Ny.FZ
Tanggal Lahir : 29 Mei 2000
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan SPG
Alamat : Ngaglik, Sleman

B. ANAMNESIS
Tanggal Masuk Kanna : 22 Mei 2017 pukul 22.45 WIB
a. Keluhan Utama
Kenceng-kenceng
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasa hamil 9 bulan datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
kenceng-kenceng dari tadi sore. Pasien tidak mengeluhkan adanya perdarahan maupun
keluar cairan dari jalan lahir. Pasien datang pukul 7.30 dan dilakukan pemeriksaan
dalam didapatkan 1 cm, kepala sudah masuk panggul dan DJJ 164x/menit. Dilakukan
observasi selama 3 jam di IGD. Lalu pasien masuk fase aktif dan dipindahkan ke Kanna.
Pasien tidak mengeluh demam, pusing, mual, muntah, dan pandangan kabur.
Pasien terkadang susah BAB dan BAK lebih sering dari sebelum hamil. Selama hamil
pasien jarang mengalami keputihan dan tidak pernah demam. Pasien mengaku selama
hamil susah untuk makan. Walaupun mual muntah hanya dirasakan saat trisemester
pertama. Pekerjaan pasien juga tidak begitu berat dirasakan.
ANC dilakukan tidak teratur, pernah dilakukan di bidan dan jarang. Pasien tidak
rutin mengkonsumsi vitamin selama kehamilan. Pasien tidak pernah melakukan
pemeriksaan USG kehamilan. Pasien mengaku sudah menikah resmi selama satu tahun.

2
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
c. Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi
Umur Menarke : 12 tahun
Siklus : 30 hari, teratur
Lama : 5-6 hari, sedikit
Nyeri Saat Menstruasi : kadang kadang
HPHT : 20 Agustus 2016 (Pasien ragu-ragu)
HPL : 27 Mei 2017
UK : 39 minggu

Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu


Gravida 4, Paritas 1, Abortus 2
No. Tahun Tempat Partus UK Jenis Penolong Penyulit JK/BB Keadaan
Partus Persalinan Anak
Sekarang
1 2017 Hamil sekarang
Riwayat Kehamilan Sekarang
Hamil trimester pertama: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)
Riwayat Ginekologi
Infertilitas, polip serviks, infeksi virus, dan kanker kandungan disangkal.
Riwayat Kontrasepsi
No. Metode Lama Pemakaian Mulai Berhenti Komplikasi
1 Tidak pernah
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi, asma, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan TBC disangkal.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, stroke, kanker, penyakit hati, penyakit jantung,
epilepsi, dan TBC pada anggota keluarga disangkal.
f. Riwayat Personal Sosial
Status pernikahan 1 kali, tanggal 29 Juli 2016.
3
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
Hubungan dengan keluarga, kerabat dan tetangga baik.

1. OBYEKTIF
Pemeriksaan fisik pada tanggal 22 Mei 2017 pukul 22.45 WIB
KU : Compos mentis, baik
Skala Nyeri : 4
Vital Sign : Tekanan Darah : 120/70 mmHg TB : 150 cm
Nadi : 80 x/menit BB : 54,5 kg
Pernapasan : 20 x/menit LLA : 24 cm
Suhu : 36,3C, aksila BB sebelum : 47
BMI sebelum = 20,8 kg/m2 (normal)
Berat Badan Ideal Hamil = Berat Badan Ibu + (Usia Hehamilanx0,35)
= 60,65 kg (kurang)
Kepala : Conjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
Thorax : Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis kanan-kiri
Palpasi : fokal fremitus taktil kanan = kiri
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : S1-S2 reguler, suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen (Status Obstetrik):
- Inspeksi : stria gravidarum (+)
- Palpasi : Janin tunggal, letak memanjang
Leopold I : Teraba bagian lunak (bokong)
Leopold II : Bagian kanan teraba punggung
Leopold III: Teraba bagian keras (kepala)
Leopold IV: Kepala sudah masuk panggul (divergen)
TFU 32 cm, his (1x /10 menit ) TBJ 3.255 gram
Rumus TBJ = (24 - 11) x 155
= (24 - 11) x 155 = 2.015 gram
HIS 3x/10 menit, sedang, teratur

4
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
- Auskultasi : DJJ (+) 145 x/menit
- Pemeriksaan dalam : V/U tenang, dinding vagina licin, serviks tebal, presentasi kepala, 5
cm, posisi kelapa Hodge II, selaput ketuban (+), air ketuban (-), lendir darah (+)
- Ekstremitas : Edem tungkai (-), varises (-)

2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Rutin pada tanggal 22 Mei 2017 jam 22.05 WIB
HEMATOLOGI
Leukosit 12,9 4-10,6 10^3/uL Automatic Analyzer
Eritrosit 4,36 3,90-5,50 10^6/uL Automatic Analyzer
Hemoglobin 12,0 L 12,0-16,0 g/dL Automatic Analyzer
Hematokrit 37,4 L 37,0-47,0 % Automatic Analyzer
MCV 85,9 81-99 Fl Automatic Analyzer
MCH 27,5 27-31 Pg Automatic Analyzer
MCHC 32,0 L 33-37 g/dL Automatic Analyzer
Trombosit 246 150-450 10^3/uL Automatic Analyzer
RDW-CV 12,8 11-16 % Automatic Analyzer
Differential Telling
Neutrofil% 81,7 50-70 % Automatic Analyzer
Limfosit% 12,3 20-40 % Automatic Analyzer
Monosit% 4,0 3-12 % Automatic Analyzer
Eosinofil% 1,7 0,5-5 % Automatic Analyzer
Basofil% 0,3 0-1 % Automatic Analyzer
Masa Perdarahan 230 <6 Menit Manual
Masa 730 <12 Menit Manual
Penjendalan
IMUNO-SEROLOGI
HBsAg (Rapid) Negatif Negatif

5
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS

CST pada tanggal 22 Mei 2017 jam 22.52 WIB

CST Kategori I
- frekuensi dasar 145-150 dpm
- variabilitas moderate
- akselerasi ada saat bayi bergerak
- tidak dijumpai deselerasi saat kontraksi
- terdapat kontraksi

C. DIAGNOSIS
Primigravida, Hamil Aterm, Kala I Fase Aktif

D. TERAPI
- Observasi KU, VS, HIS, dan DJJ
- Evaluasi 4 jam

E. FOLLOW UP

6
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
22 Mei 2017 pukul 23.20 WIB
S : kenceng-kenceng, ingin mengejan
O : KU : CM, baik
TD : 120/70 mmHg
N : 84 x/menit
R : 20 x/menit
T : 36,2C, aksila
DJJ : 145 x/menit
His : 4 x / 10 menit, kuat, selama 30-40 detik
Pemeriksaan dalam : V/U tenang, dinding vagina licin, serviks tebal, presentasi
kepala, lengkap, posisi kelapa Hodge III, selaput ketuban ada dan masih utuh, air
ketuban (-), lendir darah (+)

A : Kala II awal
P : - Pimpin persalinan
- Lakukan amniotomi
- siapkan resusitasi bayi

Laporan Lahiran 22 Mei 2017 pukul 23.30 WIB


Bayi lahir secara spontan pukul 23.30 berjenis kelamin perempuan dengan berat 2075 gr dan
panjang badan 44 cm, Apgar 7/8/9. perdarahan kala III dan IV kurang lebih 200cc dengan placenta
lahir lengkap.

22 Mei 2017 pukul 07.30 WIB


S : (-)
O : tampak tali pusat pada jalan lahir
KU : CM, cukup
TD : 110/70 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit

7
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
T : 36,5C, aksila
A : Kala III
P : - Memotong tali pusat
- Peregangan tali pusar terkendali
- Placenta lahir spontan dan lengkap pukul 23.30 WIB
- Massage fundus uteri
- Injeksi Oksitosin 10 iu IM
- Injeksi metilergometri 0,2 mcg IM

22 Mei 2017 pukul .00 WIB


S : Pasien mengeluh nyeri jahitan jalan lahir
O : KU : CM, cukup
TD : 120/70 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
T : 36,5C, aksila
Tampak luka laserasi pada jalan lahir
Kontraksi uterus keras, TFU 2 jari di atas pusat, perdarahan per vagina normal
A : Kala IV
P : Monitor KU, VS, TFU, kontraksi uterus, dan perdarahan per vagina tiap 15 menit
pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit pada satu jam kedua

23 Mei 2017 pukul 06.00 WIB


S : tidak ada keluhan
O : KU : CM, baik
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
T : 36C, aksila
BAB dan BAK baik

8
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
Makan minum baik
Kontraksi uterus baik
Perdarahan 3-4 pembalut/hari
ASI keluar lancar
Abdomen : Supel, NT (-), TFU 4 jari dibawah pusar
A : post pastum spontan , IUGR, P1A0, H1
P : - promavit 1x1
- vitamin A 200.000 ui 1x1
- Cefadroxil 2x500mg
- Asam mefenamat 3x500mg

24 Mei 2017 pukul 06.00 WIB


S : tidak ada keluhan
O : KU : CM, baik
TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
T : 36C, aksila
BAB dan BAK baik, Makan minum baik
Kontraksi uterus baik
Perdarahan 3-4 pembalut/hari
ASI keluar lancar
Abdomen : Supel, NT (-), TFU 5 jari dibawah pusar
Bayi belum boleh pulang
A : post pastum spontan , IUGR, P1A0, H2
P : - promavit 1x1
- vitamin A 200.000 ui 1x1
- Cefadroxil 2x500mg
- Asam mefenamat 3x500mg
- Boleh pulang

9
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
INTRAUTERINE GROWTH RESTRICTION (IUGR)

Intrauterine Growth Restriction (IUGR) adalah komplikasi obstetri yang ditemukan 10% dari
janin yang lahir pada populasi umum. IUGR sendiri adalah bayi yang lahir dengan berat badan <
persentil 10% menurut usia kehamilannya akibat terjadi hambatan pertumbuhan janin dalam rahim
sehingga gangguan kesejahteraan janin..
Bayi yang terlahir kecil tidak secara otomatis lahir dengan IUGR. Bayi yang terlahir kecil dapat
terjadi pada tiga kondisi berikut ini:
1. Bayi kecil normal (normal small fetuses): bayi dengan berat badan kecil tetapi tidak terdapat
abnormalitas struktural pada bagian tubuhnya, termasuk arteri umbilikalis dan cairan amnion.
Bayi kecil normal umumnya tidak mempunyai faktor risiko dan tidak membutuhkan perawatan
khusus setelah lahir.
2. Bayi kecil abnormal (abnormal small fetuses): bayi dengan berat badan kecil dan mempunyai
abnormalitas kromosom atau kelainan bawaan. Sebagian besar kasus tidak dapat bertahan
sampai pada kelahiran, dan tidak dapat dilakukan intervensi khusus pada saat antenatal.
3. Bayi kecil dengan hambatan pertumbuhan (growth restricted fetuses): bayi yang terlahir
kecil dan mempunyai kelainan fungsional pada plasenta. Intervensi antenatal, terminasi, dan
postnatal yang adekuat dapat memperbaiki prognosis bayi ke depannya.

Faktor yang dapat mempengaruhi ukuran bayi pada saat lahir adalah sebagai berikut:
- Jenis kelamin. Umumnya bayi laki-laki mempunyai berat badan lahir 150 gram lebih besar
daripada bayi perempuan.
- Paritas. Bayi yang dilahirkan pertama kali dari seorang ibu cenderung mempunyai berat badan
lahir yang lebih kecil.
- Faktor ras dan etnis.
- Tempat tinggal secara geografis.
- Ukuran ibu.
- Banyaknya janin yang dikandung dalam satu periode kehamilan.

10
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS

11
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS

Antara IUGR dan SGA banyak terjadi salah pengertian karena definisi keduanya hampir
mirip. Tetapi pada SGA tidak terjadi gangguan pertumbuhan, bayi hanya mempunyai ukuran tubuh
yang kecil. Sedangkan pada IUGR terjadi suatu proses patologis sehingga berat badan janin
tersebut kecil untuk masa kehamilannya.Berdasarkan gejala klinis dan ultrasonography janin kecil
dibedakan atas:

1. Janin kecil tapi sehat. Berat lahir di bawah presentil ke-10 untuk masa
kehamilannya. Mempunyai ponderal index dan jaringan lemak yang normal.

Ponderal index = BB(gram) x 100


PB(cm)
Normal = 2,0-2,5
Jika hasil normal, maka bayi dapat lahir sehat dan normal atau IUGR simetris
Jika hasil dibawah normal, maka bayi IUGR asimetri

12
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
1. Janin dengan gangguan pertumbuhan karena proses patologis, inilah yang disebut true fetal
growth restriction. Berdasarkan ukuran kepala, perut, dan panjang lengan dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
1. IUGR simetris, yaitu berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala berada di
bawah persentil 10%. IUGR jenis ini merupakan 20-30% dari kasus IUGR
secara keseluruhan. Gangguan pertumbuhan intrauterin yang terjadi pada IUGR
simetris berlangsung pada usia kehamilan yang lebih awal. Gangguan terjadi
pada fase Hiperplasia, di mana total jumlah sel kurang, ini biasanya disebabkan
oleh gangguan kromosom atau infeksi kongenital misalnya TORCH. Proses
patologis berada di organ dalam sampai kepala.
2. IUGR asimetris, yaitu berat badan di bawah persentil 10%, akan tetapi panjang
badan dan lingkar kepala tetap dipertahankan di atas persentil 10%. IUGR jenis
ini merupakan 70-80% dari kasus IUGR secara keseluruhan. Gangguan
pertumbuhan intrauterin pada IUGR asimetris terjadi pada usia kehamilan yang
lebih lanjut. Gangguan terjadi pada fase Hipertrofi, di mana jumlah total sel
normal tetapi ukurannya lebih kecil. Biasanya gangguan ini disebabkan oleh
faktor maternal atau faktor plasenta.
SIMETRIS ASIMETRIS
Semua bagian tubuh kecil Kepala lebih besar dari perut
Ponderal index normal Menurun
Perbandingan kepala, perut dan Meningkat
panjang tangan normal
Etiologi: faktor genetik dan infeksi Insufisiensi plasenta kronik
Jumlah sel-lebih kecil Normal
Ukuran sel normal Kecil
Bayi dengan komplikasi prognosisnya Biasanya tanpa komplikasi baik
buruk prognosisnya

13
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
Gangguan pertumbuhan yang menyebabkan bayi lahir dengan IUGR dapat terjadi pada 3 fase
pertumbuhan intrauterin.
1. Fase 1 (usia kehamilan 4-20 minggu).
Pada fase ini, terjadi pertambahan/pembelahan sel yang sangat cepat dan massif, atau dapat
dikenal dengan fase hiperplasia. Jika janin mengalami gangguan pertumbuhan pada fase ini,
kemungkinan besar ia akan lahir dengan SGA simetris.
2. Fase 2 (usia kehamilan 20-28 minggu).
Pada fase ini, pertambahan/pembelahan sel tidak terlalu cepat, akan tetapi sel-sel yang telah
ada semakin bertambah ukurannya. Jika janin mengalami gangguan pertumbuhan pada fase
ini, kemungkinan ia akan mengalami SGA tipe mixedasimetris.
3. Fase 3 (usia kehamilan 28-40 minggu).
Pada fase ini, terjadi pertambahan ukuran sel yang sangat cepat (hipertrofi), serta terjadi
akumulasi lemak, otot, dan jaringan ikat yang sangat cepat. Jika janin mengalami gangguan
pertumbuhan pada fase ini, kemungkinan ia akan mengalami SGA asimetris. Komplikasi
perinatal yang dmuncul pada bayi SGA lebih besar daripada bayi non-SGA, di antaranya
kematian janin, prematuritas, kematian neonatal, fetal compromise pada saat persalinan,
morbiditas neonatal, dsb.

Kondisi yang dapat menyebabkan IUGR simetris antara lain:


1. Genetik: defek gen tunggal atau kromosomal, delesi kromosom, inborn error of
metabolism.
2. Anomali kongenital
3. Infeksi intrauterine
4. Penyalahgunaan zat-zat berbahaya, merokok, radiasi
Kondisi yang dapat menyebabkan IUGR asimetris antara lain:
1. Insufisiensi utero-plasental: abruptio plasenta, plasenta filamentosa atau plasenta
sirkumvalata
2. Penyakit yang diderita oleh ibu: hemoglobinopati, penyalahgunaan zat-zat terlarang,
merokok
3. Faktor lain: kehamilan ganda, letak geografis tempat tinggal.

14
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya hambatan pertumbuhan janin antara lain:
1. Penyebab maternal: hipertensi kronik, pregnancy induced hypertension, penyakit jantung
sianotik, diabetes melitus, hemoglobinopati, penyakit autoimun, malnutrisi energy-protein
(MEP), penggunaan obat-obatan terlarang, malformasi uterus, thrombophilia, kehamilan pada
remaja, status sosial-ekonomi yang rendah, grandemultipara
2. Penyebab janin: faktor genetic, malformasi congenital, abnormalitas kromosom, penyakit
kardiovaskular, infeksi congenital, inborn error of metabolism
3. Penyebab plasenta: insufisiensi plasenta (pada kehamilan posterm), abnormalitas insersi
plasenta, hemangioma, infark plasenta, abnormalitas plasenta, abrupsio plasenta kronik,
plasenta previa, kelainan tali pusat (lilitan)

PATOFISIOLOGI
Invasi sel trophoblas ke dalam endometrium tempat arteri spiralis terbentuk merupakan
faktor yang berperan penting dalam berkurangnya tahanan aliran darah ke plasenta. Invasi
abnormal akan menyebabkan peningkatan tahanan dan kemudian aliran darah ke plasenta
berkurang.
Dalam keadaan normal, sebanyak 30% darah janin di vena umbilicus dialirkan ke
foramen ovale melalui ductus venosus dan sebanyak 70% dialirkan ke hepar. Volume darah di
vena umbilicus yang berkurang pada insufisiensi uteroplasental akan mengakibatkan aliran
darah di ductus venosus dialihkan ke jantung. Simpanan glikogen di hepar dan aksis
pertumbuhan IgF-insulin-glukosa terganggu karena perubahan aliran darah tersebut. Hal ini
menyebabkan penurunan ukuran hepar secara progresif. Oleh karena itu berkurangnya diameter
abdominal sirkumferens merupakan tanda pertama yang dapat dideteksi sebelum terjadi
penurunan taksiran berat janin dibawah 10 persentil.
Dari penyebab maternal atau plasenta, terdapat penurunan dalam pasokan nutrisi dari
plasenta (termasuk oksigen) yang menyebabkan kurangnya simpanan lemak dan glikogen
dalam tubuh janin. Hal ini akan menyebabkan hipoglikemia neonatal, kemudian hipoksemia
kronis akan merangsang produksi eritropotein yang berlanjut menjadi polisitemia.

15
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
DIAGNOSIS
Untuk mendiagnosis hambatan pertumbuhan janin, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan pada periode antenatal:
1. Mengkaji riwayat obstetri dan riwayat penyakit ibu, misalnya hipertensi pada
kehamilan, atau pre-eklampsia.
2. Pemeriksaan fisik: pemeriksaan tinggi fundus uteri
3. Pemeriksaan ultrasonografi (USG), khususnya mengukur diameter biparietal (BPD),
lingkar perut (AC), dan panjang tulang paha (FL)
a. Mengukur rasio BPD/AC: untuk mendeteksi adanya IUGR asimetris
b. Mengukur rasio FL/AC: untuk memprediksi adanya IUGR.
4. Mengukur volume cairan amnion. Adanya oligohidramnion menandakan berkurangnya
aliran darah ke ginjal janin dan berkurangnya urin yang diproduksi oleh janin.
5. Mengukur aliran darah dengan menggunakan USG Doppler, untuk mengetahui
efektivitas aliran darah dari ibu ke janin melalui plasenta.
6. Mengukur parameter biokimia: mengukur kadar HPL (Human Placental Lactogen),
mengukur kadar estriol.

TATALAKSANA
Tatalaksana IUGR bertujuan untuk melahirkan bayi IUGR sematang mungkin pada
kondisi terbaik. Tata laksana yang dapat dilakukan pada masa antenatal antara lain:
1. Penilaian kelainan kromosom, saat ini bisa dilakukan dengan non-invasive prenatal test
(NIPT) untuk menilai ada atau tidaknya kelainan kromosom pada janin yang dapat
menyebabkan pertumbuhan janin terhambat.
2. Surveillance bayi kecil, dengan cara:
a) Pemeriksaan doppler arteri umbilikalis untuk menilai adanya
peningkatan indeks resistensi pada arteri umbilikalis.
b) Menilai indeks cairan amnion
c) Pemeriksaan profil biofisik janin, menggabungkan beberapa
pengukuran termasuk gerak napas janin.

16
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
d) Pemeriksaan kardiotokorgafi (CTG). Pengakhiran kehamilan yang tepat
untuk IUGR adalah dengan mempertimbangkan metode persalinan dan
risiko persalinan yang akan ditemui.
Dokter spesialis kebidanan diharapkan berkolaborasi dengan dokter spesialis anak pada
saat akan melakukan pengakhiran kehamilan, dan juga memberikan informed consent kepada
ibu dan keluarganya mengenai keadaan janin pada saat akan dilakukan pengakhiran kehamilan.
Sementara itu, intervensi antepartum alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan
penghentian merokok, pemberian aspirin (masih dalam kontroversi), pemberian steroid (untuk
usia kehamilan < 36 minggu). Pada saat pengakhiran kehamilan (intrapartum), diharapkan
adanya kolaborasi yang baik antara dokter spesialis kebidanan dengan tim neonatal, termasuk
tersedianya tenaga resusitasi neonatus yang terlatih, serta pemantauan ketat selama periode
intrapartum.

Komplikasi jangka pendek IUGR


- Hipoglikemia (turunnya simpanan lemak dan glikogen)
- Polisitemia (hipoksemia kronis)
- Hipokalsemia (kadar glucagon tinggi)
- Hipertensi pulmoner (hipoksemia kronis)
- Hipotermia (rendahnya jumlah lemah subkutan)

Komplikasi jangka panjang IUGR


- Keterlambatan pertumbuhan (short stature)
- Pubertas premature pada wanita
- Kurangnya massa lemak saat lahir, namun penambahan lemak terjadi dengan cepat kemudian
- Meningkatnya resiko penyakit stroke, diabetes tipe 2, gagal jantung, obesitas dan hipertensi saat
dewasa

17
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS

BAB III
PEMBAHASAN

Pertumbuhan janin terhambat atau Intrauterine Growth Restriction (IUGR) merupakan masalah
yang menantang baik untuk dokter spesialis kebidanan maupun dokter spesialis anak. IUGR adalah
masalah kedua terbesar untuk mortalitas dan morbiditas perinatal, dengan insidens sekitar 10%. Janin
yang mengalami IUGR seringkali lahir dengan berat badan yang lebih kecil menurut usia
kehamilannya (SGA), walaupun dapat pula lahir dengan berat badan yang sesuai dengan masa
kehamilan (AGA).

Dari anamnesis pasien sudah mengatakan susah makan dan jarang melakukan ANC. Pasien
juga jarang mengkonsumsi vitamin untuk janinnya. Pasien juga masih remaja, yang diketahui
kehamilan saat remaja merupakan salah satu penyebab IUGR ini. Dari pemeriksaan fisik, ditemukan
panjang TFU yang tidak sesusai dengan usia kehamilan.

Bayi dilahirkan secara spontan dengan berat 2075gram saja. Keadaan bayi saat lahir cukup baik
dengan APGAR 7/8/9. Tidak ditemukan kelainan anatomi. Seharusnya IUGR bisa ditangani bila
diketahui cepat. Tapi karena pasien jarang melakukan ANC IUGR ini tidak terdeteksi secara dini.
Asupan bayi setelah lahir harus diperhatikan agar tidak terjadi komplikasi lanjutnya.

18
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2017
PRESENTASI KASUS
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, FG et.al. 2014. Williams Obstetrics 24th ed. Prentice. Hall International Inc, Appleton
and Lange Connecticut.
Dias, Tiran. 2012. Fetal growth restriction pathophysiology, diagnosis and management of
uteroplacental insufficiency before 34 weeks. Sri Lanka Journal of Obstetrics and
Gynaecology; 34: 128-130
Government Of Western Australia. 2016. Intrauterine Growth Restriction Clinical. Guidelines
Obstetric And Midwifery.
Fayyaz, Jabeen. 2005. Ponderal Index. JTPA. Karachi
Lausman, Andea., et al. 2013 Intrauterine Growth Restriction: Screening, Diagnosis, And
Management. SOGC Clinical Practice Guideline: No. 295.

Yogyakarta, Mei 2017


Dokter Pembimbing

dr. Winarni Risanto, Sp.OG

19

Anda mungkin juga menyukai