Jenis tilikan:
Derajat 1: Penyangkalan total dirinya sakit.
Derajat 2: Sedikit sadar dirinya sakit dan perlu
pertolongan, tetapi sekaligus menyangkalnya.
Derajat 3: Sadar dirinya sakit, tetapi menyalahkan
faktor organik, orang lain, atau faktor luar.
Derajat 4: Sadar dirinya sakit akibat sesuatu yang
tak diketahui dalam dirinya.
Derajat 5: Tilikan intelektual menyadari bahwa
dirinya sakit dan gejala atau ketidakmampuan
penyesuaiannya adalah akibat gangguan atau
perasaan irasional pasien sendiri, tetapi tanpa
menerapkan hal itu untuk masa akan datang.
Derajat 6: Tilikan emosional kesadaran
emosional tentang motivasi dan perasaannya
tentang dirinya sendiri dan orang lain yang
bermakna dalam kehidupannya, dan hal itu
secara mendasar merubah perilakunya.
IX. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Merupakan kesan pemeriksa tentang dapat
dipercayanya pernyataan pasien dan
kemampuannya untuk melaporkan keadaannya
secara tepat.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan neurologik
Tambahan wawancara psikiatrik
Alloanamnesis dengan anggota keluarga, teman,
tetangga
Test psikologik, neurologik, laboratorium
sesuai indikasi.
LAPORAN PSIKIATRIK
Disusun setelah mendapat:
-Riwayat psikiatrik
-Pemeriksaan status mental yang
komprehensif, yang dilanjutkan dengan
pemeriksaan diagnostik lebih lanjut
KESIMPULAN HASIL PENEMUAN
Merupakan ringkasan dari :
Riwayat penyakit
Gejala-gejala mental
Penyakit medik dan hasil laboratorium yang
ditemukan
Hasil tes psikologis dan neurologis sesuai
indikasi
DIAGNOSIS
Evaluasi multiaksial:
Aksis I : - Gangguan jiwa
- Kondisi lain yang mungkin
menjadi pusat perhatian klinis
Aksis II: - Gangguan / ciri kepribadian
- Retardasi mental
Aksis III: Kondisi fisik / penyakit medik
umum
Aksis IV: Problem psikososial / lingkungan
Aksis V : GAF (Global Assessment of
Functioning) Current, Highest
Level Past Year
Aksis I
Adalah untuk:
1. Semua gangguan jiwa yang terdapat dalam PPDGJ
III : (F0 s/d F9)
kecuali : Gangguan Kepribadian (F6)
dan Retardasi Mental (F7)
2. Kondisi lain yang mungkin menjadi pusat
perhatian
AKSIS II
1. Gangguan Kepribadian (F60.0 - F60.9)
2. Ciri kepribadian (tanpa kode), yaitu ciri
kepribadian yang maladaptif, tapi tidak
memenuhi kriteria gangguan kepribadian
3. Retardasi Mental (F7)
AKSIS III
Kondisi medik umum sekarang (yang tercakup
dalam ICD 10), yang secara potensial bermakna
untuk pengertian atau penatalaksanaan pasien.
Kondisi medik itu dapat:
Saling mempengaruhi secara timbal balik dengan
gangguan jiwa
Menjadi sumber stresor bagi gangguan jiwa
Bermakna dalam terapi secara keseluruhan pasien
AKSIS IV
Problem psikososial dan lingkungan
Yaitu semua problem psikososial dan lingkungan
yang dapat mempengaruhi diagnosis, terapi, dan
prognosis dari gangguan jiwa (Aksis I dan II).
Yang termasuk sebagai problem adalah :
Yang bermakna
Timbulnya di dalam waktu 1 tahun terakhir,
Atau dapat lebih dari 1 tahun terakhir bila hal itu
dinilai sangat bermakna (mis. trauma berat akibat
kerusuhan, atau yang sampai sekarang masih
terus-menerus menjadi sumber stresor, walaupun
sudah lebih dari 1 tahun).
Jenis stresor:
Problem dengan keluarga
Problem dengan lingkungan
Problem pendidikan
Problem pekerjaan
Problem perumahan
Problem ekonomi
Problem jaminan / dukungan kesehatan
Problem hukum
Problem psikososial / lingkungan lainnya
AKSIS V: GLOBAL ASSESSMENT OF FUNCTIONING