Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI NOVEMBER 2020


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

KETUBAN PECAH DINI

Bella Aprilni Kriwangko – C014192069

Dosen Pembimbing:
dr. Lenny M. Lisal, Sp.OG (K)

Residen Pembimbing:
dr. Ardio Rizky Tansil, Tan
LAPORAN KASUS

Nama : Ny. A
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Makassar
Agama : Islam
Pendidikan : SMA sederajat
Status pernikahan : Menikah
Tanggal Masuk : 2 November 2020
Status Pelayanan : BPJS
ANAMNESIS KASUS
Alasan kedatangan/keluhan utama:
Keluar air dari jalan lahir

Riwayat perjalanan penyakit sekarang:


Pasien berusia 28 tahun G1P0A0 datang dengan keluhan air yang keluar dari jalan lahir sejak ± 3
jam sebelum masuk rumah sakit. Air yang keluar tampak jernih dan tidak berbau. Keluhan dirasakan
secara tiba tiba tanpa ada riwayat terbentur atau trauma sebelumnya. Pasien juga menyangkal sebel-
umnya berhubungan tubuh dengan suaminya. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan. Tidak
disertai bercak lendir ataupun darah, nyeri tembus belakang disangkal, nyeri perut tidak ada, riwayat
mengonsumsi obat obatan selama hamil tidak ada. Gerakan janin aktif.

Riwayat penyakit keputihan sebelumnya sekitar 2 minggu yang lalu, riwayat operasi
tidak ada, riwayat demam tidak ada, riwayat batuk tidak ada.
RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat Kehamilan Sekarang G1P0A0 Riwayat Haid
Menarche : 14 Tahun
HPHT : 01/03/2020
Lamanya : 6 Hari
Usia Kehamilan : 34 minggu 1 hari Siklus : 28 Hari, Teratur
Perkiraan Lahir : 12/12/2020 Banyaknya : 3-5x ganti pembalut
ANC : 3 kali di Puskesmas Dismenorhoe : Tidak ada
Imunisasi TT : 1 kali di Puskesmas

Riwayat Kehamilan, nifas, dan persalinan yang lalu:

Jenis Penyulit Anak Nifas


Hamil ke Tgl Partus UK Penolong
Partus kehamilan JK BB PB ASI Penyulit

Sekarang
1. 34 - - - - - - - -
(02/11/2020)
RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat Penyakit
 Riwayat penyakit lainnya : Asma tidak ada, Hipertensi tidak ada,
Diabetes Melitus tidak ada
 Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat keputihan 2 minggu yang lalu
 Riwayat Operasi : Tidak ada

Riwayat KB
 Kontrasepsi dipakai/lalu :-
 Keluhan :-
 Lamanya Pemakaian :-
 Alasan Berhenti :-
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
• Keadaan umum : Baik/Compos mentis
• Status gizi : BB= 56 kg TB= 160cm
Tanda Vital
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 80 kali/menit
• Pernapasan : 20 kali/menit
• Suhu : 36.6 °C
PEMERIKSAAN FISIK
Head to Toe Examination
• Kepala dan Leher :
Normosefali, tidak tampak lesi, rambut hitam tidak mudah
dicabut, penyebaran rambut merata, tidak ada massa, tidak
nyeri saat perabaan.
Tidak ditemukan pembesaran KGB, letak trakea di tengah

• Mata:
Sklera tidak ikterik (-/-), Konjungtiva tidak anemis (-/-).
RCL (+/+), RCTL (+/+)
PEMERIKSAAN FISIK
• Thorax :
Cor : Bunyi jantung normal
Pulmo : Rhonki dan wheezing tidak ada

• Abdomen :
Liver/Spleen : Tidak teraba
Bising Usus` : Normal

• Ekstremitas : Dalam batas normal


PEMERIKSAAN LUAR

Inspeksi
• Bentuk : Cembung
• Striae : Ada
• Bekas Luka Operasi :Tidak ada

Auskultasi DJJ : 146 kali/menit


PEMERIKSAAN LUAR
Palpasi
• TFU : 31 cm
• Lingkar Perut : 70 cm
• TBJ : 2170 gram
• Leopold I : Teraba bokong
• Leopold II : Situs memanjang punggung kanan
• Leopold III : Bagian terbawah kepala
• Leopold IV : 5/5
• Tunggal/gemelli : Tunggal
• Kontraksi uterus :-
PEMERIKSAAN GENITALIA LUAR

• Bentuk : Tidak ada kelainan

• Varices : Tidak ada

• Oedema : Tidak ada

• Massa/Kista : Tidak ada

• Pelepasan Pervaginam : Lendir (-), Darah (-), Air (+)


PEMERIKSAAN GENITALIA DALAM

• Vulva/vagina : Tidak ada kelainan

• Portio : Tertutup

• Pembukaan : Tidak ada

• Ketuban : Jernih
PEMERIKSAAN GENITALIA DALAM

Pemeriksaan Spekulum Steril:


 Tes Nitrazine : Positif
 Pooling : Terdapat cairan amnion pada fornix
posterior
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Darah Rutin
WBC 11.5 4,00 - 10,00 10^3/uL.
RBC 4,30 4,00 – 6,00 10^6/uL.
HBG 11.5 12,0 – 16,0 g/dL.
HCT 36.6 37,0 - 48,0 %
MCV 85.1 80,0 – 97,0 fL.
MCH 26.7 26,5 – 33,5 pg.
MCHC 31.4 31,5 – 35,0 g/dL.
PLT 227 150 – 400 10^3/uL.
NEUT 72.4 50,0-70,0 %
LYMP 21.9 20,0-40,0 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• USG:

Gravid tunggal presentasi kepala

EFW 2200 gram

Plasenta di anterior grade 2

Biometri sesuai UK 34 minggu 1 hari

Amnion 4,2 cm single deepest pocket.


DIAGNOSIS

• G1P0A0, Gravid 34 Minggu dengan Ketuban Pecah


Dini
TATALAKSANA
 IVFD RL 28 tpm

 Dexamethason 6 mg/12 jam/IM (4x pemberian)

 Observasi cairan ketuban


Memastikan apakah cairan ketuban berlangsung terus menerus atau
tidak.
Memastikan cairan ketuban cukup untuk janin atau telah beresiko

 Observasi keadaan umum dan tanda vital.


Observasi HIS, Denyut Jantung Janin
Memantau tanda tanda persalinan dan kegawat daruratan janin
Edukasi tentang Keadaan pasien
DISKUSI
DEFINISI

• Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban

sebelum persalinan.

• terjadi sebelum usia gestasi 37 minggu  PPROM (preterm premature

rupture of membranes)

• Terjadi pada atau setelah usia gestasi 37 minggu  PROM (premature

rupture of membranes)
1. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Ketuban Pecah Dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal. 2016
2. Soewarto, Soetomo. Ketuban Pecah Dini (KPD). Ilmu Kebidanan,. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010. Hal: 677-681
EPIDEMIOLOGI

• WHO  kejadian KPD berkisar antara 5-10% dari semua kelahiran  89% terjadi di negara berkembang

• Insiden KPD di Indonesia berkisar 4,5%-6% dari seluruh kehamilan

• KPD preterm terjadi 1% dari semua kehamilan dan 70% kasus KPD terjadi pada kehamilan aterm.

• Ketuban Pecah Dini menyebabkan:

30% 40% - 75%


Kelahiran Kematian
Prematur Neonatal

1. Maryuni et al. Risk Factors of Premature Rupture of Membrane. National Public Health Journal; 2017 Volume 11(3). Hal.1-4
FAKTOR RISIKO

1. Maryuni et al. Risk Factors of Premature Rupture of Membrane. National Public Health Journal; 2017 Volume 11(3). Hal.1-4
MEKANISME KPD
Kontraksi uterus dan peregangan
berulang.

Perubahan struktur, jumlah sel, dan


katabolisme kolagen menyebabkan
aktivitas
kolagen berubah

KPD
Peningkatan matriks metaloproteinase
(MMP)

Pembesaran uterus, kontraksi rahim,


dan gerakan janin

Pada kehamilan prematur disebabkan


oleh adanya faktor-faktor eksternal,
misalnya infeksi yang menjalar dari
vagina.

1. Soewarto, Soetomo. Ketuban Pecah Dini (KPD). Ilmu Kebidanan,. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010. Hal: 677-681
GEJALA KLINIS

 Keluar air ketuban warna putih, keruh, jernih, kuning, hijau atau kecoklata

n,

secara tiba-tiba pervaginam.

 Keluar cairan ketuban dengan bau yang khas

 Bisa tanpa disertai kontraksi/his

 Terasa basah pada pakaian dalam/underwear yang konstan

1.
2.
 Dapat disertai demam jika ada infeksi
Saifuddin AB, Wiknjosastro GH, Affandi B, Waspodo D, editors. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2004.
Jazayeri A. Premature Rupture of Membranes. September 29, 2014.
DIAGNOSIS

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN FISIS

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Medina,Tanya M et al. Preterm Premature Rupture of Membrane: Diagnosis and Management. American Family Physician; 2006.Volume 73, no 4. Hal.1-6
2. Caughey, Aaron B et al. Contemporary Diagnosis and Management of Preterm Premature Rupture Rupture of Membranes. Reviews in Obstetrics & Gynecology; 2008. Vol 1 No 1. Hal.1-13
ANAMNESIS

TANYAKAN!

1. Mengeluarkan riwayat keluar cairan secara tiba-tiba dari jalan lahir?

2. Pasien mengalami kontraksi, perdarahan pada vagina, baru saja

berhubungan seksual?

3. Menayakan riwayat obstetric dan faktor resiko (infeksi, trauma, stress)

1. Medina,Tanya M et al. Preterm Premature Rupture of Membrane: Diagnosis and Management. American Family Physician; 2006.Volume 73, no 4. Hal.1-6
2. Caughey, Aaron B et al. Contemporary Diagnosis and Management of Preterm Premature Rupture Rupture of Membranes. Reviews in Obstetrics & Gynecology; 2008. Vol 1 No 1. Hal.1-13
PEMERIKSAAN FISIS

 Pemeriksaan TTV dan Pemeriksaan Head to Toe

 Tinggi Fundus

 Nyeri Tekan Uterus

 Pemeriksaan Leopold I-IV

1. Medina,Tanya M et al. Preterm Premature Rupture of Membrane: Diagnosis and Management. American Family Physician; 2006.Volume 73, no 4. Hal.1-6
2. Caughey, Aaron B et al. Contemporary Diagnosis and Management of Preterm Premature Rupture Rupture of Membranes. Reviews in Obstetrics & Gynecology; 2008. Vol 1 No 1. Hal.1-13
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan darah rutin  kemungkinan infeksi jika leukosit > 15.000/m

m3

 USG  menentukan indeks cairan amnion, usia kehamilan, letak janin, let

ak plasenta, gradasi plasenta serta jumlah air ketuban.

 Kardiotokografi untuk menentukan ada tidaknya kegawatan janin secara d

ini atau memantau kesejahteraan janin

1. Medina,Tanya M et al. Preterm Premature Rupture of Membrane: Diagnosis and Management. American Family Physician; 2006.Volume 73, no 4. Hal.1-6
2. Caughey, Aaron B et al. Contemporary Diagnosis and Management of Preterm Premature Rupture Rupture of Membranes. Reviews in Obstetrics & Gynecology; 2008. Vol 1 No 1. Hal.1-13
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Spekulum Steril

Tiga tanda penting yang berkaitan dengan ketuban pecah dini:

 Pooling

 Nitrazine Test

 Ferning Test

1. Medina,Tanya M et al. Preterm Premature Rupture of Membrane: Diagnosis and Management. American Family Physician; 2006.Volume 73, no 4. Hal.1-6
2. Caughey, Aaron B et al. Contemporary Diagnosis and Management of Preterm Premature Rupture Rupture of Membranes. Reviews in Obstetrics & Gynecology; 2008. Vol 1 No 1. Hal.1-13
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Amnio-Dye Test / Tes Tampon


 Tes ini melibatkan amniosentesis dan penanaman

pewarna Indigo carmine ke dalam rongga ketuban.


 Kebocoran cairan kebiruan ke dalam vagina dalam

waktu 20 sampai 30 menit yang dibuktikan dengan


pewarnaan tampon dianggap sebagai diagnosis pasti dari KPD prematur

1. Medina,Tanya M et al. Preterm Premature Rupture of Membrane: Diagnosis and Management. American Family Physician; 2006.Volume 73, no 4. Hal.1-6
2. Caughey, Aaron B et al. Contemporary Diagnosis and Management of Preterm Premature Rupture Rupture of Membranes. Reviews in Obstetrics & Gynecology; 2008. Vol 1 No 1. Hal.1-13
PEMERIKSAAN PENUNJANG

AmniSure ROM Test

• Ambang deteksi minimum


immunoassay AmniSure adalah
5 ng / mL, yang cukup sensitif
untuk mendeteksi PROM pre-
matur dengan akurasi sekitar
99%

1. Medina,Tanya M et al. Preterm Premature Rupture of Membrane: Diagnosis and Management. American Family Physician; 2006.Volume 73, no 4. Hal.1-6
2. Caughey, Aaron B et al. Contemporary Diagnosis and Management of Preterm Premature Rupture Rupture of Membranes. Reviews in Obstetrics & Gynecology; 2008. Vol 1 No 1. Hal.1-13
TATALAKSANA
Konservatif

1. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Ketuban Pecah Dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal. 2016
TATALAKSANA
Konservatif
 Kalau KPD memanjang ( >24 jam)

1. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Ketuban Pecah Dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal. 2016
TATALAKSANA
Manajemen Aktif
 Kehamilan > 37 minggu  induksi oksitosin
 Apabila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan persali
nan di akhiri
 Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan serviks, kemudian induksi. Jika
tidak berhasil  SC
 Bilas skor pelvik > 5, Induksi persalinan.

1. Soewarto, Soetomo. Ketuban Pecah Dini (KPD). Ilmu Kebidanan,. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010. Hal: 677-681
1. Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran. Ketuban Pecah Dini.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto
Maternal. 2016
PROGNOSIS
• Tergantung cara penatalaksanaan, komplikasi dan umur dari kehamilan

• Semakin muda usia kehamilan, prognosis semakin buruk dan meingkatkan


morbiditas dan mortalitas janin

1. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Ketuban Pecah Dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal. 2016
2. American College of Obstetrics and Gynecology. ACOG Practice Bulletin No.80: Premature rupture of membranes. Clinical management guidelines for obstetrician-gynecologists.
35
Obstet Gynecol. 2007.
THANKYOU 

Anda mungkin juga menyukai