Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

Partus Prematourus
Iminens

Rhadezahara M.Patrisa, S.Ked | 1408010068


Pembimbing :
dr. Elisabeth G.K. Liga, Sp.OG, M.Kes
SMF / BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG
PENDAHULUAN
• Partus Prematurus Imminens adalah persalinan
yang berlangsung pada umur kehamilan 20 – 37
minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(HPHT).
• Persalinan prematur merupakan penyebab utama
yaitu 60-80% morbiditas dan mortalitas neonatal
di seluruh dunia.
• Indonesia memiliki angka kejadian prematur
sekitar 19% dan merupakan penyebab utama
kematian perinatal.
Tinjaua
n
Pustaka
Definisi Partus Prematurus Imminens (PPI)

Persalinan prematur adalah kontraksi uterus


yang teratur setelah kehamilan 20 minggu dan
sebelum 37 minggu

Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI di


Semarang tahun 2005 menetapkan bahwa
persalinan preterm adalah persalinan yang
terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu.
.
Epidemiologi Partus Prematurus Imminens (PPI)

Sekitar 5% PPI terjadi pada usia kehamilan


kurang dari 28 minggu (extreme
prematurity), sekitar 15% terjadi pada usia
kehamilan 28-31 minggu (severe
prematurity), sekitar 20% pada usia
kehamilan 32-33 minggu (moderate
prematurity), dan 60-70% pada usia
kehamilan 34-36 minggu (near term)
Etiologi dan Faktor Resiko Partus Prematurus
Imminens (PPI)

FAKTOR JANIN DAN PLASENTA FAKTOR IBU


• Perdarahan trimester awal • DM, pre eklampsia, HT, ISK,
• Perdarahan antepartum infeksi dengan demam,
• KPD kelainan bentuk uterus,
riwayat partus preterm atau
• Pertumbuhan janin
abortus berulang,
terhambat
inkompetensi serviks,
• Cacat bawaan janin pemakaian obat narkotik,
• Gemeli trauma, perokok berat,
• Polihidramnion kelainan imun/resus
Etiologi dan Faktor Resiko Partus Prematurus
Imminens (PPI)

FAKTOR MAYOR FAKTOR MINOR


• Kehamilan multiple • Penyakit yang disertai demam
• hidramnion • perdarahan pervaginam
• anomali uterus
setelah kehamilan 12 minggu
• serviks terbuka lebih dari 1 cm pada
kehamilan 32 minggu • riwayat pielonefritis, merokok
• serviks mendatar/memendek kurang lebih dari 10 batang perhari
dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu • riwayat abortus pada trimester
• riwayat abortus pada trimester II lebih II
dari 1 kali
• riwayat abortus pada trimester
• riwayat persalinan pretem sebelumnya
• operasi abdominal pada kehamilan
I lebih dari 2 kali.
preterm
• riwayat operasi konisasi, dan
iritabilitas uterus.
Patofisiologi Partus Prematurus Imminens (PPI)

Persalinan prematur menunjukkan adanya kegagalan


mekanisme yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan kondisi tenang uterus selama kehamilan
atau adanya gangguan yang menyebabkan singkatnya
kehamilan.
Empat jalur terpisah yaitu
• stress
• infeksi
• regangan
• perdarahan
Diagnosis Partus Prematurus Imminens (PPI)

• Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu atau antara 140 dan 259 hari
• Kontraksi uterus (his) teratur, yaitu kontraksi yang berulang sedikitnya
setiap 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali dalam waktu 10 menit,
• Merasakan gejala seperti rasa kaku di perut menyerupai kaku
menstruasi, rasa tekanan intrapelvik dan nyeri pada punggung bawah
(low back pain),
• Mengeluarkan lendir pervaginam, mungkin bercampur darah,
• Pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa serviks telah mendatar 50-
80%, atau telah terjadi pembukaan sedikitnya 2 cm,
• Selaput amnion seringkali telah pecah,
• Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina isiadika.
Pemeriksaan Penunjang Partus Prematurus
Imminens (PPI)

Laboratorium USG
– Pemeriksaan kultur urine ketebalan seviks < 3 cm (USG) ,
– Pemeriksaan gas dan pH dapat dipastikan akan terjadi
darah janin persalinan preterm.
– Pemeriksaan darah tepi ibu
– Jumlah lekosit
Sonografi serviks transperineal
lebih disukai karena dapat
menghindari manipulasi
intravagina terutama pada
kasus-kasus KPD dan plasenta
previa.
Penatalaksanaan Partus Prematurus Imminens
(PPI)
1. Menghambat proses persalinan preterm
dengan pemberian tokolitik
2. Akselerasi pematangan fungsi paru janin
dengan kortikosteroid
3. Pencegahan terhadap infeksi dengan
menggunakan antibiotik.
Komplikasi Partus Prematurus Imminens (PPI)

• Infeksi • Jaundice.
• Sindroma gawat pernafasan • Sistem kekebalan pada bayi
(penyakit membran hialin) prematur belum
• Ketidakmatangan pada sistem berkembang sempurna.
saraf pusat
• Anemia .
• Ketidakmatangan sistem
pencernaan • Hiperglikemia maupun
• Retinopati dan gangguan hipoglikemia.
penglihatan atau kebutaan • Perkembangan dan
(fibroplasia retrolental) pertumbuhan yang lambat.
• Displasia bronkopulmoner. • Keterbelakangan mental
• Penyakit jantung. dan motorik.
Pencegahan Partus Prematurus Imminens (PPI)

a. Melakukan pengawasan hamil dengan seksama dan


teratur
b. Melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat
menyebabkan kehamilan dan persalinan preterm.
c. Memberikan nasehat tentang gizi saat kehamilan,
meningkatkan pengertian KB-interval, pemeriksaan
tambahan sehingga secara dini penyakit ibu dapat
diketahui dan diawasi / diobati.
d. Meningkatakan keadaan sosial – ekonomi keluarga
dan kesehatan lingkungan (Manuaba, 1998).
Laporan
Kasus
Identitas Pasien
• Nama : Ny. B.A
• TTL : Makassar, 9 Desember
1971
• Umur : 47 Tahun
• Agama : Islam
• MRS : 16 Maret 2019 (18.00
WITA)
• No MR : 506783
• MRS : VK bersalin
• Status : Menikah
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Pedagang Kue
• Alamat : Oebobo, Kota Kupang
Riwayat Perjalanan Penyakit
(Autoanamnesis & heteroanamnesis (suami
pasien) – 16/03/2019, 18:00 WITA) :

Pasien datang sendiri

Keluhan Utama : Nyeri perut hebat bagian bawah


menjalar kepinggang.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
RPS Hasil USG
keluhan nyeri perut bagian bawah dan USG oleh dokter dan dikatakan ari-ari
perut kencang-kencang sejak jam tutup jalan lahir.
16.00 WITA dan semakin memberat.

RPD
Keluhan bulan januari keluar darah
dari jalan lahir ± 3 hari. Darah
bergumpal (+),

Riwayat ANC : Puskesmas Alak 5x


dan 1x di praktek dokter Sp.OG Riwayat transfusi 11 kantong darah
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Riwayat Kontrasepsi : (-)

Menarche : usia 14thn,


siklus 28 hari, lama haid 3-
7 hari.

Riwayat vaksin : TT 1x
• Riwayat persalinan:
• 1. Rmh/Dukun/9bln/Spt/ 1998 /L/BB/Sehat
• 2. Rmh/Dukun/9bln/Spt/2000/L/BB/Sehat
• 3. Rmh/Dukun/9bln/Spt/2001/P/BB/Sehat
• 4. Rmh/Dukun/9bln/Spt/2004/L/BB/Sehat
• 5. Rmh/Dukun/9bln/Spt/2007/L/BB/Sehat
• 6. Rmh/Bidan/9bln/Spt/2011/L/3300/Sehat
• 7. Pkm/Bidan/9bln/Spt/2012/L/3200/Sehat
• 8. Pkm/Bidan/9bln/Spt/2015/P/3300/Sehat
• 9. Hamil ini
• HPHT : 15/09/2018
• TP : 22/06/2019
• UK : 27-28 minggu
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis (GCS E4V5M6)
• TTV :
– TD : 140/90 mmHg
– S : 36,7 °C
– N : 80 x/menit, reguler, kuat angkat
– RR : 20 x/menit
• Mata : Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-
• Leher : Pembesaran KGB -/-, pembesaran kel. tiroid (-)
• Thoraks :
– Cor : S1S2 T/R, gallop (-), murmur (-)
– Pulmo : Vesikuler+/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
• Abdomen
– Inspeksi: Tampak cembung
– Auskultasi: BU (+) kesan normal
– Palpasi : Supel
• Ekstremitas
– Akral hangat (+/+), Edema esktremitas inferior -/- , CRT < 2”
Status Obstetri
Leopold I : Lunak, TFU: 20 cm
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : Bulat ,keras, melenting
Leopold IV : belum masuk PAP 5/5

• VT tidak dilakukan
• DJJ : 141x/menit
• HIS : (+) jarang
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

Hemoglobin 10,5 g/dL 12,0 – 16,0

Jumlah Eritrosit 3,90 106/uL 4,20 – 5,40

Hematokrit 30,6 % 37,0 – 47,0

MCV 78,5 fL 81,0 – 96,0

MCH 26,9 pg 27,0 – 36,0

Jumlah Leukosit 18,10 103/ul 4,0 – 10,0

Jumlah Trombosit 316 103/uL 150 – 400

PT 9,2 detik 10,8 – 14,4

APTT 33,3 detik 26,4-37,6

HbsAg Non reaktif Non reaktif

HIV Non reaktif Non reaktif

VDRL Negatif Negatif


Urinalisa Hasil Satuan Nilai rujukan
Makroskopik
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Lekosit sterase Negatif Leu/uL Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein Negatif mg/dL Negatif
Glukosa Negatif mg/dL Negatif
Keton Negatif mg/dL Negatif
Darah (Blood) Negatif mg/dL Negatif
Sedimen
Eritrosit Negatif /lpb Negatif

Lekosit Negatif /lpb 0-5

Silinder Negatif /lpk Negatif

Sel epitel Negatif /lpk 0-2

Bakteri Negatif Negatif


USG kandungan oleh DPJP
• Tampak janin 1
intrauterin
• EFW: 1393 gr,
• Uk: 29 minggu 1 hari
• Placenta di fundus
• Air Ketuban Cukup
Asessment :
• G9P8A0 AH8 27-28 minggu T/H + PPI + Placenta Letak Rendah
+ Hipertensi Gestasional + Grande multipara + TBJ 1393 gr

Planning :
DPJP
• Konservatif
• Bed Rest
• IVFD RL 500 cc 20 tpm
• Inj. Dexametason 2x6 mg selama 2 hari/ I.M (lanjut inj jam
18.30)
• Duvadilan 3x1 tab/oral
• Livron 2x1 tab/oral
• Nifedipin 3x10mg bila TD > 160/110 mmHg
F.U 17.3.2019

S Nyeri perut dirasakan berkurang. Gerakan janin (+).

O KU : baik • Mata: KA (-/-), SI (-/-)


• Thorax : simetris, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Kesadaran : CM Cor : S1S2 T/R, m (-), g (-)

TD : 130/80 mmHg • Abdomen : cembung, BU (+) kesan normal
• DJJ : 134 x/m
N : 80 x/m • HIS : (+) jarang
S : 36,7 C • Akral : hangat, CRT<2 detik, edema (-)

RR : 20 x/m

A G9P8A0 AH8 27-28 minggu T/H + PPI + Placenta Letak Rendah + Grande multipara + TBJ
1393 gr
P Konservatif

Bed Rest
IVFD RL 500 cc 20 tpm
Inj. Dexametason 2x6 mg selama 2 hari/ I.M
Duvadilan 3x1 tab/oral
Livron 2x1 tab/oral
F.U 18.3.2019

S Pasien tidak ada keluhan. Gerakan janin (+)

O KU : baik • Mata: KA (-/-), SI (-/-)


• Thorax : simetris, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Kesadaran : CM • Cor : S1S2 T/R, m (-), g (-)
TD : 120/80 mmHg • Abdomen : cembung, BU (+) kesan normal
• DJJ : 132 x/m
N : 88 x/m • HIS : (-)
• Akral : hangat, CRT<2 detik, edema (-)
S : 36,6 C
RR : 20 x/m

A G9P8A0 AH8 27-28 minggu T/H + PPI + Placenta Letak Rendah + Grande multipara + TBJ 1393 gr

P Konservatif

Bed Rest
IVFD RL 500 cc 20 tpm
Inj. Dexametason 2x6 mg selama 2 hari/ I.M (lengkap)
Duvadilan 3x1 tab/oral
Livron 2x1 tab/oral
Pasien BPL
Pembahasan
KASUS TEORI
• Pasien datang sendiri dengan keluhan • Persalinan prematur adalah
nyeri perut bagian bawah dan perut kontraksi uterus yang teratur
kencang-kencang dan semakin
memberat sehingga pasien setelah kehamilan 20 minggu
memutuskan untuk datang ke RSU. dan sebelum 37 minggu ,
Keluar darah dari jalan lahir (-), keluar dengan interval kontraksi 5
air-air (-). hingga 8 menit atau kurang.
• Pasien pernah dirawat bulan januari • Faktor risiko terjadinya PPI
dengan keluhan keluar darah dari jalan
lahir ± 3 hari. Darah bergumpal (+), adalah salah satunya faktor
warna hitam , biasanya 20x ganti janin dan plasenta yang akan
sarung. Saat dirawat pasien sudah di menyebabkan perdarahan di
USG oleh dokter dan dikatakan ari-ari trimester awal.
tutup jalan lahir. Riwayat transfusi 11
kantong darah.
KASUS TEORI
Pada kasus ini pasien Berbagai Kriteria yang dapat
merasakan nyeri perut dan digunakan:
terasa kencang-kencang tanpa 1. Usia kehamilan antara 20 dan 37
disertai keluar arah maupun minggu
2. Kontraksi uterus (his) teratur,
air-air dari jalan lahir sehingga yaitu kontraksi yang berulang
tidak dilakukan pemeriksaan sedikitnya setiap 7-8 menit
dalam. sekali, atau 2-3 kali dalam waktu
10 menit
3. Merasakan gejala seperti rasa
kaku di perut menyerupai kaku
menstruasi, rasa tekanan
intrapelvik dan nyeri pada
punggung bawah (low back
pain),
KASUS TEORI
Pada pasien ini diambil Dalam menghadapi kasus PPI
penatalaksanaan untuk ada 3 kemungkinan, yaitu :
mempertahankan kehamilan • Mempertahankan
seaterm mungkin, melalui cara kehamilan sehingga janin
batasi aktivitas / tirah baring, dapat lahir se-aterm
menghambat proses persalinan mungkin.
preterm dengan tokolitik, • Menunda persalinan 2-3
pematangan surfaktan paru janin hari untuk dapat
dengan kortikosteroid memberikan obat
pematangan paru janin
• Membiarkan terjadi
persalinan.
PENUTUP
Telah dilaporkan pasien seorang wanita usia 47
tahun dengan diagnosis G9P8A0 AH8 27-28
minggu T/H + PPI + Placenta Letak Rendah +
Grande multipara + TBJ 1393 gr.
Penegakan diagnosis dan tatalaksana pasien ini
sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa
kehamilan dapat dipertahankan seaterem
mungkin dengan tatalaksana yang sesuai.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai