Partus Prematourus
Iminens
• Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu atau antara 140 dan 259 hari
• Kontraksi uterus (his) teratur, yaitu kontraksi yang berulang sedikitnya
setiap 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali dalam waktu 10 menit,
• Merasakan gejala seperti rasa kaku di perut menyerupai kaku
menstruasi, rasa tekanan intrapelvik dan nyeri pada punggung bawah
(low back pain),
• Mengeluarkan lendir pervaginam, mungkin bercampur darah,
• Pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa serviks telah mendatar 50-
80%, atau telah terjadi pembukaan sedikitnya 2 cm,
• Selaput amnion seringkali telah pecah,
• Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina isiadika.
Pemeriksaan Penunjang Partus Prematurus
Imminens (PPI)
Laboratorium USG
– Pemeriksaan kultur urine ketebalan seviks < 3 cm (USG) ,
– Pemeriksaan gas dan pH dapat dipastikan akan terjadi
darah janin persalinan preterm.
– Pemeriksaan darah tepi ibu
– Jumlah lekosit
Sonografi serviks transperineal
lebih disukai karena dapat
menghindari manipulasi
intravagina terutama pada
kasus-kasus KPD dan plasenta
previa.
Penatalaksanaan Partus Prematurus Imminens
(PPI)
1. Menghambat proses persalinan preterm
dengan pemberian tokolitik
2. Akselerasi pematangan fungsi paru janin
dengan kortikosteroid
3. Pencegahan terhadap infeksi dengan
menggunakan antibiotik.
Komplikasi Partus Prematurus Imminens (PPI)
• Infeksi • Jaundice.
• Sindroma gawat pernafasan • Sistem kekebalan pada bayi
(penyakit membran hialin) prematur belum
• Ketidakmatangan pada sistem berkembang sempurna.
saraf pusat
• Anemia .
• Ketidakmatangan sistem
pencernaan • Hiperglikemia maupun
• Retinopati dan gangguan hipoglikemia.
penglihatan atau kebutaan • Perkembangan dan
(fibroplasia retrolental) pertumbuhan yang lambat.
• Displasia bronkopulmoner. • Keterbelakangan mental
• Penyakit jantung. dan motorik.
Pencegahan Partus Prematurus Imminens (PPI)
RPD
Keluhan bulan januari keluar darah
dari jalan lahir ± 3 hari. Darah
bergumpal (+),
Riwayat vaksin : TT 1x
• Riwayat persalinan:
• 1. Rmh/Dukun/9bln/Spt/ 1998 /L/BB/Sehat
• 2. Rmh/Dukun/9bln/Spt/2000/L/BB/Sehat
• 3. Rmh/Dukun/9bln/Spt/2001/P/BB/Sehat
• 4. Rmh/Dukun/9bln/Spt/2004/L/BB/Sehat
• 5. Rmh/Dukun/9bln/Spt/2007/L/BB/Sehat
• 6. Rmh/Bidan/9bln/Spt/2011/L/3300/Sehat
• 7. Pkm/Bidan/9bln/Spt/2012/L/3200/Sehat
• 8. Pkm/Bidan/9bln/Spt/2015/P/3300/Sehat
• 9. Hamil ini
• HPHT : 15/09/2018
• TP : 22/06/2019
• UK : 27-28 minggu
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis (GCS E4V5M6)
• TTV :
– TD : 140/90 mmHg
– S : 36,7 °C
– N : 80 x/menit, reguler, kuat angkat
– RR : 20 x/menit
• Mata : Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-
• Leher : Pembesaran KGB -/-, pembesaran kel. tiroid (-)
• Thoraks :
– Cor : S1S2 T/R, gallop (-), murmur (-)
– Pulmo : Vesikuler+/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
• Abdomen
– Inspeksi: Tampak cembung
– Auskultasi: BU (+) kesan normal
– Palpasi : Supel
• Ekstremitas
– Akral hangat (+/+), Edema esktremitas inferior -/- , CRT < 2”
Status Obstetri
Leopold I : Lunak, TFU: 20 cm
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : Bulat ,keras, melenting
Leopold IV : belum masuk PAP 5/5
• VT tidak dilakukan
• DJJ : 141x/menit
• HIS : (+) jarang
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Planning :
DPJP
• Konservatif
• Bed Rest
• IVFD RL 500 cc 20 tpm
• Inj. Dexametason 2x6 mg selama 2 hari/ I.M (lanjut inj jam
18.30)
• Duvadilan 3x1 tab/oral
• Livron 2x1 tab/oral
• Nifedipin 3x10mg bila TD > 160/110 mmHg
F.U 17.3.2019
RR : 20 x/m
A G9P8A0 AH8 27-28 minggu T/H + PPI + Placenta Letak Rendah + Grande multipara + TBJ
1393 gr
P Konservatif
Bed Rest
IVFD RL 500 cc 20 tpm
Inj. Dexametason 2x6 mg selama 2 hari/ I.M
Duvadilan 3x1 tab/oral
Livron 2x1 tab/oral
F.U 18.3.2019
A G9P8A0 AH8 27-28 minggu T/H + PPI + Placenta Letak Rendah + Grande multipara + TBJ 1393 gr
P Konservatif
Bed Rest
IVFD RL 500 cc 20 tpm
Inj. Dexametason 2x6 mg selama 2 hari/ I.M (lengkap)
Duvadilan 3x1 tab/oral
Livron 2x1 tab/oral
Pasien BPL
Pembahasan
KASUS TEORI
• Pasien datang sendiri dengan keluhan • Persalinan prematur adalah
nyeri perut bagian bawah dan perut kontraksi uterus yang teratur
kencang-kencang dan semakin
memberat sehingga pasien setelah kehamilan 20 minggu
memutuskan untuk datang ke RSU. dan sebelum 37 minggu ,
Keluar darah dari jalan lahir (-), keluar dengan interval kontraksi 5
air-air (-). hingga 8 menit atau kurang.
• Pasien pernah dirawat bulan januari • Faktor risiko terjadinya PPI
dengan keluhan keluar darah dari jalan
lahir ± 3 hari. Darah bergumpal (+), adalah salah satunya faktor
warna hitam , biasanya 20x ganti janin dan plasenta yang akan
sarung. Saat dirawat pasien sudah di menyebabkan perdarahan di
USG oleh dokter dan dikatakan ari-ari trimester awal.
tutup jalan lahir. Riwayat transfusi 11
kantong darah.
KASUS TEORI
Pada kasus ini pasien Berbagai Kriteria yang dapat
merasakan nyeri perut dan digunakan:
terasa kencang-kencang tanpa 1. Usia kehamilan antara 20 dan 37
disertai keluar arah maupun minggu
2. Kontraksi uterus (his) teratur,
air-air dari jalan lahir sehingga yaitu kontraksi yang berulang
tidak dilakukan pemeriksaan sedikitnya setiap 7-8 menit
dalam. sekali, atau 2-3 kali dalam waktu
10 menit
3. Merasakan gejala seperti rasa
kaku di perut menyerupai kaku
menstruasi, rasa tekanan
intrapelvik dan nyeri pada
punggung bawah (low back
pain),
KASUS TEORI
Pada pasien ini diambil Dalam menghadapi kasus PPI
penatalaksanaan untuk ada 3 kemungkinan, yaitu :
mempertahankan kehamilan • Mempertahankan
seaterm mungkin, melalui cara kehamilan sehingga janin
batasi aktivitas / tirah baring, dapat lahir se-aterm
menghambat proses persalinan mungkin.
preterm dengan tokolitik, • Menunda persalinan 2-3
pematangan surfaktan paru janin hari untuk dapat
dengan kortikosteroid memberikan obat
pematangan paru janin
• Membiarkan terjadi
persalinan.
PENUTUP
Telah dilaporkan pasien seorang wanita usia 47
tahun dengan diagnosis G9P8A0 AH8 27-28
minggu T/H + PPI + Placenta Letak Rendah +
Grande multipara + TBJ 1393 gr.
Penegakan diagnosis dan tatalaksana pasien ini
sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa
kehamilan dapat dipertahankan seaterem
mungkin dengan tatalaksana yang sesuai.
Thanks